WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Thursday, June 21, 2012

MASALAH KESEHATAN KABUPATEN KLUNGKUNG

Juniartha Semara Putra

BAB I
 PENDAHULUAN
Setiap pekerja berhak atas derajat kesehatan yang optimal sebagai modal yang azasi untuk dapat menjalankan aktivitas yang produktif. Pekerja baik di sektor swasta maupun pemerintah, perusahaan formal maupun informal, selain proporsinya lebih dari 70 % dari seluruh populasi, pada hakekatnya merupakan jantungnya organisasi dan motornya produktivitas.
            Para karyawan menghabiskan banyak waktu di lingkungan kerja, yang tidak dihabiskan bersama keluarga mereka. Di lingkungan kerja itulah mereka mengenal dan mengetahui titik-titik kemampuan dan kelemahan orang lain. Di sana pula mereka banyak berbicara dan berdialog secara menawan dalam sebuah tim kerja yang efektif, memahami kemampuan orang-orangnya dan dapat memfungsikannya dengan baik, yang pada gilirannya akan mendatangkan kemanfaatan, baik pribadi maupun kelompok.
            Di tempat kerja kemungkinan terdapat tiga sumber utama bahaya potensial kesehatan kerja yaitu ; 1) lingkungan kerja, 2) pekerjaan, serta 3) manajemen yang belum terlatih tentang kesehatan dan keselamatan kerja. Apabila kondisi bahaya potensial dari ketiga sumber utama tersebut dapat diminimalkan, apalagi dieliminasikan; maka pekerja dapat lebih leluasa mewujudkan tanggung jawabnya masing-masing untuk melakukan perawatan diri menuju tingkat kesehatan dan pemeliharaan kesehatan yang setinggi-tingginya.     
1.     Masalah Budaya dengan Penyakit yang Timbul di Tempat Kerja
Undang-Undang No 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja pada Pasal 1 menyatakan bahwa tempat kerja ialah tiap ruangan atau lapangan, tertutup atau terbuka, bergerak atau tetap, dimana tenaga kerja, atau yang sering dimasuki tenaga kerja untuk keperluan suatu usaha dan dimana terdapat sumber-sumber bahaya. Setiap tempat kerja mengandung berbagai potensi bahaya yang dapat mempengaruhi kesehatan tenaga kerja atau dapat menyebabkan timbulnya penyakit akibat kerja. Potensi bahaya adalah segala sesuatu yang berpotensi menyebabkan terjadinya kerugian, kerusakan, cidera, sakit, kecelakaan atau bahkan dapat mengakibatkan kematian yang berhubungan dengan proses dan system kerja.
Hal-hal yang dianggap remeh oleh para pekerja sehingga menyebabkan timbulnya masalah atau penyakit di tempat kerja adalah :
1.      Tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri)
Alat pelindung diri merupakan hal kecil yang sering diabaikan oleh para pekerja. Meskipun hal yang kecil, namun APD tersebut berdampak besar bagi keselamatan para pekerja. Penggunaan APD dapat mengurangi risiko kecelakaan di tempat kerja.
2.      Kurangnya pengetahuan mengenai alat yang dioperasikan
Alat atau mesin yang digunakan pada tempat kerja juga memberikan ancaman yang serius bagi keselamatan dan kesehatan para pekerja. Salah dalam mengoperasikan akan berdampak negative bagi pekerja tersebut dan bisa merugikan pekerja lainnya.
3.      Tidak mematuhi prosedur kerja
Kerap kali kecelakaan kerja terjadi akibat kelalaian pegawai karena ketidak sesuaian prosedur kerja yang ada. Dan terkadang ini dapat berdampak sangat fatal.
4.      Tidak peduli akan kebersihan lingkungan kerja
5.      Tidak mengecek alat atau mesin yang akan digunakan
Kelalaian ini sering berdampak fatal pada pekerja dimana dapat menimbulkan cedera atau efek yang lebih parah lagi misalnya kematian.
            Selain budaya pekerja yang perlu dibenahi, faktor lain yang sangat berpengaruh adalah dari sisi pabrik atau perusahaan sebagai penyedia alat dan bahan. Perusahaan atau pabrik sebagai tempat produksi suatu barang selayaknya menyediakan alat dan bahan nyang layak agar tidak merugikan para pekerja dan konsumen.
            Karena tidak selamanya kesalahan atau kecelakaan yang terjadi di tempat kerja disebabkan oleh karyawan dan pegawai. Para pekerja dan pihak perusahaan haruslah berjalan selaras agar terciptanya lingkungan kerja yang harmonis dan aman.





2.     Banyaknya Kasus
Dari penelitian yang kami lakukan di Desa Kamasan Klungkung pada sejumlah pelukis yang masih aktif dan yang non aktif, kami temukan bahwa sebagian besar dari mereka mengalami sakit punggung dan ambeien. Kedua penyakit ini tentunya banyak di derita oleh para pekerja yang tidak memperhatikan jam kerja mereka. Tentunya masih banyak lagi para pekerja yang mengalami penyakit serupa apa bila ditelusuri lebih lanjut.
Kedua penyakit ini tentu saja dibarengi dengan batuk-batuk yang dikarenakan para pelukis ini merupakan perokok aktif. Meskipun kedua penyakit ini tidak berbahaya namun pastinya akan sangat mengganggu aktifitas para pelukis

3.     Proses Terjadinya
Ambeien atau Hemorrhoid adalah pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar. Hemorrhoid, ambein, atau wasir dapat dialami oleh siapapun. Namun seringkali penderita merasa malu atau dianggap tidak penting maka kurang memperhatikan gangguan kesehatan ini. Secara anatomi ambeien bukanlah penyakit, melainkan perubahan fisiologis yang terjadi pada bantalan pembuluh darah di dubur, berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. Fungsi bantalan ini sebagai klep/katup yang membantu otot-otot dubur menahan feses. Bila terjadi gangguan (bendungan) aliran darah, maka pembuluh darah akan melebar dan membengkak, keadaan ini disebut ambeien.
Secara umum, ambeien dibagi dua yaitu Ambeien Internal dan Ambeien eksternal.
1.       Ambeien Internal,
Pembengkakan terjadi dalam rektum sehingga tidak bisa dilihat atau diraba. Pembengkakan jenis ini tidak menimbulkan rasa sakit karena hanya ada sedikit syaraf di daerah rektum. Tanda yang dapat diketahui adalah pendarahan saat buang air besar. Masalahnya jadi tidak sederhana lagi, bila ambeien internal ini membesar dan keluar ke bibir anus yang menyebabkan kesakitan. Ambeien yang terlihat berwarna pink ini setelah sembuh dapat masuk sendiri, tetapi bisa juga didorong masuk.
2.      Ambeien Eksternal,
Menyerang anus sehingga menimbulkan rasa sakit, perih, dan gatal. Jika terdorong keluar oleh feses, ambeien ini dapat mengakibatkan penggumpalan (trombosis), yang menjadikan ambeien berwarna biru-ungu.
Peningkatan tekanan vena akibat mengedan ( diet rendah serat ) atau perubahan hemodinamik ( selama hamil ) menyebabkan dilatasi kronis dari pleksus vena submukosa. Ditemukan pada posisi jam 3, 7, dan 11 pada lubang anus.
GEJALA
1. Pendarahan dubur, darah yang keluar bisa berupa tetesan namun juga bisa mengalir deras, darah berwarna merah muda, penderita biasanya tidak merasa sakit.
2. Rasa mengganjal, setelah BAB (buang air besar) ada sensasi rasa mengganjal, kondisi ini menciptakan kesan bahwa proses BAB belum berakhir, sehingga seseorang mengejan lebih kuat, tindakan ini justru membuat ambeien semakin parah.
3. Gatal, karena bagian yang terasa nyeri di dubur sulit dibersihkan, virus akan sangat mudah menyebabkan infeksi kulit yang memicu rasa gatal.


Nyeri punggung (juga dikenal "dorsalgia") adalah nyeri yang terasa di bagian belakang yang biasanya berasal dari otot, saraf, tulang, sendi atau struktur lainnya dalam tulang belakang. Rasa sakit sering bisa dibagi menjadi sakit leher, nyeri punggung bagian atas, nyeri punggung bawah atau nyeri tailbone. Ini mungkin memiliki onset mendadak atau dapat menjadi rasa sakit kronis, bisa konstan atau intermiten, tinggal di satu tempat atau menyebar ke daerah lain. Ini mungkin sakit tumpul, atau sensasi tajam atau menusuk atau pembakaran. Rasa sakit mungkin menjalar ke lengan dan tangan), di punggung atas, atau di belakang rendah, (dan mungkin memancarkan ke kaki atau kaki), dan mungkin termasuk gejala lain selain nyeri, seperti kelemahan, mati rasa atau kesemutan.
Berikut adalah beberapa penyebab tersering dari nyeri pinggang atau low back pain (LBP).

Peregangan tulang pinggang (akut, kronis)
Peregangan tulang pinggang adalah cidera regangan pada ligamentum, tendon dan otot pinggang. Regangan akan menyebabkan luka yang sangat kecil pada organ tersebut. Cidera yang paling sering menjadi biang kerok dari nyeri pinggang ini, disebabkan oleh beberapa hal antara lain, pergerakan yang berlebihan, pergerakan yang tidak benar atau trauma. Disebut akut bila keadaan ini berlangsung dalam beberapa hari atau minggu, dan disebut khronis bila keadaan ini berlangsung lebih dari 3 bulan.
Peregangan tulang pinggang sering terjadi pada orang yang berumur diatas 40 tahun. Terkadang keadaan ini bisa menyerang tanpa batasan usia. Gejala yang timbul dari keadaan ini antara lain adanya rasa tidak nyaman atau nyeri pada pinggang setelah pinggang mengalami tekanan mekanis. Derajat nyeri sangat tergantung dari seberapa banyak otot yang mengalami cidera.
Diagnosis peregangan pinggang ditegakan melalui wawancara untuk mengetahui riwayat trauma yang terjadi, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan rontgen.
Penanganan nyeri pinggang oleh karena peregangan yang paling utama adalah mengistirahatkan pingang agar tidak terjadi cidera ulangan. Obat obatan diperlukan untuk meredakan nyeri dan melemaskan otot yang kaku. Bisa pula dilakukan pemijatan, penghangatan dan penguatan otot pinggang, namun tetapi harus dilakukan secara hati hati.
Iritasi saraf
Serat serat saraf yang terbentang sepanjang tulang belakang dapat mengalami iritasi oleh karena pergeseran mekanis atau oleh penyakit. Keadaan ini termasuk penyakit diskus lumbar (radikulopathy), gangguan tulang, dan peradangan saraf akibat infeksi virus.
Radikulopathy lumbar
Radikulopathy lumbar adalah iritasi saraf yang disebabkan oleh karena rusaknya diskus antara tulang belakang. Kerusakan ini terjadi akibat dari adanya degenerasi dari cincin luar diskus, dan trauma atau kombinasi antara keduanya.  
Penanganan penyakit ini memerlukan pengobatan konservatif dengan obat obatan atau bila keadaan parah bisa dilakukan tindakan pembedahan.
Kondisi tulang dan sendi
Kondisi tulang dan sendi yang bisa menyebabkan nyeri pinggang antara lain gangguang kongenital (bawaan), gangguan akibat proses degeneratif dan peradangan yang terjadi pada sendi.
Penyebab Lain Nyeri Pinggang
Penyebab lain dari nyeri pinggang antara lain :
Gangguan ginjal
Gangguan ginjal yang sering dihubungkan dengan nyeri pinggang antara lain infeksi ginjal, batu ginjal, dan perdarahan pada ginjal akibat trauma. Diagnosa ditegakan berdasarkan pemeriksaan kencing, dan pemeriksaan radiologi.
Kehamilan
Wanita hamil sering mengalami nyeri pinggang sebagai akibat dari tekanan mekanis pada tulang pinggang dan pengaruh dari posisi bayi dalam kandungan. 
Masalah pada organ peranakan
Beberapa masalah pada organ peranakan perempuan yang dapat menimbulkan nyeri pinggang antara lain kista ovarium, tumor jinak rahim dan endometriosis.
Tumor
Nyeri pinggang bisa pula disebabkan oleh karena tumor, baik tumor jinak maupun ganas. Tumor dapat terjadi lokal pada tulang pinggang atau terjadi di tempat lain tetapi mengalami metastase atau penyebaran ke tulang pinggang.

Dampak
Kedua penyakit ini dapat menyebabkan beberapa dampak negatif bagi para pekerja, yaitu :
·         Terganggunya aktifitas
·         Menyita waktu atau jam kerja
·         Sulit untuk bergerak
·         Sulit untuk duduk
·         Terganggunya rasa nyaman
·         Nyeri
·         Susah untuk BAB
·         Terasa sakit saat duduk

















BAB II
TINJAUAN TEORI

1.      Konsep Transculture
Kazier Barabara ( 1983 ) dalam bukuya yang berjudul Fundamentals of Nursing Concept and Procedures mengatakan bahwa konsep keperawatan adalah tindakan perawatan yang merupakan konfigurasi dari ilmu kesehatan dan seni merawat yang meliputi pengetahuan ilmu humanistic , philosopi perawatan, praktik klinis keperawatan , komunikasi dan ilmu sosial . Konsep ini ingin memberikan penegasan bahwa sifat seorang manusia yang menjadi target pelayanan dalam perawatan adalah bersifat bio – psycho – social – spiritual . Oleh karenanya , tindakan perawatan harus didasarkan pada tindakan yang komperhensif sekaligus holistik.
Budaya mempunyai pengaruh luas terhadap kehidupan individu . Oleh sebab itu , penting bagi perawat mengenal latar belakang budaya orang yang dirawat ( Pasien ) . Misalnya kebiasaan hidup sehari – hari , seperti tidur , makan , kebersihan diri , pekerjaan , pergaulan social , praktik kesehatan , pendidikan anak , ekspresi perasaan , hubungan kekeluargaaan , peranan masing – masing orang menurut umur . Kultur juga terbagi dalam sub – kultur . Subkultur adalah kelompok pada suatu kultur yang tidak seluruhnya mengaanut pandangan keompok kultur yang lebih besar atau member makna yang berbeda . Kebiasaan hidup juga saling berkaitan dengan kebiasaan cultural.
Nilai – nilai budaya dalam tempat kerja , mengakibatkan beberapa penyakit menyebar akibat kurangnya pengetahuan pekerja akan bahaya yang dapat timbul di tempat kerja.
            Dalam tahun – tahun terakhir ini , makin ditekankan pentingknya pengaruh kultur terhadap pelayanan perawatan . Perawatan Transkultural merupakan bidang yang relative baru ; ia berfokus pada studi perbandingan nilai – nilai dan praktik budaya tentang kesehatan dan hubungannya dengan perawatannya . Leininger ( 1991 ) mengatakan bahwa transcultural nursing merupakan suatu area kajian ilmiah yang berkaitan dengan perbedaan maupun kesamaan nilai – nilai budaya ( nilai budaya yang berbeda ras , yang mempengaruhi pada seseorang perawat saat melakukan asuhan keperawatan kepada pasien.
            Perawatan transkultural adalah berkaitan dengan praktik budaya yang ditujukan untuk pemujaan dan pengobatan rakyat (tradisional) . Caring practices adalah kegiatan perlindungan dan bantuan yang berkaitan dengan kesehatan.
            Menurut Dr. Madelini Leininger , studi praktik pelayanan kesehatan transkultural adalah berfungsi untuk meningkatkan pemahaman atas tingkah laku manusia dalam kaitan dengan kesehatannya . Dengan mengidentifikasi praktik kesehatan dalam berbagai budaya ( kultur ) , baik di masa lampau maupun zaman sekarang akan terkumpul persamaan – persamaan . Lininger berpendapat , kombinasi pengetahuan tentang pola praktik transkultural dengan kemajuan teknologi dapat menyebabkan makin sempurnanya pelayanan perawatan dan kesehatan orang banyak dan berbagai kultur.
            Budaya memiliki beberapa elemen atau komponen, menurut ahli antropologi Cateora, yaitu :
  • Kebudayaan material
Kebudayaan material mengacu pada semua ciptaan masyarakat yang nyata, konkret. Termasuk dalam kebudayaan material ini adalah temuan-temuan yang dihasilkan dari suatu penggalian arkeologi: mangkuk tanah liat, perhisalan, senjata, dan seterusnya. Kebudayaan material juga mencakup barang-barang, seperti televisi, pesawat terbang, stadion olahraga, pakaian, gedung pencakar langit, dan mesin cuci.

  • Kebudayaan nonmaterial
Kebudayaan nonmaterial adalah ciptaan-ciptaan abstrak yang diwariskan dari generasi ke generasi, misalnya berupa dongeng, cerita rakyat, dan lagu atau tarian tradisional.

  • Lembaga social
Lembaga social dan pendidikan memberikan peran yang banyak dalam kontek berhubungan dan berkomunikasi di alam masyarakat. Sistem social yang terbantuk dalam suatu Negara akan menjadi dasar dan konsep yang berlaku pada tatanan social masyarakat. Contoh Di Indonesia pada kota dan desa dibeberapa wilayah, wanita tidak perlu sekolah yang tinggi apalagi bekerja pada satu instansi atau perusahaan. Tetapi di kota – kota besar hal tersebut terbalik, wajar seorang wanita memilik karier
  • Sistem kepercayaan
Bagaimana masyarakat mengembangkan dan membangun system kepercayaan atau keyakinan terhadap sesuatu, hal ini akan mempengaruhi system penilaian yang ada dalam masyarakat. Sistem keyakinan ini akan mempengaruhi dalam kebiasaan, bagaimana memandang hidup dan kehidupan, cara mereka berkonsumsi, sampai dengan cara bagaimana berkomunikasi.
  • Estetika
    Berhubungan dengan seni dan kesenian, music, cerita, dongeng, hikayat, drama dan tari –tarian, yang berlaku dan berkembang dalam masyarakat. Seperti di Indonesia setiap masyarakatnya memiliki nilai estetika sendiri. Nilai estetika ini perlu dipahami dalam segala peran, agar pesan yang akan kita sampaikan dapat mencapai tujuan dan efektif. Misalkan di beberapa wilayah dan bersifat kedaerah, setiap akan membangu bagunan jenis apa saj harus meletakan janur kuning dan buah – buahan, sebagai symbol yang arti disetiap derah berbeda. Tetapi di kota besar seperti Jakarta jarang mungkin tidak terlihat masyarakatnya menggunakan cara tersebut.

  • Bahasa
    Bahasa merupakan alat pengatar dalam berkomunikasi, bahasa untuk setiap walayah, bagian dan Negara memiliki perbedaan yang sangat komplek. Dalam ilmu komunikasi bahasa merupakan komponen komunikasi yang sulit dipahami. Bahasa memiliki sidat unik dan komplek, yang hanya dapat dimengerti oleh pengguna bahasa tersebu. Jadi keunikan dan kekomplekan bahasa ini harus dipelajari dan dipahami agar komunikasi lebih baik dan efektif dengan memperoleh nilai empati dan simpati dari orang lain.

2.      Budaya Pembuatan Uang Kepeng Kamasan dan Lukisan Wayang Kamasan
Usaha pembuatan uang kepeng Kamasan dan Lukisan Wayang Kamasan merupakan suatu usaha yang mempunyai prospek yang menguntungkan karena sudah terkenal ke hampir seluruh Bali. Tetapi para pekerjanya dan kepala pabriknya kebanyakan mengabaikan kesehatan lingkungan dan tempat kerja yang mengakibatkan banyaknya kasus cedera pada para pekerjanya.
Untuk mengatasi masalah tersebut dapat dilakukan dengan pemberian penyuluhan kepada para pekerjanya dan pemilik pabrik untuk memperhatikan lingkungan pekerjaan dan kesehatan di ruang lingkup pekerjaannya. Kurangnya pengetahuan untuk mengoperasikan mesin atau alat pabrik dapat menyebabkan cedera apabila terjadi kelalaian atau pengetahuan yang kurang dalam menggunakan mesin tersebut.
Begitu juga dengan limbah hasil pencucian uang kepeng yang dapat mencemari lingkungan apabila tidak dikelola dengan baik. Diantarnya adalah penyakit kulit dan sesak nafas. Hal-hal yang tidak diinginkan seperti cedera atau kecelakaan kerja dapat diminimalisir apabila para pekerja taat dalam menggunakan APD (alat pelindung diri). Kebanyakan para pekerja menganggap hal ini remeh sehingga banyak kejadian kecelakaan kerja yang sebenarnya tidak seharusnya terjadi menjadi masalah.
Prosedur kerja yang tidak dipatuhi begitu juga dengan waktu kerja yang diporsir membuat tubuh menjadi rentan sakit dan dapat mengakibatkan cedera ringan atau sakit pinggang.
Untuk itu budaya yang salah dalam pekerjaan tersebut yang sering dilakukan oleh para pekerja adalah tidak menggunakan APD (Alat Pelindung Diri), kurangnya pengetahuan akan alat yang dioperasikan, tidak mematuhi prosedur kerja, mengabaikan kebersihan lingkungan kerja, dan tidak mengecek mesin atau alat yang akan dioperasikan (mengecek kelayakan mesin) dan kurangnya pengetahuan terhadap mesin yang akan dioperasikan.

3.      Penyakit akibat budaya bekerja
Akibat budaya bekerja yang salah dapat mengakibatkan beberapa penyakit yang dapat berakibat bagi kesehatan para pekerjanya, seperti :
1.      Ambeien
Ambeien ini disebabkan akibat waktu duduk yang lama. Sehingga terjadi pelebaran vena di dalam pleksus hemorroidalis yang tidak merupakan keadaan patologik. Hemorrhoid merupakan pembengkakan submukosa pada lubang anus yang mengandung pleksus vena, arteri kecil, dan jaringan areola yang melebar. Hemorrhoid, ambein, atau wasir dapat dialami oleh siapapun. Namun seringkali penderita merasa malu atau dianggap tidak penting maka kurang memperhatikan gangguan kesehatan ini. Secara anatomi ambeien bukanlah penyakit, melainkan perubahan fisiologis yang terjadi pada bantalan pembuluh darah di dubur, berupa pelebaran dan pembengkakan pembuluh darah dan jaringan sekitarnya. Fungsi bantalan ini sebagai klep/katup yang membantu otot-otot dubur menahan feses. Bila terjadi gangguan (bendungan) aliran darah, maka pembuluh darah akan melebar dan membengkak, keadaan ini disebut ambeien.
2.      Sakit pinggang
Sakit pinggang merupakan adalah nyeri yang terasa di bagian belakang yang biasanya berasal dari otot, saraf, tulang, sendi atau struktur lainnya dalam tulang belakang. Rasa sakit sering bisa dibagi menjadi sakit leher, nyeri punggung bagian atas, nyeri punggung bawah atau nyeri tailbone. Ini mungkin memiliki onset mendadak atau dapat menjadi rasa sakit kronis, bisa konstan atau intermiten, tinggal di satu tempat atau menyebar ke daerah lain. Ini mungkin sakit tumpul, atau sensasi tajam atau menusuk atau pembakaran. Rasa sakit mungkin menjalar ke lengan dan tangan), di punggung atas, atau di belakang rendah, (dan mungkin memancarkan ke kaki atau kaki), dan mungkin termasuk gejala lain selain nyeri, seperti kelemahan, mati rasa atau kesemutan.



BAB III
KASUS DAN PEMECAHAN

           
Kasus yang berkaitan dengan budaya bekerja seperti ambeien dan sakit pinggang sehingga diperlukan pemecahan kasus yang dapat menyelesaikan kasus tersebut. Berikut ini adalah beberapa pemecahan dan saran-saran yang dapat dilakukan yaitu :
·         Dengan membuat prosedur pekerjaan dan menempelkannya di lingkungan kerja sehingga dapat dilihat setiap saat oleh para pekerjanya.
·         Tekankan penggunaan alat pelindung diri untuk mencegah kecelakaan kerja
·         Memperhatikan kebersihan dan kesehatan lingkungan kerja agar tetap higienis dan dalam kondisi nyaman
·         Mengecek kelayakan mesin dan mengajarkan cara mengoperasikan alat yang akan digunakan dalam bekerja


Bagi pekerja yang telah menderita ambeien dan sakit pinggang disarankan untuk istirahat secukupnya dan memeriksakan dirinya ke dokter guna mendapatkan perawatan dan pengobatan lebih lanjut demi pulihnya kondisi kekeadaan semula.











BAB IV
KESIMPULAN


            Usaha pembuatan uang kepeng Kamasan dan lukisan wayang Kamasan merupakan prospek yang sangat baik untuk dikembangkan karena sudah terkenal hampir keseluruh Bali bahkan mancanegara. Di samping itu pekerjaan tersebut juga mengakibatkan efek yang merugikan bagi para pekerjanya yang bekerja dibidang tersebut. Untuk itu diperlukan usaha yang tepat untuk mengatasi masalah dampak yang ditimbulkan yaitu dengan menjaga kebersihan, dan melakukan beberapa upaya yang dapat mengurangi dampak negative dari hal tersebut.
            Di samping itu juga para pekerja yang berkecimpung di bidang tersebut perlu dibekali akan pengetahuan tentang bahaya dan dampak negative apabila tidak mematuhi prosedur kerja dan tidak menggunakan alat pelindung diri. Pemantauan yang intensif perlu dilakukan demi berkurangnya kecelakaan yang timbul pada tempat kerja.
















Daftar Pustaka

http:// Wasir.htm
http:// Apa-itu-Ambeien/Dokter-Sehat.htm
http://staff.ui.ac.id/internal/132051049/material/transkulturalnursing.pdf
http://Promosi-Kesehatan-di-Tempat-Kerja/Safety-Health-Environment.htm
http://detikHealth-Penyakit-Utama-Tempat-Kerja.htm



















No comments: