Juniartha Semara Putra
PENYULUHAN
KESEHATAN MASYARAKAT
TENTANG
PENCEGAHAN FLU BURUNG
A.
Latar Belakang
Berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologipada saat ini sangat berdampak pada derajat kesehatan manusia. Masalah
ini timbul karena kelalaian manusia dalam hal penggunaan hasil dari
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Pemunculan produk-produk
baru khususnya dalam bidang kesehatan tidak selalu memberikan kegunaan yang
muktahir, tetapi sebaliknya dapat menimbulkan masalah-masalah baru yang sangat
sulit untuk ditanggulangi seperti resistensi suatu penyakit terhadap suatu
obat-obatan tertentu, sehingga penyakit ini mudah untuk bermutasi membentuk
penyakit baru yang lebih ganas. Keganasan
ini bisa meningkatkan kemampuan penyakit tersebut untuk menghuni hospes lain.
Demikianlah halnya yang Flu Burung, sejenis virus influenza tipe Aa sub-tipe
H5N1. Hospes awal dari virus ini adalah burung (unggas), tetapi menyerang
manusia dengan mudah melalui berbagai cara. PBB memperingatkan, Flu Burung
lebih berbahaya dari SARS, karena kemampuan virus ini yang mampu membangkitkan
hampir keseluruhan respon bunuh diri dalam system imunitas tubuh manusia.
Transmisi
virus influenza burung pada manusia mulai ditemukan pada tahun 1997,
menyebabkan penyakit Flu Burung. Di Hongkong pada tahun 1997, ditemukan 18
kasus flu burung (H5N1), enam diantaranya meninggal dunia. Pada tahun 2004
ditemukan 27 kasus di Thailand dan Vietnam, dimana 20 orang meninggal. Kasus
Flu Burung yang ditemukan sampai Juli 2005 di beberapa negara (Thailand,
Vietnam, Kamboja), sekitar 50% atau 54 dari 108 kasus meninggal dunia (Rai, Ida
Bagus Ngurah, 2005).
Penyebarab
penyakit flu burung ini dengan cepat melintasi batas negara (pandemi), sehingga Indonesia pun terkena
dampaknya. Hal ini lebih
banyak disebabkan oleh ekspor-impor unggas antar Negara. Virus ini sudah
dinyatakan ada di Indonesia sejak tahun 2003 dan dilaporkan sebanyak 4,7 juta
ayam mati. Pada 21 Juli 2005 dilaporkan ada tiga kasus fatal terjadi di
Tangerang yang disebabkan ileh flu burung (H5N1). Sampai 3 Oktober 2006, WHO
telah mencatat sebanyak 252 kasus dengan 148 kematian pada manusia yang
disebabkan oleh virus ini, dengan rincian sebagai berikut :
Negara
|
Kasus
|
Kematian
|
Vietnam
|
93
|
42
|
Indonesia
|
69
|
52
|
Thailand
|
25
|
17
|
RRC
|
21
|
14
|
Mesir
|
14
|
6
|
Turki
|
12
|
4
|
Azerbaijan
|
8
|
5
|
Kamboja
|
6
|
6
|
Irak
|
3
|
2
|
Djiboti
|
1
|
Tanpa kematian
|
B.
Tujuan
1.
Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah
diberikan penyuluhan selama 30 menit, para peserta penyuluhan diharapkan mampu
memahami tentang flu burung (Avian Influensa H5N1).
2.
Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah
diberikan penyuluhan tentang flu burung ( Avian Influenza H5N1) diharapkan
peserta mampu :
a. Menjelaskan
pengertian flu burung dengan benar
b. Menyebutkan sumber penularan flu burung
dengan tepat
c. Menyebutkan gejala klinis unggas yang
terserang flu burung dengan tepat.
d. Menyebutkan gejala klinis serangan flu
burung pada manusia dengan tepat.
e. Menyebutkan pencegahan terhadap flu burung
dengan tepat.
C.
Materi
1.
Pengertian flu burung
2.
Sumber penularan flu burung
3. Gejala klinis unggas yang terkena flu
burung
4. Gejala klinis serangan flu burung pada
manusia.
5.
Pencegahan terhadap flu burung.
D.
Metode
1.
Ceramah
2.
Tanya Jawab.
E.
Media / Sumber
1.
Media
a.
Flipchart
b.
Leaflet
2.
Sumber
a. Dinas Kesehatan Propinsi Bali, 2006, Apa
Itu Flu Burung. Depkes RI.
b. Direktorat Jendral Bina Produksi
Peternakan Departemen Pertanaian, 2004, Buku Petunjuk Mengenai Avian
Influenza, Departemen Pertanian : Jakarta.
c. Rai, Ida Bagus Ngurah, 2005, Aspek
Klinis Flu Burung Pada Manusia, makalah disampaikan pada seminar dan loka
karya “Stategi Pencegahan dan Penanggulangan Avian Influenza (H5N1) pada
Manusia” di Denpasar, Bali, 12-13 Septttember 2005.
d. Yayan, 2006, Kesehatan Yang Perlu
Diketahui Tentang Flu Burung, http://www.google.co.id
(3 Oktober 2006).
F.
Sasaran
Siswa SLTP Kelas 2 dan 3
G.
Waktu
Hari / tanggal :
Pukul :
Lama :
30 menit
H.
Tempat
Penyuluhan akan dilaksanakan di
Setting Tempat


Flip Chart Penyuluh
|
|
|
|
|
|
I. Rencana Evaluasi
1.
Struktur
a.
Persiapan media dan alat
Media dan akat yang digunakan dalam
penyuluhan kesehatan semua lengkap dan busa digunakan saat ceramah dan tanya
jawab.
Media
dan alat yang diprlukan adalah :
o
Flip Chart
o
Leaflet
b.
Persiapan Materi
Materi yang disiapkan dalam bentuk
makalah, dan ditulis pada dalam bentuk flip chart dan leaflet untuk mempermudah
daAlm penyampaiannya
c. Undangan
/ peserta penyuluhan
Siswa-siswi SLTP kelas 2 dan 3
2.
Proses Penyuluhan
a.
Kehadiran 80% mengingat dampak flu burung sangat
membahayakan manusia
b. 60% peserta aktif mendengarkan materi yang
disampaikan.
c.
Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi
antara penyuluh dan peserta.
d. Peserta yang hadir diharapkan tidak ada
yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e.
20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang
diberikan..
3.
Hasil Penyulihan
a.
Jangka Pendek
Setelah
diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta :
1) 60% dapat menjelaskan pengertian flu
burung dengan benar.
2) 50% dapat menyebutkan empat dari enam
sumber penularan flu burung.
3) 50% dapat menyebutkan empa dari tujuh
gejala klinis unggas yang terserang flu burung dengan tepat.
4) 50% dapat menyebutkan tiga dari enam
gejala klinis serangan flu burung pada manusia dengan tepat
5) 50% dapat menyebutkan empat dari tujuh
pencegahan terhadap flu burung dengan tepat.
b.
Jangka Panjang
Meningkatkan
pengetahuan sasaran mengenai flu burung, agar tidak ada lagi kematian yang
disebabkan oleh flu burung.
Mengetahui
: Denpasar,
November 2006
Pembimbing Penyuluh
()
(Dewa Gede Wisnu Wardana)
NIP. NIM. PO7120006033
LAMPIRAN
I
MATERI
PENYULUHAN
A.
Pengertian Flu Burung
Flu burung (Avian Influenza H5N1) adalah suatu
penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza strain tipe A H5N1 (H =
Hemaglutin, N = Neuroaminase) yang ditularkan oleh umggas. Penyakit ini
biasanya hanya menyerang unggas, tapi karena H5N1 ini mudah bercampur dengan
virus yang biasa diidap oleh manusia, maka terjadilah penularan dari unggas ke
manusia, sedangkan penularan manusia ke manusia sampai saat ini belum
ditemukan.
B.
Sumber Penularan Flu Burung
Flu burung
bisa menular pada manusia dengan mudah terutama bagi mereka yang berhubungan
langsung dengan unggas. Secara umum flu burung dapat menyebar dengan
cara :
1.
Manusia yang bersinggungan langsung dengan ayam atau
unggas yang terinfeksi flu burung.
2.
Udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari
kotoran atau sekret burung / unggas yang kemudian mongering dan hancur menjadi
semacam bubuk.
3.
Melalui lalat dan tikus yang dicemari oleh kotoran ayam
yang mengandung virus H5N1.
4.
Pasar tempat ayam hidup dijual juga menjadi sumber
penyakit ini.
5.
Bahan dan alat yang terkontaminasi oleh virus ini
seperti alat atau bahan yang dipergunakan oleh peternak ayam atau unggas.
6.
Melalui hewan peliharaan sejenis unggas yang biasa
dipelihara di rumah.
Menurut WHO, flu burung lebih mudah
menular dari unggas ke manusia dibandingakan dari manusia ke manusia.
Satu-satunya cara virus ini dapat menyebar dengan dari manusia ke manuisia jika
virus flu burung tersebut bermutasi dan bercampur dengan virus flu manusia.
C. Gejala Klinis Unggas Yang Terserang Flu
Burung
Agar sumber penularan flu burung dapat diminimalisir maka salah satu
caranya adalah dengan mengetahui gejala klinis ayam / unggas yang terserang flu
burung, diantaranya :
1. Jengger, pial, kulit perut yang tidak
ditumbuhi bulu akan berwarna biru keunguan (sianosis).
2. Kadang-kadang ada cairan dari mata dan
hidung.
3.
Pembengkakan di daerah bagian muka dan kepala.
4.
Perdarahan di bawah kulit (subkutan).
5. Perdarahan titik (pteciae) pada daerah
dada, kaki dan telapak kaki.
6.
Batuk, bersin dan ngorok
7.
Unggas mengalami diare dan kematian tinggi.
D. Gejala Klinis Serangan Flu Burung Pada
Manusia
Secara umum
gejala klinis serangan virus H5N1 pada manusia adalah seperti flu pada umumnya,
yaitu :
- Masa
inkubasi kontak pertama dengan agen berkisar antara tiga sampai tujuh
hari.
- Demam lebih dari 38º C-.
- Sakit tenggorokan, batuk, beringus, perdarahan pada hidung dan gusi serta sesak nafas.
- Nyeri otot
dan sakit kepala.
- Lemas,
kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan diare.
- Dalam
waktu singkat dapat menjadi lebih berat dengan terjadinya peradanagn di
paru-paru (pneumonia).
Gejala yang terjadi bervariasi, tidak harus semua gejala ada, bisa berbeda
tiap orang yang satu dengan yang lainnya. Penyakit ini dapat terjadi pada orang
dewasa, anak-anak maupun orang dengan penyakit kronik tetapi lebih banyak
menyerang anak-anak dibawah usia 12 tahun. Hamper separuh kasus flu burung pada manusia
menimpa anak-anak karena system imun tubuh anak-anak belum begitu kuat.
E.
Pencegahan Terhadap Flu Burung
Pencegahan biasanya dilakukan bagi mereka yang
berisiko, yaitu para pekerja peternakan dan pemotongan unggas. Beberapa hal
yang dapat dilakukan diantaranya :
- Cuci
tangan sesering mungkin dengan desinfektan (alcohol 70%) sehabis
bersentuhan dengan agen penyebab.
- Peternak
atau orang yang hendak memasuki peternakan ayam / unggas, harus
menggunakan alat pelindung berupa sarung tangan, kaca mata, masker dan
alat lain yang dapt melindungi diri dari kontak langsung dengan aayam /
unggas.
- Vaksinasi
virus flu manusia bagi yang terjangkit, dengan tujuan agar tidak terjadi
infeksi gabungan virus flu manussia dengan flu burung dalam satu orang,
yang memungkinkan timbulnya strain baru virus flu burung yang dapat
ditularkan dari manusia ke manusia.
- Mereka
yang rentan (anak-anak, -orang usia lanjut, penderita penyakit jantung dan
paru kronis) agar menghindari tempat jangkitan (pettternakan unggas).
- PEngamatan
kesehatan secara pasif bagi yang berisiko atau terpajan dan keluarganya,
dengan melihat tanda gangguan saluran nafas atau demam.
- Pemberian
antiviral (oseltamivir 1x75 mg selama satu minggu) bagi mereka yang
berisiko menghirup udara tercemar.
- Bila mengkonsumsi daging ayam harus dipanaskan pada suhu 80º C selama sekurang-kurangnya satu menit, sedangkan telur ayam pada pemanasan 64º C selama minimal 4,5 menit.
LAMPIRAN II
EVALUASI
1. Apakah yang dimaksud dengan flu burung ?
2. Sebutkan empat dari enam sumber penularan
flu burung !
3. Sebutkan empat dari tujuh gejala klinis
unggas yang terserang flu burung !
4. Sebutkan tiga dari enam gejalaklinis
serangan klinis serangan flu burung pada manusia !
5. Sebutkan empat dari tujuh pencegahan
terhadap flu burung !
No comments:
Post a Comment