WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Saturday, May 5, 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)

Juniartha Semara Putra

SATUAN ACARA PENYULUHAN
DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)


I.                  LATAR BELAKANG


Penyakit Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) merupakan salah satu penyakit yang sudah populer dikalangan masyarakat. Penyakit DHF adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Setiap anggota keluarga dalam masyarakat memiliki risiko terserang penyakit ini mulai dari bayi sampai orang tua. Penyakit DHF ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor dan lain- lain.
            Sementara itu,  terhitung sejak tahun 1968 hingga tahun 2009, World Health Organization ( WHO ) mencatat negara Indonesia sebagai negara dengan kasus  demam berdarah dengue tertinggi di Asia Tenggara, dengan jumlah kematian sekitar 1.317 orang tahun 2010. Dari jumlah keseluruhan tersebut, sekitar 95% terjadi pada anak di bawah 15 tahun. Berdasarkan data P2B2, Jumlah kasus DBD di Indonesia tahun 2010 ada 150.000 kasus. Sepanjang tahun 2010, Dengue Hemoragic Fiver atau demam berdarah dengue     ( DBD) tetap menjadi penyakit infeksi yang menduduki peringkat pertama untuk pasien rawat inap di RS sanglah. Sementara untuk rawat jalan, DBD menduduki peringkat ketiga. Setiap harinya, pasien DBD yang dirawat inap di RS Sanglah mencapai 40 orang. Jika dibandingkan dengan tahun 2009, jumlahnya meningkat dua kali lipat. Tahun 2009 pasien DBD yang dirawat hanya 20 orang per hari. Permasalahan utama dalam menekan angka penyakit ini adalah masih belum berhasilnya upaya pergerakan peran serta masyarakat dalam PSN ( Pembersihan Sarang Nyamuk ) DHF.
            Agar kita dan keluarga terbebas dari ancaman DHF, seluruh masyarakat harus diajak memberantas sarang nyamuk Aedes aegypti. Oleh karena itu, partisipasi masyarakat dalam PSN DHF, dan gerakan 3 M itu perlu ditingkatkan.


II.                TUJUAN

A.    Tujuan Instruksional Umum ( TIU )
Setelah di berikan penyuluhan selama 20 menit, sasaran mampu mengetahui dan memahami tentang bahaya penyakit demam berdarah yang bisa mengancam jiwa kita dan keluarga dengan baik.

B.     Tujuan Instruksional Khusus ( TIK )
Setelah diberikan penyuluhan selama 20 menit diharapkan sasaran mampu :
1.      Menjelaskan pengertian Dengue Hemoragic Fiver dengan tepat.
2.      Menjelaskan cara- cara penularan penyakit DHF dengan tepat.
3.      Menyebutkan tanda- tanda penyakit DHF dengan tepat.
4.      Menjelaskan cara- cara pertolongan pertama bagi penderita penyakit DHF dengan baik.
5.      Menjelaskan ciri-ciri nyamuk Aedes aegypti  dengan tepat.
6.      Menjelaskan siklus hidup dan tempat perkembangbiakan nyamuk Aedes aegypti dengan baik.
7.      Menjelaskan cara – cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat.

III.             MATERI PENYULUHAN

Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah :
1.      Pengertian DHF
2.      Cara penularan penyakit DHF
3.      Tanda-tanda penyakit DHF
4.      Pertolongan pertama bagi penderita DHF
5.      Ciri- ciri nyamuk Aedes aegypti
6.      Siklus hidup dan tempat perkembang biakan aedes aegypti
7.    Cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat.





IV.             METODE

1.      Ceramah
2.      Tanya jawab

V.                MEDIA, ALAT / BAHAN, SUMBER YANG DI GUNAKAN

A.    Media: leaflet, poster, lembar balik dan Ms. Power Point                                 
B.     Alat: komputer, layar, dan LCD
C.     Sumber:
Anonim.2010. DBD Peringkat Pertama Rawat Inap Di RS Sanglah.       www.Balipost.com. (diakses 5 Mei 2011 )
Anonim.2011. Kasus DBD di Indonesia tertinggi di ASEAN. Http://www.kompas.com (diakses 5 Mei 2011) 
Asih, Yasmin.1999.Demam Berdarah Dengue.Jakarta:EGC
Sudarianto.2010.Demam_Berdarah.Http://datinkessulsel.woedpress.com/2010/01/15/waspada-demam-berdarah/ ( diakses 5 Mei 2011 ).

VI.             SASARAN

SMP Negeri 1 Semarapura, Semarapura Kelod.

VII.          WAKTU

Hari                 : Sabtu
Tanggal           : 28 Mei 2011
Jam                  : 10.00 WITA







VIII.       TEMPAT                   : Aula SMP Negeri 1 Semarapura

            Setting Tempat :


Layar / Media
 
 

                                                         Penyuluh


Rounded Rectangle: A Rounded Rectangle: A
Rounded Rectangle: A Rounded Rectangle: A
 



                                                              

Rounded Rectangle: ARounded Rectangle: ARounded Rectangle: ARounded Rectangle: ARounded Rectangle: A                                                                  
                                                               
Ket :
A : Siswa VII, VIII, IX

IX.             RENCANA EVALUASI
                                   
A.    Struktur :
1.      Persiapan Media
Media yang akan digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah presentasi Ms. Power Point leaflet,lembar balik dan poster.
2.      Persiapan Materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan telah disiapkandan dpresentasikan melalui Ms. Power Point serta akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet, yang berisi gambar dan tulisan.

B.     Proses Penyuluhan :
1.      Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancar
2.      Sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan
3.      Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan
4.      Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan
5.      Sasaran diharapkan kehadirannya 80 % dan tidak ada yang meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung
C.     Hasil Penyuluhan :
1.      Jangka pendek
a.       Sasaran mengerti sekitar 60 % dari materi yang diberikan
b.      Sasaran memahami tentang bahaya demam berdarah dengue
2.      Jangka panjang
a.       Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai bahaya demam berdarah sehingga angka kematian akibat penyakit ini dapat ditekan






















 Lampiran 1

 

MATERI PENYULUHAN

MENGENAI BAHAYA PENYAKIT DENGUE HRMORAGIC FEVER (DHF)


I.       PENGERTIAN DENGUE HEMORAGIC FEVER (DHF)
Penyakit Dengue Hemoragic Fever ( DHF ) adalah penyakit yang berbahaya karena dapat menimbulkan kematian dalam waktu yang singkat dan sering menimbulkan wabah. Penyakit ini disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan oleh nyamuk Aedes Aegypti. Nyamuk ini tersebar luas dirumah, sekolah, dan tempat umum lainnya seperti tempat ibadah, restoran, kantor, dan lain-lain.. Setiap anggota keluarga memiliki risiko terkena penyakit ini, mulai dari bayi, sampai orang tua. Demam berdarah dengue ditandai dengan 4 manifestasi klinis  utama : demam tinggi, fenomena hemoragik, sering dengan hepatomegali dan pada kasus berat, tanda- tanda kegagalan sirkulasi.

II.                CARA PENULARAN PENYAKIT DHF
a.       Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b.      Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue.
c.       Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d.      Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e.       Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
f.       Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebu tidak sakit.
g.      Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.

III.             TANDA- TANDA PENYAKIT DEMAM BERDARAH
Orang yang menderita penyakit DHF, tanda – tanda umum yang bisa dilihat adalah sebagai berikut :
a.       Mendadak panas tinggi selama 2- 7 hari, tampak lemas dan lesu
b.      Tampak bintik – bintik merah pada kulit seperti gigitan nyamuk. Hal ini disebabkan karena pecahnya pembuluh darah kapiler di bawah kulit.
c.       Kadang terjadi perdarahan di hidung  (mimisan )
d.      Seringkali ulu hati terasa nyeri bila sudah parah karena perdarahan di lambung, penderita gelisah, ujung tangan dan kaki dingin berkeringat.

IV.             TINDAKAN / PERTOLONGAN PERTAMA BAGI PENDERITA DHF
Bila dalam keluarga atau di masyarkat ditemukan penyakit dengan gejala seperti di atas maka hendaknya agar segera diberikan pertolongan. Adapun tindakan / pertolongan pertama bila menjumpai seseorang yang diduga menderita penyakit demam berdarah dengan gejala awal  maka berikanlah petunjuk – petunjuk seperti di bawah ini :
a.       Beri minum sebanyak – banyaknya dengan air yang sudah dimasak, susu, tea atau air minum lainnya. Tindakan ini bertujuan untuk mencegah terjadinya kekurangan cairan tubuh ( dehidrasi ), dan berguna untuk membantu mempercepat menurunkan panas tubuh.
b.      Berikan kompres air hangat.
c.       Berikan obat penurun panas sesuai dosis
d.      Segera di bawa ke Rumah Sakit, Dokter, atau petugas kesehatan lainnya untuk memastikan penyakitnya dan mendapatkan pertolongan yang tepat


V.                CIRI – CIRI NYAMUK AEDES AEGYPTI
a.       Nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dengan belang – belang ( loreng ) putih pada seluruh tubuhnya
b.      Berkembang biak di tempat penampungan air dan barang – barang yang memungkinkan air tergenang
c.       Hidup di dalam dan sekitar rumah, juga ditemukan di tempat – tempat umum
d.      Aedes aegypti juga dapat berkembang biak di sumur atau kolam yang airnya langsung kontak dengan tanah
e.       Kebiasaan menggigit / menghisap darah pada pagi hari sampai sore.
f.       Mampu terbang sampai jarak 100 meter
g.      Nyamuk betina aktif menggigit ( menghisap ) darah pada pagi hari sampai sore hari. Nyamuk jantan biasa menghisap sari bunga / tumbuhan yang mengandung gula.
h.      Umur nyamuk Aedes aegypti rata- rata 2 minggu tetapi sebagian diantaranya dapat hidup 2-3 bulan

VI.             SIKLUS HIDUP DAN TEMPAT PERKEMBANGBIAKAN AEDES AEGYPTI
Adapun siklus hidup nyamuk Aedes Aegypti yaitu :

Telur, menjadi Jentik, berubah menjadi kepompong, berkembang menjadi nyamuk.  Perkembangbiakan dari telur sampai menjadi nyamuk kurang lebih 9- 10 hari, siklus hidup nyamuk Aedes aegypti  sebagai berikut

A.    Nyamuk
·         Nyamuk Aedes aegypti betina menghisap darah manusia setiap 2 hari dan
      mengambil protein dari darah tersebut
·         Setelah menghisap darah, nyamuk ini akan mencari tempat hinggap                    (beristirahat )
·         Tempat hinggap yang disenangi adalah benda – benda yang tergantung seperti : pakaian, kelambu, atau tumbuh – tumbuhan di dekat tempat berkembang biaknya. Biasanya tempat  yang agak gelap dan lembap
·         Setelah masa istirahat selesai nyamuk itu akan meletakan telurnya pada dingding, bak mandi, / wc, tempayan,drum, kaleng, ban bekas, dll. Biasanya sedikit diatas permukaan air , selanjutnya nyamuk akan mencari mangsanya (menghisap  darah) lagi dan seterusnya.
B.     Telur
·         Setiap kali bertelur nyamuk betina dapat mengeluarkan telur sebanyak 100 butir
·         Telur nyamuk Aedes aegypti berwarna hitam dangan ukuran kurang lebih 0,80 mm.
·         Telur ini di tempat kering ( tanpa air ) dapat bertahan sampai 6 bulan
·         Telur itu akan menetas menjadi jentik dalam waktu lebih kurang 2 hari setelah terendam air
C.     Jentik
·         Jentik kecil yang menetas dari telur itu akan tumbuh menjadi besar yang panjangnya 0,5 – 1 cm.
·         Jentik Aedes aegypti akan selalu bergerak aktif dalam air. Gerakannya berulang ulang dari bawah ke atas permukaan air untuk bernafas  (mengambil udara ) kemudian turun, kembali ke bawah dan seterusnya
D.    Kepompong
·         Berbentuk seperti koma,
·         Gerakannya lambat
·         Sering berada di permukaan air
·         Setelah 1-2 hari akan menjadi nyamuk dewasa.
Adapun tempat berkembang biaknya nyamuk Aedes Aegypti pada umumnya adalah sebagai berikut : Nyamuk Aedes aegypti berkembang biak di tempat – tempat penampungan air untuk keperluan sehari – hari dan barang – barang lain yang memungkinkan air tergenang yang tidak beralaskan tanah, misalnya :
·         Bak mandi , WC, tempayan, drum
·         Tempat minum burung
·         Vas bunga, pot tanaman air
·         Kaleng bekas dan ban bekas, botol, tempurung kelapa, plastik, dll yang di buang disembarang tempat


VII.           CARA MEMBERANTAS NYAMUK AEDES AEGYPTI
A.    Penyemprotan / Fogging
Nyamuk Aedes aegypti dapat di berantas dengan menyemprotkan racun serangga sehingga termasuk racun serangga yang di gunakan sehari – hari di rumah tangga. Melakukan penyemprotan saja tidak cukup karena dengan penyemprotan itu yang akan mati hanya nyamuk ( dewasa saja ). Selama jentiknya tidak di basmi setiap hari akan muncul nyamuk yang baru menetap dari tempat perkembangbiakannya

B.    Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN DHF)
PSN DHF dilakukan dengan cara 3 M yaitu :
1.      Menguras tempat – tempat penampungan air sekurang – kurang nya seminggu sekali ( bak mandi, WC, drum)
2.      Menutup rapat – rapat tempat penampungan air agar nyamuk DHF tidak dapat masuk dan bertelur di situ
3.      Menguburkan atau menyingkirkan barang – barang bekas yang dapat menampung air hujan seperti kaleng bekas, plastik bekas dll.
Selain itu di tambah dengan cara lainnya ( yang di kenal dengan istilah 3 M plus ) yaitu :
1.      Ganti air vas bunga, minuman burung dan tempat – tempat lainnya yang memungkinkan tergenang air seminggu sekali
2.      Perbaiki saluran dan talang air yang tidak Lancar / rusak
3.      Tutup lubang – lubang pada potongan bambu, pohon dan lain –lain misalnya dengan menggunakan tanah.
4.      Bersihkan / keringkan tempat – tempat yang dapat menampung air seperti : pelepah pisang atau tanaman lainnya termasuk tempat lain yang menampung air hujan, di pekarangan, kebun, pemakaman , rumah – rumah kosong dan lain lain.
5.      Pelihara ikan pemakan jentik nyamuk
6.      Pasang kawat kasa di rumah
7.      Pencahayaan dan ventilasi memadai
8.      Jangan biasakan menggantung pakaian dalam rumah.
9.      Tidur menggunakan kelambu
10.  Gunakan obat nyamuk ( bakar, gosok ) untuk mencegah gigitan nyamuk

Larvasida adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut abatisasi. Adapaun cara – cara melakukan larvasida adalah sebagai berikut :
A.    Menggunakan bubuk abate
Takaran penggunaan bubuk abate adalah sebagai berikut :  Untuk 100 liter cukup dengan 10 gram abate dan seterusnya. Bila tidak ada alat untuk penakar gunakan sendok makan. Satu sendok makan peres ( yang diratakan diatasnya ) berisi 10 gram abate. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air yang akan di abatisasi. Takaran tidak perlu tepat betul.
B.     Menggunakan altosid
Takaran penggunaan altosi adalah sebagai berikut : Untuk 100 liter air cukup 2,5 gram bubuk altosid atau 5 gram untuk 200 liter air. Gunakan takaran khusus yang sudah tersedia dalam setiap kantong altosid. Bila tidak ada alat penakar gunakan sendok tea. 1 sendok tea peres ( yang di ratakan diatasnya ) berisi 5 gram altosid. Selanjutnya tinggal membagikan / menambahkannya sesuai dengan banyaknya air. Takaran tidak perlu tepat betul.
























Lampiran 2

EVALUASI

Jawablah pertanyaan di bawah ini dengan singkat dan jelas
1.         Apakah pengertian DHF ?
2.         Bagaimana cara penularan penyakit DHF ?
3.                   Bagaimana tanda-tanda penyakit DHF ?
4.                   Bagaimana tindakan pertolongan pertama bagi penderita DHF ?
5.            Bagaimana ciri- ciri nyamuk Aedes aegypti ?
6.            Bagaimana siklus hidup dan tempat perkembangbiakan aedes aegypti ?
7.         Bagaimana cara pencegahan penyakit DHF dengan tepat ?






















KUNCI JAWABAN

1.             Demam berdarah adalah penyakit yang disebabkan oleh virus dengue yang ditularkan melalui gigitan nyamuk aedes aegypti dan aedes albopictus.
2.             Cara penularan penyakit DHF adalah :
a. Penyakit DHF ditularkan oleh nyamuk aedes Aegypti betina. Di lingkungan sekitar kita terdapat berbagai jenis nyamuk namun yang dapat menularkan penyakit DHF adalah nyamuk Aedes Aegypti.
b.      Nyamuk ini mendapatkan virus Dengue sewaktu menggigit / menghisap darah orang yang : sakit DHF atau tidak sakit, tetapi dalam darahnya terdapat virus dengue.
c.       Virus dengue yang terhisap akan berkembang biak dan menyebar keseluruhan tubuh nyamuk termasuk kelenjar liurnya.
d.      Bila nyamuk tersebut menggigit atau menghisap darah orang lain virus itu akan akan dipindahkan bersama air liur nyamuk
e.       Bila orang yang di tularkan itu tidak memiliki kekebalannya ( umumnya anak- anak) maka virus itu akan menyerang sel pembeku darah dan merusak dingding pembuluh darah kecil ( kapiler ). Akibatnya terjadi perdarahan dan kekurangan cairan yang ada di dalam pembuluh darah tersebut.
f.       Bila orang yang ditulari mempunyai zat anti kekebalan tubuh yang cukup maka virus itu dibuat tidak berdaya sehingga orang tersebu tidak sakit.
g.      Dalam darah manusia, Virus engue akan mati dengan sendirinya dalam waktu kurang lebih 1 minggu.
3.  Ciri – ciri nyamuk aedes aegypti:
a.         Ukuran tubuh sedang, berwarna hitam dengan gelang – gelang putih pada tubuhnya, bercak – bercak putih di badan, sayap dan kakinya.
b.        Tempat hinggap yang disenangi adalah benda – benda yang tergantung seperti pakaian
c.         Telurnya biasanya diletakkan pada bak mandi, tempayan, telurnya berwarna hitam.
d.        Menggigit pada pagi dan sore hari
e.         Mampu terbang sampai 100 meter
4.      Gejala penderita demam berdarah :
a.         Hari pertama panas biasanya mendadak, suhu mencapai 38 - 40oC, badan lemah dan lesu.
b.        Hari kedua timbul bintik-bintik merah pada kulit lengan, kaki dan badan seperti bekas gigitan nyamuk, nyeri uluhati, lemah, kadang-kadang keluar darah dari hidung dan berak darah atau muntah darah.
c.         Hari ketiga sampai ketujuh penderita sembuh tapi ada juga yang menjadi memburuk ditandai dengan gelisah, ujung tangan dan kaki dingin, dapat terjadi renjatan, kesadaran menurun. Bila tidak segera ditolong dia dapat meninggal dunia.
5.      Cara pencegahan demam berdarah :
a.         Penyemprotan menggunakan racun serangga
b.        Program 3 M plus
c.         Menggunakan abate
d.        Foging
6.      Usaha pertolongan pertama :
a.         Beri minum sebanyak-banyaknya
b.        Berikan kompres dingin atau es
c.         Berikan obat penurun panas
d.        Menganjurkan untuk memeriksakan diri ke Puskesmas atau RS atau Dokter atau unit pelayanan kesehatan lainnya
7.      Cara memberantas nyamuk aedes aegypti yaitu :
a.                                                                                                                                                                   Penyemprotan / Fogging
b.                                                                                                                                                                   Pemberantasan Sarang Nyamuk Dengue Hemoragic Fiver (PSN DHF)

Larvasida adalah menaburkan bubuk abate atau altosid kedalam tempat penampungan air. Bila menggunakan abate maka sering di sebut abatisasi.

No comments: