Juniartha Semara Putra
Anonim,2010. Perilaku Hidup Bersih Indonesia Masih Rendah. Availlable: http://www.pikiran-rakyat.com/node/145866.
(Acessed : 30 September 2011)
Setting
Tempat:
PENDIDIKAN
KESEHATAN
RENCANA
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
I.
LATAR
BELAKANG
Kualitas
sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan dua faktor yang satu sama lain
saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan
kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil,
sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya
peningkatan status kesehatan seseorang. Mencegah
sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara
untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat
adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaanyang baik dalam menciptakan hidup
yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dalam beberapa dekade
belakangan ini telah menimbulkan dampak demikian luas dan beragam, baik yang
negatif maupun positif, dalam setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak
yang negatif antara lain perubahan ini turut mendukung munculnya tantangan baru
di bidang kesehatan, yaitu adanya kesenjangan status kesehatan masyarakat.
Adanya kesenjangan status kesehatan tersebut juga pernah disampaikan Menteri
Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih kepada karyawan dan karyawati
Kementerian Kesehatan, Jumat, 17 Desember 2010, di Jakarta. Kesenjangan status
kesehatan terjadi antardaerah, antartingkatan sosial-ekonomi dan antarkawasan perkotaan dan pedesaan. Secara
spesifik kesenjangan tersebut antara lain disebabkan oleh belum efektifnya
pelaksanaan desentralisasi penanganan kesehatan, efisiensi penggunaan anggaran
dana yang masih rendah serta distribusi dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang
belum proporsional.
Menerapkan
Pelaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal
penyakit. Tidak hanya itu, beberapa pakar juga berpendapat bahwa penerapan
konsep PHBS juga mampu membebaskan pemerintah dari masalah kesehatan dan
ekonomi kesehatan. Sayangnya dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya
sederhana tidak selalu mudah dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak
terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan. Konsep
PHBS memang sederhana. PHBS merupakan kunci terbentuknya bangsa yang sehat,
yang dimulai dari keluarga sehat. PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan dan
kesehatan diri. Di antaranya meliputi kebiasaan mandi, keramas dan gosok gigi
secara benar dan teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang serta istrahat
teratur. Selain itu, PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan rumah dan lingkungan
sekitar. Hal itu ditegaskan oleh Effi Mardianto, Ketua Umum Tm Penggerak PKK
Pusat dalam seminar Peluncuran Petisi Nasional Keluarga Sehat untuk Indonesia
Sehat oleh salah satu produk sabun bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak
Indonesia (KPAI), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, Lembaga
Swadaya Masyarakat Spektra Surabaya dan beberapa keluarga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan pakai Sabun
(CTPS) masyarakat Indonesia masih rendah. Kategori rumah tangga yang memenuhi
kriteria PHBS dengan kriteria PHBS hanya 35,8 persen dan rumah tangga CTPS yang
benar hanya 24,5 persen. Berdasarkan
profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.Provinsi yang
memiliki persentase tertinggi adalah Jawa Tengah (88,57%), DIYogyakarta
(87,38%) dan Kalimantan Timur (79,73%). Provinsi dengan persentase PHBS yang
rendah adalah Sumatera Barat (17,97%), Banten (21,37%) dan Papua Barat
(27,34%).
II.
TUJUAN
A, Tujuan
Instruksional Umum (TIU)
Setelah
diberikan penyuluhan selama 25 menit, sasaran mampu memahami tentang pentingnya
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
B. Tujaun
Instruksional Khusus (TIK)
Setelah
diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran mampu:
1.
Menjelaskan pengertian perilaku hidup
bersih dan sehat
2.
Menjelaskan pengertian perilaku hidup
bersih dan sehat di rumah tangga
3.
Menjelaskan pengertian perilaku hidup
bersih dan sehat di sekolah
III.
MATERI
PENYULUHAN
Dalam
penyuluhan materi yang disampaikan adalah:
1. Pengertian
perilaku hidup bersih dan sehat
2. Pengertian
perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
3. Pengertian
perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah
IV.
METODA
A.
Ceramah
B.
Tanya jawab
V.
MEDIA,
ALAT/BAHAN, SUMBER YANG DIGUNAKAN
A.
Media: Leaflet, lembar balik, poster,
dan Microsoft Power Point presentasi.
B.
Alat: Komputer, layar, dan LCD
C.
Sumber:
Admin. 2010.Peringatan HKN sebagai awal momentum perubahan perilaku masyarakat
Indonesia. Availlable: http://www.nganjukkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=285:hkn2010.
(Acessed: 29 September 2011)
Anonim,2010. Perilaku Hidup Bersih Indonesia Masih Rendah. Availlable: http://www.pikiran-rakyat.com/node/145866.
(Acessed : 30 September 2011)
Chasanah, Noor.2009. Kesenjangan Status Kesehatan, Tantangan Indonesia
2011. Availlable : http://www.mediaindonesia.com/citizen_read/1156.
(Acessed : 29 September 2011)
Nadesul, Hendrawan.2009.Majalah Dokter Kita, Edisi 8, THN IV,
Agustus 2009 hal. 98.
VI.
PESERTA
Siswa,
guru, dan seluruh staf Sekolah Dasar no.4 Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar
Utara, Kotamadya Denpasar.
VII.
WAKTU
Hari : Selasa
Tanggal : 4 Oktober 2011
Pukul : 16:00 – 18:30 WITA
VIII. TEMPAT
Di
Aula Sekolah Dasar no.4 Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kotamadya
Denpasar.
|
|
|||||||||||||||||||||
|
|
|
|||||||||||||||||||
|
|
|
|
||||||||||||||||||
|
IX.
RENCANA
EVALUASI
A.
Struktur:
1.
Persiapan media
Media
yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang
digunakan adalah leaflet, slide, lembar balik, dan poster
2.
Persiapan materi
Materi
yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan disebarluaskan
dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan.
3. Undangan/peserta
penyuluhan sejumlah 40 orang.
B.
Proses Penyuluhan:
1. Kegiatan
penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancer dan sasaran memahami
tentang penyuluhan yang diberikan.
2. Dalam
proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran yang
akan diharapkan penyuluhan.
3. Peserta
diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
4. Sasaran
diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada yng meninggalkan tempat saat
penyuluhan berlangsung.
C.
Hasil Penyuluhan:
1.
Jangka pendek
·
Sasaran mengerti sekitar 80% dari materi
yang diberikan.
·
Sasaran memahami tentang pentingnya
melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
2.
Jangka panjang
·
Meningkatkan pengetahuan sasaran
mengenai pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat
miminimalisir terjangkitnya penyakit akibat kurangnya kesadaran akan perilaku
hidup bersih dan sehat.
·
Dapat menjadi agen perubahan dan contoh
dengan cara membagikan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat
kepada keluarga, teman, kelompok maupun masyarakat.
Lampiran
1
PENDIDIKAN
KESEHATAN
RENCANA
PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI
PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT
A.
PENGERTIAN
PHBS
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat adalah semua
perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga
dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih
dan Sehat ada banyak, diantaranya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga dan Perilaku Hidup Bersih di Sekolah.
B. PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT DI RUMAH TANGGA
Perilaku
Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat
serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Adapun manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah
Tangga, diantaranya menambah
pendapatan keluarga, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan
tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota
keluarga giat bekerja, pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan
untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk keluarganya.
PHBS di Rumah Tangga
dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah
tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga, yaitu (1) Persalinan
ditolong oleh tenaga kesehatan; (2) Memberi ASI ekslusif; (3) Menimbang bayi dan balita; (4) Menggunakan
air bersih; (5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; (6) Menggunakan
jamban sehat; (7) Memberantas jentik di rumah; (8) Makan buah dan sayur setiap
hari; (9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari; dan (10) Tidak merokok di
dalam rumah.
C. PERILAKU HIDUP BERSIH
DAN SEHAT DI SEKOLAH
Selain PHBS di Ruamah Tangga, ada juga PHBS di
Sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan
masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan phbs serta
berperan aktif dalam mewujudkan sekolah berperilaku hidup bersih dan sehat.
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu
dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yang
cukup besar yaitu 30 % dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan
untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah
berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan
sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Beberapa kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di
sekolah antara lain jajan di warung/kantin sekolah karena lebih terjamin
kebersihannya; mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; menggunakan jamban
di sekolah serta menjaga kebersihan jamban; mengikuti kegiatan olah raga dan
aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan kesehatan peserta didik;
memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin; tidak merokok; memantau pertumbuhan peserta didik melalui
pengukuran BB dan TB; dan membuang sampah pada tempatnya.
Dengan menerapkan PHBS di sekolah oleh peserta didik,
guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk mereka untuk
memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan
kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah.
Lampiran
2
PERTANYAAN
- Apa
yang dimaksud dengan Perlaku Hidup Bersih dan Sehat?
- Apa
yang dimaksud dengan PHBS di Rumah Tangga?
- Apa
saja manfaat dari pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga?
- Perilaku
apa saja yang termasuk di dalam PHBS di Rumah Tangga?
- Apa
yang dimaksud dengan PHBS di Sekolah?
- Apa
saja manfaat dari pelaksanaan PHBS di Sekolah?
- Perilaku
apa saja yang termasuk di dalam PHBS di Sekolah?
Lampiran
3
JAWABAN
- Perilaku Hidup
Bersih dan Sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga
atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan
berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
- PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah
tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan
sehat serta berperan aktif dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
- Manfaat
melaksanakan PHBS di rumah, diantaranya:
a.
Setiap
anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b.
Anak
tumbuh sehat dan cerdas.
c.
Anggota
keluarga giat bekerja.
d.
Pengeluaran
biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga,
pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan
keluarga.
- Perilaku yang termasuk di dalam PHBS di Rumah Tangga, diantaranya:
1. Persalinan ditolong oleh tenaga
kesehatan
2. Memberi ASI ekslusif
3. Menimbang bayi dan balita
4. Menggunakan air bersih
5. Mencuci tangan dengan air bersih dan
sabun
6. Menggunakan jamban sehat
7. Memberantas jentik di rumah
8. Makan buah dan sayur setiap hari
9. Melakukan aktivitas fisik setiap
hari
10. Tidak merokok di dalam rumah
- PHBS
di sekolah
adalah upaya untuk memberdayakan
siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu
mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah ber-PHBS.
- Manfaat melaksanakan PHBS di sekolah, diantaranya:
a. Terciptanya
sekolah yang bersih dan sehat
b.
Meningkatkan semangat belajar-mengajar
c.
Meningkatkan citra sekolah
d.
Menjadi contoh sekolah ber-PHBS bagi sekolah lainnya
- Perilaku
yang termasuk di dalam PHBS di Sekolah, diantaranya:
a.
Mengonsumsi
jajanan sehat di kantin sekolah
b.
Mencuci
tangan dengan air bersih yang mengalir
c.
Menggunakan
jamban di sekolah
d.
Olah
raga teratur di sekolah
e.
Memberantas
jentik di sekolah
f.
Tidak
merokok di sekolah
g.
Menimbang
berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
h.
Membuang
sampah pada tempatnya