WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Saturday, May 5, 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

Juniartha Semara Putra

PROMOSI KESEHATAN
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN

              I.       Latar Belakang
           
Merokok merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan masyarakat Indonesia. Dimana rokok memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama bagi pemerintah, satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di Indonesia karena apa ? tidak hanya mereka yang merokok secara aktif saja yang kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara tidak sengaja ikut menghirup ( perokok pasif ) asap rokok tersebut memiliki resiko yang lebih besar terkena penyakit pernafasan. Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang menunjukkan jati diri mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap jantan hal itulah yang membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja meningkat. Hal itu mungkin dikarenakan pengaruh dari iklan rokok yang terlalu berlebihan menampilkan produk-produk rokok mereka. Sejarah rokok pada mulanya dimulai oleh Columbus memperkenalkan tembakau pada masyarakat dunia Barat pada abad XVI. Sejak saat itu, ternyata tembakau sangat diminati, terutama oleh kaum pria, karena hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat menghangatkan tubuh. Dalam perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria yang menikmati kebiasaan menghisap gulungan daun tembakau tersebut, namun juga kaum wanita. Bahkan bukan hanya di dunia Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti Asia dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).  
            Indonesia menduduki peringkat ke-tiga negara perokok terbanyak di dunia setelah China dan India. Hal ini ironis karena memicu 500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan lagi, dilihat dari profil perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan pelajar."Rata-rata sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di bawah 10 tahun," ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam sambutannya. Hingga kini tak kurang sekitar satu miliar warga dunia merupakan perokok, dengan 80% di antaranya disumbang dari negara berkembang. Khusus Indonesia, dari 50% keluarga ditemukan satu keluarga sebagai perokok, sehingga tak mengherankan lebih dari separuh penduduk Indonesia diduga sebagai perokok. Dari jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki, sedangkan sisanya disumbangkan wanita. Berdasarkan data Riskesdas 2007, hampir sepertiga warga Indonesia merupakan perokok. Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS) jumlah penduduk Indonesia 2010 237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang perokok di negeri ini (Smet, 1994).
            Pada tahun 2001, dalam skala nasional, Departemen Pendidikan Nasional telah mencatat bahwa jumlah perokok di kalangan remaja dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %. Yayasan Kanker Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja yang duduk di bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali mulai merokok dari 19,8 % siswa perokok yang diteliti baik remaja putra maupun putri, ternyata mulai dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales, 1999). Beberapa penelitian sejenisnya juga menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 85-90 % remaja perokok dimulai sebelum usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 120 orang siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari jumlah perokok tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP. Secara kuantitas, 67,87 % responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang rokok perhari, 25,35 % responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 % responden mampu menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 % sisanya mengaku mampu menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari(Efendi, 2003).
            Data-data hasil penelitian di atas hanyalah segelintir fakta yang tercatat. Seperti fenomena gunung es, pada kanyataannya masih banyak terdapat remaja dan kalangan usia dewasa yang masih menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah satu gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi seiring dengan gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya pemahaman dan pengertian yang cukup, tentang dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan. Adapun kecenderungan-kecenderungan tersebut dapat dibendung apabila remaja memperoleh apa yang mereka butuhkan, seperti pemahaman dan informasi yang cukup cermat dan tentu harus mampu mereka terapkan sehingga mereka mampu membentuk motivasi diri sendiri untuk terhindar dan terbebas dari kebiasaan merokok. Selain itu, remaja perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih kegiatan dan aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang mereka miliki dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Melalui upaya penyuluhan kesehatan, diharapkan remaja mampu memahami pentingnya menghindari lingkungan dan kebiasaan merokok, serta diharapkan terbentuk motivasi diri dan mampu menjadi kader pendidik sebaya bagi teman-temannya. Tentunya semua ini akan dapat diwujudkan dengan dukungan keluarga serta masyarakat, sehingga kecenderungan remaja untuk merokok dapat diminimalisasi dan bahkan dihilangkan.  




           II.       Tujuan Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran diharapkan mengetahui dan mengerti dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.

B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan selama kurang lebih 45 menit, sasaran diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian rokok dengan benar.
2. Menjelaskan pengertian perokok pasif dengan benar.
3. Menyebutkan 8 dari 13 komponen yang berbahaya pada rokok dengan benar.
4. Menyebutkan 4 dari 6 macam organ yang dirusak akibat merokok dengan benar.
5. Menyebutkan 2 dari beberapa cara menghindar dari rokok dengan benar.

        III.       Materi Penyuluhan
A.    Pengertian rokok
B.     Perokok aktif
C.     Perokok pasif
D.    Komponen-komponen rokok yang membahayakan
E.     Berbagai penyakit akibat merokok
F.      Cara menghindar dari rokok

        IV.       Metode Penyampaian Informasi
A. Ceramah
B. Tanya-Jawab

           V.       Media / Alat / Sumber yang digunakan
Media     : Leaflet, Microsoft Power Point Presentation
Alat        : LCD, layar, meja, kursi,mikrofon
Sumber   :  a. Anggota Koalisi untuk Indonesia SehatTanya Jawab  tentang Rokok.
   b. Corwin, Elisabeth J.2000.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta : Penerbit Buku
             Kedokteran EGC
                  c. Knight, John F.1990.Usahakan Jantung Sehat.Bandung : Indonesia                                          Publishing House
                  d. Mansjoer,Arif.2001.Kapita Selekta Kedokteran.Jakarta : Media Aeskulapius                              FK UI
                  e.  Smeltzer, Suzanne C.2001.Keperawatan Medikal Bedah Brunner &                                          Suddarth Volume I.Jakarta : Penerbit Buku Kedokteran EGC
                  f. Tambayong, Jan.2000.Patofisiologi Untuk Keperawatan.Jakarta : Penerbit                                  Buku Kedokteran EGC
               tentang-kawasan-tanpa-rokok-di-provinsi-bali
                            h. www.lintasberita.com/Nasional/Berita-Lokal/waw..-ri-ranking-3-
           perokok-terbesar-di-dunia

        VI.       Peserta / Sasaran
Adapun peserta dalam penyuluhan ini adalah siswa-siswi SMP N 1 Gianyar, baik putra maupun putri.

    VII.      Waktu
Hari        : Selasa
Tanggal  : 17 April 2012
Jam         : 08.00-08.55 WITA
Durasi    : 55 menit

  VIII.       Tempat
A. Tempat Penyuluhan
Aula SMP Negeri 1 Gianyar Jalan Ngurah Rai No. 1 Gianyar
Text Box: layar

B. Setting Tempat



                                      
                                                   penyuluh
Oval: pesertaOval: peserta
Oval: pesertaOval: peserta
Oval: pesertaOval: pesertaOval: peserta
Oval: pesertaOval: pesertaOval: peserta
                             peserta sejumlah                              50 orang


        IX.       Alokasi Waktu
No
Waktu
Kegiatan Penyuluhan
Kegiatan Peserta
1.
5 menit
Pembukaan :
1.   Me  memberi salam
2.   Menjelaskan tujuan penyuluhan
3.   Menyebutkan materi/pokok bahasan yang akan disampaikan

Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
2.
25 menit
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan secara berurutan dan teratur.
Materi :
A.    Pengertian rokok
B.     Perokok aktif
C.     Perokok pasif
D.    Komponen-komponen rokok yang membahayakan
E.     Berbagai penyakit akibat merokok
F.      Cara menghindar dari rokok

Menyimak dan memperhatikan























3.
10 menit
Tanya Jawab
Menjawab pertanyaan yang diberikan oleh penyuluh
4.
10 menit
Evaluasi
-Menyimpulkan inti penyuluhan
 -Menyampaikan secara singkat  materi penyuluhan
 -membiri kesempastan kepada responden untuk bertanya

Menyimak dan mendengarkan


5.
5 menit
Penutup
-menyimpulkan materi yang telah disampaikan
-menyampaikan terima kasih atas perhatian dan waktu yanga telah dibarikan kepada peserta
-Mengucapkan salam

Menjawab salam









           X.       Rencana Evaluasi
A. Struktur
1. Persiapan Alat / Media
Media / alat yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain LCD, layar, leaflet / brosur, dan mikrofon.Semua lengkap dan siap untuk digunakan.
2. Persiapan Materi
Materi disiapkan dalam bentuk makalah dan disajikan dalam bentuk Power Point Presentation untuk mempermudah proses penyampaian kepada sasaran.
3. Undangan /  Sasaran / Peserta
Adapun undangan yang akan menghadiri penyuluhan ini kurang lebih 50 orang.Peserta penyuluhan terdiri dari remaja berusia 13-18 tahun baik putra maupun putri.

B. Proses Penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan diharapkan dapat berjalan lancar dan sasaran mampu memahami dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
2. Dalam proses penyuluhan yanag akan berjalan, diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dengan peserta / sasaran.
3. Para undangan yang datang diharapkan minimal 35 orang.
4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang diberikan dan tidak meninggalkan ruangan sebelum proses penyuluhan berakhir.

C. Hasil
1. Jangka Pendek
Sasaran, yaitu siswa SMP mampu memberi dan menyampaikan kembali minimal 60 % materi yang diberikan.
2. Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan dan kesadaran masyarakat umumnya dan remaja khususnya mengenai dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.





Menyetujui,                                                                        Denpasar,   1 Mei 2012
Pembimbing                                                                        Mahasiswa




Ns I Wayan Suardana, M.Kep                                                I G. A. P. Mahendrayasa
NIP.197201091996031001                                                    NIM.PO7120011023


Lampiran

Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
DAMPAK NEGATIF KEBIASAAN MEROKOK BAGI KESEHATAN
DI KALANGAN ANAK USIA SEKOLAH


  1. Pengertian Rokok
      Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dubungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
      Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi (ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika,Psikotropika, Alkohol, dan Zat Adiktif).

  1. Perokok Aktif
Perokok Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”
Ciri-ciri fisik seorang perokok :
1.   Gigi kuning karena nikotin.
2. Kuku kotor karena nikotin.
3. Mata pedih.
4. Sering batuk - batuk.
5. Mulut dan nafas bau rokok.



  1. Perokok Pasif
      Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
      Adapun gejala awal yang dapat timbul pada perokok pasif :
  1. Mata pedih
  2. Hidung beringus
  3. Tekak yang serak
  4. Pening / pusing kepala

Apabila perokok pasif terus-menerus ”menekuni” kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko gangguan kesehatan, seperti :
  1. Kanker paru-paru,
  2. Serangan jantung dan mati mendadak,
  3. Bronchitis akut maupun kronis,
  4. Emfisema,
  5. Flu dan alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan di atas.


  1. Komponen-Komponen pada Rokok yang Membahayakan Kesehatan
      Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahankimia berbahaya bagi tubuh. 400 diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40 diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari contoh-contohnya :
1.  Nikotin
   Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi (ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak, sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya. Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.  


2. Karbon monoksida (CO)
   Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok, gas yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah, juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun mati mendadak.
3. Tar
   Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine, dan nikel.
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
   DDT merupakan racun serangga, yang biasanya digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
5. Aseton
   Aseton adalah zat yang digunakan untuk melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh kita.
6. Formaldehid
   Formaldehid atau lebih sering kita kenal sebagai zat formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat.
7. Kadmium
   Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya terdapat pada accu atau aki kendaraan bermotor.
8. Arsenik
   Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia yang sering digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini.
9. Ammonia
   Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat dalam pembersih lantai.
10.   Polonium-210
   Bahan ini merupakan salah satu zat radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif juga bisa menyebabkan kanker.
11.   Hidrogen sianida
   Hidrogen sianida merupakan bahan yang digunakan sebagai racun dalam bentuk gas.
12.   Vinil klorida
   Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku pembuatan plastik.
13.Naftalena
   Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat pada obat-obat pembasmi serangga.

  1. Berbagai Penyakit akibat Kebiasaan Merokok
      Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan bahkan bisa menyebabkan kematian. Berbagai penyakit berdasarkan organ tubuh yang terkena, adalah sebagai berikut.

1. Penyakit pada organ sitem pernapasan
a. Kanker paru-paru
b. Kanker tenggorokan
c. Asma dan berbagai bentuk alergi
d. Radang rongga tenggorokan akut
e. Terhambatnya perkembangan pau-paru
f. Radang pita suara

2. Penyakit pada organ sistem pencernaan
a. Radang mulut, bibir, lidah, gigi, gusi, dan pecahnya email gigi
b. Kanker mulut, gigi, gusi, dan rahang
c. Kanker pankreas
d. Radang dan luka pada lambung dan usus

3. Penyakit pada organ sistem sirkulasi dan hati
a.Arterosklerosis / penyempitan pembuluh darah
b. Pembekuan pada darah otak
c. Radang pada hati

4. Penyakit pada organ sistem perkemihan
a. Kanker vesica urinarius (kandung kemih)
b. Kanker ginjal

5. Penyakit pada organ sistem genetalia
Produksi sperma tidak berkualitas, produksi sperma yang berkualitas dapat ditinjau dari beberapa aspek, yaitu kekentalan cement, serta jumlah sperma yang dihasilkan. Pada perokok, terutama perokok berat, produksi sperma bisa sedikit, dan dengan cement yang cair. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka bukan tidak mungkin akan menyebabkan kemandulan.

6. Penyakit pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui
Selain berpotensi mengidap penyakit-penyakit di atas, pada kelompok khusus ini juga akan menambah risiko terkena penyakit-penyakit seperti :
a.  Kanker leher rahim
b.  Abortus (keguguran) spontan
c.  BBLR (Berat Badan Bayi Lahir Rendah)
d. Apabila lahir, perkembangan fisik dan mental bayi akan terganggu, seperti terjadi  retardasi mental dan gangguan pertumbuhan

  1. Cara Menghindari dan Menghentikan Kebiasaan Merokok
      Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.
      Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan, tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain dengan cara sebagai berikut.

1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan untuk berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu alternatif.
2. Cara menunda secara perlahan
Cara ini mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan batang rokok dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap kali anda ingin merokok.
3. Cara mengurangi
Cara ini dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok. Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi sepenuhnya.
4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok
Pada umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya dilengkapi dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
5. Terapi penggantian nikotin
Terapi ini memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam tubuh dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa ditempuh tanpa anda harus berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda untuk menghadapi kebiasaan merokok serta ketergantungan psikologis .Konsultasikan dengan dokter anda untuk keterangan lebih lanjut.
6. Pengalihan  aktivitas
Biasanya, remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya, melakukan aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul saling mendukung untuk mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kebiasaan merokok remaja. Tentu masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif dan bermanfaat.
7. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap kesehatan
Sikap tegas untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini, sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang cukup tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin menambah keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan kebiasaan merokok. Secara berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat karena setiap kita mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya.
8. Konsumsi makanan dengan menu seimbang
Menu seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk, buah-buahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air mineral mengandung antioksidan yang  dapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk dan susu pun memiliki sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang diperlukan tubuh.Untuk menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati dengan tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.
9. Membentuk kelompok sebaya
Kelompok ini bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini juga bisa menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya yang berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok. Kelompok ini bisa dikepalai oleh seorang pendidik ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung remaja yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang peduli. Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya semakin bermanfaat.
10. Senantiasa berdoa
Upaya sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti merokok, dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga, serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk menghentikan kebiasaan merokok.

      Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk berhenti merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai berhenti. Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang bermakna dalam hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau hari-hari lain, seperti bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya.


Kunci Jawaban
  1. Pengertian Rokok :
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar  kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.Rokok merupakan pabrik bahan kimia berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia.400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
  1. Komponen rokok yang berbahaya :
1.  Nikotin
2. Karbon monoksida (CO)
3. Tar
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
5. Aseton
6. Kadmium
7. Arsenik
8. Ammonia
9. Polonium-210
10. Hidrogen Sianida
11.Vinil Klorida
12. Naftalena
13. Formaldehid (Formalin)
  1. Organ yang rusak akibat merokok :
a. organ pernapasan
b. organ pencernaan
c. organ peredaran darah
d.organ perkemihan
e. organ genetalia
f. organ pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui
  1. Pengertian Perokok Pasif :
Perokok Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain.Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.


  1. Cara menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok :
a. cara menghindari kebiasaan merokok :
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri dan orang lain.Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok.Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.
b. cara menghentikan kebiasaan merokok :
1. Berhenti secara mendadak
2. Cara menunda secara perlahan
3. Cara mengurangi
4. Tidak mengikuti kebiasaan perokok
5. Terapi penggantian nikotin
6. Pengalihan  aktivitas
7. Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap kesehatan
8. Konsumsi makanan dengan menu seimbang
9. Membentuk kelompok sebaya
10. Senantiasa berdoa

No comments: