WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Monday, April 30, 2012

PENDIDIKAN KESEHATAN RENCANA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Juniartha Semara Putra

PENDIDIKAN KESEHATAN
RENCANA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

I.                   LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaanyang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dalam beberapa dekade belakangan ini telah menimbulkan dampak demikian luas dan beragam, baik yang negatif maupun positif, dalam setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak yang negatif antara lain perubahan ini turut mendukung munculnya tantangan baru di bidang kesehatan, yaitu adanya kesenjangan status kesehatan masyarakat. Adanya kesenjangan status kesehatan tersebut juga pernah disampaikan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih kepada karyawan dan karyawati Kementerian Kesehatan, Jumat, 17 Desember 2010, di Jakarta. Kesenjangan status kesehatan terjadi antardaerah, antartingkatan sosial-ekonomi dan  antarkawasan perkotaan dan pedesaan. Secara spesifik kesenjangan tersebut antara lain disebabkan oleh belum efektifnya pelaksanaan desentralisasi penanganan kesehatan, efisiensi penggunaan anggaran dana yang masih rendah serta distribusi dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang belum proporsional.
Menerapkan Pelaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal penyakit. Tidak hanya itu, beberapa pakar juga berpendapat bahwa penerapan konsep PHBS juga mampu membebaskan pemerintah dari masalah kesehatan dan ekonomi kesehatan. Sayangnya dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya sederhana tidak selalu mudah dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan. Konsep PHBS memang sederhana. PHBS merupakan kunci terbentuknya bangsa yang sehat, yang dimulai dari keluarga sehat. PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. Di antaranya meliputi kebiasaan mandi, keramas dan gosok gigi secara benar dan teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang serta istrahat teratur. Selain itu, PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Hal itu ditegaskan oleh Effi Mardianto, Ketua Umum Tm Penggerak PKK Pusat dalam seminar Peluncuran Petisi Nasional Keluarga Sehat untuk Indonesia Sehat oleh salah satu produk sabun bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat Spektra Surabaya dan beberapa keluarga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan pakai Sabun (CTPS) masyarakat Indonesia masih rendah. Kategori rumah tangga yang memenuhi kriteria PHBS dengan kriteria PHBS hanya 35,8 persen dan rumah tangga CTPS yang benar hanya 24,5 persen. Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.Provinsi yang memiliki persentase tertinggi adalah Jawa Tengah (88,57%), DIYogyakarta (87,38%) dan Kalimantan Timur (79,73%). Provinsi dengan persentase PHBS yang rendah adalah Sumatera Barat (17,97%), Banten (21,37%) dan Papua Barat (27,34%).

II.                TUJUAN
A,        Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, sasaran mampu memahami tentang pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
B.        Tujaun Instruksional Khusus (TIK)
            Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran mampu:
1.      Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
2.      Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
3.      Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah


III.             MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah:
1.      Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
2.      Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
3.      Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah

IV.             METODA
A.    Ceramah
B.     Tanya jawab

V.                MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER YANG DIGUNAKAN
A.    Media: Leaflet, lembar balik, poster, dan Microsoft Power Point presentasi.
B.     Alat: Komputer, layar, dan LCD
C.     Sumber:
Admin. 2010.Peringatan HKN sebagai awal momentum perubahan perilaku masyarakat Indonesia. Availlable: http://www.nganjukkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=285:hkn2010. (Acessed: 29 September 2011)

Anonim,2010. Perilaku Hidup Bersih Indonesia Masih Rendah. Availlable: http://www.pikiran-rakyat.com/node/145866. (Acessed : 30 September 2011)

Chasanah, Noor.2009. Kesenjangan Status Kesehatan, Tantangan Indonesia 2011. Availlable : http://www.mediaindonesia.com/citizen_read/1156. (Acessed : 29 September 2011)
Nadesul, Hendrawan.2009.Majalah Dokter Kita, Edisi 8, THN IV, Agustus 2009 hal. 98.

VI.             PESERTA
Siswa, guru, dan seluruh staf Sekolah Dasar no.4 Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kotamadya Denpasar.

VII.          WAKTU
Hari              : Selasa
Tanggal        : 4 Oktober 2011
Pukul            : 16:00 – 18:30 WITA

VIII.       TEMPAT
Di Aula Sekolah Dasar no.4 Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kotamadya Denpasar.
P
 
Setting Tempat:
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
KETERANGAN :
P : PENYULUH
M: MODERATOR
S : SLIDE
U : UNDANGAN
A : AUDIENCE
 


IX.             RENCANA EVALUASI
A.    Struktur:
1.      Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet, slide, lembar balik, dan poster
2.      Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan.
3.      Undangan/peserta penyuluhan sejumlah 40 orang.
B.     Proses Penyuluhan:
1.      Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancer dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
2.      Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3.      Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
4.      Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada yng meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
C.     Hasil Penyuluhan:
1.      Jangka pendek
·         Sasaran mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan.
·         Sasaran memahami tentang pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
2.      Jangka panjang
·         Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat miminimalisir terjangkitnya penyakit akibat kurangnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat.
·         Dapat menjadi agen perubahan dan contoh dengan cara membagikan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada keluarga, teman, kelompok maupun masyarakat.



















Lampiran 1
PENDIDIKAN KESEHATAN
RENCANA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A.    PENGERTIAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ada banyak, diantaranya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga dan Perilaku Hidup Bersih di Sekolah.
B.     PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RUMAH TANGGA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif  dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Adapun manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, diantaranya menambah pendapatan keluarga, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja, pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk keluarganya. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga, yaitu (1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; (2) Memberi ASI ekslusif;  (3) Menimbang bayi dan balita; (4) Menggunakan air bersih; (5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; (6) Menggunakan jamban sehat; (7) Memberantas jentik di rumah; (8) Makan buah dan sayur setiap hari; (9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari; dan (10) Tidak merokok di dalam rumah.


C.    PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH
Selain PHBS di Ruamah Tangga, ada juga PHBS di Sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan phbs serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah berperilaku hidup bersih dan sehat.
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yang cukup besar yaitu 30 % dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Beberapa kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah antara lain jajan di warung/kantin sekolah karena lebih terjamin kebersihannya; mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; menggunakan jamban di sekolah serta menjaga kebersihan jamban; mengikuti kegiatan olah raga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan kesehatan peserta didik; memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin; tidak merokok;  memantau pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran BB dan TB; dan membuang sampah pada tempatnya.
Dengan menerapkan  PHBS di sekolah oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah.


Lampiran 2
PERTANYAAN

  1. Apa yang dimaksud dengan Perlaku Hidup Bersih dan Sehat?
  2. Apa yang dimaksud dengan PHBS di Rumah Tangga?
  3. Apa saja manfaat dari pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga?
  4. Perilaku apa saja yang termasuk di dalam PHBS di Rumah Tangga?
  5. Apa yang dimaksud dengan PHBS di Sekolah?
  6. Apa saja manfaat dari pelaksanaan PHBS di Sekolah?
  7. Perilaku apa saja yang termasuk di dalam PHBS di Sekolah?


Lampiran 3
JAWABAN

  1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
  2. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif  dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
  3. Manfaat melaksanakan PHBS di rumah, diantaranya:
a.       Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b.      Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c.       Anggota keluarga giat bekerja.
d.      Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
  1. Perilaku yang termasuk di dalam PHBS di Rumah Tangga, diantaranya:
1.      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.      Memberi ASI ekslusif
3.      Menimbang bayi dan balita
4.      Menggunakan air bersih
5.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6.      Menggunakan jamban sehat
7.      Memberantas jentik di rumah
8.      Makan buah dan sayur setiap hari
9.      Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10.  Tidak merokok di dalam rumah
  1. PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah ber-PHBS.
  2. Manfaat melaksanakan PHBS di sekolah, diantaranya:
a.       Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat
b.      Meningkatkan semangat belajar-mengajar
c.       Meningkatkan citra sekolah
d.      Menjadi contoh sekolah ber-PHBS bagi sekolah lainnya
  1. Perilaku yang termasuk di dalam PHBS di Sekolah, diantaranya:
a.       Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
b.      Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir
c.       Menggunakan jamban di sekolah
d.      Olah raga teratur di sekolah
e.       Memberantas jentik di sekolah
f.       Tidak merokok di sekolah
g.      Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
h.      Membuang sampah pada tempatnya



SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT MENGENAI BAHAYA PENYAKIT DBD

Juniartha Semara Putra

SATUAN ACARA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI BAHAYA PENYAKIT DBD

I.                   LATAR BELAKANG

Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) merupakan salah satu penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DBD adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat memiliki resiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang tua. Penyakit DBD ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain.
Indonesia dalam peta wabah demam berdarah dengue ada di posisi yang memprihatinkan. Dalam jumlah angka kesakitan (morbidity rate) dan kematian (mortality rate) demam berdarah dengue di kawasan Asia Tenggara, selama kurun waktu 1985-2004, Indonesia berada di urutan kedua terbesar setelah Thailand (WHO 2004). Selama tahun 1985-2004, di Indonesia tercatat angka penderita demam berdarah dengue terendah 10.362 pada tahun 1989 dan tertinggi 72.133 orang pada tahun 1998, dengan angka kematian terendah 422 orang pada tahun 1999 dan tertinggi 1.527 pada tahun 1988. Pada Januari 2005 tercatat 156 orang penderita DBD yang dirawat di rumah sakit dan puskesmas di seluruh Bali. Dari hasil SMD yang telah dilakukan pada tanggal 8-9 Mei 2009 didapat hasil 5 % bak mandi penduduk terdapat jentik nyamuk dan 95% tidak terdapat jentik nyamuk.
            Agar kita dan keluarga terbebas dari ancaman DBD, seluruh masyarakat harus diajak memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam PSN DBD, dan gerakan 3 M itu perlu ditingkatkan.


II.                TUJUAN
A.    Tujuan instruksional umum ( TIU )
Setelah di berikan penyuluhan selama 30 menit, sasaran mampu mengetahui dan memahami tentang bahaya penyakit demam berdarah yang bisa mengancam jiwa kita dan keluarga.
B.     Tujuan instruksional khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit diharapkan audien mampu :
1.      Menjelaskan pengertian DBD
2.      Menjelaskan ciri-ciri nyamuk aedes aegypti
3.      Menyebutkan tanda- tanda penyakit DBD
4.      Menjelaskan cara- cara penularan penyakit DBD
5.      Menjelaskan cara – cara pencegahan penyakit DBD
6.      Menjelaskan cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD
7.      Menyebutkan tujuan dan tugas Jumantik
8.      Menjelaskan tentang cara penggunaan Abate (Larvasiding)
III.             MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
1.      Pengertian DBD
2.      Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti
3.      Tanda- tanda penyakit DBD
4.      Cara- cara penularan penyakit DBD
5.      Cara – cara pencegahan penyakit DBD
6.      Cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD
7.      Tujuan dan tugas Jumantik
8.      Cara penggunaan Abate (Larvasiding)
IV.             METODA
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
V.                MEDIA, ALAT / BAHAN, SUMBER YANG DIGUNAKAN
a.       Media : Leaflet, lembar balik, poster dan microsoft power point presentasi
b.      Alat : Komputer, Layar, dan LCD, senter
c.       Sumber :
Anonim. 2009. Penyakit Demam Berdarah, (online), available: http://www.bappenas.go.id/index.php?module=ContentExpress&func=display&ceid=2303,(2010,September 19).
Anonim. 2004. Penanggulangan Demam Berdarah, (online), available:http://www.depkes.go.id/downloads/Buletin%20DBD%209%20.pdf,(2010,September 19).

VI.             SASARAN
Siswa - siswi kelas 5 , SD 5 Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan, Kota Madya Denpasar.
VII.          WAKTU
Hari / Tanggal : Senin, 4 Oktober 2011
Jam                  : 15.00 wita sampai selesai
VIII.       TEMPAT                  
Setting Tempat :
                                    S                                                               P


           
                            Keterangan :
                                    P  : PENYULUH
                                    A : AUDIENCE
                                    S :  SLIDE (POWER POINT)

IX.             RENCANA EVALUASI                            
A.    Struktur :
a.       Persiapan media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet, lembar balik, poster dan slide.
b.      Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan
c.       Undangan / peserta penyuluhan
Siswa- siswi kelas 5, SD 5 Pedungan, Kecamatan Denpasar Selatan Kota Madya Denpasar.
B.     Proses penyuluhan :
a.       Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan
b.      Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan
c.       Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
d.      Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
C.     Hasil penyuluh :
I.       Jangka pendek
1.      Sasaran mengerti sekitr 80 % dari materi yang diberikan
2.      Sasaran memahami tentang bahaya demam berdarah dengue
II.       Jangka panjang
1.      Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai bahaya demam berdarah sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat ditekan.

            MATERI PENYULUHAN

MENGENAI BAHAYA PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE

1.      PENGERTIAN DEMAM BERDARAH DENGUE
Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, dll. Setiap anggota keluarga memiliki resiko terkena penyakit ini, mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah dengue ditandai dengan 4 manifestasi klinis  utama : demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda- tanda kegagalan sirkulasi.

2.      CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI
a.       Nyamuk Aedes Aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng ) putih pada seluruh tubuhnya
b.      Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang memungkinkan air tergenang
c.       Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat umum
d.      Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang airnya langsung kontak dengan tanah
e.       Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
f.       Mampu terbang sampai jarak 100 meter
g.      Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap ) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga / tumbuhan yang mengandung gula.
h.      Umur nyamuk Aedes Aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2-3 bulan.
3.      TANDA- TANDA PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Orang yang menderita penyakit DBD, tanda – tanda umum yang bisa dilihat adalah sebagai berikut :
a.       Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu
b.      Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
c.       Kadang terjadi perdarahan di hidung  (mimisan )
d.      Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.

4.      CARA PENULARAN PENYAKIT DBD
a.       Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DBD adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b.      Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang sakit DBD atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue.
c.       Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d.      Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e.       Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dinding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
f.       Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebut tidak sakit.
g.      Dalam darah manusia, Virus dengue akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
5.      CARA PENCEGAHAN PENYAKIT DBD
A.  Penyemprotan / Fogging
Nyamuk Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan racun serangga sehingga termasuk racun serangga yang di gunakan sehari – hari di Rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup karena dengan penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk ( dewasa saja ). Selama jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya
B.    PSN DBD
Pemberantasan sarang nyamuk di lakukan dengan cara 3 M yaitu :
1.      Menguras tempat – tempat penampungan air sekurang – kurang nya seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum)
2.      Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk DBD tidak dapat masuk dan bertelur di situ
3.      Menguburkan atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas dll
Selain itu di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah 3 M plus ) yaitu :
1.      Ganti air vas bunga, minuman burung, air kulkas dan tempat – tempat lainnya yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali
2.      Perbaiki saluran dan talang air yang tidak lancar / rusak
3.      Tutup lubang – lubang pada potongan bambu, pohon dan lain –lain misalnya dengan menggunakan tanah.
4.      Bersihkan / keringkan tempat – tempat yang dapat menampung air seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat lain yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman , rumah – rumah kosong dan lain lain.
5.      Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
6.      Pasang kawat kasa di rumah
7.      Pencahayaan dan ventilasi memadai
8.      Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah.
9.      Tidur menggunakan kelambu
10.  Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan nyamuk.

6.       TINDAKAN / PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA DBD
Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan penyakit dengan gejala seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan pertolongan. Adapun tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang yang diduga menderita penyakit demam berdarah dengan gejala awal  maka berikanlah petunjuk – petunjuk seperti di bawah ini :
a.       Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air yang sudah dimasak, susu, teh atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna untuk membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.
b.      Berikan kompres air hangat.
c.       Berikan obat penurun panas sesuai dosis
d.      Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang tepat.

7.      TUJUAN DAN TUGAS JUMANTIK
Tujuan Umum rekrutmen Jumantik adalah menurunkan kepadatan (populasi) nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes Aegypti) dan jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD), melalui penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus.
Tugas pokok seorang Jumantik adalah melakukan pemantauan jentik, penyuluhan kesehatan, menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan periodik serta melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Supervisor dan Petugas Puskesmas sehingga akan dapat dihasilkan sistem pemantauan jentik berkala yang berjalan dengan baik. Untuk itu peran Jumantik akan dapat maksimal apabila masyarakat dapat membantu kelangsungan kegiatan dengan kesadaran untuk memberikan kesempatan kepada Jumantik memantau jentik dan sarang nyamuk di rumahnya.

8.      CARA PENGGUNAAN ABATE (LARVASIDING)
Adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut Abattisasi. Adapaun cara  melakukan larvasiding adalah menggunakan bubuk abate dengan cara :
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut :  Untuk 100 liter cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.

  
EVALUASI

Jawablah pertanyaan ini dengan singkat dan jelas :
1.   Apakah yang dimaksud dengan DBD?
2.   Sebutkan ciri-ciri nyamuk aedes aegypti!
3.   Apa saja tanda- tanda penyakit DBD?
4.   Bagaimana cara- cara penularan penyakit DBD?
5.   Sebutkan cara – cara pencegahan penyakit DBD!
6.   Bagaimana cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD?
7.   Jelaskan tujuan dan tugas Jumantik!
8.   Bagaimana cara penggunaan Abate (Larvasiding)?


KUNCI JAWABAN

  1. Penyakit demam berdarah dengue ( DBD ) adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah.

  1. Ciri-ciri nyamuk aedes aegypti adalah :
    1. Nyamuk Aedes Aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng ) putih pada seluruh tubuhnya
    2. Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang memungkinkan air tergenang
    3. Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat umum
    4. Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang airnya langsung kontak dengan tanah
    5. Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
    6. Mampu terbang sampai jarak 100 meter
    7. Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap ) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga / tumbuhan yang mengandung gula.
    8. Umur nyamuk Aedes Aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2-3 bulan.

  1. Tanda-tanda penyakit DBD :
a.       Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu
b.      Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
c.       Kadang terjadi perdarahan di hidung  (mimisan )
d.      Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.

  1. Cara- cara penularan penyakit DBD :
    1. Penyakit DBD ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DBD adalah nyamuk Aedes aegypti.
    2. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang : sakit DBD atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue.
    3. Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
    4. Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
    5. Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
    6. Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebu tidak sakit.
    7. Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.

  1. Cara – cara pencegahan penyakit DBD :
    1. Penyemprotan menggunakan racun serangga
    2. Program 3 M Plus
    3. Menggunakan abate
    4. Fogging

  1. Cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DBD :
    1. Beri minum sebanyak-banyaknya
    2. Beri kompres hangat
    3. Berikan obat penurun panas
    4. Menganjurkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS atau Dokter atau unit pelayanan lainnya.
  2. Tujuan dan tugas Jumantik :
Tujuan Umum rekrutmen Jumantik adalah menurunkan kepadatan (populasi) nyamuk penular demam berdarah dengue (Aedes Aegypti) dan jentiknya dengan meningkatkan peran serta masyarakat dalam Pemberantasan Sarang Nyamuk Demam Berdarah Dengue (PSN DBD), melalui penyuluhan yang dilakukan secara terus menerus.
Tugas pokok seorang Jumantik adalah melakukan pemantauan jentik, penyuluhan kesehatan, menggerakkan pemberantasan sarang nyamuk secara serentak dan periodik serta melaporkan hasil kegiatan tersebut kepada Supervisor dan Petugas Puskesmas sehingga akan dapat dihasilkan sistem pemantauan jentik berkala yang berjalan dengan baik. Untuk itu peran Jumantik akan dapat maksimal apabila masyarakat dapat membantu kelangsungan kegiatan dengan
kesadaran untuk memberikan kesempatan kepada Jumantik memantau jentik dan sarang nyamuk di rumahnya.
  1. Cara penggunaan Abate (Larvasiding) :
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut :  Untuk 100 liter cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.