Juniartha Semara Putra
Indonesia
menduduki peringkat ke-tiga negara perokok terbanyak di dunia setelah China dan India . Hal ini ironis karena memicu
500 ribu nyawa/tahun melayang. Lebih memprihatinkan lagi, dilihat dari profil
perokok lebih dari sepertiganya (30%) adalah kalangan pelajar."Rata-rata
sebagian besar dari mereka memulai merokok saat usia di bawah 10 tahun,"
ujar Menteri Kesehatan Endang Rahayu Setianingsih dalam sambutannya. Hingga
kini tak kurang sekitar satu miliar warga dunia merupakan perokok, dengan 80%
di antaranya disumbang dari negara berkembang. Khusus Indonesia , dari 50% keluarga ditemukan satu
keluarga sebagai perokok, sehingga tak mengherankan lebih dari separuh penduduk
Indonesia
diduga sebagai perokok. Dari jumlah itu, sekitar 40% berasal dari perokok laki-laki,
sedangkan sisanya disumbangkan wanita. Berdasarkan data Riskesdas 2007, hampir
sepertiga warga Indonesia
merupakan perokok. Sebagai gambaran, bila data Badan Pusat Statistik (BPS)
jumlah penduduk Indonesia 2010 237,56 juta, artinya terdapat 80 juta orang
perokok di negeri ini (Smet, 1994).

B. Setting Tempat











PROMOSI KESEHATAN
BAHAYA ROKOK BAGI KESEHATAN
I.
Latar
Belakang
Merokok
merupakan suatu masalah sosial yang sangat erat kaitannya dengan kehidupan
masyarakat Indonesia. Dimana rokok memiliki dua sisi, satu sisi rokok merupakan
sektor penyerap tenaga kerja terbesar di Indonesia dan sumber pemasukan pertama
bagi pemerintah, satu sisi rokok merupakan salah satu sumber penyakit di
Indonesia karena apa ? tidak hanya mereka yang merokok secara aktif saja yang
kesehatannya berbahaya tapi mereka yang secara tidak sengaja ikut menghirup (
perokok pasif ) asap rokok tersebut memiliki resiko yang lebih besar terkena
penyakit pernafasan. Dikalangan remaja merokok dianggap sebagai sesuatu yang
menunjukkan jati diri mereka dan jika mereka merokok maka mereka akan dianggap
jantan hal itulah yang membuat angka kasus merokok pada kalangan remaja
meningkat. Hal itu mungkin dikarenakan pengaruh dari iklan rokok yang terlalu
berlebihan menampilkan produk-produk rokok mereka. Sejarah rokok pada mulanya
dimulai oleh Columbus memperkenalkan tembakau pada masyarakat dunia Barat pada
abad XVI. Sejak saat itu, ternyata tembakau sangat diminati, terutama oleh kaum
pria, karena hanya dengan membakar dan menghisapnya dapat menghangatkan tubuh. Dalam
perkembangannya hingga saat ini, bukan hanya kaum pria yang menikmati kebiasaan
menghisap gulungan daun tembakau tersebut, namun juga kaum wanita. Bahkan bukan
hanya di dunia Barat saja, kebiasaan merokok telah melanda dunia Timur, seperti
Asia dan termasuk Indonesia sendiri (Efendi, 2003).
Pada tahun 2001, dalam skala nasional,
Departemen Pendidikan Nasional telah mencatat bahwa jumlah perokok di kalangan
remaja dengan usia rata-rata 15-24 tahun, sekitar 26,56 %. Yayasan Kanker
Indonesia (YKI) juga telah mencatat secara khusus bahwa 18 % remaja yang duduk di
bangku SLTP diketahui mulai merokok, dan pengalaman anak pertama kali mulai
merokok dari 19,8 % siswa perokok yang diteliti baik remaja putra maupun putri,
ternyata mulai dari tingkat SMP (Bawazeer; Hattab; Morales, 1999). Beberapa
penelitian sejenisnya juga menjelaskan bahwa untuk pertama kalinya remaja
merokok pada usia antara 11-13 tahun dan 85-90 % remaja perokok dimulai sebelum
usia 18 tahun (Smet, 1994). Berdasarkan hasil penelitian terhadap 120 orang
siswa yang menjadi responden, 59,17 % diketahui merokok. Dari jumlah perokok
tersebut, 67,60 % siswa diketahui merokok sejak duduk di kelas III SMP. Secara
kuantitas, 67,87 % responden mengaku mampu menghabiskan 1-3 batang rokok
perhari, 25,35 % responden mampu menghabiskan 4-6 batang rokok perhari, 4,23 %
responden mampu menghabiskan 7-10 batang rokok perhari, sementara 2,55 %
sisanya mengaku mampu menghabiskan lebih dari 10 batang rokok perhari(Efendi,
2003).
Data-data hasil penelitian di atas
hanyalah segelintir fakta yang tercatat. Seperti fenomena gunung es, pada
kanyataannya masih banyak terdapat remaja dan kalangan usia dewasa yang masih
menjalani dan menjadikan aktivitas menghisap batang rokok sebagai salah satu
gaya hidup. Kecenderungan-kecenderungan remaja menjadi perokok terjadi seiring
dengan gencarnya promosi di berbagai media, serta kurangnya pemahaman dan
pengertian yang cukup, tentang dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
Adapun kecenderungan-kecenderungan tersebut dapat dibendung apabila remaja
memperoleh apa yang mereka butuhkan, seperti pemahaman dan informasi yang cukup
cermat dan tentu harus mampu mereka terapkan sehingga mereka mampu membentuk
motivasi diri sendiri untuk terhindar dan terbebas dari kebiasaan merokok. Selain
itu, remaja perlu diarahkan dan diberi alternatif solusi untuk memilih kegiatan
dan aktivitas-aktivitas lain yang lebih positif, sehingga potensi yang mereka
miliki dapat dikembangkan seoptimal mungkin. Melalui upaya penyuluhan
kesehatan, diharapkan remaja mampu memahami pentingnya menghindari lingkungan
dan kebiasaan merokok, serta diharapkan terbentuk motivasi diri dan mampu
menjadi kader pendidik sebaya bagi teman-temannya. Tentunya semua ini akan
dapat diwujudkan dengan dukungan keluarga serta masyarakat, sehingga kecenderungan
remaja untuk merokok dapat diminimalisasi dan bahkan dihilangkan.
II.
Tujuan
Instruksional
A. Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, sasaran diharapkan mengetahui
dan mengerti dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
B. Tujuan Instruksional Khusus (TIK)
Setelah diberikan penyuluhan
selama kurang lebih 45 menit, sasaran diharapkan dapat :
1. Menjelaskan pengertian
rokok dengan benar.
2. Menjelaskan pengertian
perokok pasif dengan benar.
3. Menyebutkan 8 dari 13
komponen yang berbahaya pada rokok dengan benar.
4. Menyebutkan 4 dari 6 macam
organ yang dirusak akibat merokok dengan benar.
5. Menyebutkan 2 dari beberapa
cara menghindar dari rokok dengan benar.
III.
Materi Penyuluhan
A. Pengertian rokok
B. Perokok aktif
C. Perokok pasif
D. Komponen-komponen rokok yang membahayakan
E. Berbagai penyakit akibat merokok
F. Cara menghindar dari rokok
IV.
Metode Penyampaian Informasi
A. Ceramah
B. Tanya-Jawab
V.
Media / Alat / Sumber yang digunakan
Media : Leaflet, Microsoft Power Point Presentation
Alat : LCD, layar, meja,
kursi,mikrofon
Sumber : a. Anggota Koalisi untuk Indonesia SehatTanya Jawab
tentang Rokok.
b. Corwin, Elisabeth J.2000.Buku Saku Patofisiologi.Jakarta :
Penerbit Buku
Kedokteran EGC
c.
Knight, John F.1990.Usahakan Jantung
Sehat.Bandung : Indonesia
Publishing House
d.
Mansjoer,Arif.2001.Kapita Selekta
Kedokteran.Jakarta : Media Aeskulapius FK
UI
e. Smeltzer, Suzanne C.2001.Keperawatan Medikal Bedah Brunner & Suddarth Volume I.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
f. Tambayong, Jan.2000.Patofisiologi Untuk Keperawatan.Jakarta : Penerbit Buku
Kedokteran EGC
tentang-kawasan-tanpa-rokok-di-provinsi-bali
perokok-terbesar-di-dunia
VI.
Peserta / Sasaran
Adapun peserta dalam penyuluhan
ini adalah siswa-siswi SMP N 1 Gianyar, baik putra maupun putri.
VII.
Waktu
Hari : Selasa
Tanggal : 17 April 2012
Jam : 08.00-08.55 WITA
Durasi : 55 menit
VIII.
Tempat
A. Tempat Penyuluhan
Aula SMP Negeri 1 Gianyar
Jalan Ngurah Rai No. 1 Gianyar



penyuluh










peserta sejumlah 50 orang
IX.
Alokasi Waktu
No
|
Waktu
|
Kegiatan
Penyuluhan
|
Kegiatan
Peserta
|
1.
|
5 menit
|
Pembukaan :
1. Me memberi salam
2. Menjelaskan
tujuan penyuluhan
3. Menyebutkan
materi/pokok bahasan yang akan disampaikan
|
Menjawab salam
Mendengarkan dan memperhatikan
|
2.
|
25 menit
|
Pelaksanaan :
Menjelaskan materi penyuluhan
secara berurutan dan teratur.
Materi :
A. Pengertian rokok
B. Perokok aktif
C. Perokok pasif
D. Komponen-komponen rokok yang
membahayakan
E. Berbagai penyakit akibat merokok
F. Cara menghindar dari rokok
|
Menyimak dan memperhatikan
|
3.
|
10 menit
|
Tanya Jawab
|
Menjawab pertanyaan yang
diberikan oleh penyuluh
|
4.
|
10 menit
|
Evaluasi
-Menyimpulkan inti penyuluhan
-Menyampaikan secara singkat materi
penyuluhan
-membiri kesempastan kepada responden untuk
bertanya
|
Menyimak dan mendengarkan
|
5.
|
5 menit
|
Penutup
-menyimpulkan
materi yang telah disampaikan
-menyampaikan
terima kasih atas perhatian dan waktu yanga telah dibarikan kepada peserta
-Mengucapkan salam
|
Menjawab salam
|
X.
Rencana Evaluasi
A. Struktur
1. Persiapan Alat / Media
Media /
alat yang digunakan dalam penyuluhan ini antara lain LCD, layar, leaflet /
brosur, dan mikrofon.Semua lengkap dan siap untuk digunakan.
2. Persiapan Materi
Materi
disiapkan dalam bentuk makalah dan disajikan dalam bentuk Power Point Presentation untuk mempermudah proses penyampaian
kepada sasaran.
3. Undangan / Sasaran / Peserta
Adapun
undangan yang akan menghadiri penyuluhan ini kurang lebih 50 orang.Peserta
penyuluhan terdiri dari remaja berusia 13-18 tahun baik putra maupun putri.
B. Proses Penyuluhan
1. Kegiatan penyuluhan yang akan dilaksanakan
diharapkan dapat berjalan lancar dan sasaran mampu memahami dampak negatif kebiasaan merokok bagi
kesehatan.
2. Dalam
proses penyuluhan yanag akan berjalan, diharapkan terjadi interaksi antara
penyuluh dengan peserta / sasaran.
3. Para undangan yang datang diharapkan minimal 35 orang.
4. Sasaran diharapkan memperhatikan materi yang
diberikan dan tidak meninggalkan ruangan sebelum proses penyuluhan berakhir.
C. Hasil
1. Jangka Pendek
Sasaran, yaitu siswa SMP mampu memberi dan
menyampaikan kembali minimal 60 % materi yang diberikan.
2. Jangka Panjang
Meningkatkan
pengetahuan dan kesadaran masyarakat umumnya dan remaja khususnya mengenai
dampak negatif kebiasaan merokok bagi kesehatan.
Menyetujui, Denpasar, 1 Mei 2012
Pembimbing Mahasiswa
Ns I Wayan Suardana, M.Kep I G. A. P.
Mahendrayasa
NIP.197201091996031001 NIM.PO7120011023
Lampiran
Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
DAMPAK NEGATIF KEBIASAAN
MEROKOK BAGI KESEHATAN
DI KALANGAN ANAK USIA
SEKOLAH
- Pengertian Rokok
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang digulung /
dubungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya
dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya. Rokok merupakan pabrik bahan kimia
berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat
diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia. 400 diantaranya beracun dan 40
diantaranya bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
Rokok juga termasuk zat adiktif karena dapat menyebabkan adiksi
(ketagihan) dan dependensi (ketergantungan) bagi orang yang menghisapnya. Dengan
kata lain, rokok termasuk golongan NAPZA (Narkotika,Psikotropika, Alkohol, dan
Zat Adiktif).
- Perokok Aktif
Perokok
Aktif adalah seseorang yang dengan sengaja menghisap lintingan atau gulungan
tembakau yang dibungkus biasanya dengan kertas, daun, dan kulit jagung. Secara
langsung mereka juga menghirup asap rokok yang mereka hembuskan dari mulut
mereka. Tujuan mereka merokok pada umumnya adalah untuk menghangatkan badan
mereka dari suhu yang dingin. Tapi seiring perjalanan waktu pemanfaatan rokok
disalah artikan, sekarang rokok dianggap sebagai suatu sarana untuk pembuktian
jati diri bahwa mereka yang merokok adalah ”keren”
Ciri-ciri
fisik seorang perokok :
1.
Gigi kuning karena
nikotin.
2. Kuku kotor karena nikotin.
3. Mata pedih.
4. Sering batuk - batuk.
5. Mulut dan nafas bau rokok.
- Perokok Pasif
Perokok Pasif adalah seseorang
atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang lain. Telah terbukti
bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan yang sama seperti
perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya sendiri.
Adapun gejala awal yang dapat
timbul pada perokok pasif :
- Mata pedih
- Hidung beringus
- Tekak yang serak
- Pening / pusing kepala
Apabila perokok pasif
terus-menerus ”menekuni” kebiasaanya, maka akan mempertinggi risiko gangguan
kesehatan, seperti :
- Kanker
paru-paru,
- Serangan
jantung dan mati mendadak,
- Bronchitis
akut maupun kronis,
- Emfisema,
- Flu dan
alergi, serta berbagai penyakit pada organ tubuh seperti yang disebutkan
di atas.
- Komponen-Komponen pada Rokok yang
Membahayakan Kesehatan
Setiap batang rokok mengandung lebih dari 4000 jenis bahankimia
berbahaya bagi tubuh. 400 diantaranya bisa berefek racun, sedangkan 40
diantaranya bisa mengakibatkan kanker. Ini adalah sebagaian dari
contoh-contohnya :
1. Nikotin
Nikotin merupakan zat yang menyebabkan adiksi
(ketagihan) dengan toleransi tinggi, yaitu semakin lama dikonsumsi semakin
bertambah. Gejala-gejala ketagihan juga terjadi pada seseorang yang mulai
berhenti merokok. Memang pada awalnya nikotin dapat merangsang kerja otak,
sehingga si perokok menjadi cerdas. Namun, apabila hal ini terjadi secara
terus-menerus, maka justru akan melemahkan kecerdasan otak itu sendiri. Hal ini
diakibatkan oleh nikotin yang memacu produksi hormon adrenalin. Terpacunya
produksi hormon ini akan menyebabkan denyut jantung lebih cepat dan jantung
bekerja lebih kuat. Jantung akan memerlukan lebih banyak oksigen dari biasanya.
Otomatis, risiko terjadinya serangan jantung koroner akan lebih tinggi.
2. Karbon monoksida (CO)
Gas berbahaya ini seharusnya hanya ada dalam
pembuangan asap kendaraan. Namun, dengan adanya sumbangan dari para perokok,
gas yang juga dapat berikatan kuat dengan haemoglobin
darah ini menjadi lebih banyak di udara dan di dalam tubuh manusia. Dengan
adanya karbon monoksida (CO) yang berikatan dengan haemoglobin darah, maka jantung seorang perokok yang memerlukan
lebih banyak oksigen ternyata mendapat oksigen lebih sedikit. Ini akan
menyebabkan bertambahnya risiko penyakit jantung dan paru-paru, serta penyakit
saluran nafas. Selain sesak nafas, batuk terus-menerus, stamina serta daya
tahan tubuh si perokok juga berangsur-angsur akan menurun. Terganggunya sistem
peredaran darah normal, yaitu dengan adanya gas karbon monoksida pada darah,
juga akan mengakibatkan rusaknya pembuluh darah sebagai distributor aliran
darah. Akan terdapat endapan-endapan lemak sehingga pembuluh darah akan
tersumbat. Hal ini meningkatkan lagi risiko terkena serangan jantung ataupun
mati mendadak.
3. Tar
Tar biasanya digunakan untuk mengaspal jalan
raya. Apabila terdapat pada tubuh melalui menghisap rokok, maka secara
berangsur-angsur dan pasti, akan menyebabkan kanker. Beberapa contohnya adalah benzoa pyrene, nitrosamine, B-naphthylamine,
dan nikel.
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
DDT merupakan racun serangga, yang biasanya
digunakan untuk membunuh nyamuk, semut, atau kecoa.
5. Aseton
Aseton adalah zat yang digunakan untuk
melunturkan cat. Bisa dibayangkan bahayanya, apabila zat ini berada dalam tubuh
kita.
6. Formaldehid
Formaldehid atau lebih sering kita kenal
sebagai zat formalin, digunakan untuk mengawetkan mayat.
7. Kadmium
Kadmium adalah bahan kimia yang biasanya
terdapat pada accu atau aki kendaraan
bermotor.
8. Arsenik
Seperti DDT, arsenik merupakan bahan kimia
yang sering digunakan untuk membasmi seranga-serangga pengganggu. Biasanya kutu
atau serangga sekelasnya akan mempan bila diberantas dengan arsenik ini.
9. Ammonia
Ammonia merupakan bahan aktif yang terdapat
dalam pembersih lantai.
10. Polonium-210
Bahan ini merupakan salah satu zat
radioaktif, yaitu zat yang mampu mengeluarkan radiasi aktif, yang bisa
menyebabkan perubahan struktur dan fungsi sel normal. Bahan -bahan radioaktif
juga bisa menyebabkan kanker.
11. Hidrogen sianida
Hidrogen sianida merupakan bahan yang
digunakan sebagai racun dalam bentuk gas.
12. Vinil klorida
Zat ini biasanya digunakan sebagai bahan baku
pembuatan plastik.
13.Naftalena
Seperti DDT dan arsenik, bahan ini terdapat
pada obat-obat pembasmi serangga.
- Berbagai Penyakit akibat Kebiasaan Merokok
Kebiasaan merokok dapat menyebabkan berbagai penyakit dan
bahkan bisa menyebabkan kematian. Berbagai penyakit berdasarkan organ tubuh
yang terkena, adalah sebagai berikut.
1. Penyakit pada organ sitem
pernapasan
a. Kanker paru-paru
b. Kanker tenggorokan
c. Asma dan berbagai bentuk
alergi
d. Radang rongga tenggorokan
akut
e. Terhambatnya perkembangan
pau-paru
f. Radang pita suara
2. Penyakit pada organ sistem
pencernaan
a. Radang mulut, bibir, lidah,
gigi, gusi, dan pecahnya email gigi
b. Kanker mulut, gigi, gusi, dan rahang
c. Kanker pankreas
d. Radang dan luka pada
lambung dan usus
3. Penyakit pada organ sistem
sirkulasi dan hati
a.Arterosklerosis /
penyempitan pembuluh darah
b. Pembekuan pada darah otak
c. Radang pada hati
4. Penyakit pada organ sistem
perkemihan
a. Kanker vesica urinarius (kandung kemih)
b. Kanker ginjal
5. Penyakit pada organ sistem
genetalia
Produksi
sperma tidak berkualitas, produksi sperma yang berkualitas dapat ditinjau dari
beberapa aspek, yaitu kekentalan cement,
serta jumlah sperma yang dihasilkan. Pada perokok, terutama perokok berat,
produksi sperma bisa sedikit, dan dengan cement
yang cair. Apabila hal ini terjadi secara terus-menerus, maka bukan tidak
mungkin akan menyebabkan kemandulan.
6. Penyakit pada kelompok
khusus, seperti ibu hamil dan menyusui
Selain
berpotensi mengidap penyakit-penyakit di atas, pada kelompok khusus ini juga akan
menambah risiko terkena penyakit-penyakit seperti :
a. Kanker leher rahim
b. Abortus (keguguran) spontan
c. BBLR (Berat Badan Bayi Lahir
Rendah)
d. Apabila lahir, perkembangan fisik dan mental bayi
akan terganggu, seperti terjadi retardasi
mental dan gangguan pertumbuhan
- Cara Menghindari dan Menghentikan Kebiasaan
Merokok
Agar terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita
menanamkan keyakinan yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah
menguntungkan diri sendiri dan orang lain. Kita harus terbiasa untuk bersikap
asertif, untuk tetap mengatakan tidak pada rokok. Apabila telah mampu kita
terapkan, maka teman sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik
sebaya.
Bagi para perokok, khususnya remaja, untuk berhenti dari kebiasaan
merokok bukanlah suatu hal yang mustahil. Apabila remaja meninggalkan kebiasaan
merokok hari ini, maka badan akan terbebas dari nikotin dalam masa 8 jam. Setelah
satu minggu efek dari kebiasaan merokok tersebut akan hilang. Lama-kelamaan,
tubuh akan memperbaiki kerusakannya akibat tembakau dan bahan kimia lain yang
pada rokok. Menghentikan kebiasaan merokok, bisa tetap dilakukan, antara lain
dengan cara sebagai berikut.
1. Berhenti secara mendadak
Tidak ada
suatu cara terbaik bagi perokok untuk berhenti merokok, karena pengaruhnya
terhadap setiap perokok adalah berbeda. Namun, hanya ada satu hal yang sama
diantara mantan perokok yang berhasil, yaitu mereka semua memang berkeinginan
untuk berhenti merokok. Sebagaian besar, perokok memilih cara ini untuk
menghentikan kebiasaannya. Cara ini bisa dipilih sebagai salah satu alternatif.
2. Cara menunda secara
perlahan
Cara ini
mengajak anda menunda masa menghisap batang rokok yang pertama sehingga anda
tetap dapat bertahan tanpa rokok. Atau anda bisa menunda untuk menyalakan
batang rokok dalam beberapa menit, sampai anda bisa bertahan sepenuhnya setiap
kali anda ingin merokok.
3. Cara mengurangi
Cara ini
dilakukan dengan mengurangi jumlah batang rokok yang anda hisap setiap merokok.
Dalam satu hari, setiap kali merokok, bisa dikurangi jumlah rokok yang anda
hisap, mulai dari hitungan satu batang, dua batang, hingga separuh dari jatah rokok
anda setiap harinya, atau bahkan mengurangi sepenuhnya.
4. Tidak mengikuti
kebiasaan perokok
Pada
umumnya, merokok identik dengan minum kopi ataupun minuman keras. Apabila
seseorang mengkonsumsi kopi ataupun minuman beralkohol, maka biasanya
dilengkapi dengan sebatang atau sebungkus rokok. Dengan mengurangi atau sama
sekali tidak mengkonsumsi kopi atau minuman beralkohol secara berlebihan, maka
keinginan untuk merokok bisa dikurangi.
5. Terapi penggantian
nikotin
Terapi ini
memanfaatkan koyo atau tempelan nikotin yang bisa menembus kulit ke dalam tubuh
dan bisa mengurangi efek adiksi (ketagihan) akibat merokok. Cara ini bisa
ditempuh tanpa anda harus berhenti secara mendadak. Cara ini juga menolong anda
untuk menghadapi kebiasaan merokok serta ketergantungan psikologis .Konsultasikan
dengan dokter anda untuk keterangan lebih lanjut.
6. Pengalihan aktivitas
Biasanya,
remaja mulai merokok karena ada waktu yang tersisa. Pada waktu tersebut bisa
dilakukan aktivitas-aktivitas lain, yang tentunya lebih positif, untuk
menghindari kebiasaan merokok. Bagi perokok yang ingin berhenti, alternatif ini
juga bisa ditempuh setiap anda ingin merokok. Misalnya, melakukan
aktivitas-aktivitas yang anda senangi, mulai dari berolah raga, rekreasi
bersama teman, membaca majalah atau komik kesukaan, bermain atau mendengarkan
musik, mengikuti kegiatan organisasi remaja, seperti OSIS di sekolah-sekolah,organisasi
kemahasiswaan di kampus, Sekeha Teruna-Teruni di masyarakat, hingga
mengerjakan tugas bersama teman-teman kelompok belajar. Tentunya hal ini akan
berhasil apabila kodisi keluarga dan tempat bergaul saling mendukung untuk
mengurangi atau bahkan menghentikan sama sekali kebiasaan merokok remaja. Tentu
masih banyak cara lain yang bisa dilirik untuk mengalihkan kebiasan merokok. Yang
terpenting, kebiasaan merokok tetap dialihkan pada aktivitas lain yang positif
dan bermanfaat.
7. Menanamkan
sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok terhadap
kesehatan
Sikap tegas
untuk tidak merokok atau memang akan menghentikan sama sekali kebiasaan ini,
sangat diperlukan untuk menunjang upaya berhenti merokok. Dengan pemahaman yang
cukup tentang berbagai dampak negatif merokok bagi kesehatan, akan semakin
menambah keyakinan serta motivasi diri untuk tetap berusaha menghentikan
kebiasaan merokok. Secara berangsur-angsur, pemahaman ini akan semakin kuat
karena setiap kita mulai terbiasa berhenti merokok, akan terasa manfaatnya.
8. Konsumsi makanan dengan
menu seimbang
Menu
seimbang adalah seperangkat makanan yang mengandung hampir seluruh zat makanan
yang diperlukan tubuh. Terdiri dari nasi, sayur-sayuran, lauk-pauk,
buah-buahan, air, serta dilengkapi dengan susu. Sayur dan buah-buahan serta air
mineral mengandung antioksidan yang
dapat mengurangi efek negatif bahan kimia pada rokok. Nasi, lauk-pauk
dan susu pun memiliki sejumlah vitamin, mineral, protein, serta serat yang
diperlukan tubuh.Untuk menambah keinginan mengkonsumsi menu ini, bisa disiasati
dengan tampilan menu yang menarik. Potongan lauk-pauk ataupun sayuran bisa
dimodifikasi sedemikian rupa sehingga menarik bentuknya. Buah-buahan tertentu
juga bisa dikonsumsi dalam bentuk jus buah segar.
9. Membentuk kelompok
sebaya
Kelompok ini
bisa dibentuk berdasarkan kesamaan prinsip para remaja, yaitu terdiri dari
sekelompok remaja yang sama-sama menginginkan berhenti merokok. Selain memberi
ruang yang cukup bagi para remaja yang ingin berhenti merokok, kelompok ini
juga bisa menampung segala permasalahan yang dialami remaja, khususnya yang
berkaitan dengan upaya menghentikan kebiasaan merokok. Kelompok ini bisa dikepalai
oleh seorang pendidik ataupun kolsultan yang mampu menggerakkan dan menampung
remaja yang ingin berhenti merokok, misalnya psikiater ataupun mahasiswa yang
peduli. Secara berangsur-angsur, kelompok ini akan menghasilkan remaja-remaja
yang benar-benar telah terbebas dari kebiasan merokok, sehingga hal ini akan
berguna bagi remaja yang lain yang mempunyai keinginan yang sama untuk berhenti
merokok. Apabila kelompok semacam ini mendapat perhatian khusus dari pihak yang
berwenang, dan diberi kemudahan atau fasilitas tertentu, maka lama-kelamaan
akan dihasilkan kader pendidik sebaya yang semakin bertambah dan tentunya
semakin bermanfaat.
10. Senantiasa berdoa
Upaya
sekeras apapun tidak akan pernah membuahkan hasil, apabila tidak diikuti dengan
doa. Selain bisa menambah keyakinan diri, doa bisa memberikan semacam kekuatan
pelindung, terutama bagi remaja perokok untuk tetap melanjutkan upaya berhenti
merokok, dan tidak akan pernah merokok lagi. Selain itu, dukungan keluarga,
serta teman-teman dan masyarakat sekitar akan sangat membantu remaja untuk
menghentikan kebiasaan merokok.
Masih banyak terdapat cara-cara lain yang bisa ditempuh untuk
berhenti merokok. Remaja juga bisa memilih waktu yang tepat untuk mulai
berhenti. Anda boleh memilih hari atau tanggal tertentu yang bermakna dalam
hidup anda, misalnya hari ulang tahun, tahun baru, atau hari-hari lain, seperti
bulan Ramadhan, Galungan atau hari-hari besar lainnya.
Kunci
Jawaban
- Pengertian Rokok :
Rokok adalah lintingan atau gulungan tembakau yang
digulung / dibungkus dengan kertas, daun, atau kulit jagung, sebesar kelingking dengan panjang 8-10 cm, biasanya
dihisap seseorang setelah dibakar ujungnya.Rokok merupakan pabrik bahan kimia
berbahaya. Hanya dengan membakar dan menghisap sebatang rokok saja, dapat
diproduksi lebih dari 4000 jenis bahan kimia.400 diantaranya beracun dan 40 diantaranya
bisa berakumulasi dalam tubuh dan dapat menyebabkan kanker.
- Komponen rokok yang berbahaya :
1. Nikotin
2. Karbon monoksida (CO)
3. Tar
4. DDT (Dikloro Difenil Trikloroetana)
5. Aseton
6. Kadmium
7. Arsenik
8. Ammonia
9. Polonium-210
10. Hidrogen Sianida
11.Vinil Klorida
12. Naftalena
13. Formaldehid (Formalin)
- Organ yang
rusak akibat merokok :
a. organ
pernapasan
b. organ
pencernaan
c. organ
peredaran darah
d.organ
perkemihan
e. organ
genetalia
f. organ
pada kelompok khusus, seperti ibu hamil dan menyusui
- Pengertian
Perokok Pasif :
Perokok
Pasif adalah seseorang atau sekelompok orang yang menghirup asap rokok orang
lain.Telah terbukti bahwa perokok pasif mengalami risiko gangguan kesehatan
yang sama seperti perokok aktif, yaitu orang yang menghirup asap rokoknya
sendiri.
- Cara
menghindari dan menghentikan kebiasaan merokok :
a. cara menghindari kebiasaan
merokok :
Agar
terhindar dari kebiasaan merokok, maka sepatutnya kita menanamkan keyakinan
yang kuat bahwa kebiasaan merokok tidak akan pernah menguntungkan diri sendiri
dan orang lain.Kita harus terbiasa untuk bersikap asertif, untuk tetap
mengatakan tidak pada rokok.Apabila telah mampu kita terapkan, maka teman
sebaya atau kelompok kita bisa dijadikan kader pendidik sebaya.
b. cara menghentikan kebiasaan
merokok :
1.
Berhenti secara mendadak
2. Cara
menunda secara perlahan
3. Cara
mengurangi
4. Tidak
mengikuti kebiasaan perokok
5. Terapi
penggantian nikotin
6.
Pengalihan aktivitas
7.
Menanamkan sikap asertif pada diri serta pemahaman akan dampak negatif rokok
terhadap kesehatan
8.
Konsumsi makanan dengan menu seimbang
9.
Membentuk kelompok sebaya
10.
Senantiasa berdoa
No comments:
Post a Comment