Juniartha Semara Putra
ARTI
OBSTETRI
Obstetri merupakan cabang ilmu kedokteran yang berhubungan
dengan persalinan, hal-hal yang mendahuluinya dan gejala-gejala sisanya (Oxford
English Dictionary, 1933). Obstetri
terutama membahas tentang fenomena dan penatalaksanaan kehamilan, persalinan
puerperium baik pada keadaan normal maupun abnormal. Nama lain obstetri adalah
mid wifery.
Tujuan obstetri
yaitu agar supaya setiap kehamilan yang diharapkan dan berpuncak pada ibu dan
bayi yang sehat. Juga berusaha keras mengecilkan jumlah kematian wanita dan
bayi sebagai akibat proses reproduksi atau jumlah kecacatan fisik, intelektual
dan emosional yang diakibatkannya.
Statistik Vital
Obstetri
Statistik vital
obstetri meliputi:
1. Kelahiran
2. Angka
kelahiran
3. Angka fertilitas
4. Kelahiran hidup
5. Lahir mati (still birth)
6. Kematian neonatal
7. Angka lahir mati
8. Angka kematian janin (sama dengan angka lahir mati)
9. Angka kematian neonatal
10. Angka kematian perinatal
11. Berat badan lahir rendah
12. Bayi cukup bulan (term infant)
13. Bayi kurang bulan (prematur)
14. Bayi lewat bulan (post term)
15. Abortus
16. Kematian ibu langsung (direct maternal death)
17. Kematian ibu tak langsung (indirect maternal death)
18. Kematian non maternal
19. Angka kematian ibu atau mortalitas ibu (maternal death
rate atau maternal
mortality).
Kelahiran
Kelahiran adalah ekspulsi atau ekstraksi lengkap seorang
janin dari ibu tanpa memperhatikan apakah tali pusatnya telah terpotong atau
plasentanya masih berhubungan. Berat badan lahir adalah sama atau lebih 500
gram, panjang badan lahir adalah sama atau lebih 25 cm, dan usia kehamilan sama
atau lebih 20 minggu.
Angka Kelahiran
Angka kelahiran adalah jumlah kelahiran per 1000 penduduk.
Angka Fertilitas
Angka fertilitas adalah jumlah kelahiran hidup per 1000
populasi wanita usia 15-44 tahun.
Kelahiran Hidup
Tanda utama kelahiran hidup adalah neonatus dapat bernapas.
Tanda-tanda kehidupan lainnya meliputi denyut jantung dan gerakan spontan yang
jelas dari otot volunter.
Lahir Mati (Still Birth)
Lahir mati ditandai oleh tidak ada satupun tanda-tanda
kehidupan pada saat atau setelah kelahiran.
Kematian Neonatal
Kematian neonatal terdiri atas kematian neonatal dini dan
kematian neonatal lanjut. Kematian neonatal dini adalah kematian seorang bayi yang
dilahirkan hidup dalam 7 hari setelah kelahiran. Kematian neonatal lanjut
adalah kematian seorang bayi yang dilahirkan hidup lebih 7 hari sampai kurang
29 hari.
Angka Lahir Mati
Angka lahir mati adalah jumlah bayi yang dilahirkan mati per
1000 bayi yang lahir.
Angka Kematian Neonatal
Angka kematian neonatal adalah jumlah kematian neonatal per
1000 kelahiran hidup.
Angka Kematian Perinatal
Angka kematian perinatal adalah jumlah bayi lahir mati
ditambah kematian neonatal per 1000 kelahiran total.
Berat Badan Lahir
Rendah
Berat badan lahir
rendah adalah berat badan lahir kurang 2500 gram.
Bayi Cukup Bulan
Bayi cukup bulan
adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan 37-42 minggu atau 260-294
hari.
Bayi Kurang Bulan
(Prematur)
Bayi kurang bulan
adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan kurang 37 minggu.
Bayi Lewat Bulan
Bayi lewat bulan
adalah bayi yang dilahirkan dengan usia kehamilan lebih 42 minggu.
Abortus
Abortus adalah
pengambilan atau pengeluaran janin atau embrio dari uterus selama paruh pertama
masa kehamilan (20 minggu atau kurang) atau berat badan lahir kurang 500 gram
atau panjang badan lahir 25 cm atau kurang.
Kematian Ibu
Langsung
Kematian ibu
langsung disebabkan komplikasi obstetri dari kehamilan, persalinan atau puerperium
dan akibat intervensi, kelahiran, dan terapi tidak tepat.
Kematian Ibu Tak
Langsung
Kematian ibu tak
langsung disebabkan oleh penyakit yang timbul selama kehamilan, persalinan atau
puerperium dan diperberat oleh adaptasi fisiologis ibu terhadap kehamilan.
Misalnya kematian ibu karena komplikasi stenosis mitral.
Kematian Non
Maternal
Kematian non
maternal disebabkan oleh kecelakaan atau faktor kebetulan yang sama sekali
tidak berhubungan dengan kehamilan.
Angka Kematian
Ibu
Angka kematian
ibu adalah jumlah kematian ibu akibat proses reproduktif per 100.000 kelahiran
hidup.
Sebab-sebab umum
kematian ibu yaitu :
1. Perdarahan
2. Hipertensi
3. Infeksi
Perdarahan
Perdarahan yang
dapat menyebabkan kematian ibu terdiri atas perdarahan post partum, perdarahan
berkaitan abortus, perdarahan akibat kehamilan ektopik, perdarahan akibat
lokasi plasenta abnormal atau ablasio plasenta (plasenta previa dan absupsio
plasenta), dan perdarahan karena ruptur uteri.
Hipertensi
Hipertensi yang
dapat menyebabkan kematian ibu terdiri atas hipertensi yang diinduksi kehamilan
dan hipertensi yang diperberat kehamilan. Hipertensi umumnya disertai edema dan
proteinuria (pre eklamsia). Pada kasus berat disertai oleh kejang-kejang dan
koma (eklamsia).
Infeksi
Infeksi nifas
atau infeksi panggul post partum biasanya dimulai oleh infeksi uterus atau
parametrium tetapi kadang-kadang meluas dan menyebabkan peritonitis,
tromboflebitis dan bakteriemia.
Alasan menurunnya
angka kematian ibu :
- Transfusi darah
- Anti mikroba
- Pemeliharaan
cairan elektrolit, keseimbangan asam-basa pada komplikasi-
komplikasi serius kehamilan dan persalinan.
Kematian
reproduktif adalah kematian akibat kehamilan dan penggunaan teknik-teknik untuk
mencegah kehamilan (teknik kontrasepsi).
Kematian Perinatal
Kematian neonatus yang terbanyak adalah :
1. Berat badan lahir rendah
2. Cedera susunan saraf pusat akibat hipoksia in utero dan
cedera traumatik
selama persalinan dan kelahiran
3. Malformasi
kongenital
Sumber :
Cunningham, Mac Donald, Gant. Obstetri Williams, ed. ke-18.
dr. Joko Suyono & dr. Andry Hartono (penerj.). Jakarta : EGC.
No comments:
Post a Comment