WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Saturday, June 9, 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN TENTANG PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA

Juniartha Semara Putra

SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA

I.            Latar belakang
Masa remaja merupakan suatu periode dengan dorongan seksual yang maksimum serta masa yang sangat labil sehingga membutuhkan perhatian lebih dari para orang tua. Remaja yang memiliki rasa ingin tahu yang besar akan terdorong untuk membuktikan identitas dirinya sebagai pria atau wanita serta akan mudah terbujuk untuk mencoba hal-hal yang masih dianggap asing. Dalam usaha mengerti perubahan pada diri sendiri, remaja berusaha mencari keterangan ke sana-sini, tetapi sering usahanya tidak berhasil. Akibatnya keterangan didapat dari sumber yang tidak dapat dipertanggungjawabkan. Misalnya dari bacaan porno, blue film, dan lain-lain. Terkadang dorogan ini terjadi secara berlebihan, sehingga menimbulkan berbagai masalah seksual. Pada remaja pria dorongan yang berlebihan ini dapat menjurus kepada kenakalan remaja.Dari hasil polling dari 200 mahasiswa yang duduk di semester I,II, dan III di sebuah perguruan tinggi ternama di Bandung, 10% di antaranya mendapat informasi mengenai seks dari situs porno dan 60% lainnya dari film porno. Sisanya dari koran, tabloid, serta majalah
Seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka berkembang pula toleransi sosial dalam kebebasan seks.  Dewasa ini, kehidupan seks bebas telah merebak ke kalangan kehidupan remaja dan anak. Banyak hal terjadi dengan datangnya pubertas secara dini yang merupakan suatu kenyataan yang tidak bisa diingkari.Hal ini dapat kita lihat dari rangkuman hasil penelitian para pengamat masalah sosial remaja di beberapa kota besar. Hasil penelitian tersebut antara lain: tahun 2006, 4,1% remaja di Jakarta pernah melakukan hubungan seks. Setahun kemudian, ditemukan 461 remaja, dan dari penelitian tersebut diperoleh data bahwa 8,2% di antaranya pernah melakukan hubungan seks dan 10% di antaranya menganggap bahwa hubungan seks pra nikah adalah wajar.
Demikian pula di Semarang, (2006) diadakan penelitian terhadap 1086 responden pelajar SMP-SMU dan menemukan data bahwa 4,1% remaja putra dan 5,1% remaja putri pernah melakukan hubungan seks. Hasil penelitian 2006 menunjukkan bahwa 79,1% kaun perempuan (usia antara 15-19 tahun) setuju dilakukannya hubungan seksual walaupun tidak ada rencana untuk menikah; 54,7% setuju hanya bila ada rencana menikah; dan 10,7% tidak setuju adanya hubungan seksual sebelum menikah. Indonesia boleh saja mengaku sebagai negara yang penduduknya religius. Tapi, tengoklah Data Survei Demogrofi dan Kesehatan Indonesia tahun terakhir. Pada kelompok perempuan usia 15-19 tahun, sebanyak 9 persen pernah melahirkan bayi dengan 100 orang per 1.000 perempuan.
Kehidupan seks bebas yang terjadi belakangan ini adalah hal-hal yang perlu diketahui oleh remaja agar mereka dapat mengantisipasi dan mengatasi masalah tersebut. Remaja masa kini perlu disadarkan akan perlunya sikap menghargai dan bertanggung jawab terhadap diri mereka sendiri dan lingkungannya demi masa depan yang cerah. Remaja juga perlu ditumbuhkan kesadaran akan perlunya suatu sikap menghargai dan tanggung jawab terhadap dirinya dan lingkungan melalui informasi tentang hakikat seksualitas pada diri mereka dan pada diri manusia pada umumnya secara benar.
Bercermin dari kenyataan tersebut maka remaja perlu diberikan informasi yang benar yang dapat diberikan melalui pendidikan seks agar nantinya mereka memiliki bekal dalam menghadapi dunia baru dan tantangan di masa depan. Pendidikan seks yang diberikan meliputi pengertian seks itu sendiri yang menjelaskan bahwa seks pada manusia dapat dan mencakup banyak hal yang lebih dari kepuasan suatu selera jasmaniah bukan sesuatu yang cukup memberikan kesenangan.

II.         Tujuan
            Tujuan Instruksional Umum
               Setelah diberikan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit sasaran diharapkan mampu memahami materi tentang pendidikan seks.
            Tujuan Instruksional Khusus
               Setelah diberikan penyuluhan kurang lebih selama 45 menit sasaran diharapkan mampu:
1.      Menjelaskan tentang pengertian seks dengan benar
2.      Menjelaskan tentang pengertian gender dengan benar
3.      Menyebutkan organ reproduksi pada wanita dan pria dengan tepat
4.      Menjelaskan perkembangan seksual dengan benar
5.      Menjelaskan tentang pengertian konsepsi dengan benar
6.      Menyebutkan kegunaan seks dengan tepat
7.      Menyebutkan penyalahgunanan seks dengan benar
III.     Materi
1.      Pengertian seks
2.      Pengertian gender
3.      Organ reproduksi pada wanita dan pria
4.      Perkembangan seksual
5.      Pengertian konsepsi
6.      Kegunaan seks
7.      Penyalahgunaan seks

IV.     Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya jawab
V.         Alat/Media/Sumber
a         Alat              : Meja, kursi, penggaris.
b        Media           : flip chart, leaflet.
c         Sumber         :
Greenwood, Judy. 1991. Seks dan Permasalahannya. Jakarta: Arcan
Mochtar, Rustam. 1998. Sinopsis Obstetri. Jakarta: EGC
Syaifudin. 2006. Anatomi Fisiologi Edisi 3. Jakarta: EGC

VI.     Sasaran
         Sasaran dalam penyuluhan ini adalah siswa SMP kelas 2.
VII.  Waktu
Hari/ Tanggal     :
Jam                     :
VIII.    Tempat
   Penyuluhan akan dilakukan di SMP Negeri 6 Denpasar.
Setting tempat
                                         
                           Flip Chart                                       Penyuluh

 

              
 

Audien

IX.     Rencana Evaluasi
A.    Struktur
1.      Persiapan Media/ Alat
Media yang digunakan adalah. Alat yang digunakan
2.      Persiapan Materi
Materi yang digunakan dalam penyuluhan yaitu dalam bentuk slide dan leaflet untuk mempermudah penyampaian kepada sasaran.
3.      Undangan/ Peserta Penyuluhan
Dalam penyuluhan tentang pendidikan seks ini kami  memberikan informasi kepada sasaran yaitu anak SMP kelas 2.
B.     Proses Penyuluhan
1.      Kegiatan penyuluhan yang akan dilakukan diharapkan berjalan lancar dan sasaran dapat memahami tentang pengertian seks dan gender, organ reproduksi pada pria dan wanita, perkembangan seksual, pengertian konsepsi,kegunaan seks, serta penyalahgunaan seks.
2.      Dalam proses penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapakan terjalin interaksi antara penyuluh dan sasaran.
3.      Kehadiran peserta diharapkan sekitar 70% dan diharapkan semua peserta mengerti materi penyuluhan yang diberikan.
4.      Sasaran diharapkan memperhatikan dalam proses pemberian materi dan tidak meninggalkan tempat penyuluhan selama penyuluhan masih berlangsung (minimal 70% ada di tempat penyuluhan).
C.     Hasil Penyuluhan
1.      Jangka Pendek
a         Sasaran mampu menjelaskan kembali 80% materi mengenai pengertian seks.
b        Sasaran mampu menjelaskan kembali 80% materi mengenai pengertian gender.
c         Sasaran mampu menyebutkan kembali 80% materi mengenai organ reproduksi  pada pria dan wanita.
d        Sasaran mampu menjelaskan kembali 80% materi mengenai perkembangan seksual pada pria dan wanita.
e         Sasaran mampu menjelaskan kembali 80% materi mengenai pengertian konsepsi.
f         Sasaran mampu menyebutkan kembali 80% materi mengenai kegunaan seks.
g        Sasaran mampu menjelaskan kembali 80% materi mengenai penyalahgunaan seks.

2.      Jangka Panjang
Meningkatnya pengetahuan sasaran tentang pentingnya pendidikan seks  sebagai bekal dalam menghadapi dunia baru yaitu dunia remaja yang penuh dengan gejolak  sehingga tidak terjadi kembali kasus-kasus tentang prilaku remaja yang tidak senonoh.

LAMPIRAN I

SATUAN ACARA PENYULUHAN
TENTANG PENDIDIKAN SEKS BAGI REMAJA

1.           Pengertian Seks
Pengertian seksual secara umum adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan.  Karakter seksual masing-masing jenis kelamin memiliki spesifikasi yang berbeda hal ini seperti yang pendapat berikut ini : Sexual characteristics are divided into two types. Primary sexual characteristics are directly related to reproduction and include the sex organs (genitalia). Secondary sexual characteristics are attributes other than the sex organs that generally distinguish one sex from the other but are not essential to reproduction, such as the larger breasts characteristic of women and the facial hair and deeper voices characteristic of men (Microsoft Encarta Encyclopedia 2002.

2.           Pengertian Gender
Konsep gender berbeda dengan seks, gender merupakan sifat dan prilaku yang melekat pada kaum laki-laki maupun perampuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun cultural, atau ada pula yang mengartikan sebagai bagian peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan masyarakat maupun budaya disosialisasikan melalui proses sejarah yang sangat panjang. Sifat gender ini adalah:
a         Bisa berubah
b        Bisa dipertukarkan
c         Bergantung masa
d        Berbeda antara saru kelas dengan kelas lainnya
e         Bukan kodrat Tuhan tapi buatan manusia
Peran gender tidak perlu berubah jika tidak menimbulkan ketidakadilan. Misalnya, perempuan selama ini secara kodrati men galami haid, hamil, melahirkan, menyusui, sekaligus diberi tanggung jawab pemeliharaan anak. Maka peran-peran tersebut tidak perlu diubah. Akan timbul ketidakadialon bagi perampuan apabila haid, hamil, dan melahirkan menjadi alasan untuk melarang wanita untuk bekerja karena dianggap bukan sebagai pencari nafkah utama. Peran gender adalah sebagai berikut:
a         Peran reproduktif
Peran reproduktif adalah peran-peran yang dijalankan tidak menghasilkan uang dan biasanya dilakukan di dalam  rumah.
b        Peran  produktif
Peran produktif adalah peran-peran yang jika dijalankan mendapatkan uang/ upah langsung/ bentuk upah-upah yang lain.
c         Peran kemasyarakatan
Peran kemasyarakatan terdiri dari aktivitas yang dilakukan di tingkat masyarakat.

3.           Organ Reproduksi pada Pria dan Wanita
a        Organ reproduksi pada pria
1.      Alat kelamin dalam
a         Testis
Testis berbentuk bulat telur, berjumlah sepasang, dan terdapat di dalam scrotum (kantonng pelir) yang terletak di luar tubuh. Letak scotum di luar tubuh agar temperaturnya sesuai untuk pembentukan sperma.
b        Saluran reproduksi
Saluran reproduksi terdiri dari duktus epididimis yang merupakan saluran panjang berkelok-kelok dan merupakan tempat pematangan lebih lanjut serta tempat penyimpanan sementara sperma. Pada pria, setiap testis hanya mengandung satu epididimis. Selain epididimis, ada saluran lain yaitu vasa diferensia yang merupakan saluran lurus, pendek, dan berfungsi untuk mengangkut sperma ke vesikula seminalis(kantong sperma). Arah vasa diferensia ini ke atas kemudian melingkar dan salah satu ujungnya berakhir pada kelenjar prostat. Di belakang kandung kemih, saluran ini bersatu membentuk duktus ejakulatorius pendek yang berakhir di uretra. Uretra merupakan saluran akhir saluran reproduksi dan terdapat dalam penis. Saluran ini berfungsi sebagai alat pengeluaran urine dan sebagai  saluran kelamin.
c         Kelenjar kelamin
1.      Vesikula seminalis
Vesikula seminalis berjumlah sepasang, terletak di atas dan di bawah kandung kemih. Vesikula seminalis menghasilkan 60% dari volume total semen. Cairan semen berwarna jernih, kental, mengandung lendir, asam amino, dan fruktosa. Cairan ini berfungsi untuk memberi makan sperma. Vesikula seminalis juga mensekresikan hormone prostaglandin yang berfungsi membuat otot uterin berkontraksi untuk mendorong semen mencapai uterus.
2.      Kelenjar prostat
Cairan yang dikhasilkan kelenjar prostate bersifat encer seperti susu dan alkalis sehingga dapat menyeimbangkan keasaman residu urine di uretra dan keasaman vagina. Cairan ini langsung bermuara ke uretra.
3.      Kelenjar bulbouretral
Kelenjar ini berukuran kecil, berjumlah sepasang, dan terletak di sepanjang uretra. Cairan yang dihasilkan kental dan disekresikan sebelum penis mengeluarkan sperma dan semen.
2.      Alat kelamin luar
Alat kelamin luar berupa penis yang berfungsi sebagai alat kovulasi(persetubuhan). Dalam alat ini terdapat saluran ejakulasi yang berperan menyemprotkan sperma hingga masuk ke dalam uretra dan disalurkan ke luar. Saluran uretra juga berfungsi untuk menyalurkan urine tetapi tidak pada saat ejakulasi otot yang berada pada tempat keluarnya urine menutup sehingga urine tidak keluar.
b        Organ reproduksi pada wanita
1.      Alat kelamin dalam
a         Indung telur (ovarium)
Ovarium berjumlah sepasang dan terletak di rongga perut (kanan dan kiri). Ovarium diselubungi oleh kapsul pelindung yang mengandung beberapa folikel. Tiap folikel mengandung 1 sel telur yang diselubungi oleh 1 atau lebih  lapisan sel-sel folikel. Folikel mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan makanan dan melindungi perkembangan sel telur.
b        Tuba fallopi (oviduk)
Oviduk merupakan saluran yang menghubungkan ovarium dengan rahim. Saluran ini berjumlah sepasang. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai yang berfungsi menangkap ovum. Setelah ovum ditangkap oleh fimbriae, kemudian diangkat oleh tuba fallopi dengan gerak peristaltik dinding tuba yang bersilia menuju rahim.
c         Uterus
Uterus merupakan ruangan untuk pertumbuhan dan perkembangan janin. Rahim hanya ada satu ruang dan berotot tebal. Rahim bawah mengecil yang disebut serviks uteri sedangkan bagian yang besar disebut dengan korpus uteri. Rahim tersusun atas tiga lapisan yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.
d        Vagina
Vagina merupakan sebuah tabung berlapiskan otot yang membujur ke arah belakang dan atas. Dinding vagina lebih tipis dari rahim dan banyak lipatan-lipatan. Di dalam vagina terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar yaitu kelenjar bartholi.
2.      Alat kelamin luar
a   Labia mayora           : bibir luar vagina yang tampak tebal dan berlapiskan lemak.
b  Mons veneris            : pertemuan antara kedua bibir vagina dengan bagian atas yang tampak membukit.
c   Labia minora            : sepasang lipatan kulit yang halus dan tipis serta tidak dilapisi lemak.
d  Klitoris                     : tonjolan kecil yang terdapat dalam labia mayora.
e   Orificum uretra        : muara saluran kencing yang berada tepat di bawah klitoris.
f   Himen                      : berlokasi di bawah saluran kencing yang mengelilingi tempat masuk ke vagina.

4.           Perkembangan seksual
Kemampuan kita untuk memiliki perasaan seksual-seksualitas-tidak memuncak dengan sendirinya dengan dimulainya masa puber, tetapi membutuhkan waktu untuk berkembang dan dapat kita lihat dalam tanda-tanda penting seperti menstruasi pertama, ejakulasi pertama, ataupun ciuman pertama. Beberapa perubahan terjadi tanpa disadari  seperti lainnya rasa sakit, membuat kita merasa sedih, tidak aman, dan tidak menyukai diri sendiri. Perkembangan seksual meliputi:
1.      Perkembangan Primer
Remaja harus diberitahu akan perubahan fungsi tubuh mereka sebelum kecemasan tersebut terjadi. Dengan cara ini, tidak seorangpun yang tidak mengetahui dan kecendrungan remaja untuk memalukan orang tuanya dapat seminimal mungkin. Tindakan ini sangat diperlukan dan tidak sulit untuk memberitahu tentang menstruasi, mimpi basah dan ereksi sebelum pubertas.
a.       Wanita
Antara umur 10-17 tahun, seorang wanita mungkin akan mendapat menstruasi pertama yang disebut dengan menarche. Siklus menstruasi berkaitan dengan pelepasan sel telur (ovulasi) dan terjadi pada hari ke-28 dari siklus. Siklus menstruasi pada wanita terdiri dari empat fase sebagai berikut:
1.      Fase proliferasi
Fase ini dikendalikan oleh hormon estrogen sehingga disebut juga fase estrogenik. Fase ini dimulai pada hari ke-5 sampai hari ke-14 dari siklus haid. Setiap bulan setelah haid terjadi pertumbuhan dan perkembangan folikel primer karena hormon FSH. Pada masa ini sel oogonium membelah secara meiosis dan menghasilkan satu sel telur haploid. Saat folikel berkembang menjadi folikel Graf yang masak, folikel menghasilkan hormon estrogen yang merangsang sekresi LH. Fase ini disebut fase folikel.        
2.      Fase sekresi
Fase ini terjadi pada hari ke-14 sampai hari ke -28 dari siklus. Folikel Graaf yang pecah pada saat ovulasi berubah menjadi korpus rubrum yang mengandung banyak darah. Adanya LH menyebabkan korpus rubrum berubah menjadi korpus luteum untuk menghasilkan hormon progesteron yang berfungsi mempersiapkan endometrium menerima embrio. Pada saat ini endometrium menjadi tebal dan lembut, serta dilengkapi banyak pembuluh darah. Periode ini disebut fase luteal. Jika tidak ada kehamilan, korpus luteum berdegenerasi sehingga progesteron dan estrogen menurun bahkan hilang.
3.      Fase menstruasi
Karena estrogen dan progesteron berhenti dikeluarkan maka endometrium mengalami degenerasi. Darah, mukus, dan sel-sel epitel dikeluarkan sebagai darah haid dari rongga uterus ke vagina. Tahap ini berlangsung pada hari ke-1 hingga ke-4 dari siklus haid.
4.      Fase Reperasi
Terjadi penyembuhan luka akibat pecahnya pembuluh darah. Luka ini tertutup epitel kembali. Fase ini terjadi pada hari ke-4 hingga ke-6 hari dari siklus. Siklus menstruasi akan terhenti jika terjadi kehamilan.
b.      Laki-laki
Pada laki-laki akan terjadi perkembangan primer yang ditandai dengan mimpi basah saat akil baliq. Mimpi basah ini menandai kematangan dari sel kelamin.Pada masa pubertas sel-sel spermatogonium mulai aktif mengadakan mitosis dan terjadilah spermatogenesis.  Setiap proses spermatogenesis memerlukan waktu 65-75 hari.
2.      Perkembangan sekunder
Tidak seorang pun yang pernah puas akan bentuk tubuhnya . Masa remaja merupakan masa puncak dari ketidakpuasan dan kecemasan akan bentuk tubuh. Perkembangan sekunder ditandai dengan tumbunya rambut pada genitalia, pembesaran payudara dan bentuk tubuh pada wanita, serta munculnya jakun, perubahan suara serta tumbuhnya jenggot pada laki-laki.
5.           Proses Konsepsi
Konsepsi disebut fertilisasi. Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi. Hanya satu sperma yang mengalami proses kapasitasi yang dapat melintasi zona pellusida dan masuk ke vitelus ovum. Dalam beberapa jam setelah pembuahan mulailah terbentuk zigot selama 3 hari. Hasil konsepsi ini akan  dibawa ke arah rongga rahim dan tertanam di rahim yang disebut dengan nidasi.
6.           Kegunaan Seks
Adapun kegunaan seks adalah sebagai berikut:
a.       Menegaskan jenis kelamin
Sebelum pubertas, fisik anak perempuan maupun laki-laki mirip satu sama lain, sehingga perbedaan jenis kelamin belum terlihat. Tetapi setelah pubertas karakteristik jenis kelamin sekunder seperti payudara, perubahan bentuk tubuh, dan suara, serta genital dan fisiologi membuat mereka lebih menyadari  jenis kelamin sendiri. Tidak hanya merasa berbeda tetapi juga diperlakukan berbeda yang membuat mereka lebbih menyadari feminitas dan maskulinitas.
b.      Kenikmatan
Semasa anak-anak, sensasi tubuh merupakan bagian utama dari kesenangan dan rangsangan kehidupan seperti mengisap botol susu, buah dada bahkan ibu jari. Tubuh kita menimbulkan sensasi sensual saat dipeluk, digelitik, diusap, berlari-lari dan sebagainya.
Kenikmatan seksual tidak hanya berbatas pada melakukan hubungan seksual semata namun memiliki makna yang lebih luas pada kepuasan untuk dapat memenuhi keinginan pada disr sendiri. Kenikmatan ini bukanlah pengalaman tanpa bekas tetapi seringkali berfungsi sebagai relaksasi alami untuk melepasakan ketegangan pada hari itu dan memperbaiki keadaan emosi serta fisik dalam beberapa waktu.
c.       Menambah harga diri dan daya tarik
Seperti halnya orang dewasa, kita umumnya berusaha untuk tetap mempertahankakn keseimbangan sikap dengan rasa percaya diri atau rasa dihargai baik menurut diri kita sendiri maupun menurut orang lain. Seorang remaja jarang dapat menyeimbangkan tingkah lakunya, apa yang dikatakan oleh orang lain tentang dirinya menjadi sangat berarti.
Ketertarikan seksual atau sex appeal adalah suatu kualitas khusus dan memiliki beberapa aspek, dipandang baik dari pemiliknya sendiri maupun orang lain. Daya tarik adalah kombinasi dari apa yang kita lihat dan apa yang dilihat orang lain. Dan setiap orang memiliki fantasi tentang apa yang disebut sempurna.
d.      Keintiman
Keeratan hubungan seksual antara dua sejoli biasanya dapat mempererat keterikatan emosional dan rasa saling tergantung. Hubungan seksual yang baik dan tepat waktunya dapat mempererat suatu ikatan perkawinan dan mempertahankan terhadap tantangan-tantangan yang ada sepanjang hidupnya.

7.           Penyalahgunaan Seks
Selain terdapat kegunaan seks dapat pula kita temukan penyalahgunaan seks yang dapat dipaparkan sebagai berikut:
a.       Seks sebagai alat pencari kepuasan
Sebagian besar orang mengalami gabungan antara kegembiraan, kesukaan dan ketakutan dalam pengalaman seksual awalnya yang menimbulkan rasa kewaspadaan. Mereka lapar akan pengalaman seksual dan menggunakan seks sebagai cara untuk mencapai tujuan melalui hubungan seks di luar perkawinan, seks terlarang seperti pedhofilia, atau antar anggota keluarga yang merusak kepercayaan serta nilai-nilai moral dalam keluarga. Bila seks terlepas dari kontrol sosial konvensional, seks menjadi pemuas, yang bagi beberapa orang menimbulkan kesenangan sedang bagi orang lain menimbulkan ketakutan. 
b.      Seks digunakan sebagai ekspresi kemarahan
Sering kita dengar tindak pemerkosaan yang merupakan tindak kekerasan dan mencerminkan tindak kemarahan terhadap wanita. Wanita juga dapat mengekspresikan kemarahannya dalam tingkah laku seksual dengan menggunakan teknik yang lebih tersamar. Mereka dapat menolak pasangannya dengan cara yang lebih tersamar, tidak memberiakn respon, ataupun mencela gaya hubungan seksual yang dilakukan.
c.       Seks sebagai kekuatan
Seks dapat dilakukan salah satu bentuk kekuatan dalam hubungan yang tidak sehat. Beberapa orang dapat mengeksploitasi pasangannya dalam cara yang manipulatif seperti pada wanita yang cacat, wanita lemah bahkan seks dapat dipakai hadiah untuk tingkah laku pasangan ynag menyenangkan.
d.      Eksploitasi komersial
Masyarakat masih terus dibanjiri dengan iklan-iklan untuk mengubah pemahaman biologi tentang seks dan daya tarik seksual dalam berbagai media massa.

LAMPIRAN II

EVALUASI

1.      Apa yang dimaksud dengan seks?
2.      Apa yang dimaksud dengan gender?
3.      Sebutkan organ-organ reproduksi pada wanita dan pria?
4.      Jelaskan perkembangan seksual yang terjadi pada wanita dan pria?
5.      Apakah yang dimaksud dengan konsepsi?
6.      Sebutkan kegunaan seks?
7.      Sebutkan penyalahgunanan seks?

JAWABAN
1.      Seks adalah sesuatu yang berkaitan dengan alat kelamin atau hal-hal yang berhubungan dengan perkara-perkara hubungan intim antara laki-laki dengan perempuan. 
2.      Gender merupakan sifat dan prilaku yang melekat pada kaum laki-laki maupun perampuan yang dikonstruksikan secara sosial maupun cultural, atau ada pula yang mengartikan sebagai bagian peran dan tanggung jawab antara laki-laki dan perempuan yang ditetapkan masyarakat maupun budaya disosialisasikan melalui proses sejarah yang sangat panjang.
3.      Organ reproduksi:
a.       Organ reproduksi pria
1.      Alat kelamin dalam: testis, saluran reproduksi, kelenjar kelamin   ( vesikula seminalis, kelenjar prostat, kelenjar bulbouretral)
2.      Alat kelamin luar: penis
b.      Organ reproduksi pada wanita
1.   Alat kelamin dalam: indung telur (ovarium), tuba fallopi (oviduk), uterus, vagina
2.   Alat kelamin luar: labia mayora, mons veneris, labia minora, klitoris, himen, orificum uretra     
4.      Perkembangan seksual terdiri dari:
a.       Perkembangan primer
Perkembangan primer pada remaja ditandai dengan terjadinya menstruasii pada wanita dan mimpi basah pada pria.
b.      Perkembangan sekunder
Perkembangan sekunder ditandai dengan tumbuhnya rambut pada genitalia, pembesaran payudara dan perubahan bentuk tubuh pada wanita, serta munculnya jakun, perubahan suara, dan tumbuhnya jenggot pada laki-laki.
5.      Konsepsi adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani dengan sel telur di tuba fallopi.
6.      Kegunaan seks yaitu untuk menegaskan jenis kelamin, kenikmatan, menambah harga diri dan daya tarik, dan untuk keintiman.
7.      Penyalahgunaan seks yaitu seks sebagai alat pencari kepuasan, seks digunakan sebagai ekspresi kemarahan, seks sebagai kekuatan, dan seks untuk eksploitasi komersial

No comments: