Juniartha Semara Putra
Beban
Kerja
1.
Pengertian
Beban kerja
adalah upaya merinci komponen dan target volume pekerjaan dalam satuan waktu
dan satuan hasil.(Hasibuan, 2002)
Perawat adalah
seluruh kegiatan/aktivitas yang dilakukan oleh seorang perawat selama bertugas
di suatu unit pelayanan keperawatan. (Marquis dan Huston, 2000)
Jadi, dapat
disimpulkan bahwa beban kerja perawat adalah seluruh kegiatan atau aktivitas
yang dilakukan oleh perawat pada tingkat prestasi yang ditetapkan dalam satuan
waktu tertentu.
2.
Faktor-Faktor
yang Mempengaruhi Beban Kerja
Menurut
Gillies (1996), faktor-faktor yang mempengaruhi beban kerja adalah :
a. Jumlah
pasien
b. Kondisi
atau tingkat ketergantungan
c. Rata-rata
hari perawatan
d. Jenis
tindakan keperawatan
e. Frekuensi
masing-masung tindakan
f. Rata-rata
waktu yang diperlukan untuk tindakan perawatan
3.
Tingkat
Ketergantungan Pasien
Swansburg dan
Swansburg (1999) membagi ketergantungan pasien menjadi lima kategori yaitu :
a. Kategori
I (Perawatan Mandiri)
1) Aktivitas
sehari-hari
· Makan/minum
dapat dilakukan sendiri
· Merapikan
diri dapat dilakukan sendiri
· Kebutuhan eliminasi dapat ke kamar mandi sendiri
· Kenyamanan
posisi tubuh dapat dilakukan sendiri
2) Keadaan
umum baik, masuk rumah sakit untuk check up, bedah minor
3) Kebutuhan
pendidikan kesehatan dan dukungan emosi :
membutuhkan penjelasan untuk tiap prosedur tindakan, membutuhkan
penjelasan persiapan pulang, emosi stabil.
4) Pengobatan
dan tindakan : tidak ada, atau hanya pengobatan dan tindakan sederhana.
b. Kategori
II : Perawatan Minimal
1) Aktivitas
sehari-hari :
· Makan/minum
perlu bantuan
· Masih
dapat makan sendiri
· Merapikan
diri perlu sedikit bantuan
· Eliminasi
perlu dibantu atau menggunakan urinal
· Kenyamanan
posisi tubuh dapat melakukan sendiri dengan sedikit bantuan.
2) Keadaan
umum : tampak sakit ringan, perlu pemantauan tanda vital
3) Kebutuhan
pendidikan kesehatan dan dukungan emosi : perlu 10-15 menit per shift : sedikit
bingung atau agitasi, tapi terkendali dengan obat.
4) Pengobatan
dan tindakan : perlu 20-30 menit per shift perlu sering evaluasi efektifitas
pengobatan dan tindakan, perlu observasi status mental tiap dua jam.
c. Kategori
III : Perawatan Moderat
1) Aktivitas
sehari-hari :
· Makan/minum
harus disuapi
· Merapikan
diri tidak dapat melakukan tindakan sendiri
· Eliminasi
disediakan pispot/urinal, sering ngompol
· Kenyamanan
posisi tubuh : tergantung pada bantuan perawat
2) Keadaan
umumnya : gejala akut bisa hilang timbul, perlu pemantauan fisik dan emosi tiap
2 sampai 4 jam. Pasien dengan infus yang perlu dipantau tiap satu jam.
3) Kebutuhan
pendidikan kesehatan dan dukungan emosi : perlu 10-30 menit per shift :
gelisah, menolak bantuan, cukup dikendalikan dengan obat.
4) Pengobatan
dan tindakan : perlu 30-60 menit per shift, perlu sering diawasi, perlu
observasi status mental tiap satu jam.
d. Kategori
IV : Perawatan Ekstensif (Semi Total)
1) Aktivitas
sehari-hari:
· Makan/minum
: tak bisa mengunyah dan menelan, perlu makan personde
· Merapikan
diri : perlu diurus semua, dimandikan
· Eliminasi
: sering ngompol lebih dari dua kali per shift
· Kenyamanan
posisi tubuh perlu dibantu oleh dia orang
2) Keadaan
umum : tampak sakit berat, dapat kehilangan cairan/darah, gangguan sistem pernafasan
akut, perlu sering dipantau.
3) Kebutuhan
penkes dan dukungan emosi : perlu 30 menit per shift : keadaan pasien gelisah,
agitasi, tak terkendali dengan obat.
4) Pengobatan
dan tindakan : perlu lebih dari 60 menit per shift, perlu observasi status
mental setiap kurang dari 1 jam.
e. Kategori
V : Perawatan Intensif (Total)
1) Memerlukan
tindakan dan pengawasan yang intensif atau terus menerus dan diperlukan satu
perawatan satu pasien.
2) Semua
kebutuhan diurus atau dibantu oleh perawat.
Selain itu
Swansburg (1990) juga menyatakan bahwa waktu yang dibutuhkan oleh perawat untuk
melakukan kegiatan langsung pada pasien sesuai dengan tingkat ketergantungannya
masing-masing.
4.
Jenis
Kegiatan Keperawatan
a. Kegiatan
keperawatan langsung
Gillies ( 1994 )
keperawatan langsung ( Direct Care) adalah kegiatan yang difokuskan pada pasien
dan atau keluarganya.
· Komunikasi
dengan pasien dan atau keluarga
· Pemeriksaan
/ control pasien
· Mengukur
tanda-tanda vital
· Tindakan
dan prosedur keperawatan/pengobatan
· Nutrisi
dan eliminasi
· Kebersihan
pasien
· Mobilisasi
· Transportasi
pasien
· Serah
terima pasien
· Pengambilan
darah, urine, feses, pus untuk pemeriksaan laboratorium
b. Kegiatan
keperawatan tak langung
Kegiatan
keperawatan tak langsung (Indirect care) adalah kegiatan yang dilaksanakan
tidak langsung pada pasien, tetapi berhubungan dengan persiapan atau kegiatan
untuk melengkapi asuhan keperawatan.
· Mendokumentasikan
hasil pengkajian ke status keperawatan
· Membuat
diagnosa keperawatan
· Membuat
rencana perawatan
· Mendokumentasikan
tindakan keperawatan
· Mendokumentasikan
hasil evaluasi keperawatan
· Melakukan
kolaborasi dengan dokter tentang program terapi / visite
· Mempersiapkan
status pasien
· Mempersiapkan
formulir untuk pemeriksaan laboratorium/radiology
· Mempersiapkan
alat untuk pelaksanaan tindakan keperawatan/pemeriksaan atau tindakan khusus
· Merapikan
lingkungan pasien
c. Kegiatan
pribadi
Kegiatan
pribadi adalah kegiatan untuk memenuhi keperluan perawat sehari-hari misalnya :
· Sholat
· Makan
· Minum
· Kebersihan
diri
· Duduk
di nurse station
· Ganti
pakaian
· Ke
toilet.
d. Kegiatan
Non Produktif
Kegiatan
non produktif adalah kegiatan yang tak terkait dengan tugas dan tanggung jawab
sebagai perawat maupun kegiatan pribadi. Kegiatan non produktif meliputi:
· Menonton
TV
· Baca
Koran atau majalah
· Mengobrol
· Telepon
urusan pribadi
· Pergi
ke luar ruangan/pergi untuk keperluan pribadi atau keluarga
· Datang
terlambat
· Pulang
lebih awal dari jadwal
5.
Teknik
Penghitungan Beban Kerja
Menghitung beban
kerja personil secara sederhana dapat dilakukand engan mengobservasi apakah
beban kerja yang ada dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu dengan
menanyakan secara langsung pada yang bertugas.
Hasilnya
bersifat kualitatif sehingga sulit menggambarkan berapa besar beban kerja
personil tersebut dan sangat subyektif untuk masing-masing personil yang
diobservasi.
Untuk
menghindari subyektivitas tersebut dapat dilakukan dengan berbagai pendekatan
yang dapat dipertanggungjawabkan secara akademik.
Swansburg &
Swansburg (1999) menyatakan bahwa untuk menghitung beban kerja perawat dapat
dilakukan dengan empat cara, meliputi : a Time study and task frequency, b.
Work sampling, c. Continous sampling (variasi dari time study and task
frequency), d. Self-reporting.
a. Time
study and task frequency
1) Pengertian
dan tujuan
Time study and
task frequency adalah suatu studi untuk menghitung beban kerja dari sisi
kualitas yang dikaitkan pekerjaan dengan waktu yang dibutuhkan. Karena yang
diukur kualitas maka pengamat hendaknya mengetahui kempetensi dan fungsi
perawat yang hendak diukur. Tujuan dari studi ini adalah mengetahui waktu yang
dibutuhkan untuk menyelesaikan suatu kegiatan.
2) Langkah-langkah
· Menentukan
sample yang akan diamati setelah diklasifikasi
· Membuat
formulir kegiatan yang akan diamati serta waktu yang akan digunakan
· Menentukan
observer, dimana observer harus mengetahui kompetensi dan fungsi respondens
(bidangnya sama)
· Satu
observer mengamati satu perawat selama 24 jam.
b. Work
sampling (variasi dari Time study and task frequency)
1) Pengertian
dan tujuan
Pada teknik ini
dilakukan pengumpulan data pada jenis kegiatan perawat melalui pengamatan
interval waktu tertentu atau secara random sebagai sample kegiatan. Makin
pendek interval waktu pengamatan maka hasil dari work sampling ini semakin
membaik. Tujuan dari work sampling meliputi : mengidentifikasi tugas dan elemen
tugas perawat, mengetahui waktu dan lamanya kegiatan serta jumlah kegiatan yang
dilakukan.
2) Langkah-langkah
· Menentukan
jenis sample yang akan diamati
· Menentukan
besarnya sample yang diamati
· Membuat
formulir kegaiatan yang diamati
· Melatih
petugas yanga akan melakukan observasi
· Menetukan
interval waktu pengamatan (2-15 menit)
· Menganalisis
beban kerja
Bentuk formulir kegiatan pada
teknik work sampling seperti terlihat pada tabel 2.
Tabel 2
Formulir Work Sampling
Pengamat :
Unit :
Jenis tenaga :
Tiap
|
Kegiatan
|
|||
0.05
|
Langsung
|
Tak
langsung
|
Pribadi
|
Non
produktif
|
7.10
|
|
|
|
|
7.15
|
|
|
|
|
7.20
|
|
|
|
|
7.25
|
|
|
|
|
7.30
|
|
|
|
|
7.35
|
|
|
|
|
7.40
|
|
|
|
|
7.45
|
|
|
|
|
7.50
|
|
|
|
|
Dst
|
|
|
|
|
Ilyas
(2000) menyatakan bahwa pada teknik work sampling yang menjadi pengamatan
adalah apa yang dilakukan perawat. Jadi informasi yang dibutuhkan adalah
kegiatannya bukan orang yang melakukan kegiatan.
c. Continous
sampling (variasi dari time study and task frequency)
Pengukuran
dengan teknik continous sampling sama dengan work sampling. Perbedaan terletak
pada sara pengamatan yang dilakukan secara terus menerus terhadap setiap
kegiatan perawat dan dicatat secara terperinci serta dihitung lamanya waktu
untuk melaksanakan kegiatan tersebut. Pencatatan dilakukan mulai perawat datang
sampai pulang. Pengamatan dapat dilakukan pada satu atau lebih respondens
secara bersamaan. Adapun bentuk formulir observasi kegiatan terlihat seperti
pada table 3.
TABEL
3 FORMULIR OBSERVASI KEGIATAN PERAWAT
NO
|
Kegiatan atau Prosedur
|
Dimulai
|
Diakhiri
|
Jumlah waktu (dalam menit)
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
Total jumlah kegiatan atau prosedur
=………..
Total waktu (dalam menit) =…………..
d. Self
reporting (variasi dari time study and task frequency)
Pada
self reporting perawat memeriksa daftar yang ditetapkan lebih dahulu atau
formulir tugas harian yang dilaksanakan. Catatan-catatan dalam formulir tugas
harian dapat dibuat untuk perode atau waktu tertentuk untuk
perkerjaan-pekerjaan yang ditugaskan. Dengan formulir tugas harian akan
didapatkan data tentang jenis kegiatan, waktu dan lamanya kegiatan dilakukan.
Pengamatan ini sangat murah, tetapi hasilnya belum tentu benar. Hal ini
dikarenakan pencatatan merupakan hal yang membosankan dan merupakan beban
tambahan.
Dari
keempat teknik pengukuran beban kerja yang ada penelitian ini menggunakan
teknik continous sampling. Alasan menggunakan teknik ini karena sesuai dengan
tujuan penelitian dimana akan diketahui beban kerja pada setiap respondens
untuk melaksanakan pendidikan kesehatan pada pasien.
DAFTAR PUSTAKA :
Githa, I Wayan. 2010. Manajemen Keperawatan. Poltekkes Depkes: Denpasar
No comments:
Post a Comment