Juniartha Semara Putra
Macam-macam Proses Metabolisme Karbohidrat dalam Tubuh
Macam-macam
Proses Metabolisme Karbohidrat dalam Tubuh
- Karbohidrat
adalah senyawa yang tersusun atas unsur-unsur C, H, dan O. Karbohidrat setelah
dicerna di usus, akan diserap oleh dinding usus halus dalam bentuk
monosakarida. Monosakarida dibawa oleh aliran darah sebagian besar menuju hati,
dan sebagian lainnya dibawa ke sel jaringan tertentu, dan mengalami proses
metabolisme lebih lanjut. Di dalam hati, monosakarida mengalami proses sintesis
menghasilkan glikogen, dioksidasi menjadi CO2 dan H2O,
atau dilepaskan untuk dibawa oleh aliran darah ke bagian tubuh yang memerlukan.
Hati dapat mengatur kadar glukosa dalam darah atas bantuan hormon insulin yang dikeluarkan oleh
kelenjar pankreas.
Kenaikan proses pencernaan dan penyerapan karbohidrat
menyebabkan glukosa dalam darah meningkat, sehingga sintesis glikogen dari
glukosa oleh hati akan naik. Sebaliknya, jika banyak kegiatan maka banyak
energi untuk kontraksi otot sehingga
kadar glukosa dalam darah menurun. Dalam hal ini, glikogen akan diuraikan
menjadi glukosa yang selanjutnya mengalami katabolisme menghasilkan energi (dalam
bentuk energi kimia, ATP). Faktor yang penting dalam kelancaran
kerja tubuh adalah kadar glukosa dalam darah. Kadar glukosa di bawah 70 mg/100
ml disebut hipoglisemia. Adapun di atas 90 mg/100 ml disebut hiperglisemia.
Hipoglisemia yang serius dapat berakibat kekurangan glukosa dalam otak sehingga menyebabkan hilangnya kesadaran
(pingsan). Hiperglisemia merangsang terjadinya gejala glukosuria, yaitu
ketidakmampuan ginjal untuk menyerap kembali glukosa yang telah mengalami
filtrasi melalui sel tubuh.
Hormon yang mengatur kadar gula dalam darah, yaitu:
- hormon insulin, dihasilkan oleh
pankreas, berfungsi menurunkan kadar glukosa dalam darah;
- hormon adrenalin, dihasilkan
oleh korteks adrenal, berfungsi menaikkan kadar glukosa dalam darah.
Macam-macam
proses metabolisme karbohidrat
A.
Glikogenesis. Glikogenesis adalah poses pembentukan
glikogen dari glukosa. Proses pembentukan glikogen sebagai berikut.
- Tahap pertama adalah
pembentukan glukosa-6-fosfat dari glukosa, dengan bantuan enzim glukokinase dan mendapat
tambahan energi dari ATP dan fosfat.
- Glukosa-6-fosfat dengan enzim glukomutase menjadi
glukosa-1-fosfat.
- Glukosa-1-fosfat bereaksi
dengan UTP (Uridin Tri Phospat) dikatalisis oleh uridil transferase
menghasilkan uridin difosfat glukosa (UDP-glukosa) dan pirofosfat
(PPi).
- Tahap terakhir terjadi
kondensasi antara UDP-glukosa dengan glukosa nomor satu dalam rantai
glikogen primer menghasilkan rantai glikogen baru dengan tambahan satu
unit glukosa.
Istilah
yang berhubungan dengan metabolisme penguraian glukosa sebagai berikut.
– Fermentasi atau peragian adalah proses penguraian senyawa kimia yang menghasilkan gas. Dalam hal ini adalah penguraian karbohidrat, etanol, dan CO2.
– Fermentasi atau peragian adalah proses penguraian senyawa kimia yang menghasilkan gas. Dalam hal ini adalah penguraian karbohidrat, etanol, dan CO2.
– Glikolisis adalah proses penguraian
karbohidrat menjadi piruvat.
–
Glikolisis anaerob
adalah proses penguraian karbohidrat menjadi laktat tanpa melibatkan O2.
–
Respirasi adalah proses reaksi kimia
yang terjadi apabila sel menyerap O2, menghasilkan CO2
dan H2O.
Respirasi
dalam arti yang lebih khusus adalah proses-proses penguraian glukosa dengan
menggunakan O2, menghasilkan CO2, H2O, dan
energi (dalam bentuk energi kimia, ATP) yang melibatkan metabolisme glikosis,
Daur Krebs, dan fosforilase bersifat oksidasi.
B.
Glikolisis.
Glikolisis
adalah proses penguraian karbohidrat menjadi piruvat. Karbohidrat di dalam usus
yaitu glukosa setelah melalui dinding usus. Glukosa dalam darah sebagian diubah
menjadi glikogen. Peristiwa oksidasi glukosa di dalam jaringan terjadi secara
bertingkat dan pada tingkat tertinggi dilepaskan energi melalui prosesproses
kimiawi (glukosa, glikogen) diubah menjadi piruvat. Piruvat ini merupakan zat
antara yang sangat penting dalam metabolisme karbohidrat.
Sifat-sifat peristiwa glikolisis, antara lain:
a.
oksidasi glikogen/glukosa menjadi piruvat laktat;
b.
dapat berlangsung secara aerob dan anaerob;
c.
diperlukan adanya enzim dan energi;
d.
menghasilkan senyawa karbohidrat beratom tiga;
e.
terjadi sintesis ATP dari ADP + Pi.
Pada
peristiwa glikolisis aerob dihasilkan piruvat, sedangkan pada glikolisis
anaerob dihasilkan laktat melalui piruvat. P
Glukoneogenesis adalah pembentukan glukosa dari piruvat (kebalikan
glikolisis).
Sifat-sifat
peristiwa glukoneogenesis antara lain:
a.
merupakan reaksi yang kompleks;
b.
melibatkan beberapa enzim dan organel sel, yaitu mitokondrion;
c.
terlebih dahulu mengubah piruvat menjadi malat;
d.
metabolisme piruvat diangkut ke dalam mitokondrion dengan cara pengangkutan
aktif melalui membran.
Dalam
peristiwa glukoneogenesis diperlukan energi sebanding dengan 12 molekul ATP.
C.
Daur Krebs.
Piruvat
diubah menjadi asam laktat, etanol, dan sebagian asetat. Asetat khususnya
asetil koenzim-A dapat diolah lebih lanjut dalam
suatu proses siklis yang disebut lingkaran trikarboksilat. Hal itu
dikemukakan oleh Krebs (1937), sehingga disebut juga Daur Krebs. Dalam proses
siklik dihasilkan CO2 dan H2O, terlepas energi yang mengandung tenaga kimia
besar, yaitu ATP (Adenosin Tri Phosfat). Daur Krebs merupakan jalur
metabolisme yang utama dari berbagai senyawa hasil metabolisme, yaitu hasil
katabolisme karbohidrat, lemak, dan protein.
Tahap-tahap
daur asam trikarboksilat (Daur Krebs) sebagai berikut.
a.
Fase pertama, terurainya asam piruvat terlebih dahulu atas CO2 dan
suatu zat yang mempunyai atom C (asetat). Senyawa kemudian bersatu dengan koenzim
A menjadi asetil koenzim A.
b.
Fase kedua, bersatunya asam oksalo asetat dengan asetil koenzim A sehingga
tersusun asam sitrat.
Tujuh
reaksi dalam Daur Krebs sebagai
berikut.
1)
Pembentukan sitrat dari oksalo asetat dengan enzim sitratsinase.
2) Pembentukan isositrat dari sitrat melalui cis-akonitat dengan enzim akonitase.
3) Oksidasi isositrat menjadi a-ketoglutarat dengan enzim isositrat dehidrogenase.
4) Oksidasi a-ketoglutarat menjadi suksinat dengan enzim a-ketoglutarat dehidrogenase.
5) Oksidasi suksinat menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase.
6) Penambahan 1 mol H2O pada fumarat dengan enzim fumarase menjadi malat.
7) Oksidasi malat menjadi oksalo asetat dengan enzim malat dehidrogenase.
2) Pembentukan isositrat dari sitrat melalui cis-akonitat dengan enzim akonitase.
3) Oksidasi isositrat menjadi a-ketoglutarat dengan enzim isositrat dehidrogenase.
4) Oksidasi a-ketoglutarat menjadi suksinat dengan enzim a-ketoglutarat dehidrogenase.
5) Oksidasi suksinat menjadi fumarat oleh enzim suksinat dehidrogenase.
6) Penambahan 1 mol H2O pada fumarat dengan enzim fumarase menjadi malat.
7) Oksidasi malat menjadi oksalo asetat dengan enzim malat dehidrogenase.
Satu
molekul asetil co-A dalam Daur Krebs menghasilkan 12 ATP. Adapun satu molekul
glukosa akan menghasilkan 38 ATP.
No comments:
Post a Comment