Juniartha Semara Putra
CONTOH ASUHAN
KEPERAWATAN
I. PERKAWINAN
RIWAYAT KESEHATAN
II. DIAGNOSA
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
CONTOH ASUHAN
KEPERAWATAN
I. PERKAWINAN
Identitas
Nama
Umur
Jenis kelamin
Suku bangsa
Pekerjaan
Pendidikan
Alamat
Tanggal MRS
Diagnosa medis
RIWAYAT KESEHATAN
a.
Keluhan utama : - Disuria
-
Polakisria
-
Nyeri
-
Terdesak kencing yang berwarna terjadi bersamaan.
b.
Riwayat penyakit sekarang
Penyebab dari disuria disebabkan karena masuknya
organisme eschericea coli kedalam kolon.
c.
Riwayat penyakit dahulu
Apakah sebelumnya pernah sakit ISK.
d.
Riwayat penyakit keluarga
Apakah ada keluarga yang menderita penyakit yang sama.
e.
Riwayat psikososial dan spiritual
Biasanya klien cemas, bagaimana koping mekanisme yang
digunakan gangguan dalam beribadat karena klien lemah.
f.
Pola-pola fungsi kesehatan
1.
Pola nutrisi dan metabolisme
Klien mengalami penurunan nafsu makan karena mual, muntah saat
makan sehingga makan hanya sedikit bahkan tidak makan sama sekali.
2.
Pola eliminasi
Normal GCS 4-5-6
3.
Pola aktifitas dan latihan
Pernafasan normal yaitu 20x/menit, nafsu normal.
4.
Pola tidue dan istirahat
Terjadi penurunan tekanan darah
5.
Pola persepsi dan konsepsi diri
Kulit kering, turger kulit menurun, rambut agak kusam
6.
pola hubungan dan peran
Bibir kering pecah-pecah, mukosa mulut kering, lidah kotor.
7.
Pola penanggulangan stress
Klien lemah, terasa lelah tapi tidak didapatkan adanya
kelainan.
8.
Pola tata nilai dan kepercayaan
Pada polpasi didapatkan adanya nyeri tekan pada ginjal akibat
adanya peradangan akut maupun kronis dari ginjal atau saluran kemih yang
mengenal pelvis ginjal, pielanefritis, cyctitis, uretra.
II. DIAGNOSA
1.
Nyeri berhubungan dengan koliks ginjal, pelvis,
parenkim, invasi bakteri pada mukosa kandung kemih (systitis) mengakibatkan
nyeri panggul atau nyeri supra pubik.
2.
Hipertermia berhubungan dengan infeksi diginjal
mengakibatkan potensial enfeksi dan ketidak seimbangan cairan.
3.
Perubahan pada eliminasi urine berhubungan dengan
trauma mekanik dari infeksi mengakibatkan disuria, frekwensi dan urgency.
III. INTERVENSI KEPERAWATAN
1.
Dx : Nyeri berhuibungan dengan koliks ginjal, pelvis,
parenkim, invasi bakteri pada mukosa kandang kemih menmgakibatkan nyeri panggul
atau nyeri supropubik.
Tujuan : -
nyeri berkurang
- Penurunan
kebutuhan terhadap analogetik
Kriteria Hasil : - Nyeri berkurang saat
istirahat, aktifitas atau berkemih
Intervensi :
1.
Nyeri supropubik dan disuria
R/ menandakan terjadinya infeksi pada kandung kemih.
2.
Kultur urine, urinalisis RBC, WBC, peningkatan pH
(infeksi kandung kemih)
R/ Jumlah bakteri ³ 100.000/ml menandakan
adanya infeksi yang menyebabkan nyeri.
3.
Istirahatkan pasien selama perawatan
R/ mencegah timbulnya nyeri.
4.
Kolaboratif dengan tim kesehatan dalam pemberian
analgetik
R/ untuk mengontrol nyeri dan menanggulangi nyeri.
2.
Dx : Hipertermia
berhubungan dengan proses infeksi ginjal mengakibatkan potensial infeksi dan
ketidakseimbangan cairan.
Tujuan : Hipertermia
dapat ditanggulangi dengan tanda vital dan suhu kembali normal
Kriteria Hasil :- Tidak
terjadi demam dan dioporesis
- Tidak ada tanda dan segala dehidrasi
Intervensi :
1.
Suhu yang meningkat secara persisten
R/ indikasi infeksi renal
2.
Kulit : suhu, warna, turgar, kering atau lembab.
R/ perubahan penandaan adanya dehidrasi
3.
Tanda vital : Peningkatan denyut nadi, pernafasan dan
suhu
R/ mengtahui perubahan tanda vital
4.
Kolaboratif dalam pemberian (aspirin, aminahen)
R/ menurunkan panas dengan mengintibisi pusat pengaturan panas
suhu.
5.
Kolaboratif dengan tim medis dalam pemberian antibiotik
R/ membunuh bakteri dengan mengintibisi sistesis
dinding sel/mngubah metabolisme protein sel bakteri.
3.
Dx : Perubahan pola eliminasi urine berhubungan dengan
trauma mekanik dan infeksi mengakibatkan disuria, frekwensi dan urgency.
Tujuan: Pola eliminasi kembali normal tanpa
disertai disuria, frekwensi dan urgency
Kriteria Hasil :- Disuria
berkurang
- Frekwensi dan urgensi kembali
normal
Intervensi :
1.
Kaji rasa panas, frekwensi, urgency, bau busuk urine,
urine bercampur darah, nanah dan lendir.
R/
menandakan adanya bakteri yang mengakibatkan iritasi kandung kemih
2.
Ulangi pmx urine : peningkatan RBC, WBC, Urine cultue:
bakteri ³
100.000/ml
R/
menentukan penanganan jika hasil lab kurang dari batas normal.
3.
Kolaboratif dengan tim medis dalam pemberian
antibiotik/sulfanamide (amoxicllin, sulfiscoxazole)
R/ pengobatan infeksi akan mengurangi gejala dengan
menghambat sintetis bakteri
4.
Kosongkan kandung kemih setiap 4 jam, gunakan
tampan/popok dan ganti setiap 3-4 jam, gunakan pakaian dalam yang terbuat dari
katun, hindari celana ketat.
R/ mencegah statis urine dan media pertumbuhan
bakteri : kartominasi dan iritasi genital.
IV. IMPLEMENTASI
Pelaksanaan merupakan pengelolaan dan perwujudan dan
rencana tindakan meliputi beberapa bagian yaitu validasi, secara keperawatan
memberikan asuhan keperawatan dan pengumpulan data (Lumidar 1990)
V. EVALUASI
Evaluasi adalah perbandingan yang matematis dari rencana
tindakan dari masalah kesehatan klien dengan tujuan yang telah ditetapkan
dilakukan dengan cara berkesinambungan dengan melibatkan klien dan kesehatan
lainnya (Ependi, 1995)
DAFTAR PUSTAKA
Dengoes Marilyn
E, 1993. Rencana Asuhan Keperawatan, Edisi 3. EGC, Jakarta
Tessy Agus, dkk.
2001. Ilmu Penyakit Dalam, Edisi 3, FKUI. Jakarta
Mansgoer A, dkk.
2000. Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3 FKUI. Jakarta.
No comments:
Post a Comment