Juniartha Semara Putra
B. Tujuan Range of Motion (ROM)
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
2. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi
D. Jenis Range of Motion (ROM)
* ROM pasif
Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %.
* ROM aktif
Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.
E. Jenis Gerakan Range of Motion (ROM)
* Fleksi
F. Sendi yang digerakan pada Range of Motion (ROM)
1. ROM Aktif
Seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.
2. ROM Pasif
Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
* Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)
* Bahu tangan kanan dan kiri ( fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi, Rotasi bahu)
* Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)
* Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi)
*Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi, oposisi)
* Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi internal/eksternal)
*Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, Rotasi)
* Jari kaki (fleksi/ekstensi)
G. Indikasi Range of Motion (ROM)
* Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
* Kelemahan otot
* Fase rehabilitasi fisik
* Klien dengan tirah baring lama
H. Kontra Indikasi Range of Motion (ROM)
* Trombus/emboli pada pembuluh darah
* Kelainan sendi atau tulang
* Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
I. Perhatian Range of Motion (ROM)
* Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah latihan
* Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien
* Ulangi gerakan sebanyak 3 kali
ROM
(Range of Motion)
A. Pengertian
Range of Motion (ROM)
Range of motion atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan yang
mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh: sagital,
frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati tubuh
dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan. Potongan
frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi bagian depan
dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang membagi tubuh
menjadi bagian atas dan bawah.
Pada ROM terjadi latihan gerakan sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi
dan pergerakan otot. Klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai
gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif.
Persambungan tulang atau
sendi (artikulasi) adalah pertemuan dua buah tulang atau beberapa tulang
kerangka. Artrologi adalah ilmu yang mempelajari tentang persendian.
Alat gerak dibagi atas :
a. Alat
anggota gerak pasif :Gerakan yang dilakukan oleh kerangka tulang badan
b. Alat
anggota gerak aktif : Gerakan yang dilakukan oleh otot-otot badan
Umumnya rangka tulang
terbentuk dari tingkat pendahuluan dari jaringan rawan ada juga sebagai
pengganti (tulang keras) dan jaringan ikat sebagai jaringan penutup.Sendi
adalah tempat dua tulang atau lebih saling berhubungan baik terjadi pergerakan
atau tidak.Dalam perkembangan jaringan ikat diganti oleh jaringan rawan.
Untuk memungkinkan
terjadinya gerakan maka ditempat tertentu ada jaringan ikat dan jaringan rawan
diganti dengan jaringan tulang pada ujung tulang akan tinggal suatu lempeng
jaringan rawan sebagai rawan sendi. Stabilitas sendi bergantung pada :
a. Permukaan
sendi, bentuk tulang memegang peranan penting pada stabilitas sendi.
b. Ligamentum,
ligamentum fibrosa mencegah pergerakan sendi secara berlebihan. Kalau regangan
terus berlangsung lama, ligamentum fibrosa akan teregang.Ligamentum elastis
sebaiknya mengembalikan panjang asal setelah teregang, misalnya tulang
pergerakan memegang peranan aktif dalam menyokong sendi dan membantu
menegmbalikan tulang pada posisi asalnya setelah melakukan pergerakan.
c. Tonus
otot, pada kebanyakan sendi tonus otot merupakan factor utama yang mengatur
stabilitas.
Persyarafan sendi
Kapsul dan ligamentum
mendapat saraf sensoris.Pembuluh darah mendapat serabut saraf otonom simpatis.
Rawan yang meliputi permukaan sendi mendapat sedikit ujung saraf dekat
pinggirnya.
Peregangan berlebihan
pada kapsula dan ligamentum menimbulkan refleks kontraksi otot sekitar
sendi.Peregangan yang berlebihan akan menimbulkan rasa nyeri. Serabut simpatis
mengatur suplai darah pada sendi.Menurut hokum Hilton, saraf yang mempersarafi
sendi juga mempersarafi otot yang menggerakkan sendi dan kulit insersi otot
tersebut.
Sendi utama terdiri dari :
· Sendi
fibrus atau sinartrosis, ialah sendi yang tidak bergerak, misalnya persambungan
tulang bergigi (sutura) yang terdapat pada kepala sela antara tulang pipih yang
menyatukan os frontal, os parietal, os temporal, os etmoidel. Sendi
sindesmosis, permukaan sendi dihubungkan oleh membrane pada sendi tibia dan
fibula inferior. Sendi tulang rawan (amfiartrosis), ialah sendi dengan gerakan
sedikit, permukaan dipisahkan oleh bahan antara yang memungkinkan sedikit gerakan.
Misalnya, sendi pada simfisis pubisdipisahlan oleh tulang rawan.
· Sendi
antara manubrium sterni dan korpus sterni, sendi pada tulang rawan primer yang
dijumpai pada epifisis dan diafisis tulang pipa .
· Sendi
sinovial (diartrosis), persendian yang bergerak bebas dan terdapat banyak
ragamnya dan semua mempunyai cirri yang sama. Ciri-ciri sendi yang bergerak
bebas : ujung tulang masuk dalam formasi persendian, ditutup oleh tulang rawan
hialin, ligament untuk mengikat tulang-tulangnya bersama.Sebuah rongga
persendian terbungkus oleh sebuah kapsul dari jaringan fibrus dan diperkuat
oleh ligamen.
Sendi sinovial
Sendi synovial terdiri
dari :
1. Sendi
putar, bongkol sendi tepat masuk dalam mangkok sendi yang dapat memberikan
selurih arah, misalnya sendi panggul, dan sendi peluru yang tepat di bahu.
2. Sendi
Engsel, satu permukaan bundar diterima oleh yang lain sedimikian rupa sehingga
gerakan hanya dalam 1 bidang dan 2 arah, misalnya sendi siku dan sendi lutut.
3. Sendi
kondiloit, seperti sendi engsel tetapi dapat bergerak dalam 2 bidang dan 4
arah, lateral, kedepan dan kebelakang.Fleksi, ekstensi, abduksi, dan adduksi,
misalnya pergelangan tangan.
4. Sendi
berporos, atau sendi putar, pergerakan sendi memutar seperti pergerakan kepala
sendi. Atlas berbentuk cincin berputar disekitar prosesus odontoid. Contoh lain
adalah gerakan radius di sekitar ulna pronasi dan supinasi.
5. Sendi
Pelana atau sendi timbale balik, misalnya sendi rahang dan tulang metakarpalia
pertama (pergelangan tangan) yang dapat memberikan banyak kebebasan uuntuk
bergerak, misalnya ibu jari dapat berhadapan dengan 5 jari lainnya.
Pembatasan gerak sendi
Pergerakan sendi banyak
ditemukan oleh permukaan persendiaan, misalnya dibatasi oleh prosesus olekrani
pada sendi bahu, ligament iliofemoral pada sendi panggul.
Kalau melihat
bentuk-bentuk sendi tersebut diatas maka pergerakan tulang dapat benar-benar
bebas.Tetapi kenyataan dalam pergerakan sehari-hari tidak demikian halnya, oleh
karena pergerakan tersebut dihalangi dan dibatasi oleh otot yang terdapat di
sekeliling sendi dan juga adanya ikat sendi. Pada sendi panggul, ikat sendi ini
amat banyak sehingga pergerakan sendi tersebut sangat terbatas.
Persendian menurut tempat
Sendi anggota gerak atas
a.
Sendi pergelangan bahu
Art.Sternoklavikular. Sendi ini adalah
hubungan antara gelang bahu batang badan, antar perssternalis klavikula
manibrium sterni rawan iga I, sebelah atas berhubungan dengan klavikula dan
sebelah bawah dengan sternum.
Alat- alat khususnya :
· Kapsula
artikularis, jaringan fibrosa sekeliling sendi
· Ligamentum
sternoklavikular yang menghubungkan ujung medialis klavikula dengan manubrium
sterni
· Ligamentum
interklavikular menghubungkan kedua ujung klavikula dengan ujung kranialis
sternum
· Ligamentum
kostaklavikular menghubungkan tuberositas kostalis klavikula dengan rawan iga I
· Discus
articularis terletak antara permukaan sendi sternalis klavikula, melekat pada
tepi atas belakang permukaan sendi klavikula
Art. Akromioklavikular. Sendi ini merupakan
hubungan antara ekstremitas akromialis dan klavikula.
Alat-alat khususnya :
· Kapsula
artikularis, terletak di atas dan di bawah ligamentum akromioklavikularis
superior dan inferior
· Ligamentum
akromioklavikularis superior, menghubungkan bagian atas ekstremitas
akromialis klavikulare dengan permukaan atas akromion
· Ligamentum
akromioklavikularis inferior, di bawah artikulatio akromioklavikularis
· Ligamentum
korakoklavikulare, menghubungkan prosessus korakokoideus dengan tuberositas
korakoklavikula
· Ligamentum
trapezoideu, bagian anterior dan lateral
Art.humeri. Persendian ini merupakan sendi
peluru karena kaput humeri merupakan sebuah bola yang melekat pada bagian dalam
bidang skapula denagn kaput humeri
· Gerakan
antefleksi dan retrofleksi, gerakan berlangsung sekeliling sumbu dengan gerakan
horizontal
· Gerakan
abduksi dan adduksi, gerakan berlangsung dalam bidang scapula sekeliling sumbu,
gerak yang sagitalis dan tegak lurus pada bidang scapula
· Gerakan
rotasi, gerakan sekeliling sumbu yang memanjang pada sumbu humerus, ketiga
sumbu gerak berpotongan tegak lurus di kaput humeri
b.
Sendi siku (art.cubiti)
Bagian ini merupakan artikulasiokomposita,
pada sumbu ini bertemu humerus, ulna dan radius.Sedangkan menurut faalnya sendi
ini merupakan suatu sendi engsel yang terdiri dari 3 bagian
Art.Humeroulnaris. Sendi antara trokhlea
humeri dan insisura semilunaris ulnae. Kedua permukaan sendi mempunyai bidang
pertemuan yang terletak pada sikap lengan yang sedikit diketulkan sehingga
merupakan sikap terbaik bagi lengan untuk menerima tumpuan.
Art.Humeroradialis. Sendi antara capitulum
humeri fovea capitulum radii.
Art. Radio ulnaris proksimal. Sendi antara
sirkumferensia artikularis radii dan insisura radialis ulna.
Alat-alat khususnya :
· Kapsula
artikularis melekat pada epikondilus medialis permukaan depan.Humerus diatas
fossa koronoidea dan fossa radialis sebelah bawah melekat padapermukaan
anterior prosessus koronoideus ulnae
· Ligamentum
kolateral ulnae, ligamentum ini tebal merupakan 3 buah pita berbentuk segitiga,
ligamentum ini berhubungan dengan M.Triseps Braci, flexor carpi ulnaris, nervus
ulnaris merupakan origo dari M.Flexordigitorum sublimis
· Ligamentum
kolateral radiale merupakan pita sederhana yang menghubungkan epikondilus
lateralis humeri dengan ligamentum ulnare berhubungan dengan M.Supinator
· Art.radioulnaris
proximal, merupakan sendi antara sirkumferensia artikularis radii dengan
insisura radialis ulna dan ligamentum ulnare
· Art.
Radioulnaris distalis, sendi antara sirkumferensia articularis capituli ulna
dengan insisura radii.Rongga sendi berbentuk huruf L dibentuk oleh ulna dan
radius permukaan sendi sangat luas sehingga terdapat kemungkinan yang luas
untuk pergerakan spinalis dan pronasi
· Sinartrosis,
kedua ulna dan radius dihubungkan oleh koroidea oblique dan membrane interrosa
antebrakhii
c.
Sendi Lengan bawah dan tangan
Art. Radiokarpal. Merupakan sendi
ellipsoid, hubungan antara ujung distal radialis yang merupakan lekuk sendi dan
os navikulare, lunatum dan triquitrum merupakan kepala sendi yang terletak
disebelah distal.
Art. Karpometacarpae, terdiri dari :
a. Art
carpometacarpae I (pollicis), hubungan antara os metacarpal I dan os
multangulum manus merupakan sendi pelanan simpai sendi sangat longgar sehingga
pergerakan lebih luas
b. Articulationes
carpometacarpae II-V, sendi antara ossa carpalia dan ossa matacarpalia II-V
Articulationes intermetacarpae, basis ossis
metacarpalia II-V bersendi satu sama lainnya dengan satu permukaan sendi yang
kecil
Articulationes metacarpophalangeal,
merupakan sendi antara ossis metakarlia, kepala sendi dengan basis ossis palanx
I merupakan lekuk sendi
Articulationes digitorum manus, sendi
antara palanx I,II,III merupakan sendi-sendi engsel yang diperkuat oleh
(lig.vaginale,lig.kollateral,lig.posterior)
Persendian gelang panggul
Sendi pinggul adalah sendi synovial dari varietas
sendi putar. Kepala sendi femur ke dalam asetabulum tulang koksa. Sendi ini
tebal dan kuat, membatasi gerakan sendi ke seluruh arah dan membentuk sikap
tegak tubuh dalam keadaan berdiri, gerakan sendi fleksi, ekstensi, abduksi,
endorotasi, dan eksorotasi.
a. Articulatio
sakroilliaka
Persendian antara os sacrum dengan os ileum
melalui fascies artikularis ossis illii dan fascies artikularis ossis
sacrum.Sendi ini merupakan hubungan antar gelang pangguk dengan rangka badan
yang identik dengan artikulasio sternoklavikularis. Artikulasio ini mempunyai
gerakan yang sangat kecil karena banyak cekungan, cembungan dan persendian
tidak rata, selain itu banyak ligamentum pada sendi
b. Art.Simfisis
Pubis
Hubungan antara kedua os pubis.Di dalamnya
ada suatu kavum yang disebut pseudokruris berupa kartilago dinamakan
fibrokartilago interpubis.
c. Artikulatio
koxae
Persendian ini merupakan enarthrosis
spheroidea, diperkuat oleh ligamentum illeo femorale sehingga caput femoris
bisa keluar dari lekuknya dan berada di bawah os ileum.
d. Persendian
tungkai atas dan lutut
Articulatio genu menghubungkan permukaan
ujung tulang distal os femur dengan permukaan ujung proksimal tibia yaitu
antara condilus medialis dan lateralis ossis femur dengan fascies articularis
superior ossis tibia. Di depan sendi ini terdapat patella.
Sendi lutut adalah sendi engsel yang
dibentuk oleh kondilus femoralis yang bersendi dengan permukaan dari kondilus
tibia.Patela terletak di atas permukaan yang halus pada femur tetapi tidak
termasuk dalam sendi lutut.
Persendian Tungkai bawah
Persendian ini merupakan persendian antara fibia dan fibula.
a.
Artikulatio Tibia-tibula Proximal
Sendi yang terdapat antara facies
artikularis kapitulungfibula ossis pada kondilus dengan fascies artikularis
fibularis ossis pada kondilus fibia, ikat sendi ligamentum tibio fibularis
proximal
b.
Sindesmis tibio fibularis
Persendiian antara fascies artikularis
tibialis ossis fibulae dengan insisura fibularis ossis tibialis.Ikat sendi
terdiri dari :
· Ligamentum
tibio fibularis inferior-anterior
· Ligamentum
tibio fibularis inferior posterior
· Ligamentum
tibia fibularis transversa
c.
Hubungan antara Krista interosea fibula dan
Krista interosea tibia
Hubungan ini terbentag melalui membrane
interrosa kruris yang terbentang dari proksimalis di bawah colum fibulae ke
distal samping batas 1/3 distal os tibia dan os fibula. Arah serabut membrane
unterosa cruris dari medial dan lateral bawah menuju os fibula.
d.
Persendian kaki
Art.talo tibia fibularis.Art talo tibia
fibularis (pergelangan kaki, antar fascies articularis tali os tibia dan os
fibula dengan trochlea tali bagian medial dan lateral. Bentuk sendi engsel
gerakan sendi ini ddapat dilakukan dorsal flexio fan plantar plexio (extensio).
Sendi tibio fibular
dibentuk antara ujung bawah kedua tulang tungkai bawah batang dari
tulang-tulang itu digabungkan oleh sebuah ligamen antar tulang yang membentuk
sebuah sendi ketiga antara tulang-tulanh itu.
Art.talo tarsia.Art talo tarsia (sendi loncat), karena pada pergerakan meloncat
ada dua bagian :
· Art
talo calcaneo (sendi loncat atas), antara fascies articularis calcanei
posterior ossis talus dan fascies articularis tali posterior ossis calcaneus
· Art
talo calcaneo navicularis ( sendi loncat bagian bawah) antara fasies artikular
naviculare kalkanei media anterior dan fasies artikularis naviculare
ossis talus dengan fascies tali media anterior ossis calcaneus dan fasies
artikularis tali ossis navikularf pedis.gerakan sendi dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu gerakan plantar fleksi dan adduksi serta gerakan dorsal fleksi
kaki disertai adduksi.
Art. Tarso transversa. Art tarso transversa
merupakan linea amputasiones choparti. Ada dua bagian yaitu art. Talo navikularis
pedis (antara kapitulum tali fascies artikularis tali os navikularis pedis) dan
art kalkanea kuboida (antara artikularis kuboidea dari os kolumnae fasies
artikularis kalkanei dari os kuboideum). Gerakan rotasi sumbu gerak searah
dengan panjang kaki.
Art tarso metatarsea. Sendi ini ada
diantara permukaan distal ossa kunaiformi renon I,II,III dengan permukaan
proksimal ossa metatarsalia I,II,III. Permukaan sendi distal os koboideum
dengan permukaan proksimal ossa metatarsalia IV,V. antara permukaan distal ossa
metatarsaliadengan permukaan proksimal ossa falangea I, digiti I,II,III,IV,V.
Art interfalangeal. Ada di antara ruas jari
I,II,III masing-masing jari (digiti) I,II,III,IV,V untuk gerakan flexio dan
extension (sendi engsel).
Sendi kolumna vertebralis
Kecuali vertebrae servikalis I, semua
vertebrae lainnya saling berartikulasi dengan perantaraan artikulasio
kartilaginea dan artikulasio synovial.
a. Sendi
antara korpus vertebrae
Permukaan atas dan bawah korpus vertebrae
yang berdekatan dilapisi oleh tulang rawan hialin tipis. Di antara lempeng
tersebut terdapat diskus intervertebralis yang tersusun oleh jaringan
vibrokartilago. Di daerah servikal bawah ditemukan banyak sendi synovial kecil,
yaitu di kiri-kanan diskus intervertebralis antara permukaan atas dan bawah
korpus vertebrae.
Ligamentum longitudinal anterior dan
posterior berjalan turun menyusuri permukaan anterior dan posterior kolumna
vertebralis dari cranium sampai sacrum. Ligamentum anterior lebar menempel kuat
pada tepi depan sisi kornu vertebrae dan diskus intervertebralis. Sedangkan
ligamentum posterior lemah dan sempit, melekat pada posterior diskus.
b. Sendi
di antara arkus vertebrae
Sendi ini terdiri dari dua sendi synovial
di antara prosessus artikularis superior dan inferior vertebrae. Fasies
artikularis tertutup oleh tulang rawan hialin dan sendi dikelilingi oleh
ligamentum kapsularis.
Ligamentum supraspinalis menghubungkan
ujung tulang prosessus vertebrae. Ligamentum intersoinalis berjalan di antara
prosessus spinosus yang berdekatan. Ligamentum plava menghubungkan dua lamina,
berdekatan pada daerah servikal ligamentum supraspinalis dan interspinalis,
sangat tebal membentuk lig nuchea meluas dari prosessus spinosus sampai ke
protuberonsia oksipitalis eksterna. Permukaan anteriornya melekat erat pada
prosessus spinosus servikalis.
c. Artikulatio
atianto oksipitalis
Sendi ini merupakan sendi synovial antara
kondius oksipitalis kiri-kanan, foramen magnum, di atas fascies artikularis
superior massa lateral, atlas bagian bawah. Membrane atianto oksipitalis
anterior merupakan lanjutan ligamentumlongituninale anterius, menghubungkan
arcus anterior atas dengan tepi anterior foramen magnum. Membrane atianto
oksipitalis superior menghubungkan askus posterior atlas dengan tepi posterior
foramen magnum.
d. Artikulatio
atianto aksilaris
Sendi ini terdiri dari 3 sendi synovial
antara dens aksis dengan arkus anterior atlas yang lain di antara massa
lateralis kedua tulang.
- Lig
apisis dentis, terletak di tengah, menghubungkan apeks dentis dengan tepi
anterior foramen magnum.
- Lig
alaria, terletak di kiri kanan ligamentum apicis dentis menghubungkan dens
aksis dengan sisi medial condilus oksipitalis.
- Lig,
cruciforme atiantis terdiri dari lig. Transversum atiantis yang kuat dan
fasculi longitudinalis yang lemah, ujung transversum melekat pada bagian
dalam massa lateralis atlas dan mengikat aksis.
B. Tujuan Range of Motion (ROM)
1. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot.
2. Mempertrahankan fungsi jantung dan pernapasan
3. Mencegah kontraktur dan kekakuan pada sendi
C. Kegunaan
Range of Motion (ROM)
Latihan ROM ini membantu
menjaga otot dan sendi yang sehat sebagaimana mestinya. Tanpa latihan ini,
aliran darah dan fleksibilitas sendi menurun.
D. Jenis Range of Motion (ROM)
* ROM pasif
Perawat melakukan gerakan persendian klien sesuai dengan rentang gerak yang normal (klien pasif). Kekuatan otot 50 %.
* ROM aktif
Perawat memberikan motivasi, dan membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri sesuai dengan rentang gerak sendi normal (klien aktif). Keuatan otot 75 %.
E. Jenis Gerakan Range of Motion (ROM)
* Fleksi
Fleksi
merupakan gerakan menekuk. Otot yang berperan menimbulkan gerakan menekuk
disebut otot fleksor. Misalnya, gerak menekuk pada siku, lutut, dan ruas-ruas
jari.
* Ekstensi
* Ekstensi
Ekstensi
merupakan gerakan meluruskan. Otot yang berperan menimbulkan gerak meluruskan
disebut otot ekstensor. Misalnya, gerakan meluruskan pada lengan.
* Hiperekstensi
* Hiperekstensi
Hiperekstensi merupakan gerak
tulang ekstrimitas ke belakang dalam bidang sagital.
* Rotasi
* Rotasi
Rotasi merupakan gerak
mengelilingi axis panjang. Misalnya, rotasi medial (endorotasi) dan rotasi
lateral (eksorotasi)
* Sirkumduksi
Sirkumduksi merupakan gerak
sirkular (memutar) dengan kombinasi fleksi, ekstensi, abduksi,
dan adduksi.
* Supinasi
* Supinasi
Supinasi
merupakan gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menengadah menghadap ke
atas. Otot yang berperan menimbulkan gerak supinasi disebut otot supinator.
* Pronasi
* Pronasi
Pronasi
merupakan gerak memutar lengan sehingga telapak tangan menghadap ke belakang
(gerakan menelungkup). Otot yang berperan menimbulkan geraka pronasi disebut
otot pronator.
* Abduksi
* Abduksi
Abduksi
merupakan gerak tungkai yang arahnya menjauhi garis tengah atau sumbu tubuh.
Otot yang berperan menimbulkan gerak abduksi disebut otot abduktor.
* Adduksi
* Adduksi
Adduksi
merupakan gerak tungkai yang arahnya mendekati sumbu tubuh. Otot yang berperan
menimbulkan gerak adduksi disebut otot adduktor.
* Oposisi
* Oposisi
Oposisi merupakan gerak ibu jari
tangan ke ujung jari-jari yang lain.
* Reposisi
Reposisi merupakan gerak jari
pertama dari gerak oposisi ke posisi anatomis.
* Inversi
Inverse meripakan gerak
memiringkan telapak kaki ke arah dalam.
* Eversi
Eversi merupakan gerak
memiringkan telapak kaki kea rah luar.
* Elevasi
Elevasi
merupakan gerak mengangkat suatu bagian tubuh. Misalnya, gerak membuka mulut.
* Depresi
Depresi merupakan gerak
menurunkan suatu baian tubuh. Misalnya, gerak mengatup pada mulut.
F. Sendi yang digerakan pada Range of Motion (ROM)
1. ROM Aktif
Seluruh tubuh dari kepala sampai ujung jari kaki oleh klien sendri secara aktif.
2. ROM Pasif
Seluruh persendian tubuh atau hanya pada ekstremitas yang terganggu dan klien tidak mampu melaksanakannya secara mandiri.
* Leher (fleksi/ekstensi, fleksi lateral)
* Bahu tangan kanan dan kiri ( fkesi/ekstensi, abduksi/adduksi, Rotasi bahu)
* Siku tangan kanan dan kiri (fleksi/ekstensi, pronasi/supinasi)
* Pergelangan tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi)
*Jari-jari tangan (fleksi/ekstensi/hiperekstensi, abduksi/adduksi, oposisi)
* Pinggul dan lutut (fleksi/ekstensi, abduksi/adduksi, rotasi internal/eksternal)
*Pergelangan kaki (fleksi/ekstensi, Rotasi)
* Jari kaki (fleksi/ekstensi)
G. Indikasi Range of Motion (ROM)
* Stroke atau penurunan tingkat kesadaran
* Kelemahan otot
* Fase rehabilitasi fisik
* Klien dengan tirah baring lama
* Penting untuk mempertahankan normal ROM dari sendi dan
jaringan lunak
* Menurunkan resiko cedera pada
musculotendenous unit
* Mencegah kerusakan dan penyusutan sendi
* Mengurangi bahaya imobilisasi
* Fleksibilitas sendi yang optimal akan
mengurangi tekanan untuk sekitar sendi dan sel-sel
H. Kontra Indikasi Range of Motion (ROM)
* Trombus/emboli pada pembuluh darah
* Kelainan sendi atau tulang
* Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit (jantung)
* Jangan lakukan latihan ini pada sendi yang
terinfeksi
* Jangan dilakukan pada pasien yang
hypermobility.
Hypermobility (juga disebut double jointedness, hypermobility atau sindrom
hyperlaxity) menjelaskan sendi yang merentang jauh dari yang biasa. Misalnya,
beberapa orang hypermobile mereka dapat menekuk jempol ke belakang pergelangan
tangan mereka, mereka menekuk lutut sendi mundur, atau menempatkan kaki di
belakang kepala. Hal ini dapat mempengaruhi satu sendi atau beberapa sendi di
seluruh tubuh.
I. Perhatian Range of Motion (ROM)
* Monitor keadaan umum klien dan tanda-tanda vital sebelum dan setelah latihan
* Tanggap terhadap respon ketidak nyamanan klien
* Ulangi gerakan sebanyak 3 kali
DAFTAR PUSTAKA
Sumber dari internet:
·
Anonim. 3 Februari 2008. Range
Of Motion. (Online). http://dafid-pekajangan.blogspot.com/2008/02/range-of-motion.html.
(12 Oktober 2011)
·
Anonim. 2010. Range
of Motion.
(Online). http://every-thinks.blogspot.com/2010/01/range-of-motion-rom.html.
(12 Oktober 2011)
·
Mayangsari, Dewi. 16 Oktober 2010. Deskripsi
atau Istilah Gerakan dalam Bidang Anatomi Kedokteran. http://dewi-mayang-sari.blogspot.com/. (14
Oktober 2011)
No comments:
Post a Comment