WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Wednesday, January 22, 2014

VARIABEL PENELITIAN

Juniartha Semara Putra
VARIABEL PENELITIAN

A.    Pengertian
Beberapa definisi Variabel menurut para ahli
1.      Menurut Hatch dan Farhady(1981), variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain.
2.      Menurut Kerlinger (1973) menyatakan bahwa variabel adalah kontruk(constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
3.      Menurut kidder(1981),variabel penelitian adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik kesimpulan darinya.
4.      Variabel penelitian adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2009)
B.     Macam –macam Variabel
Menurut hubungan antara satu variabel dengan variabel yang lain, maka macam-macam
variabel penelitian yaitu:
1.      Variabel independen
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor, antecedent. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen(terikat). Variabel ini biasa disebut juga variabel eksogen.
2.      Variabel dependen
Variabel dependen disebut juga variabel output, kriteria, konsekuen. Dalam bahasa indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel bebas. Variabel terikat disebut juga varabel indogen.
3.      Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan dependen.
4.      Variabel intervening
Menurut Tuckman(1988), “An intervening variabel is that factor that theoritically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure, or manipulated.” Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis mempengaruhi hubungan atara variabel independen dengan depende, tetapi tidak dapat diamati dan diukur. Variabel ini adalah variabel penyela/antara yang terletak dianatara variabel independen dan dependen, sehingga variabel independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel dependen.
5.      Variabel control
Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering digunakan, bila akan melakukan penilitian yang bersifat membandngkan, melalui penelitian eksperimen.
Untuk dapat menetukan kedudukan variabel independen, dependen, moderator, intervening, atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasar maupun hasil dari pengamatan yang empiris ditempat penelitian. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabelapa yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan dibelakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian.












A.    Pengertian Definisi Operasioanal Variabel
suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati.
B.     Cara merumuskan Definisi operasinal variabel dalam penelitian menurut Tuckman 1978 adalah sebagai berikut :
1.      Definisi operasional dapat dirumuskan berdasarkan proses apa yang harus dilakukan agar variabel yang didefinisikan itu terjadi.
Contoh :
Variabel "Kecemasan" dapat dioperasionalkan sebagai suatu keadaan akibat subjek dihadapkan pada ancaman keselamatan.
Variabel "Lapar" dapat dioperasionalkan sebagai suatu keadaan bilamana subjek tidak diperbolehkan makan apapun juga selama lebih dari 10 jam.
Variabel "Eksposi yang lama terhadap film kekerasan" dapat dioperasionalkan sebagai situasi dimana subjek menonton hanya film-film kekerasan setiap hari untuk jangka waktu lebih dari enam bulan.
Karena terbentuknya terbentuknya definisi operasional tergantung pada manipulasi atau proses yang menyebabkan timbulnya variabel yang bersangkutan maka cara definisi tipe ini sangat cocok untuk mengoperasionalkan variabel bebas.
2.      Definisi operasional dibuat berdasarkan bagaimana cara kerja variabel yang bersangkutan yaitu apa yang menjadi sifat dinamiknya.
Sifat dinamik manusia diperlihatkan dalam bentuk perilaku, oleh karena itu operasionalisasi dengan cara ini menggambarkan tipe manusia berdasarkan perilaku yang nyata dan dapat diamati yang berkaitan dengan tipe atau keadaan orang yang bersangkutan.
Contoh :
Konsep mengenai orang yang "Cerdas" dioperasionalkan sebagai orang yang berhasil menjawab lebih daro 75% pada suatu tes kemampuan umum.
Orang yang "Rajin" dioperasionalkan sebagai yang datang kuliah dengan frekensi bolos tidak lebih dari pada tiga kali dalam satu semester.
Dikarenakan cara pendefinisian variabel didasarkan pada sifat dinamis yang ada pada subjeknya, maka cara operasionalisasi seperti ini sangat cocok untuk mendefinisikan variabel tergantung.
3.      Definisi operasional dibuat berdasarkan kriteria pengukuran yang diterapkan pada variabel yang didefinisikan.
Dalam hal ini angka atau skor pada alat ukur dianggap representasi dari konsep mengenai variabel yang diukur.
Contoh :
Variabel "Kecerdasan" yang secara konseptual memiliki banyak sekali definisi dapat dioperasionalkan sebagai IQ pada skala WAIS, atau dioperasionalkan sebagai angka yang diperoleh pada tes SPM.




















DESAIN PENELITIAN

A.    Pengertian
Adapun desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana dan struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam menjawab pertanyaan penelitian.
Definisi lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar – ancar kegiatan yang akan dilaksanakan
Desain penelitian memuat semacam pedoman tentang Do and Don’t List. Ia mengingatkan peneliti lakukan ini jangan lakukan itu. Hati jangan melakukan ini. Desain penelitian dirancang untuk menjawab pertanyaan Hipotesis. Jadi desain penelitian adalah : sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami bentuk hubungan antara variable yang ia teliti, dan tak ubahnya sebagai kerangka dimana peneliti akan menempatkan hubungan antara variabel.
Proses desain penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan, serta rumusan masalah sampai dengan rumusan Hipotesa serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan yang ada.
Proses selebihnya merupakan tahap operasional.Penelitian dari penyelidikan itu akan terjawab bagaimana hipotesa dirumuskan dengan data yang diperoleh untuk dapat menghasilkan suatu penelitian yang baik maka sipeneliti bukan saja harus mengetahui aturan permainan tetapi harus mempunyai ketrampilan dalam melaksanakan penelitian.
Desain penelitian sama halnya dengan desain percobaan. Kedua desain tersebut mempunyai control dalam percobaan si peneliti mengadakan manipulasi terhadap beberapa variable atau factor yang merupakan fenomena yang menyebabkan munculnya hasil yang sedang diteliti. Dilain pihak terdapat kesulitan untuk mengadakan percobaan jika objeknya manusia. Dalam hal ini maka percobaan sejati tidak bias dilakukan. Karena itu, sipenulis mengadakan percobaan semu dengan control yang tidak berapa ketat. Kontrol ini dapat dilaksanakan dengan manipulasi melalui pemilihan kelompok yang mempunyai sifat atau karakter yang berbeda dan dengan mengontrol secara statistic karena kelompok control ditentukan secara alamiah tanpa manipulasi. Maka sukar dipastikan apakah variable yang sedang diteliti atau variable luas lainnya
.
Dalam pengertian yang lebih luas, design penelitian mencakup proses-proses berikut :
a)      Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
b)      Pemilihan kerangka konsepsual
c)      Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
d)     Membangun penyelidikan atau percobaan
e)      Memilih serta member definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
f)       Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
g)      Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
h)      Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data
i)        Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik
j)        Pelaporan hasil penelitian
 
B.     Beberapa Desain Penelitian
Desain penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serat memilih pengukuran – pengukuran variable memiliki prosedur dan teknik sampling alat – alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding, editing dan meproses data yang dikumpulkan. Diantaranya desain penelitian yaitu :
1.      Desain Penelitian Sampel
Desain sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian amat bergantung dari pandangan evisiensi. Dalam merencanakan desain sample diperlukan teknik – teknik untuk memperoleh samping yang yang representative.  Jadi desain penelitian sample ialah suatu penekana lebih yang diarahkan kepada pemilihan desain percobaan yang cocok. Dalam pemilihan desain ini peneliti selalu dituntun oleh derajat akurasi yang ingin dicapai, validitas yang ingin diperoleh serta ingin diminisasikan dari media. Juga menetukan desain sample yang lebih baik dan lebih efisien untuk digunakan.
2.      Desain Penelitian Alat
Yang dimaksud desain alat disini untuk mengumpulkan data walau metode apa saja yang digunakan. Masalah desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat menetukan sekali dalam pengujian hipotesa, alat yang digunakan dapat saja sangat berstruktur.
Pemilihan alat harus dievaluasikan sebaik mungkin sehingga alat tersebut untuk informasi yang diinginkan untuk memperoleh data yang cukup reliable kecuali dalam peneliti percobaan maka alat yang digunakan dalam peneliti social sukar menjamin terdapatnya validitas mutlak dari observasi data satu alat bias saja untuk suatu kegunaan. Tetapi menjadi tidak valid untuk tujuan yang lain secara umum desain dari alat haruslah di evaluasikan sebelum digunakan untuk dapat menjamin efisiensi dalam mengunpulkan keterangan – keterangan yang diperlukan untuk menguji hipotesa.
3.      Desain Penelitian Analisa
Secara ideal desain analisa sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum pengumpulan data dimulai, jika desain dalam memformulasikan hipotesa sudah cukup baik maka desain analisa dapat kembangkan dan dirumuskan hipotesa tersebut, hipotesa tersebut dianggap baik jika ia konsisten dengan analisa yang akan dibuat.
Dalam analisa hubungan – hubungan antara variable bebas dan variable dependen maka variable lain yang mempengaruhi kedua variable. Hipotesa merupakan titik tolak analisa tetapi pemikiran akan muncul dalam analisa dan disesuaikan dengan data yang tersedia. Dalam analisa sipeneliti akan mencocokkan hipotesa dengan data, menambah yang kurang, mengurangi yang lebih. Walaupun demikian lukisan akhir yang dihasilkan anlisa harus menyerupai gambaran yang dilukiskan oleh hipotesa.
Dalam desain analisa maka diperlukan sekali alat – alat yang digunakan untuk membantu analisa penggunaan statistic yang tepat yang sesuai dengan keperluan analisa harus dipilih sebaik – baiknya penggunaan statistic sebagai alat analisa telah berkembang tetapi dalam analisa yang dilakukan jangan dilupakan asumsi – asumsi dasar yang ditempelkan pada penggunaan statistic tersebut serta kearah mana inferensi tersebut akan dibuat.
Maka ketiga desain sekedar menunjukkan ada tidaknya hubungan antara satu dengan yang lainnya.

C.     Ruang Lingkup Design Penelitian
Ruang lingkup design penelitian terdiri dari :
a)      Penentuan Judul Penelitian
Penentuan judul penelitian sangat penting karena dapat mengetahui objek penelitian, subjek apa yang akan diteliti, dimana lokasi penelitian, tujuan yang ingin di capai dan sasarannya.
Ada beberapa petunjuk bagi seorang peneliti yang akan melakukan penelitian dalam menentukan judul, yaitu :
§  Keterjangkauan
§  Ketersedian Data
§  Signifikansi Judul yang dipilih
·         Beberapa syarat yang diperlukan untuk memilih judul penelitian, yaitu :
·         Judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan pokok objek yang akan diteliti
·         Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan
·         Judul harus mengemukakan kalimat singkat dan jelas
b)      Penentuan masalah penelitian.
Masalah penelitian itu merupakan pedoman kegiatan penelitian. Dalam penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan kegiatan penelitian. Tanpa rumusan masalah, peneliti akan kesulitan dalam pelaksanaan dan penulisan penelitiannya.
Beberapa syarat yang harus diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
         Masih berhubungan dengan judul utama
         Mendukumg tujuan penelitian
         Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori
         Memberikan  sumbangan terhadap metodelogi penenelitian
         Menunjukan variable-variabel yang diteliti.
c)      Penentuan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian dapat mengarahkan peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Tujuan penelitian terdiri dari tujuan utam dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder sangat tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain lebih bersifat subjektif bagi peneliti.

d)     Penentuan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara terhadap permasalahan namun perlu menguji kebenarannya.
Ada beberapa cara untuk merumuskan hipotesis anatara lain yaitu sebagai berikut:
         Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan Penelitian
         Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris
         Hipotesis harus bersifat spesifik
Dalam statistik dikenal ada dua macam hipotesis yaitu:
        Hipotesis nol (H0): hipotesis yang menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan atau tidak ada pengaruh antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
        Hipotesis alternative (Ha): hipotesis yang menyatakan adannya ketidaksamaan atau adanya perbedaan dan saling mempengaruhi anatara variabel satu dengan variable yang lain
e)      Penentuan populasi dan sampel penelitian.
Yang harus diperhatikan dalam menentukan sampel penelitian, adalah :
         Tentukan populasi di daerah penelitian.
         Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti
         Tentukan metode pengambilan sampel
 
f)       Penentuan metode dan teknik pengumpulan data.
Metode pengumpulan data terdiri atas beberapa cara yaitu :
         Osevasi
         Wawancara
         Angket
         Pengumpulan data skunder
         Pengumpulan data melalui penginderaan jauh

g)      Penentuan cara mengolah dan menganalisis data.

D.    Jenis-jenis Design Penelitian
Pengelompokkan design penelitian yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena masing-masing ahli mengelompokkan jenis design penelitian sesuai dengan kondisi ilmuwan itu sendiri.
Ilmuwan McGrath (1970) mengelompokkan design penelitian menjadi lima, yaitu :
         Percobaan dengan control
         Studi (belajar)
         Survey (pengamatan)
         Investigasi (meneliti)
         Penelitian tindakan
Sedangkan menurut Barnes (1964), design penelitian dibagi menjadi :
         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control
         Studi “ Sesudah Saja” dengan kelompok control
         Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok
         Studi “ Sesudah Saja” tanpa control
         Percobaan ex post facto
Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi enam kenis, yaitu :
         Design untuk penelitian yang ada control
         Design untuk studi deskriptif dan analitis
         Design untuk studi lapangan
         Design untuk studi dengan dimensi waktu
         Design untuk studi evaluatif - nonevaluatif
         Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder
Design penelitian memiliki beragam jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :
a)      Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya ;
         Penelitian eksploratif
         Penelitian uji hipotesis

b)      Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data ;
         Penelitian pengamatan
         Penelitian Survai
c)      Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti ;
         Penelitian eksperimental
         Penelitian ex post facto
d)     Desain penelitian menurut tujuannya ;
         Penelitian deskriptif
         Penelitian komparatif
         Penelitian asosiatif
e)      Desain penelitian menurut dimensi waktunya ;
         Penelitian Time Series
         Penelitian Cross Section
f)       Desain Penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokkan ;
         Studi dan Eksperimen Lapangan
         Ekspreimen Laboratorium

E.     Design Dalam Merencanakan Penelitian
Dalam memecahkan masalah, design dimulai dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah dikerjakan dan diketahui. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memcahkan suatu masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang design yang akan dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.

F.      Design Pelaksanaan Penelitian
Design pelaksanaan penelitian meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan serta memilih pengukuran,-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah dikumpulkan.
            Suchman (1967) telah membagi design dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :
·         Design sampel
·         Design alat (instrument)
·         Design administrasi
·         Design analisis



DAFTAR PUSTAKA

Abdul Rohman, Pendidikan Teknik Mesin (Otomotif 2008) Universitas Pendidikan Indonesia
M. Nazir. Ph. D. Metode Penelitian Ghalia Indonesia. Jakarta : 1988
M. Toha Anggoro, dkk. Metode Penelitian Universitas Terbuka. Jakarta : 2008
Koentjaraningrat. Penulis Laporan Penelitian Dalam Masyarakat PT. gramedia. Jakarta : 1977
Saifuddin Azwar, 2004, Metode Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Sugiyono, Prof. Dr. (2009). Statistik untuk Penelitian . Bandung : CV. Alfabeta Tambunan
Cahyatino, dkk. 1994. Sari laporan penelitian dan survey Jakarta : PT. Gramedia.







Ditulis Oleh: Daftar Pustaka