Juniartha Semara Putra
Penyakit Dengue
Hemoragic Fever ( DHF ) merupakan salah satu penyakit yang sudah populer dikalangan
masyarakat. Penyakit DHF
adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu
yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam
masyarakat memiliki risiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang
tua. Penyakit DHF ini disebabkan oleh virus dengue
yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti.
Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti
tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain.
Penyuluh




MATERI PENYULUHAN
Telur, menjadi Jentik,
berubah menjadi kepompong, berkembang menjadi nyamuk. Perkembangbiakan dari telur sampai
menjadi nyamuk kurang lebih 9- 10 hari, siklus hidup nyamuk Aedes aegypti sebagai berikut
SATUAN ACARA PENYULUHAN
DENGUE
HEMORAGIC FEVER (DHF)
I. LATAR BELAKANG

Sementara
itu, terhitung sejak tahun 1968 hingga
tahun 2009, World Health Organization ( WHO ) mencatat negara Indonesia sebagai
negara dengan kasus demam berdarah
dengue tertinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah kematian sekitar 1.317 orang
tahun 2010. Dari jumlah keseluruhan tersebut, sekitar 95% terjadi pada anak di
bawah 15 tahun. Berdasarkan data P2B2, Jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2010
ada 150.000 kasus. Sepanjang tahun 2010, Dengue Hemoragic Fiver atau demam
berdarah dengue ( DBD) tetap menjadi
penyakit infeksi yang menduduki peringkat pertama untuk pasien rawat inap di RS
sanglah. Sementara untuk rawat jalan, DBD menduduki peringkat ketiga. Setiap
harinya, pasien DBD yang dirawat inap di RS Sanglah mencapai 40 orang. Jika
dibandingkan dengan tahun 2009, jumlahnya meningkat dua kali lipat. Tahun 2009
pasien DBD yang dirawat hanya 20 orang per hari. Permasalahan utama dalam
menekan angka penyakit ini adalah masih belum berhasilnya upaya pergerakan peran
serta masyarakat dalam PSN ( Pembersihan Sarang Nyamuk ) DHF.
Agar
kita dan keluarga terbebas dari ancaman DHF, seluruh masyarakat harus diajak
memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, partisipasi
masyarakat dalam PSN DHF, dan gerakan 3 M itu perlu ditingkatkan.
II.
TUJUAN
A.
Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah di berikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu mengetahui
dan memahami tentang bahaya penyakit demam berdarah yang bisa mengancam jiwa
kita dan keluarga dengan baik.
B.
Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan
selama 20 menit diharapkan sasaran mampu :
1. Menjelaskan pengertian Dengue Hemoragic
Fiver dengan tepat.
2. Menjelaskan cara- cara penularan penyakit
DHF dengan tepat.
3. Menyebutkan tanda- tanda penyakit DHF
dengan tepat.
4. Menjelaskan cara- cara pertolongan pertama
bagi penderita penyakit DHF dengan baik.
5. Menjelaskan ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti dengan tepat.
6.
Menjelaskan
siklus hidup dan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan baik.
7. Menjelaskan cara – cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat.
III.
MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
1.
Pengertian DHF
2.
Cara penularan penyakit DHF
3.
Tanda-tanda penyakit DHF
4.
Pertolongan pertama bagi penderita DHF
5.
Ciri- ciri nyamuk Aedes
aegypti
6. Siklus hidup dan tempat perkembang biakan
aedes aegypti
7. Cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat.
IV.
METODE
1.
Ceramah
2.
Tanya jawab
V.
MEDIA, ALAT / BAHAN, SUMBER YANG DI GUNAKAN
A.
Media: leaflet, poster, lembar balik dan Ms. Power
Point
B.
Alat: komputer, layar, dan LCD
C.
Sumber:
Anonim.2010.
DBD Peringkat Pertama Rawat Inap Di RS Sanglah. www.Balipost.com.
(diakses 5 Mei 2011 )
Anonim.2011.
Kasus DBD di Indonesia tertinggi di ASEAN. Http://www.kompas.com
(diakses 5 Mei 2011)
Asih, Yasmin.1999.Demam Berdarah Dengue.Jakarta:EGC
Sudarianto.2010.Demam_Berdarah.Http://datinkessulsel.woedpress.com/2010/01/15/waspada-demam-berdarah/
( diakses 5 Mei 2011 ).
VI.
SASARAN
SMP Negeri 1 Semarapura, Semarapura
Kelod.
VII.
WAKTU
Hari : Sabtu
Tanggal : 28 Mei 2011
Jam : 10.00 WITA
VIII. TEMPAT : Aula SMP Negeri 1 Semarapura
Setting Tempat :
|

![]() |
![]() |
||
![]() |
![]() |





Ket :
A : Siswa VII,
VIII, IX
IX.
RENCANA EVALUASI
A.
Struktur :
1.
Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan
semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan
adalah presentasi Ms. Power Point leaflet,lembar balik dan poster.
2.
Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan telah disiapkandan
dpresentasikan melalui Ms. Power Point
serta akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet,
yang berisi gambar dan tulisan.
B.
Proses Penyuluhan :
1. Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan
diharapkan berjalan lancar
2. Sasaran memahami tentang penyuluhan yang
diberikan
3. Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi
interaksi antara penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan
4. Peserta diharapkan memperhatikan materi
yang diberikan
5. Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dan
tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
C.
Hasil Penyuluhan :
1.
Jangka pendek
a. Sasaran mengerti sekitar 60 % dari materi
yang diberikan
b. Sasaran memahami tentang bahaya demam
berdarah dengue
2.
Jangka panjang
a. Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai
bahaya demam berdarah sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat ditekan
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
MENGENAI
BAHAYA PENYAKIT DENGUE HRMORAGIC FEVER (DHF)
I. PENGERTIAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
Penyakit Dengue Hemoragic Fever
( DHF ) adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam
waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh
virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar
luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran,
kantor, dan lain-lain.. Setiap anggota keluarga memiliki risiko terkena
penyakit ini, mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah dengue ditandai
dengan 4 manifestasi klinis utama :
demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus
berat, tanda- tanda kegagalan sirkulasi.
II.
CARA PENULARAN PENYAKIT DHF
a.
Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti
betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang
dapat menularkan penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b.
Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit /
menghisap darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya
terdapat virus dengue.
c.
Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan
menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d.
Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah
orang lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e.
Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki
kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku
darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi
perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
f.
Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan
tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebu
tidak sakit.
g.
Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan
sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
III.
TANDA- TANDA PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Orang yang menderita penyakit DHF, tanda – tanda
umum yang bisa dilihat adalah sebagai berikut :
a. Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari,
tampak lemas dan lesu
b. Tampak bintik – bintik merah pada kulit
seperti gigitan nyamuk. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah
kapiler di bawah kulit.
c. Kadang terjadi perdarahan di hidung (mimisan )
d. Seringkali ulu hati terasa nyeri bila
sudah parah karena perdarahan di lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan
kaki dingin berkeringat.
IV.
TINDAKAN / PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA DHF
Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan
penyakit dengan gejala seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan
pertolongan. Adapun tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang
yang diduga menderita penyakit demam berdarah dengan gejala awal maka berikanlah petunjuk – petunjuk seperti
di bawah ini :
a. Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air
yang sudah dimasak, susu, tea atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan
untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna
untuk membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.
b.
Berikan kompres air hangat.
c. Berikan obat penurun panas sesuai dosis
d. Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter,
atau petugas kesehatan lainnya untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan
pertolongan yang tepat
V.
CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI
a.
Nyamuk Aedes aegypti
berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng ) putih pada seluruh tubuhnya
b. Berkembang biak di tempat penampungan air
dan barang – barang yang memungkinkan air tergenang
c. Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga
ditemukan di tempat – tempat umum
d. Aedes aegypti juga dapat berkembang biak
di sumur atau kolam yang airnya langsung kontak dengan tanah
e. Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada
pagi hari sampai sore.
f.
Mampu terbang sampai jarak 100 meter
g. Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap
) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari
bunga / tumbuhan yang mengandung gula.
h. Umur nyamuk Aedes aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian diantaranya dapat
hidup 2-3 bulan
VI.
SIKLUS HIDUP DAN TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN AEDES AEGYPTI
Adapun siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti
yaitu :
Telur, menjadi Jentik,
berubah menjadi kepompong, berkembang menjadi nyamuk. Perkembangbiakan dari telur sampai
menjadi nyamuk kurang lebih 9- 10 hari, siklus hidup nyamuk Aedes aegypti sebagai berikut
A.
Nyamuk
·
Nyamuk Aedes
aegypti betina menghisap darah manusia setiap 2 hari dan
mengambil protein dari darah
tersebut
·
Setelah menghisap darah, nyamuk ini akan mencari
tempat hinggap
(beristirahat )
·
Tempat hinggap yang disenangi adalah benda –
benda yang tergantung seperti : pakaian, kelambu, atau tumbuh – tumbuhan di
dekat tempat berkembang biaknya. Biasanya tempat yang agak gelap dan lembap
·
Setelah masa istirahat selesai nyamuk itu akan
meletakan telurnya pada dingding, bak mandi, / wc, tempayan,drum, kaleng, ban
bekas, dll. Biasanya sedikit diatas permukaan air , selanjutnya nyamuk akan
mencari mangsanya (menghisap darah) lagi
dan seterusnya.
B.
Telur
·
Setiap
kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir
·
Telur
nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam
dangan ukuran kurang lebih 0,80 mm.
·
Telur
ini di tempat kering ( tanpa air ) dapat bertahan sampai 6 bulan
·
Telur
itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2 hari setelah
terendam air
C.
Jentik
·
Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan
tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5 – 1 cm.
·
Jentik
Aedes aegypti akan selalu bergerak
aktif dalam air. Gerakannya berulang ulang dari bawah ke atas permukaan air
untuk bernafas (mengambil udara )
kemudian turun, kembali ke bawah dan seterusnya
D.
Kepompong
·
Berbentuk seperti koma,
·
Gerakannya lambat
·
Sering berada di permukaan air
·
Setelah
1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
Adapun
tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes
Aegypti pada umumnya adalah sebagai berikut : Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat – tempat penampungan air
untuk keperluan sehari – hari dan barang – barang lain yang memungkinkan air
tergenang yang tidak beralaskan tanah, misalnya :
·
Bak mandi , WC, tempayan, drum
·
Tempat minum burung
·
Vas bunga, pot tanaman air
·
Kaleng
bekas dan ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dll yang di buang
disembarang tempat
VII.
CARA MEMBERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI
A.
Penyemprotan / Fogging
Nyamuk Aedes aegypti
dapat di berantas dengan menyemprotkan racun serangga sehingga termasuk racun
serangga yang di gunakan sehari – hari di rumah tangga. Melakukan penyemprotan
saja tidak cukup karena dengan penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk (
dewasa saja ). Selama jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk
yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya
B.
Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN DHF)
PSN DHF dilakukan
dengan cara 3 M yaitu :
1. Menguras tempat – tempat penampungan air
sekurang – kurang nya seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum)
2. Menutup rapat – rapat tempat penampungan
air agar nyamuk DHF tidak dapat masuk dan bertelur di situ
3. Menguburkan atau menyingkirkan barang –
barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas
dll.
Selain itu di tambah dengan
cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah 3 M plus ) yaitu :
1. Ganti air vas bunga, minuman burung dan
tempat – tempat lainnya yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali
2. Perbaiki saluran dan talang air yang tidak
Lancar / rusak
3. Tutup lubang – lubang pada potongan bambu,
pohon dan lain –lain misalnya dengan menggunakan tanah.
4. Bersihkan / keringkan tempat – tempat yang
dapat menampung air seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk
tempat lain yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman , rumah –
rumah kosong dan lain lain.
5.
Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
6.
Pasang kawat kasa di rumah
7.
Pencahayaan dan ventilasi memadai
8. Jangan biasakan menggantung pakaian dalam
rumah.
9.
Tidur menggunakan kelambu
10. Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk
mencegah gigitan nyamuk
Larvasida adalah
menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila
menggunakan abate maka sering di sebut abatisasi.
Adapaun cara – cara melakukan larvasida adalah sebagai berikut :
A.
Menggunakan bubuk abate
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut : Untuk 100 liter cukup dengan 10 gram abate
dan seterusnya. Bila tidak ada alat
untuk penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan
diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan /
menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran
tidak perlu tepat betul.
B.
Menggunakan altosid
Takaran penggunaan altosi adalah sebagai berikut : Untuk 100
liter air cukup 2,5 gram bubuk altosid atau 5 gram untuk 200 liter air. Gunakan takaran khusus yang sudah tersedia
dalam setiap kantong altosid. Bila tidak ada alat penakar gunakan sendok tea. 1
sendok tea peres ( yang di ratakan diatasnya ) berisi 5 gram altosid.
Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air.
Takaran tidak perlu tepat betul.
Lampiran 2
EVALUASI
Jawablah pertanyaan di bawah
ini dengan singkat dan jelas
1. Apakah pengertian DHF ?
2. Bagaimana cara penularan penyakit DHF
?
3.
Bagaimana
tanda-tanda penyakit DHF ?
4.
Bagaimana tindakan pertolongan pertama bagi penderita
DHF ?
5. Bagaimana ciri- ciri nyamuk Aedes aegypti ?
6. Bagaimana siklus hidup dan tempat perkembangbiakan aedes aegypti ?
7. Bagaimana cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat ?
KUNCI JAWABAN
1.
Demam
berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan
melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
2.
Cara
penularan penyakit DHF adalah :
a.
Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar
kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DHF
adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b. Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue
sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit,
tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue.
c. Virus dengue yang terhisap akan berkembang
biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d. Bila nyamuk tersebut menggigit atau
menghisap darah orang lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur
nyamuk
e. Bila orang yang di tularkan itu tidak
memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel
pembeku darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya
terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah
tersebut.
f. Bila orang yang ditulari mempunyai zat
anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga
orang tersebu tidak sakit.
g. Dalam darah manusia, Virus engue akan mati
dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
3. Ciri –
ciri nyamuk aedes aegypti:
a.
Ukuran
tubuh sedang, berwarna hitam dengan gelang – gelang putih pada tubuhnya, bercak
– bercak putih di badan, sayap dan kakinya.
b.
Tempat
hinggap yang disenangi adalah benda – benda yang tergantung seperti pakaian
c.
Telurnya
biasanya diletakkan pada bak mandi, tempayan, telurnya berwarna hitam.
d.
Menggigit
pada pagi dan sore hari
e.
Mampu
terbang sampai 100 meter
4. Gejala penderita demam berdarah :
a.
Hari
pertama panas biasanya mendadak, suhu mencapai 38 - 40oC, badan
lemah dan lesu.
b.
Hari
kedua timbul bintik-bintik merah pada kulit lengan, kaki dan badan seperti
bekas gigitan nyamuk, nyeri uluhati, lemah, kadang-kadang keluar darah dari
hidung dan berak darah atau muntah darah.
c.
Hari
ketiga sampai ketujuh penderita sembuh tapi ada juga yang menjadi memburuk
ditandai dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin, dapat terjadi renjatan,
kesadaran menurun. Bila tidak segera ditolong dia dapat meninggal dunia.
5. Cara pencegahan demam berdarah :
a.
Penyemprotan
menggunakan racun serangga
b.
Program
3 M plus
c.
Menggunakan
abate
d.
Foging
6. Usaha pertolongan pertama :
a.
Beri
minum sebanyak-banyaknya
b.
Berikan
kompres dingin atau es
c.
Berikan
obat penurun panas
d.
Menganjurkan
untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS atau Dokter atau unit pelayanan
kesehatan lainnya
7. Cara memberantas nyamuk aedes aegypti
yaitu :
a.
Penyemprotan / Fogging
b.
Pemberantasan
Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN DHF)
Larvasida adalah menaburkan
bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate
maka sering di sebut abatisasi.
No comments:
Post a Comment