WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Saturday, May 5, 2012

PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT TENTANG PENCEGAHAN FLU BURUNG

Juniartha Semara Putra

PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
TENTANG PENCEGAHAN FLU BURUNG

A.    Latar Belakang
      Berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologipada saat ini sangat berdampak pada derajat kesehatan manusia. Masalah ini timbul karena kelalaian manusia dalam hal penggunaan hasil dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi tersebut. Pemunculan produk-produk baru khususnya dalam bidang kesehatan tidak selalu memberikan kegunaan yang muktahir, tetapi sebaliknya dapat menimbulkan masalah-masalah baru yang sangat sulit untuk ditanggulangi seperti resistensi suatu penyakit terhadap suatu obat-obatan tertentu, sehingga penyakit ini mudah untuk bermutasi membentuk penyakit baru yang lebih ganas. Keganasan ini bisa meningkatkan kemampuan penyakit tersebut untuk menghuni hospes lain. Demikianlah halnya yang Flu Burung, sejenis virus influenza tipe Aa sub-tipe H5N1. Hospes awal dari virus ini adalah burung (unggas), tetapi menyerang manusia dengan mudah melalui berbagai cara. PBB memperingatkan, Flu Burung lebih berbahaya dari SARS, karena kemampuan virus ini yang mampu membangkitkan hampir keseluruhan respon bunuh diri dalam system imunitas tubuh manusia.
      Transmisi virus influenza burung pada manusia mulai ditemukan pada tahun 1997, menyebabkan penyakit Flu Burung. Di Hongkong pada tahun 1997, ditemukan 18 kasus flu burung (H5N1), enam diantaranya meninggal dunia. Pada tahun 2004 ditemukan 27 kasus di Thailand dan Vietnam, dimana 20 orang meninggal. Kasus Flu Burung yang ditemukan sampai Juli 2005 di beberapa negara (Thailand, Vietnam, Kamboja), sekitar 50% atau 54 dari 108 kasus meninggal dunia (Rai, Ida Bagus Ngurah, 2005).
      Penyebarab penyakit flu burung ini dengan cepat melintasi batas negara  (pandemi), sehingga Indonesia pun terkena dampaknya. Hal ini lebih banyak disebabkan oleh ekspor-impor unggas antar Negara. Virus ini sudah dinyatakan ada di Indonesia sejak tahun 2003 dan dilaporkan sebanyak 4,7 juta ayam mati. Pada 21 Juli 2005 dilaporkan ada tiga kasus fatal terjadi di Tangerang yang disebabkan ileh flu burung (H5N1). Sampai 3 Oktober 2006, WHO telah mencatat sebanyak 252 kasus dengan 148 kematian pada manusia yang disebabkan oleh virus ini, dengan rincian sebagai berikut :

Negara
Kasus
Kematian
Vietnam
93
42
Indonesia
69
52
Thailand
25
17
RRC
21
14
Mesir
14
6
Turki
12
4
Azerbaijan
8
5
Kamboja
6
6
Irak
3
2
Djiboti
1
Tanpa kematian

           
B.     Tujuan
1.      Tujuan Instruksional Umum (TIU)
      Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, para peserta penyuluhan diharapkan mampu memahami tentang flu burung (Avian Influensa H5N1).

2.      Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
      Setelah diberikan penyuluhan tentang flu burung ( Avian Influenza H5N1) diharapkan peserta mampu :
                  a.   Menjelaskan pengertian flu burung dengan benar
b.   Menyebutkan sumber penularan flu burung dengan tepat
c.       Menyebutkan gejala klinis unggas yang terserang flu burung dengan tepat.
d.      Menyebutkan gejala klinis serangan flu burung pada manusia dengan tepat.
e.       Menyebutkan pencegahan terhadap flu burung dengan tepat.

C.    Materi
1.      Pengertian flu burung
2.      Sumber penularan flu burung
3.      Gejala klinis unggas yang terkena flu burung
4.      Gejala klinis serangan flu burung pada manusia.
5.      Pencegahan terhadap flu burung.


D.    Metode
1.      Ceramah
2.      Tanya Jawab.


E.     Media / Sumber
1.      Media
a.       Flipchart
b.      Leaflet

2.      Sumber
a.       Dinas Kesehatan Propinsi Bali, 2006, Apa Itu Flu Burung. Depkes RI.
b.      Direktorat Jendral Bina Produksi Peternakan Departemen Pertanaian, 2004, Buku Petunjuk Mengenai Avian Influenza, Departemen Pertanian : Jakarta.
c.       Rai, Ida Bagus Ngurah, 2005, Aspek Klinis Flu Burung Pada Manusia, makalah disampaikan pada seminar dan loka karya “Stategi Pencegahan dan Penanggulangan Avian Influenza (H5N1) pada Manusia” di Denpasar, Bali, 12-13 Septttember 2005.
d.      Yayan, 2006, Kesehatan Yang Perlu Diketahui Tentang Flu Burung, http://www.google.co.id (3 Oktober 2006).



F.     Sasaran
      Siswa SLTP Kelas 2 dan 3


G.    Waktu
      Hari / tanggal :            
      Pukul               :
      Lama               : 30 menit


H.    Tempat
      Penyuluhan akan dilaksanakan di

      Setting Tempat


                                                
                                    Flip Chart                                Penyuluh
Audien
 
Audien
 
Audien
 
Audien
 
Audien
 
                                   
Audien
 
 









I. Rencana Evaluasi
1.      Struktur
a.       Persiapan media dan alat
Media dan akat yang digunakan dalam penyuluhan kesehatan semua lengkap dan busa digunakan saat ceramah dan tanya jawab.
Media dan alat yang diprlukan adalah :
o   Flip Chart
o   Leaflet
b.      Persiapan Materi
Materi yang disiapkan dalam bentuk makalah, dan ditulis pada dalam bentuk flip chart dan leaflet untuk mempermudah daAlm penyampaiannya
                  c.   Undangan / peserta penyuluhan
Siswa-siswi SLTP kelas 2 dan 3

2.      Proses Penyuluhan
a.       Kehadiran 80% mengingat dampak flu burung sangat membahayakan manusia
b.      60% peserta aktif mendengarkan materi yang disampaikan.
c.       Di dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan peserta.
d.      Peserta yang hadir diharapkan tidak ada yang meninggalkan tempat penyuluhan.
e.       20% peserta mengajukan pertanyaan mengenai materi yang diberikan..

3.      Hasil Penyulihan
a.       Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan selama 30 menit, peserta :
1)      60% dapat menjelaskan pengertian flu burung dengan benar.
2)      50% dapat menyebutkan empat dari enam sumber penularan flu burung.
3)      50% dapat menyebutkan empa dari tujuh gejala klinis unggas yang terserang flu burung dengan tepat.
4)      50% dapat menyebutkan tiga dari enam gejala klinis serangan flu burung pada manusia dengan tepat
5)      50% dapat menyebutkan empat dari tujuh pencegahan terhadap flu burung dengan tepat.

b.      Jangka Panjang
            Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai flu burung, agar tidak ada lagi kematian yang disebabkan oleh flu burung.









Mengetahui :                                                               Denpasar,  November 2006
Pembimbing                                                                            Penyuluh


()                                                                                 (Dewa Gede Wisnu Wardana)
NIP.                                                                               NIM. PO7120006033







LAMPIRAN I
MATERI PENYULUHAN


A.    Pengertian Flu Burung
Flu burung (Avian Influenza H5N1) adalah suatu penyakit menular yang disebabkan oleh virus influenza strain tipe A H5N1 (H = Hemaglutin, N = Neuroaminase) yang ditularkan oleh umggas. Penyakit ini biasanya hanya menyerang unggas, tapi karena H5N1 ini mudah bercampur dengan virus yang biasa diidap oleh manusia, maka terjadilah penularan dari unggas ke manusia, sedangkan penularan manusia ke manusia sampai saat ini belum ditemukan.


B.     Sumber Penularan Flu Burung
Flu burung bisa menular pada manusia dengan mudah terutama bagi mereka yang berhubungan langsung dengan unggas. Secara umum flu burung dapat menyebar dengan cara :
1.      Manusia yang bersinggungan langsung dengan ayam atau unggas yang terinfeksi flu burung.
2.      Udara yang tercemar virus H5N1 yang berasal dari kotoran atau sekret burung / unggas yang kemudian mongering dan hancur menjadi semacam bubuk.
3.      Melalui lalat dan tikus yang dicemari oleh kotoran ayam yang mengandung virus H5N1.
4.      Pasar tempat ayam hidup dijual juga menjadi sumber penyakit ini.
5.      Bahan dan alat yang terkontaminasi oleh virus ini seperti alat atau bahan yang dipergunakan oleh peternak ayam atau unggas.
6.      Melalui hewan peliharaan sejenis unggas yang biasa dipelihara di rumah.
Menurut WHO, flu burung lebih mudah menular dari unggas ke manusia dibandingakan dari manusia ke manusia. Satu-satunya cara virus ini dapat menyebar dengan dari manusia ke manuisia jika virus flu burung tersebut bermutasi dan bercampur dengan virus flu manusia.

C.     Gejala Klinis Unggas Yang Terserang Flu Burung
Agar sumber penularan flu burung dapat diminimalisir maka salah satu caranya adalah dengan mengetahui gejala klinis ayam / unggas yang terserang flu burung, diantaranya :
1.      Jengger, pial, kulit perut yang tidak ditumbuhi bulu akan berwarna biru keunguan (sianosis).
2.      Kadang-kadang ada cairan dari mata dan hidung.
3.      Pembengkakan di daerah bagian muka dan kepala.
4.      Perdarahan di bawah kulit (subkutan).
5.      Perdarahan titik (pteciae) pada daerah dada, kaki dan telapak kaki.
6.      Batuk, bersin dan ngorok
7.      Unggas mengalami diare dan kematian tinggi.


D.    Gejala Klinis Serangan Flu Burung Pada Manusia
Secara umum gejala klinis serangan virus H5N1 pada manusia adalah seperti flu pada umumnya, yaitu :
  1. Masa inkubasi kontak pertama dengan agen berkisar antara tiga sampai tujuh hari.
  2. Demam lebih dari 38º C-.
  3. Sakit tenggorokan, batuk, beringus, perdarahan pada hidung dan gusi serta sesak nafas.
  4. Nyeri otot dan sakit kepala.
  5. Lemas, kehilangan nafsu makan, mual, muntah, dan diare.
  6. Dalam waktu singkat dapat menjadi lebih berat dengan terjadinya peradanagn di paru-paru (pneumonia).
Gejala yang terjadi bervariasi, tidak harus semua gejala ada, bisa berbeda tiap orang yang satu dengan yang lainnya. Penyakit ini dapat terjadi pada orang dewasa, anak-anak maupun orang dengan penyakit kronik tetapi lebih banyak menyerang anak-anak dibawah usia 12 tahun. Hamper separuh kasus flu burung pada manusia menimpa anak-anak karena system imun tubuh anak-anak belum begitu kuat.
E.     Pencegahan Terhadap Flu Burung
Pencegahan biasanya dilakukan bagi mereka yang berisiko, yaitu para pekerja peternakan dan pemotongan unggas. Beberapa hal yang dapat dilakukan diantaranya :
  1. Cuci tangan sesering mungkin dengan desinfektan (alcohol 70%) sehabis bersentuhan dengan agen penyebab.
  2. Peternak atau orang yang hendak memasuki peternakan ayam / unggas, harus menggunakan alat pelindung berupa sarung tangan, kaca mata, masker dan alat lain yang dapt melindungi diri dari kontak langsung dengan aayam / unggas.
  3. Vaksinasi virus flu manusia bagi yang terjangkit, dengan tujuan agar tidak terjadi infeksi gabungan virus flu manussia dengan flu burung dalam satu orang, yang memungkinkan timbulnya strain baru virus flu burung yang dapat ditularkan dari manusia ke manusia.
  4. Mereka yang rentan (anak-anak, -orang usia lanjut, penderita penyakit jantung dan paru kronis) agar menghindari tempat jangkitan (pettternakan unggas).
  5. PEngamatan kesehatan secara pasif bagi yang berisiko atau terpajan dan keluarganya, dengan melihat tanda gangguan saluran nafas atau demam.
  6. Pemberian antiviral (oseltamivir 1x75 mg selama satu minggu) bagi mereka yang berisiko menghirup udara tercemar.
  7. Bila mengkonsumsi daging ayam harus dipanaskan pada suhu 80º C selama sekurang-kurangnya satu menit, sedangkan telur ayam pada pemanasan 64º C selama minimal 4,5 menit.

LAMPIRAN II
EVALUASI


1.      Apakah yang dimaksud dengan flu burung ?
2.      Sebutkan empat dari enam sumber penularan flu burung !
3.      Sebutkan empat dari tujuh gejala klinis unggas yang terserang flu burung !
4.      Sebutkan tiga dari enam gejalaklinis serangan klinis serangan flu burung pada manusia !
5.      Sebutkan empat dari tujuh pencegahan terhadap flu burung !

No comments: