Juniartha Semara Putra

Jinak : tumbuh ekspansif yaitu mendesak jaringan sehat
sekitarnya simpai /
1. Faktor karsinogen yang menginduksi
pertumbuhan abnormal bersifat
eksogen (kimia,fisik dan biologik).
2. Faktor tuan rumah yang mengijinkan pertumbuhan abnormal bersifat endogen (genotype, jenis
kelamin dan umur). Juga faktor – factor imunologik, imunogenetik dan hormonal.
Hormon Ca prostat, Ca payudara, Ca endometrium.
Kemampuan
organisme yang lebih tinggi untuk dapat melindungi diri dengan mekanisme
imunologik terhadap sel-sel kanker yang dapat terjadi akibat transformasi
sel reaksi humoral ( antibody
terhadap sel tumor ) dan reaksi seluler ( sel-sel kanker dihancurkan oleh
sel-sel limfoid spesifik seperti T Limfosit, B Limfosit makrofag ). Juga factor-faktor ras (
bangsa ), keturunan, usia, dan jenis kelamin.
c.
Virus virus onkogenik
asap rokok Ca Paru
* Pekerja tambang biji logam radio aktif Ca Paru
* Dampak bom atom di Jepang Leukemia
*
Radiasi terapeutik pada leher anak Ca Tiroid
Kurang
vitamin dan butter yellow (defisiensi vitamin B2) Ca Hati
Inisiasi merupakan proses yang secara nyata
menyebabkan lesi di dalam genom sel dan menjadikannya neoplastik. Inisiator (zat kimia, faktor fisik dan
agens biologis) melepasakan mekanisme
enzimatik perubahan dalam
struktur genetik DNA (Asam Deoksiribonukleat) seluler. Dapat mengakibatkan
mutasi seluler permanent.
Sel-sel yang mengalami perubahan bentuk selama inisiasi
dan promosi, prilaku maligna
kemudian menginvasi jaringan yang berdekatan dan bermetastase.
SKEMA
PATOGENESIS KANKER
NEOPLASMA Atau TUMOR
DASAR-DASAR NEOPLASMA
·
Pertumbuhan merupakan sifat pokok dari organ yang hidup sesuai aturan (regulasi)
·
Organisme dewasa tidak mengadakan pertumbuhan,oleh karena
pertumbuhan sel-sel baru seimbang dengan matinya sel-sel lama
·
Keadaan tertentu, pada luka jaringan tubuh terjadi
pertumbuhan sel lokal dan berhenti bila keseimbangan dan produk-produk sel –
sel sudah normal
·
Pada tumor terjadi “ disregulasi
“ pertumbuhan otonom, tidak terpengaruh oleh mekanisme yang mengatur pertumbuhan sel tubuh
kita

·
Disregulasi terjadi pada tumor jinak
dan ganas
·
Pada stadium dini (awal) kadang-kadang susah
dibedakan dan diketahui setelah proses
lanjut.
TUMOR
Suatu
lesi sebagai hasil pertumbuhan abnormal dari sel yang autonom, yang menetap,
walaupun rangsang penyebabnya telah dihilangkan.
NEOPLASMA :
Penyakit
pertumbuhan sel-sel baru yang tidak terbatas, tidak ada koordinasi dengan
jaringan sekitarnya dan tidak berfungsi fisiologis
![]() |
·
OTONOM
·
PROGRESIF
·
TIDAK
BERGUNA/MERUGIKAN
Regenerasi
epitel dan pembentukan jaringan granulasi terjadi pertumbuhan sel baru tapi
bukan neoplasma karena sesuai pertumbuhan normal.
Sel
mempunyai fungsi utama adalah bekerja (sitoplasma) dan reproduksi (inti)
Sel
neoplasma : perubahan, sifat dan tenaga lebih banyak untuk pertumbuhan dan
sedikit untuk fungsi

Perubahan struktural,biokimia dan fungsional
Insiden
tumor
Kanker ditemukan pada semua umur dan yang
tersering adalah setelah usia 50 tahun.
STRUKTUR
TUMOR
1.
Sel neoplastik
Kelompok sel neoplastik akan
menghasilkan kembali bermacam-macam bentuk pertumbuhan dan aktivitas sintetik
asal sel. Tergantung pada fungsinya yang serupa dengan jaringan asal, sel akan
terus menerus mensintesis dan mensekresi produk sel, seperti kolagen, musin
atau keratin. Produk ini akan terakumulasi di dalam jaringan tumor yang dapat
dikenal pada pemeriksaan histologi.
2.
Stroma
Kelompok sel neoplastik
dilekatkan ke dalam dan didukung oleh anyaman jaringan ikat yang dikenal dengan
stroma, yang memberikan dukungan mekanis dan nutrisi pada sel neoplastik.
Stroma tumor selalu mengandung pembuluh darah yang tersebar dan menyatu dengan
tumor. Tumbuhnya tumor tergantung pada kemampuannya mempengaruhi pembuluh darah
untuk perfusi. Sel tumor akan berhenti tumbuh bila benjolan telah mencapai diameter
tidak lebih dari 1 – 2 mm.
Untuk
membedakan tumor jinak dan tumor ganas selain dari ciri-ciri klinis yang paling
penting mengetahui keadaan :
1.
Sitologik
Melihat keadaan sel tumor yaitu
inti dan nukleolus, kromatin, bentuk dan besarnya sel-sel tumor
2.
Histologik
Hubungan jaringan tumor dengan jaringan sehat
sekitarnya, misalnya : tumor tumbuh
secara infiltratif
3.
Imonohistokimia
Merupakan penggabungan konsep ikatan kimia dan prinsip
imunologik yang dapat menilai sifat sel. Bagaimana kaitan analisis morfologik
sel dengan perubahan fungsional sel yang diperiksa secara imunokimia untuk
memprediksi sifat keganasan sel tumor.
KARAKTERISTIK SEL TUMOR GANAS
1.
Pemorfisme inti dan seluler :
Bentuk dan ukuran
sel serta inti sel bervariasi.
2.
Hiperkromatik
Inti sel berwarna gelap yang mengandung banyak anak inti.
3.
Ratio inti sitoplasma (n/c) lebih mendekati 1 : 1 bukan 1 : 4 atau 1 : 6.
Terjadi pembesaran inti.
4.
Mitosis yang
sangat banyak, mencerminkan aktivitas proliferasi. Tidak terorganisir untuk
mitosis (disorganized).
KLASIFIKASI TUMOR
1. Tumor jinak
2. Tumor ganas
KARAKTERISTIK
TUMOR JINAK DAN TUMOR GANAS
Berdasarkan sifat
1.
Diferensiasi
Derajat morfologi menyerupai sel normal / asal dari
parenkhim
Jinak : baik
Ganas : buruk
2.
Laju Pertumbuhan
Jinak : lambat
Ganas : cepat
3.
Invasi lokal / kemampuan pertumbuhan infiltrat


kapsul
tumor
Ganas
: invasif dan infiltrat yaitu
kemampuan menembus jaringan normal dan dan penetrasi kedalam pembuluh darah dan
saluran limfe
4.
Residif
Jinak : tidak
residif dan pembersihan meringankan serta tidak fatal kecuali pada organ vital
Ganas : setelah
pengangkatan dengan operasi atau radiasi sering tumbuh kembali
Sel-sel kanker yang tertinggal atau pertumbuhan baru
dari tumor yang sa-
ma pada tempat yang sama, karena
adanya sel-sel yang mempunyai potensi menjadi sel kanker yang sama dengan tumor
yang diangkat
5.
Kemampuan metastasis
Jinak : tidak
metastasis
Ganas : metastasis
dengan cara :
a.
Infiltrasi
Sel-sel kanker tumbuh menyerbuk ke dalam jaringan
sekitarnya atau
di dalam ruangan antara sel
b.
Limfogen
Sel-sel kanker masuk ke dalam pembuluh limfe dan
merupakan embolus masuk ke dalam KGB regional dan melekat pada simpainya
c.
Hematogen
Lewat pembuluh darah :
·
Langsung menembus
pembuluh darah
·
Menembus pembuluh
limfe dulu (aliran limfe) kemudian sampai di duktus torasikus lalu masuk aliran
darah
·
Melalui
saluran yang sudah ada, seperti bronkus, GI, ureter, dl tertanam dalam saluran tersebut

·
Perkontinuitum (
kontak langsung), seperti tumor gaster menjalar ke ovarium
·
Inokulasi
(transplantasi) pada binatang percobaan
·

Latrogen
metastasis akibat manipulasi berlebihan saat operasi tumor diangkat sel-sel kanker tercecer kemana-mana


d.
Transcoelomic
Rongga peritoneal pleural dan
perikardial merupakan tempat yang biasa terkena metastasis transcoelomic, yang kemudian menghasilkan efusi ke dalam rongga
e.
Implantasi
Sebagai contoh, secara tidak
sengaja membuang sel tumor sewaktu
melakukan operasi
Klasifikasi Histogenetik
1)
Histogenesis
Sel asal yang spesifik tiap tumor
ditentukan dengan pemeriksaan histopatologi dan memberikan spesifikasi jenis tumor. Klasifikasi histogenesis
berdasarkan asal dari sel epitel, jaringan ikat, dan organ yang limfoid dan
hemopoietik.
2)
Diferensial
Mempunyai arti tingkat kemiripan
tumor secara histologi terhadap sel atau jaringan asal. Deferensiasi menentukan
grade suatu tumor ----- ganas.
NOMENKLATUR
TUMOR
Ø Semuanya berakhiran ”oma”
Ø Tumor jinak epitel :
papiloma, adenoma
Ø Tumor jinak jaringan ikat
mempunyai akhiran sesuai dengan jaringan asal
Ø Tumor ganas epitel :
karsinoma
Ø Tumor ganas jaringan ikat
: sarkoma
CONTOH :
Jaringan Asal
|
Jinak
|
Ganas
|
1. Sel
epitel
Ø Epitel permukaan
Ø Epitel kelenjar
|
Papiloma
Adenoma
|
Karsinoma Skuama
Adenoma Karsinoma
|
2. Sel
Penunjang
Ø Jaringan ikat
[fibrosis]
Ø Jaringan lemak [lipid]
Ø Tulang [osteo]
Ø Pembuluh darah
Ø Otot :
·
polos
·
serat lintang
Ø Pembuluh limfe
Ø Tulang rawan
|
Fibroma
Lipoma
Osteoma
Hemangioma
Leiomyoma
Rhabdomyoma
Lymphangioma
Chondroma
|
Fibro Sarkoma
Lipo Sarkoma
Osteo Sarkoma
Angio Sarkoma
Leiomyoma Sarkoma
Rhabdomyoma Sarkoma
Lymphangioma Sarkoma
Chondro Sarkoma
|
3. Dan
lain - lain
|
|
|
KARAKTERISTIK
KARSINOMA DAN SARKOMA
Bentuk
|
Karsinoma
|
Sarkoma
|
Ø Asal
Ø Sifat
Ø Frekuensi
Ø Alur metastase
Ø Tahap in situ
Ø Kelompok umur
|
Epitel
Ganas
Sering
Limfe
Ya
Biasanya >
50 tahun
|
Jaringan ikat
Ganas
Relatif jarang
Darah
Tidak
Biasanya <
50 tahun
|
SEBAB-SEBAB
TERJADINYA KANKER
Perubahan sel normal menjadi kanker disebut KARSINOGENESIS.
Segala sesuatu yang dapat menimbulkan perubahan
tersebut disebut KARSINOGEN (penyebab kanker.).
Secara
skematis ada 3 golongan :


3. Faktor-faktor lingkungan yang dapat menimbulkan modifikasi, tapi tidak bersifat
karsinogen ( makanan, obat-obatan, agenesis yang menginduksi hyperplasia,
rangsangan menahun seperti fistel atau ulkus mungkin hanya sebagai promotor dalam
patogenesis).
FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI
PERTUMBUHAN KANKER
1.
Intrinsik

Sensitifitas hormonal ,
pertumbuhan dipengaruhi oleh perubahan status hormonal orang yang bersangkutan.
Hormon mungkin secara langsung
mempengaruhi DNA dalam inti sel.
2.
Status imunologik

3.
Ekstrinsik
a.
Bahan kimia :
Ø Alami : asap
rokok
Ø sintetik : zat
pewarna aniline (industri tekstil), zat
pewarna makanan,dll
b.
Tenaga sinar
Sinar X, sinar gamma, sinar
radioaktif, dab sinar Ultra Violet ( sinar matahari)

Misal :
·
Virus Herpes Simpleks tipe 2 Ca Serviks

·

Virus Hepatitis B
Ca Hati


·
Virus Epstein Bar
Ca Nasofaring

·
AGEN
KARSINOGEN
1.
Zat Kimia
Ø Agen pengalkil (alkilating agen)
a.
Siklofosfamid
(klorambusil)
b.
Busulfan
(Bisulfor) sebagai imunosupresor
----- terapi Ca
Ø Hidrokarbon Aromatik Polisiklik

Ø Zat Warna Azo (butter yellow)
Beta Naftilamin ----- suatu zat warna aniline yang
digunakan dalam industri karet
------- Ca KK pada orang yang
terpajan dan Ca Hati pada tikus.
Ø Karsinogen alam
Aflatoksin B1 oleh jamur aspergillus flavus ( pada
gandum dan kacang tanah), penyebab Ca Hepar.
Ø Nitrosamina dan amida
Senyawa ini disentesis dalam traktus GI dari senyawa
nitrit atau protein
dimakan,
penyebab Ca Lambung.

2.
Senyawa lain
a.
Asbes,
pengaruh terhadap kesehatan tergantung ukuran serat, menyebabkan bermacam –
macam lesi, seperti asbestosis, penebalan dan tonjolan pleura (pleural plaques), mesotelioma, dan
karsinoma paru.
b.
vinil klorida
c.
logam, mempunyai hubungan dengan risiko kanker, terutama
pada industri ( seperti nikel penyebab karsinoma mukosa rongga hidung dan paru)
d.
Ter ---- Ca Kulit
e.
Sakarin dan siklamat Ca KK

f.
Hormon seperti estrogen Ca Endometrium

g.
Produk : proses pembakaran tembakau dan pemanggangan
h.
Jelaga
i.
Plastik (karsinogen fisik) karena mengganggu hubungan
antar sel jaringan yang berkontak dengan bahan
ini.
3.
Radiasi
a. Sinar Ultra
Violet (UV) : menembus jaringan
lemak, merusak kolagen dan jaringan keratin [zat yang membuat kulit menjadi
kuat dan kenyal] ---- Ca Kulit
b. Radiasi ionisasi



4.
Virus Onkogenik
Ø
Virus
DNA tumor pada hewan

Ø 
Human
Papillomavirus karsinoma
serviks


Ø
Eipstein
Barr Virus (EBV) Ca Nasofaring
dan limfoma Burkitt

Ø 
HBV Ca
Hepar, dll


5.
Agen biologis
Kebanyakan kanker disebabkan berkaitan dengan
lingkungan, mengikuti jejas / paparan beberapa agen fisik atau kimia yang
berasal dari luar tubuh, yang secara normal tidak diproduksi oleh , atau
ditemukan pada sistem biologis, seperti sel yang hidup. Walaupun demikian,
beberapa komponen secara alamiah diproduksi di dalam tubuh manusia [misalnya
estrogen] yang berperan dalam karsogenesis. Kanker mungkin juga hasil infeksi
dari organisme hidup yang lain [misalnya parasir] atau akibat makan makanan
yang terkontaminasi oleh produk metabolic organisme lain [ misalnya mikotoksin
].
Ø Hormon
Estrogen memperlihatkan kemampuan pembentukan
karsinoma payudara dan endometrium. Steroid androgenik dan anabolik merangsang
terjadinya tumor hepatoseluler.
Ø Mikotoksin
Mikotoksin merupakan substansi
toksik yang diproduksi oleh jamur. Aflatoksin B1 oleh jamur aspergillus flavus
( pada gandum dan kacang tanah), penyebab Ca Hepar.
Ø Parasit
Shcistosoma berpengaruh kuat pada insiden karsinoma vesika
urinaria, biasanya jenis skuamosa. Clonorchis sinensis, parasit hati di
Cina, berada pada saluran empedu, yang merangsang reaksi radang, hiperplasia
epitel dan kadang adenokarsinoma saluran empedu [cholangio-sarcoma].
KO KARSINOGEN ( Faktor yang mempengaruhi
derajat terjadinya kanker)
1.
Diet : belum
jelas

2.
Umur : kebanyakan
Ca terjadi pada usia lanjut > 55
tahun akibat ketidakseimbangan hormone dan waktu yang lama memberikan
kesempatan bagi karsinogen untuk bekerja menimbulkan Ca. Begitu pula akibat
dari sifat karsinogen
3.
Jenis Kelamin
Ø Laki-laki : Ca
Paru
Ø Perempuan : Ca Payudara
4.
Ras
Ø Kulit putih : Ca Kulit
Ø Mongolia : Ca Nasofaring
5.
Keturunan
Ø Retinoblastoma (pada anak < 15 tahun)
Ø Poliposis Multipel pada
kolon (Adeno Ca)
6.
Rangsang Menahun
Ø Batu piala ginjal (Ca Ginjal)
Ø Sirosis Hepatis (Ca Hepatoseluler)
Ø
Gastritis Atrofik (anemia pernisiosa) Ca Lambung

Ø Kolitis Ulseratif kronis ( Ca Kolon)
Rangsang menimbulkan radang yang menyebabkan kerusakan
jaringan yang kemudian akan dipulihkan. Kerusakan dan pemulihan jaringan yang
berulangmengganggu keseimbangan sel sehingga sel berkembang menjadi Ca. Keadaan
ini sering
terjadi pada mulut, lidah dan lambung.
7.
Hormon
Ø Hormon Esterogen ( Ca Payudara)
Ø Hormon Testoteron ( Ca Prostat )
8.
Geografi dan Lingkungan
Ø Jepang : Ca Lambung
Ø Pajanan asbes, vinil
klorida, dll : risiko kanker
Ø Amerika Serikat :
·
Laki-laki : Ca paru, kolon dan prostate
·
Perempuan : Ca paru, kolon dan payudara
Ø Merokok : Ca orofaring, laring dan paru
FAKTOR - FAKTOR RISIKO
1.
Tembakau
The American Cancer
Society (ACS) : merokok penyebab utama dari 85% kematian karena Ca
Paru pada pria dan 75% pada wanita. Pemajanan pasif pada rokok meningkatkan
risiko kanker paru pada orang bukan perokok yang hidup dengan perokok. Merokok
berkaitan dengan kanker mulut, faring, laring, esophagus, pankreas, uterus,servix, ginjal dan KK.
Hentikan merokok. R
: risiko Ca Paru
2.
Diet
Diperkirakan 30 – 60% dari semua
kanker, pada pria dan wanita secara berurutan, dikaitkan dengan diet. Makanan tinggi lemak
dikaitkan dengan peningkatan insiden Ca kolon, prostate dan payudara.
Rekomendasi
diet untuk pencegahan kanker :
Ø Tingkatkan konsumsi serat
dalam diet dengan makan buah segar dan sayuran segar (khususnya sayuran jenis
kubis) dan roti gandum / sereal
R : Meningkatkan serat, mengurangi risiko kanker
(payudara, prostate dan kolon)
Ø Tingkatkan masukan
Vitamin A
R : Meningkatkan vitamin,
mengurangi risiko kanker (esophagus, laring dan paru
Ø Kurangi jumlah lemak
jenuh dan tak jenuh dalam diet 40 30% dari total asupan kalori harian
R : Diet tinggi lemak meningkatkan risiko Ca
payudara, kolon dan prostate
Ø Tingkat masukan makanan
yang banyak mengandung Vitamin C
R : Buah strus dan sayuran yang banyak mrngandung
vitamin C dapat melindungi terhadap Ca lambung dan
esophagus.
Ø Pertahankan berat badan ideal
R : Obesitas menyebabkan Ca uterus, kandung
empedu, payudara dan kolon
Ø Batasi jumlah memakan makanan yang dikarbonisasi,
diasapakan, bergaram atau mengandung nitrit.
R : Konsumsi
jumlah sedang saja karena makanan tersebut menyebabkan Ca
esophagus dan lambung.
3.
Alkohol.
Konsumsi berlebihan alkohol etil
dapat menimbulkan kanker pada kepala dan leher, laring, hati dan pancreas. Peminum
berat dan perokok meningkatkan Ca mulut, tenggorok, dan laring serta esophagus.
Konsumsilah alkohol dalam jumlah sedang (1 – 2 X sehari) atau tidak sama
sekali.
4.
Predisposisi genetik
Risiko kanker yang paling besar ketika ada kerabat
utama dari pasien dengan kanker diturunkan dominant autosom.
5.
Faktor sosioekonomik
Lima isu yang berkaitan dengan
kanker dan kemiskinan :
a. Individu miskin mempunyai
ketahanan terhadap nyeri dan menderita kanker
b. Individu miskin dan
keluarganya perlu pengorbanan pribadi yang sangat besar untuk membayar
perawatan kesehatan
c.
Individu miskin mendapat hambatan tambahan dalam
mendapatkan dan menggunakan askes dan seringkali tidak mencari perawatan karena
tidak dapat membayar.
d. Program pendidikan kanker
tidak relevan pada banyak orang Amerika yang
miskin
e.
Fatalisme tentang kanker adalah lazim pada orang-orang
miskin dan mencegah mereka mencari bantuan perawatan kesehatan
6.
Sinar matahari
Matahari adalah sumber pemajanan
sinar UV alami utama yang menyebabkan 3 tipe kanker kulit : sel basal, sel
skuamosa dan melanoma. Risiko paling tinggi untuk mengalami kanker kulit adalah
: individu yang bekerja di luar ruangan. Yang mempunyai kulit tipis, pemajanan
kerja pada tar karbon, senyawa arsenic, dan radium. Sinar UV matahari paling
kuat antara pk.10.00 – 15.00 ----- pakai pakaian pelindung, tabir surya (SPF 15
atau lebih tinggi). Anak-anak hindari pemajanan sinar matahari kuat karena dapat meningkatkan
risiko melanoma.
7.
Gaya hidup seksual
Penyakit menular seksual (PSK),
kanker genital dan AIDS berkaitan langsung dengan
gaya hidup dan praktik seksual. Misalnya Ca serviks, vulva,
vagina dan AIDS. Perilaku seksual yang berisiko tinggi terjadi AIDS adalah coitus anal atau vagina tanpa
perlindungan, internal watersports
(berkemih ke dalam rongga tubuh seperti vagina atau anus), fisting (memasukkan jari, jari-jari, atau pergelangan ke dalam
anus) dan seks oral – anal. Begitu juga
penggunaan bersama jarum suntik kotor oleh pengguna obat IV.
KEJADIAN SELULER DAN MOLEKULER PADA
KARSINOGENESIS
Karsinogen secara nyata mengubah sel normal menjadi
sel neoplastik, yang mempunyai kemampuan tumbuhsecara autonom dan pada
neoplasma ganas dapat mengadakan invasi dan metastasis. Tumor merupakan
proliferasi klonal sel tunggal. Perubahan sel tunggal memerlukan waktu yang
lamauntuk tumbuh menjadi nodul yang cukup besar.
Transformasi maligna diduga
mempunyai 3 tahapan proses seluler :
1.
Inisiasi

2.
Promosi
Promosi merupakan proses yang menstimulasi prolifeasi
klonal dari sel yang telah berubah dan telah mengalami inisiasi.
Pemajanan berulang menyebabkan :
a. Aktivasi proto onkogen
(pembantu pertumbuhan)
b. Inaktivasi gen supresor kanker ( penghambat
pertumbuhan)
c.


Gen-gen mengalami mutasi, kehilangan kemampuan
regulasi keganasan.




3. Persisten / Menetap
Stadium persisten dicapai ketika
proliferasi klonal sel tumor tidak lagi memerlukan adanya inisiator dan
promotor, dan sel tumor memperlihatkan pertumbuhan yang autonom. Kejadian awal
telah merubah ekspresi gen [seluler atau
proto-onkogen] sehingga sel tumor tidak dapat melaksanakan fungsi dengan tepat,
dan karenanya memungkinkan sel tumbuh dengan stimulasi autokrin. Tahap
selanjutnya mengikutsertakan induksi pertumbuhan vaskular ke dalam tumor
melalui pengaruh faktor angiogenik tumor, sehingga pembesaran dapat
dipertahankan dengan perfusi makanan, dan bila ternyata tumor ganas, tumor
sekunder dibentuk melalui proses metastase.

PROGNOSIS
Prognosis ditentukan oleh :
a.
Karakteristik sel tumor [tingkat pertumbuhan dan
kemampuan menginfiltrasi]
b.
Sebagian oleh efektivitas pengobatan kanker yang
modern untuk setiap jenis tumor
GRADING TUMOR (DERAJAT
TUMOR) :
Suatu sistem klasifikasi sel
tumor berdasarkan deferensiasi seluler atau kemiripan terhadap sel normal dalam
struktur, fungsi dan maturitas atau penilaian tingkat keganasan / agresivitas
tumor dilihat dari histologisnya.
1.
Derajat X :
tidak dapat dikaji
2.
Derajat I :
berdeferensiasi baik (sel matur mirip jaringan normal / > 75 % sel-sel berdeferensiasi dengan baik)
3.
Derajat II : berdeferensiasi secara moderat (sel dengan
beberapa imaturitas / 50 – 75 % sel-sel berdeferensiasi dengan baik)
4.
Derajat III : berdeferensiasi buruk (sel imatur dengan
sedikit kemiripan dengan jaringan normal / 25 – 50 % sel-sel berdeferensi
dengan baik)
5.
Derajat IV : tidak berdeferensiasi (tidak mirip dengan
jaringan normal / 0 – 25% sel - sel berdeferensiasi dengan baik )
STAGING TUMOR ( STADIUM TUMOR ) :
Suatu sistem klasifikasi berdasarkan penampilan luas
anatomik malignansi. Ukuran tumor primer dan luasnya penyebaran
local dan jauh ( Tumor, Node, Metastase / TNM) menurut American Joint Committee
(AJC). Stadium tumor ditentukan berdasarkan pemeriksaan histopatologis hasil
reseksi tumor atau teknik imaging.
Definisi TNM umum
T Tumor
Primer : Ukuran, luas, kedalaman tumor primer
To : Tidak ada tumor primer
Tis : In situ
T1
– T4 : Peningkatan ukuran atau luas tumor
primer
N Metastasis Nodus : Luas dan lokasi kelenjar getah bening regional
yang terkena
NX : Kelenjar getah bening regional tidak dapat dikaji
No : Tidak ada metastasis kelenjar getah
bening regional
N1 – N3 : Peningkatan jumlah dan ukukuran kelenjar getah
bening
regional
M Metastasis :
Tidak
ada atau ada penyebaran jauh penyakit
MX : Penyakit jauh tidak dapat dikaji
Mo : Tidak ada penyebaran jauh dari penyakit
M1 : Penyebaran penyakit jauh
Keterangan
Stadium I :
T1 No Mo
Stadium II :
T2 No Mo
Stadium III
: T1/T2/T3 N1 Mo
atau T3
No Mo
Stadium IV
: T4 No/N1
Mo atau T1/T2/T3/T4 N2/N3 Mo atau
T1/T2/T3/T4 No/N1/N2/N3
M1
Contoh : CA NASOFARING
To
: Tidak tampak tumor
TX : Tumor tidak jelas karena
pembesaran tidak lengkap
T1 : Tumor terbatas pada satu
lokalisasi saja (lateral/posterosuperior/ dll)
T2 : Tumor terdapat pada 2
lokalisasi atau lebih tetapi masih terbatas di dalam rongga
Nasofaring
T3
: Tumor telah keluar dari rongga nasofaring (ke rongga
hidung atau urofaring,dll)
T4
: Tumor telah keluar dari rongga nasofaring dan telah
merusak tullang tengkorak
Atau mengenai saraf – saraf otak
No
: Tidak ada pembesaran
N1
: Terdapat pembesaran tapi homo lateral dan masih dapat
digerakkan
N2
: Terdapat pembesaran kontra lateral/bilateral dan masih
dapat digerakkan
N3
: Terdapat pembesaran, baik kontra lateral, homolateral
maupun bilateral yang
sudah melekat pada jaringan
sekitar
Mo : Tidak ada metastase
M1 : Terdapat metastase jauh
FIBRO
ADENOMA
·
paling sering
·
masa reproduksi (
30 tahun )
·
berbatas tegas
dan mudah digerakkan
·
Mikroskopis
: tumor berbatas tegas dan warna putih kenyal
KISTA ADENOMA
·
tumor jinak
berbentuk kista
·
pada ovarium
·
kista adenoma
ovarii serosa
·
usia : 20 – 50
tahun
·
Klinik :
pembesaran perut dan nyeri abdomen
ADENOMA KARSINOMA
·
tumor ganas
·
pada mammae,
lambung dan kolon
·
penyebaran :
limfogen dan hematogen
·
Makroskopik pada
saluran cerna : seperti kembang kol, infiltratif dan ulseratif
KARSINOMA MAMMAE
·
90% berasal dari
epitel duktus
·
Lesi pada kuadran
atas
·
Tumbuh ke segala
arah
·
Sukar digerakkan
dari dasar
·
Retraksi kulit
dan putting susu
·
Metastasis ke KGB
regional / sistemik
·
Keadaan memburuk
DIAGNOSIS KANKER
1.
Keadaan klinik dan biologis :
Ø Lama perjalanan tumor
Ø Kecepatan tumbuh
Ø Keadaan umum pasien
Ø Keadaan local : besar tumor, luas infiltrasi, besar
gangguan fungsional dan bentuk makroskopik
Ø Keadaan regional :
banyaknya KGB yang terkena. Keadaan organ-organ yang jauh : melihat
metastasis jauh
2.
Pemeriksaan radiologis –sinar X : dada,
mammogram, pencitraan sensitive (flat Plate, sinar X ekstermitas, periksaan barium, IVP, mielogram
dan tomografi computer.
3.
Magnetic Resonance Imaging (MRI)
4.
Ultrasonografi
5.
Nuclear Medicine Scans- Isotop radioaktif
6.
Visualisasi : kolonoskopi,sigmoidoskopi
fleksibel, bronkoskopi, gastroskopi, dan
Laparoskopi
7.
Pemeriksaan laboratorium : hitung darah lengkap, kretinin klirens, tes darah
samar, Pap smear, aspirasi/biopsy sumsum tulang, elektroforesis serum,
katekolamin urine dan profil kimia : bilirubin, kalsium, asam urat, BUN, kreatinin, elektrolit, lakta dehidrogenase,
SGOT, fosfatase alkalis, dan SGPT serta magnesium.
8.
Penanda tumor : Carsinoembryonic antigen (CEA), prostat
spesific antigen (PSA), Human chorionic gonadotrophine (hCG), alpha fetal
protein (AFP), CA-125 (antigen), CA – 15-3 (2 antigen) dan CA – 19-9 (antigen).
EFEK KLINIS NEOPLASMA
Pada tumor jinak yang perlu diperhatikan
:
1.
Posisi tumor
Proliferasi sel
tumor membentuk masa yang menekan jaringan sekitar sehingga jaringan yang
tertekan menjadi atrofik. Misal :
Ø adenoma tiroid akan menekan trachea sehingga
mengganggu pernafasan
Ø ureter/piala ginjal akan
menyebabkan bendungan air kemih
Ø tumor intracranial
(meningioma tumor) dapat mnyebabkan tekanan intracranial meninggi.
9.
Komplikasi sekunder
Tumor jinak selaput lender
(polip) dapat menyebabkan terjadinya perdarahan, tukak dan infeksi. Kistadenoma
Ovarii, mioma subserosum dapat mengalami perputaran tangkai, rasa nyeri yang
hebat dan invaginasi.
10.
Produksi hormon yang berlebihan
Tumor kelenjar endokrin dapat menghasilkan hormon yang
berlebihan, misalnya: Adenoma hipofisis akan menyebabkan akromegali /
gigantisme.
Pada
neoplasma ganas yang perlu diperhatikan :
Posisi tumor
dan komplikasi sekunder seperti pada
tumor jinak
1)
Produksi hormone
Sel-sel tumor ganas berdiferensiasi buruk maka tidak
membentuk hormon, kemungkinan terjadi defisiensi karena sel-sel normal dirusak
oleh sel tumor.
2)
Destruksi jaringan
sekitar
karena pertumbuhan infiltratif.
3)
Metastasis
Metastasis dan destruksi jaringan
sangat menentukan penyembuhan penyakit dan lamanya pasien dapat hidup. Hal ini dipengaruhi oleh daya imunologik sel
untuk menahan pertumbuhan dan penyebaran
sel tumor. Metastasis
dan kecepatan pertumbuhan dipengaruhi
oleh faktor genetik
4)
Kaheksia.
Hilangnya lemak tubuh, pasien sangat lemah, berat badan
menurun (kurus) keadaan umum sangat buruk sehingga mudah terserang penyakit
lain. Biasanya ada hubungan antara keganasan tumor ddan beratnya kaheksia.
Teori penyebab kaheksia :
Ø Karena sel-sel usus tidak
dapat lagi menyerap makanan sebab kehilangan fungsi akibat kalah persaingan
dengan sel-sel tumor dalam mendapatkan bahan makanan.
Ø Karena anemia berat
akibat banyaknya kerusakan sel-sel darah merah, disebabkan adanya hyperplasia
susunan retikuloendotelial karena dirangsang oleh jaringan tumor yang nekrotik.
Ø Kelaparan karena tukak
dan perdarahan, infeksi sekunder, destruksi organ tubuh yang penting, nyeri,
kurang tidur dan gelisah. Misalnya :
o
Ca Lambung :
kaheksia terjadi karena nafsu makan
berkurang, enzim pencernaan kurang
lancar, akibat nyeri yang hebat dan perdarahan serta tukak
o
Anak sebar pada
peritoneum menyebabkan gerakan usus berkurang dan asites (pengeluaran protein
).
o Anak sebar pada
hati menyebabkan fungsi berkurang dan metabolisme berkurang/menurun
o Anak sebar pada
pembuluh limfe abdomen bagian atas menyebabkan sumbatan duktus torasikus
sehingga terjadi gangguan metabolisme lemak.
PENANGANAN
KLINIS ( KURATIF DAN PALIATIF )
1.
Pembedahan
Pembedahan dapat merupakan terapi yang utama dan lebih
disukai pada banyak kanker. Kemajuan dalam teknik pembedahan, pengertian yang
lebih baik akan pola metastasis dari tumor – tumor dan perawatan pascabedah
yang intensifkini membuat suatu tumor dapat diangkat dari hampir seluruh bagian
tubuh. Pada eksisi neplasma dengan scalpel selain mengeluarkan jaringan tumor,
harus diperhatikan kemungkinan adanya
infiltrasi ke jaringan sekitarnya..
2.
Radioterapi
Penggunaan sinar untuk menghancurkan tumor berdasarkan
kenyataan bahwa sel-sel ganas lebih sensitif
terhadap penyinaran dari pada sel-sel normal. Pada terapi dengan
radioterapi terutama digunakan sinar X dan sinar gamma. Khasiat penyinaran pada
pengobatan kanker bergantung kepada jumlah sinar yang diserap oleh jaringan
tumor dan radiosensitivitas tumor tersebut. Sinar X dan sinar gamma dapat
menyembuhkan basalioma dari kulit, Ca laring, Ca serviks dan limpoma malignum.
3.
Kemoterapi
Kemoterapi adalah penggunaan obat
– obatan sitotoksik dalam terapi kanker. Kemoterapi bersifat sistemik. Kemoterapi
tampaknya merupakan cara yang lebih kuat untuk pengobatan kanker.Kemoterapi
mengeliminasi sel-sel Ca yang sedang dalam siklus pembelahan dan merusak enzim atau substrat yang dipengaruhi
system enzim berhubungan dengan
sintesa DNA sitostatika menghambat sel yang sedang membentuk DNA. Kemoterapi menyembuhkan :
leukemia limfositik dan morbus Hodgkin.
4. 
Bioterapi [Terapi
hormon dan imonoterapi]


Bioterapi atau terapi biologis
telah menjadi suatu modalitas penting yang ke empat dalam pengobatan kanker. Bioterapi
didefinisikan sebagai terapi dengan agens yang diambil dari sumber biologis dan
/ atau yang mempengaruhi respons biologis.
DAFTAR PUSTAKA
Corwin, Elisabeth J. 2001. Buku Saku Patofisiologi. Jakarta : EGC.
Otto, Sherly E. 2005. Buku Saku Keperawatan Onkologi. Jakarta : EGC.
Robbin, Cotran,dan Kumar. 1999. Buku Saku Dasar Patologi Penyakit.
Jakarta : EGC.
Sukardja, I. D. G. 2000. Onkologi Klinik. Edisi 2. Surabaya :
Airlangga University Press.
Underwood, J. C. E. 1999. Patologi Umum dan Sistemik. Volume 1,
Edisi 2. Jakarta : EGC.
No comments:
Post a Comment