Juniartha Semara Putra
LAPORAN APLIKASI THERAPI AKTIVITAS KELOMPOK
DENGAN TOPIK SOSIALISASI & STIMULASI PERSEPSI
Pelaksanaan terapi aktivitas kelompok sosialisasi &
stimulasi persepsi dimulai pada pukul 16.10 WIB dan klien sudah siap mengikuti
terapi aktivitas kelompok. Hal ini dimungkinkan karena therapist telah
melakukan kontrak dengan klien sehari sebelumnya secara jelas dan adanya
hubungan saling percaya yang sudah terbina antara perawat dan klien.
Dari rencana terapi aktivitas kelompok sosialisasi &
stimulasi persepsi yang ditujukan kepada 10 klien ternyata pada pelaksanaannya
satu orang klien tidak dapat megikuti terapi. Namun ada satu klien baru dengan
masalah halusinasi dengan sengaja diikutsertakan oleh perawat. Adapun klien
yang diobservasi berjumlah 9 orang karena satu orang klien yang ikut adalah
klien retardasi mental.
IMPLEMENTASI
1. Persiapan
dan Pelaksanaan
- Menyiapkan lingkungan : mengatur kursi dan meja sehingga ruangan tampak luas untuk terapi bermain, menyediakan tape recorder dan menggembungkan balon yang berisi kertas perintah
- Memperkenalkan diri
- Menyebutkan tujuan
- Menjelaskan peraturan permainan
- Menghidupkan tape recorder
- Memimpin dan memfasilitasi permainan : permainan dilakukan selama + 30 menit dengan memutar kotak kecil ke masing-masing klien secara bergiliran dan Co-Leader menghentikan musik pada klien yang dituju. Klien yang memegang kotak kecil, maju untuk memperkenalkan diri dan meledakkan balon untuk melaksanakan perintah yang ada di dalam balon. Setelah melaksanakan perintah, klien kembali ke kelompoknya dan musik dihidupkan lagi. Demikian seterusnya sehingga semua klien mendapatkan bagian. Klien yang belum mendapatkan bagian dipersilahkan maju oleh Leader untuk memperkenalkan dirinya dan menyebutkan teman-temannya.
- Melakukan ekpresi perasaan selama 10 menit dengan kegiatan sebagai berikut :
-
Menanyakan perasaan klien setelah mengikuti therapi
aktivitas kelompok
-
Memberikan kesempatan pada klien untuk mengungkapkan
perasaannya dan memberikan tanggapan terhadap apa yang telah diungkapkan klien
lain
-
Memberi kesempatan klien untuk memberikan usulan atau
saran tentang terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi
2. Penutup
- Co-Leader menyetel musik, perawat dan klien berjoget bersama
- Leader menjelaskan bahwa terapi aktivitas hari ini telah selesai
- Leader mempersilahkan klien untuk beristirahat
3. Evaluasi
- Evaluasi Input
-
Tim berjumlah delapan orang yang terdiri dari leader 1
orang, co leader 1 orang, fasilitator 4 orang, observer 2 orang dan dibantu
oleh 1 orang perawat ruangan, operator tape dan kaset dirangkap oleh Co-Leader
-
Lingkungan memenuhi syarat luas, cahaya dan ventilasi
cukup, lantai tidak licin dengan suasana tenang namun ceria.
-
Peralatan : tape dengan kaset dangdut berfungsi dengan
baik dan kursi
-
Klien : tidak ada kesulitan dalam memilih klien yang
sesuai dengan kriteria terapi aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi
persepsi
- Evaluasi Proses
-
Leader dibantu oleh Co-Leader menjelaskan aturan main
dengan jelas
-
Fasilitator menempatkan diri di sela-sela klien dan
aktif memotivasi klien yang kurang aktif dan diam. Fasilitator ikut terlibat
dalam permainan dan bergoyang mengikuti irama musik sehingga klien mengikuti
fasilitator.
-
Observer menempatkan diri diantara klien dan para
fasilitator sehingga memungkinkan untuk mengamati dan mengawasi secara keseluruhan jalannya
permainan terapi aktifitas kelompok.
-
Kronologis pelaksanaan terapi aktivitas kelompok
sosialisasi & stimulasi persepsi adalah
sebagai berikut :
Terapi aktivitas kelompok dimulai
pukul 16.10 WIB dengan rencana peserta 10 orang namun 1 orang tidak mengikuti
dengan alasan tidak biasa pesta (Klien OTB dengan Waham Kebesaran). Satu orang
klien baru diikutkan (klien Tn. Warso) tanpa rencana awal sehingga total klien
tetap 10 orang namun yang diobservasi hanya 9 orang klien. Sesuai dengan
rencana, permainan dilakukan dalam 35 menit namun permainan berlangsung hanya
30 menit karena jam makan klien sudah dekat (jam makan klien pk. 17.00 WIB).
Selama dalam proses kegiatan tidak ada klien yang meninggalkan permainan.
Ekspresi perasaan selama 10 menit
dipimpin oleh Leader yang didampingi oleh Co-Leader. Kelompok klien duduk
dimasing-masing kursi yang telah disediakan didampingi oleh 4 orang fasilitator.
Peserta aktivitas kelompok diminta mengungkapkan perasaannya menyampaikan kesan
dan pendapatnya setelah mengikuti permainan tadi yaitu :
§ Tn.
Ading, saat diminta mengungkapkan perasaannya klien mengatakan senang, gembira,
lupa dengan masalah dan mengungkapkan harapan agar kegiatan seperti ini
dilakukan lebih sering
§ Tn.
Ari, mengungkapkan perasaannya selain merasa gembira ia dapat berkenalan dengan
teman-teman dalam satu kelompok.
§ Tn.
Warso, mengungkapkan bahwa dengan kegiatan ini ia mengenal klien-klien lain
karena ia adalah klien baru
- Evaluasi Output
Setelah melakukan terapi aktivitas
kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi pada hari Jumat, 7 Mei 1999
dengan 10 klien yang dilibatkan dan dari 9 klien yang diobservasi didapatkan
hasil sebagai berikut :
-
90% dari jumlah klien mampu menyebutkan identitas,
alamat, suku bangsa, dan keterangan mengenai dirinya yang ditanyakan oleh
perawat maupun klien lain.
-
80% dari jumlah klien mampu menterjemahkan perintah
sebagai stimulus persepsi dan melaksanakan perintah tersebut sesuai dengan isi
perintah permainan
-
90% dari jumlah klien mampu berespon terhadap klien
lain dengan mendengarkan klien lain yang sedang berbicara
-
100% dari jumlah klien mampu mengikuti aturan main yang
telah ditentukan
-
50% dari jumlah klien mau mengemukakan pendapat tentang
therapi aktifitas kelompok yang dilakukan
- Evaluasi Umum
Keberhasilan pelaksanaan terapi
aktivitas kelompok sosialisasi & stimulasi persepsi di ruang Cendrawasih
terjadi karena adanya beberapa faktor pendukung yang meliputi : luas tempat
pelaksanaan TAK yang cukup memadai, ventilasi cukup, peralatan tersedia,
permainan sederhana dengan perintah sederhana, gerakan sederhana, irama musik
ceria, mudahnya mencari klien sesuai kriteria dan hubungan saling percaya
perawat klien yang sudah terbina.
Sedangkan hambatan yang ditemui
selama pelaksanaan terapi aktivitas kelompok sosialisasi meliputi : jam makan
klien dekat dengan waktu pelaksanaan TAK sehingga konsentrasi peserta TAK agak
terpecah, dan satu orang klien kelolaan yaitu Tn. OTB tidak mau mengikuti
kegiatan TAK dengan mengatakan “Seorang profesor tidak biasa berpesta dan
berfoya-foya” padahal sehari sebelum TAK sudah dilakukan kontrak dan klien
sudah bersedia. Klien OTB mengalami waham dan perawat tidak memaksa klien untuk
mengikuti TAK.
No comments:
Post a Comment