Juniartha Semara Putra
VARIABEL PENELITIAN
A. Pengertian
Beberapa definisi Variabel menurut
para ahli
1. Menurut Hatch dan Farhady(1981),
variabel dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang, atau objek yang
mempunyai variasi antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan
objek yang lain.
2. Menurut Kerlinger (1973) menyatakan
bahwa variabel adalah kontruk(constructs) atau sifat yang akan dipelajari.
3. Menurut kidder(1981),variabel
penelitian adalah suatu kualitas dimana peneliti mempelajari dan menarik
kesimpulan darinya.
4. Variabel penelitian adalah suatu
atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang mempunyai
variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya
(Sugiyono, 2009)
B. Macam –macam Variabel
Menurut hubungan antara satu
variabel dengan variabel yang lain, maka macam-macam
variabel penelitian yaitu:
1. Variabel independen
Variabel ini sering disebut variabel stimulus, prediktor,
antecedent. Dalam bahasa indonesia disebut sebagai variabel bebas. Variabel
bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya
atau timbulnya variabel dependen(terikat). Variabel ini biasa disebut juga
variabel eksogen.
2. Variabel dependen
Variabel dependen disebut juga variabel output, kriteria,
konsekuen. Dalam bahasa indonesia disebut variabel terikat. Variabel terikat
merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya
variabel bebas. Variabel terikat disebut juga varabel indogen.
3. Variabel moderator
Variabel moderator adalah variabel yang mempengaruhi
(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel independen dengan
dependen.
4. Variabel intervening
Menurut Tuckman(1988), “An intervening variabel is that
factor that theoritically affect the observed phenomenon but cannot be seen, measure,
or manipulated.” Variabel intervening adalah variabel yang secara teoritis
mempengaruhi hubungan atara variabel independen dengan depende, tetapi tidak
dapat diamati dan diukur. Variabel ini adalah variabel penyela/antara yang
terletak dianatara variabel independen dan dependen, sehingga variabel
independen tidak langsung mempengaruhi berubahnya atau timbulnya variabel
dependen.
5. Variabel control
Variabel control adalah variabel yang dikendalikan atau
dibuat konstan sehingga hubungan variabel independen terhadap dependen tidak
dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti. Variabel kontrol sering
digunakan, bila akan melakukan penilitian yang bersifat membandngkan, melalui
penelitian eksperimen.
Untuk dapat menetukan kedudukan variabel independen, dependen, moderator, intervening, atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasar maupun hasil dari pengamatan yang empiris ditempat penelitian. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabelapa yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan dibelakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian.
Untuk dapat menetukan kedudukan variabel independen, dependen, moderator, intervening, atau variabel yang lain, harus dilihat konteksnya dengan dilandasi konsep teoritis yang mendasar maupun hasil dari pengamatan yang empiris ditempat penelitian. Untuk itu sebelum peneliti memilih variabelapa yang akan diteliti perlu melakukan kajian teoritis, dan melakukan studi pendahuluan terlebih dahulu pada obyek yang akan diteliti. Jangan sampai terjadi membuat rancangan penelitian dilakukan dibelakang meja, dan tanpa mengetahui terlebih dahulu permasalahan yang ada di obyek penelitian.
A.
Pengertian Definisi Operasioanal Variabel
suatu definisi mengenai variabel yang dirumuskan berdasarkan
karakteristik-karakteristik variabel tersebut yang dapat diamati.
B.
Cara merumuskan Definisi operasinal variabel dalam penelitian menurut Tuckman
1978 adalah sebagai berikut :
1. Definisi operasional dapat
dirumuskan berdasarkan proses apa yang harus dilakukan agar variabel yang
didefinisikan itu terjadi.
Contoh :
Variabel "Kecemasan" dapat dioperasionalkan sebagai
suatu keadaan akibat subjek dihadapkan pada ancaman keselamatan.
Variabel "Lapar" dapat dioperasionalkan sebagai
suatu keadaan bilamana subjek tidak diperbolehkan makan apapun juga selama
lebih dari 10 jam.
Variabel "Eksposi yang lama terhadap film
kekerasan"
dapat dioperasionalkan sebagai situasi dimana subjek menonton hanya film-film
kekerasan setiap hari untuk jangka waktu lebih dari enam bulan.
Karena terbentuknya terbentuknya definisi operasional
tergantung pada manipulasi atau proses yang menyebabkan timbulnya variabel yang
bersangkutan maka cara definisi tipe ini sangat cocok untuk mengoperasionalkan
variabel bebas.
2. Definisi operasional dibuat
berdasarkan bagaimana cara kerja variabel yang bersangkutan yaitu apa yang
menjadi sifat dinamiknya.
Sifat dinamik manusia diperlihatkan dalam bentuk perilaku,
oleh karena itu operasionalisasi dengan cara ini menggambarkan tipe manusia
berdasarkan perilaku yang nyata dan dapat diamati yang berkaitan dengan tipe
atau keadaan orang yang bersangkutan.
Contoh :
Konsep mengenai orang yang "Cerdas" dioperasionalkan sebagai orang yang
berhasil menjawab lebih daro 75% pada suatu tes kemampuan umum.
Orang yang "Rajin" dioperasionalkan sebagai yang
datang kuliah dengan frekensi bolos tidak lebih dari pada tiga kali dalam satu
semester.
Dikarenakan cara pendefinisian variabel didasarkan pada
sifat dinamis yang ada pada subjeknya, maka cara operasionalisasi seperti ini
sangat cocok untuk mendefinisikan variabel tergantung.
3. Definisi operasional dibuat
berdasarkan kriteria pengukuran yang diterapkan pada variabel yang
didefinisikan.
Dalam hal ini angka atau skor pada alat ukur dianggap
representasi dari konsep mengenai variabel yang diukur.
Contoh :
Variabel "Kecerdasan" yang secara konseptual memiliki
banyak sekali definisi dapat dioperasionalkan sebagai IQ pada skala WAIS, atau
dioperasionalkan sebagai angka yang diperoleh pada tes SPM.
DESAIN
PENELITIAN
A.
Pengertian
Adapun
desain penelitian menurut Mc Millan dalam Ibnu Hadjar adalah rencana dan
struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti-bukti empiris dalam
menjawab pertanyaan penelitian.
Definisi
lain mengatakan bahwa desain (design) penelitian adalah rencana atau rancangan
yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar – ancar kegiatan yang akan
dilaksanakan
Desain
penelitian memuat semacam pedoman tentang Do and Don’t List. Ia mengingatkan
peneliti lakukan ini jangan lakukan itu. Hati jangan melakukan ini. Desain
penelitian dirancang untuk menjawab pertanyaan Hipotesis. Jadi desain
penelitian adalah : sebuah garis besar tentang bagaimana peneliti akan memahami
bentuk hubungan antara variable yang ia teliti, dan tak ubahnya sebagai
kerangka dimana peneliti akan menempatkan hubungan antara variabel.
Proses
desain penelitian dimulai dari identifikasi, pemilihan, serta rumusan masalah
sampai dengan rumusan Hipotesa serta kaitannya dengan teori dan kepustakaan
yang ada.
Proses
selebihnya merupakan tahap operasional.Penelitian dari penyelidikan itu akan
terjawab bagaimana hipotesa dirumuskan dengan data yang diperoleh untuk dapat
menghasilkan suatu penelitian yang baik maka sipeneliti bukan saja harus
mengetahui aturan permainan tetapi harus mempunyai ketrampilan dalam
melaksanakan penelitian.
Desain penelitian sama halnya dengan desain percobaan. Kedua desain tersebut mempunyai control dalam percobaan si peneliti mengadakan manipulasi terhadap beberapa variable atau factor yang merupakan fenomena yang menyebabkan munculnya hasil yang sedang diteliti. Dilain pihak terdapat kesulitan untuk mengadakan percobaan jika objeknya manusia. Dalam hal ini maka percobaan sejati tidak bias dilakukan. Karena itu, sipenulis mengadakan percobaan semu dengan control yang tidak berapa ketat. Kontrol ini dapat dilaksanakan dengan manipulasi melalui pemilihan kelompok yang mempunyai sifat atau karakter yang berbeda dan dengan mengontrol secara statistic karena kelompok control ditentukan secara alamiah tanpa manipulasi. Maka sukar dipastikan apakah variable yang sedang diteliti atau variable luas lainnya.
Desain penelitian sama halnya dengan desain percobaan. Kedua desain tersebut mempunyai control dalam percobaan si peneliti mengadakan manipulasi terhadap beberapa variable atau factor yang merupakan fenomena yang menyebabkan munculnya hasil yang sedang diteliti. Dilain pihak terdapat kesulitan untuk mengadakan percobaan jika objeknya manusia. Dalam hal ini maka percobaan sejati tidak bias dilakukan. Karena itu, sipenulis mengadakan percobaan semu dengan control yang tidak berapa ketat. Kontrol ini dapat dilaksanakan dengan manipulasi melalui pemilihan kelompok yang mempunyai sifat atau karakter yang berbeda dan dengan mengontrol secara statistic karena kelompok control ditentukan secara alamiah tanpa manipulasi. Maka sukar dipastikan apakah variable yang sedang diteliti atau variable luas lainnya.
Dalam pengertian yang lebih luas, design penelitian mencakup
proses-proses berikut :
a)
Identifikasi dan pemilihan masalah penelitian
b)
Pemilihan kerangka konsepsual
c)
Memformulasikan masalah penelitian dan membuat hipotesis
d)
Membangun penyelidikan atau percobaan
e)
Memilih serta member definisi terhadap pengukuran variabel-variabel
f)
Memilih prosedur dan teknik sampling yang digunakan
g)
Menyusun alat serta teknik untuk mengumpulkan data
h)
Membuat coding, serta mengadakan editing dan prosesing data
i)
Menganalisa data dan pemilihan prosedur statistik
j)
Pelaporan hasil penelitian
B. Beberapa
Desain Penelitian
Desain
penelitian meliputi proses membuat percobaan ataupun pengamatan serat memilih
pengukuran – pengukuran variable memiliki prosedur dan teknik sampling alat –
alat untuk mengumpulkan data kemudian membuat coding, editing dan meproses data
yang dikumpulkan. Diantaranya
desain penelitian yaitu :
1. Desain
Penelitian Sampel
Desain
sampel yang akan digunakan dalam operasional penelitian amat bergantung dari
pandangan evisiensi. Dalam merencanakan desain sample diperlukan teknik –
teknik untuk memperoleh samping yang yang representative. Jadi
desain penelitian sample ialah suatu penekana lebih yang diarahkan kepada
pemilihan desain percobaan yang cocok. Dalam pemilihan desain ini peneliti
selalu dituntun oleh derajat akurasi yang ingin dicapai, validitas yang ingin
diperoleh serta ingin diminisasikan dari media. Juga menetukan desain sample
yang lebih baik dan lebih efisien untuk digunakan.
2. Desain
Penelitian Alat
Yang
dimaksud desain alat disini untuk mengumpulkan data walau metode apa saja yang
digunakan. Masalah desain terhadap alat untuk mengumpulkan data sangat
menetukan sekali dalam pengujian hipotesa, alat yang digunakan dapat saja
sangat berstruktur.
Pemilihan
alat harus dievaluasikan sebaik mungkin sehingga alat tersebut untuk informasi
yang diinginkan untuk memperoleh data yang cukup reliable kecuali dalam
peneliti percobaan maka alat yang digunakan dalam peneliti social sukar
menjamin terdapatnya validitas mutlak dari observasi data satu alat bias saja
untuk suatu kegunaan. Tetapi menjadi tidak valid untuk tujuan yang lain secara
umum desain dari alat haruslah di evaluasikan sebelum digunakan untuk dapat
menjamin efisiensi dalam mengunpulkan keterangan – keterangan yang diperlukan
untuk menguji hipotesa.
3. Desain
Penelitian Analisa
Secara
ideal desain analisa sudah dikerjakan lebih dahulu sebelum pengumpulan data
dimulai, jika desain dalam memformulasikan hipotesa sudah cukup baik maka
desain analisa dapat kembangkan dan dirumuskan hipotesa tersebut, hipotesa
tersebut dianggap baik jika ia konsisten dengan analisa yang akan dibuat.
Dalam
analisa hubungan – hubungan antara variable bebas dan variable dependen maka
variable lain yang mempengaruhi kedua variable. Hipotesa merupakan
titik tolak analisa tetapi pemikiran akan muncul dalam analisa dan disesuaikan
dengan data yang tersedia. Dalam analisa sipeneliti akan mencocokkan hipotesa
dengan data, menambah yang kurang, mengurangi yang lebih. Walaupun demikian
lukisan akhir yang dihasilkan anlisa harus menyerupai gambaran yang dilukiskan
oleh hipotesa.
Dalam
desain analisa maka diperlukan sekali alat – alat yang digunakan untuk membantu
analisa penggunaan statistic yang tepat yang sesuai dengan keperluan analisa
harus dipilih sebaik – baiknya penggunaan statistic sebagai alat analisa telah
berkembang tetapi dalam analisa yang dilakukan jangan dilupakan asumsi – asumsi
dasar yang ditempelkan pada penggunaan statistic tersebut serta kearah mana
inferensi tersebut akan dibuat.
Maka
ketiga desain sekedar menunjukkan ada tidaknya hubungan antara satu dengan yang
lainnya.
C.
Ruang Lingkup Design Penelitian
Ruang lingkup design penelitian terdiri dari :
a)
Penentuan Judul Penelitian
Penentuan judul penelitian sangat
penting karena dapat mengetahui objek penelitian, subjek apa yang akan
diteliti, dimana lokasi penelitian, tujuan yang ingin di capai dan sasarannya.
Ada beberapa petunjuk bagi seorang
peneliti yang akan melakukan penelitian dalam menentukan judul, yaitu :
§ Keterjangkauan
§ Ketersedian Data
§ Signifikansi Judul yang dipilih
·
Beberapa syarat yang diperlukan untuk memilih judul
penelitian, yaitu :
·
Judul ditetapkan setelah peneliti mengetahui permasalahan
pokok objek yang akan diteliti
·
Judul penelitian mencerminkan keseluruhan isi penulisan
·
Judul harus mengemukakan kalimat singkat dan jelas
b)
Penentuan masalah penelitian.
Masalah penelitian itu merupakan pedoman
kegiatan penelitian. Dalam penelitian, masalah berperan untuk mengarahkan
kegiatan penelitian. Tanpa rumusan masalah, peneliti akan kesulitan dalam
pelaksanaan dan penulisan penelitiannya.
Beberapa syarat yang harus
diperhatikan dalam perumusan masalah yaitu:
Masih
berhubungan dengan judul utama
Mendukumg
tujuan penelitian
Mengembangkan atau memperluas cara-cara pengujian suatu teori
Memberikan sumbangan terhadap metodelogi penenelitian
Menunjukan
variable-variabel yang diteliti.
c)
Penentuan tujuan penelitian.
Tujuan penelitian dapat mengarahkan
peneliti untuk mencapai sasaran dan target yang ingin dicapai. Tujuan
penelitian terdiri dari tujuan utam dan tujuan sekunder. Tujuan utama sangat
erat kaitannya dengan judul dan masalah penelitian, sedangkan tujuan sekunder
sangat tergantung pada keinginan pribadi seorang peneliti, dengan kata lain
lebih bersifat subjektif bagi peneliti.
d)
Penentuan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara
terhadap permasalahan namun perlu menguji kebenarannya.
Ada beberapa cara untuk merumuskan
hipotesis anatara lain yaitu sebagai berikut:
Hipotesis yang baik harus searah dan mendukung Judul, Masalah, dan Tujuan
Penelitian
Hipotesis harus dapat diuji dengan data empiris
Hipotesis harus bersifat spesifik
Dalam statistik dikenal ada dua
macam hipotesis yaitu:
Hipotesis
nol (H0): hipotesis yang
menyatakan adanya kesamaan dan tidak ada perbedaan atau tidak ada pengaruh
antara variabel yang satu dengan variabel yang lain
Hipotesis
alternative (Ha):
hipotesis yang menyatakan adannya ketidaksamaan atau adanya perbedaan dan
saling mempengaruhi anatara variabel satu dengan variable yang lain
e)
Penentuan populasi dan sampel penelitian.
Yang harus diperhatikan dalam
menentukan sampel penelitian, adalah :
Tentukan populasi di daerah penelitian.
Tentukan jumlah sampel yang akan diteliti
Tentukan metode pengambilan sampel
f)
Penentuan metode dan teknik pengumpulan data.
Metode pengumpulan data terdiri atas
beberapa cara yaitu :
Osevasi
Wawancara
Angket
Pengumpulan data skunder
Pengumpulan data melalui penginderaan jauh
g)
Penentuan cara mengolah dan menganalisis data.
D. Jenis-jenis Design Penelitian
Pengelompokkan design penelitian
yang menyeluruh belum dapat dibuat dewasa ini, karena masing-masing ahli
mengelompokkan jenis design penelitian sesuai dengan kondisi ilmuwan itu
sendiri.
Ilmuwan McGrath (1970)
mengelompokkan design penelitian menjadi lima, yaitu :
Percobaan dengan control
Studi (belajar)
Survey (pengamatan)
Investigasi (meneliti)
Penelitian tindakan
Sedangkan menurut Barnes (1964), design penelitian dibagi
menjadi :
Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan kelompok control
Studi “ Sesudah Saja” dengan kelompok control
Studi “ Sebelum – Sesudah” dengan satu kelompok
Studi “ Sesudah Saja” tanpa control
Percobaan ex post facto
Shah (1972) mencoba membagi design penelitian menjadi enam
kenis, yaitu :
Design untuk penelitian yang ada control
Design untuk studi deskriptif dan analitis
Design untuk studi lapangan
Design untuk studi dengan dimensi waktu
Design untuk studi evaluatif - nonevaluatif
Design dengan menggunakan data primer atau data sekunder
Design penelitian memiliki beragam
jenis dilihat dari berbagai perspektif, antara lain :
a)
Desain penelitian dilihat dari perumusan masalahnya ;
Penelitian
eksploratif
Penelitian
uji hipotesis
b)
Desain penelitian berdasarkan metode pengumpulan data ;
Penelitian
pengamatan
Penelitian
Survai
c)
Desain penelitian dilihat dari pengendalian variabel-variabel oleh peneliti ;
Penelitian eksperimental
Penelitian ex post facto
d)
Desain penelitian menurut tujuannya ;
Penelitian deskriptif
Penelitian komparatif
Penelitian asosiatif
e)
Desain penelitian menurut dimensi waktunya ;
Penelitian Time Series
Penelitian Cross Section
f)
Desain Penelitian dilihat dari lingkungan studi dapat dikelompokkan ;
Studi dan Eksperimen Lapangan
Ekspreimen Laboratorium
E. Design Dalam Merencanakan Penelitian
Dalam memecahkan masalah, design dimulai
dengan mengadakan penyelidikan dan evaluasi terhadap penelitian yang sudah
dikerjakan dan diketahui. Dari penyelidikan itu, akan terjawab bagaimana
hipotesis dirumuskan dan diuji dengan data yang diperoleh untuk memcahkan suatu
masalah. Dari sini pula dapat dicari beberapa petunjuk tentang design yang akan
dibuat untuk penelitian yang akan dikembangkan.
F. Design Pelaksanaan Penelitian
Design pelaksanaan penelitian
meliputi proses membuat percobaan atau pengamatan serta memilih
pengukuran,-pengukuran variabel, memilih prosedur dan teknik sampling, alat-alat untuk mengumpulkan
data kemudian membuat coding dan editing, serta memproses data yang telah
dikumpulkan.
Suchman (1967) telah membagi design
dalam pelaksanaan penelitian, yaitu :
·
Design sampel
·
Design alat (instrument)
·
Design administrasi
·
Design analisis
DAFTAR PUSTAKA
Abdul
Rohman, Pendidikan Teknik Mesin (Otomotif 2008) Universitas Pendidikan
Indonesia
M.
Nazir. Ph. D. Metode Penelitian Ghalia Indonesia. Jakarta : 1988
M.
Toha Anggoro, dkk. Metode Penelitian Universitas Terbuka. Jakarta : 2008
Koentjaraningrat.
Penulis Laporan Penelitian Dalam Masyarakat PT. gramedia. Jakarta : 1977
Saifuddin Azwar, 2004, Metode
Penelitian, Pustaka Pelajar, Yogyakarta
Sugiyono, Prof. Dr. (2009).
Statistik untuk Penelitian . Bandung : CV. Alfabeta
Tambunan
Cahyatino, dkk. 1994. Sari laporan penelitian
dan survey Jakarta : PT. Gramedia.
Ditulis
Oleh: Daftar Pustaka