Juniartha Semara Putra
TATA CARA PEMBUATAN RISET KEPERAWATAN
PENDAHULUAN
Riset atau penelitian adalah
suatu usaha yang sistematis, terkendali dandan empiris dalam pengembangan ilmu
pengetahuan dan penyelesaian masalah.Penelitian
terapan adalah penelitian yang diarahkan untuk tujuan mengatasi
masalah melalui metode ilmiah.
Proses
penelitian diawali dengan penyusunan proposal penelitian yang dimulai dari
identifikasi masalah dibidang keperawatan melalui penelitian keperawatan sampai
penyajian hasil penelitian.
PENGERTIAN RISET (PENELITIAN)
Penelitan
berasal dari bahasa Inggris “Research”
yaitu penyelidikan atau pencarian secara teliti untuk memperoleh fakta baru
dalam cabang ilmu pengetahuan. Penelitian merupakan sarana yang mutlak
diperlukan agar ilmu pengetahun dapat berkembang, merupakan kegiatan yang
dilakukan secara sistematis, terkendali, mempelajari suatu fenomena melalui
pencarian fakta yang nyata (empiris) dan merupakan sarana untuk mencari
kebenaran melalui pendekatan ilmiah.
Aspek
|
Penelitian
|
Evaluasi
|
Tujuan Secara
umum
|
1. Menemukan
prinsip dan rekomendasi baru dengan menganalisis variable
2. Melihat
hubungan-perbedaan antara dua atau lebih variabel
|
1.Membuat
keputusan prinsip
2.Melihat
evektifitas suatu proses dan memberikan “Judgment” terhadap kegunaan dan
kebaikannya
|
Sipat
keputusan yang dihasilkan
|
Dapat
dijadikan dasar untuk memberikan prediksi dan perlu alasan generalisasi
berikutnya.
|
Suatu
rekomendasi yang dapat/perlu dilaksanakan segera; apa suatu program dapat
diteruskan atau tidak
|
Perlakukan
terhadap variable
|
1. Teliti dan
tepat sekali
2. Data
kuantitatif dianalisa dengan prosedur statistic
3. Dikontrol
secara khusus
|
1. Tidak
terlalu spesifik
2. Data
kuantitatif dan kualitatif dianalisa secara sederhana
3. Tampa
control khusus
|
Pemberlakukan
hasil
|
General atau
berlaku umum tidak hanya dengan subjek penelitian
|
Digunakan
hanya bagi tempat kegiatan dan tidak diharapkan pemberlakukan bagi tempat
lain atau pihak lain
|
Hipotesa
|
Perlu dibuat
khususnya pada penelitian eksploratif dan eksperimen
|
Tidak perlu
|
Desiminasi
|
Harus
disebarluaskan secara terbuka dan tertulis sehingga dapat dimanfaatkan bahkan
dikembangkan maupun diuji kembali
|
Hanya
diperlukan bagi pihak tertentu yang berkaitan dengan tempat evaluasi
|
Penelitian dilakukan terhadap suatu masalah yang
dirasakan. Timbulnya masalah adalah merupakan pemicu untuk mengetahui apa
sebenarnya yang terjadi. Penelitian yang baik adalah apabila penelitian
tersebut dapat bermanfaat secara langsung terhadap persoalan yang sedang
dihadapi maupun bagi pengembangan ilmu pengetahuan pada umumnya.
Penelitian
tidak sama dengan evaluasi, hal ini dapat dilihat dari rincian sebagai berikut
:
Penelitian
merupakan proses ilmiah karena dalam penelitian menggunakan ilmu dan
penelitian akan menghasilkan penemuan untuk mengembangkan ilmu pengetahuan.
Dalam penelitian menggunakan metode ilmiah. Metode ilmiah merupakan proses yang
teratur yang menggunakan prinsip-prinsip ilmu, memerlukan langkah-langkah yang
berurutan untuk mencari informasi bagi pemecahanmasalah. Metode ilmiah ditandai dengan
ciri : 1) sistematis; 2) terkendali; 3) empiris (nyata); 4) generalisasi; dan
5) formulasi teori
Kegiatan penelitian bergerak
secara sistematis dan teratur, mulai dari; 1) penemuan masalah; 2) mengumpulkan data
berdasarkan rancangan penelitian yang tepat; 3) analisis data dan; 4)
merumuskan kesimpulan hasil penelitian. Kontrol merupakan unsur kunci dari
pendekatan ilmiah. Kontrol melibatkan pemasukan kondisi dalam situasi
penelitian agar masalah dapat diperkecil dan validitas (sahih) dan realibilitas
(ketepatan) dapat tercapai. Empiris adalah proses dimana suatu kejadian
berakar dari lialitas yang objektif dan dikumpulkan secara langsung atau tidak
langsung melalui pengindraan dan digunakan untuk perumusan masalah.
Penyelidikan empiris menghasilkan objektifitas penelitian karena gagasan/ide
dicoba dalamsituasi nyata. Generalisasi merupakan slah satu ciri metoda ilmiah
, berarti penelitian tidak menggunakan metode ilmiah untuk kejadian tertentu,
tetapi harus mampu menggunakan hasil penelitian untuk lingkup yang luas.
Generalisasi membantu perkembangan ilmu pengetahuan, memberikan penjelasan dan
prediksi untuk pristiwa yang akan terjadi.
Penelitian
keperawatan merupakan
studi yang sistematis, mengkaji masalah keperawatan atau fenomena paktik dan
asuhan keperawatan melalui studi yang kreatiif, mengawali dan mengevaluasi
perubahan, mengambil tindakan untuk menghasilkan pengetahuan baru yang berguna
bagi keperawatan
TUJUAN, SASARAN DAN IMPLIKASI PENELITIAN KEPERAWATAN
Tujuan
penelitian adalah untuk menentukan, mengembangkan dan menguji kebenaran,
khususnya terhadap ilmu pengetahun. Selain itu juga bertujuan untuk mencari
sumbang pikiran dalam memecahkan masalah. Hal ini sesuai dengan sasaran
penelitian yaitu mencari jawaban atas pertanyaan yang diajukan terhadap suatu
masalah yang dihadapi melaui kegiatan penelitian dasar dan terapan.
Hasil suatu penelitian berupa temuan (findings)
akan memberikan impliksi bagi pihak : 1) Ilmu pengetahuan (menyempurnakan
pengetahuan yang sudah ada); 2) Perbaikan pelayanan atau program; 3) Tindak
lanjut penelitian secara komprehensi.
Itulah sebabnya penelitian harus bersifat jelas, terbuka,
jujur dan dapat diulang atau dikembangkan oleh orang lain. Bahkan lebih dari
itu, hasil penelitian sebaiknya disesiminasikan secara luas baik melalui media
cetak maupun diskusi kelompok besar sepertui seminar atau diskusi panel.
Penelitian keperawatan diadakan untuk menjawab persoalan
dan pemecahan masalah keperawatan yang spesifik. Ini dilakukan untuk mengembangkan
ilmu pengetahuan yang utuh bagi keperawatan. Penelitian keperawatan mempelajari
integritas bidang pengetahuan dan perilaku manusia dan pengaruhnya satu sama
lain adalah upaya mempelajari masalah kesehatan yang berhubungan dengan
perilaku manusia dan bagaimana hubungan perilaku tersebut dengan kesehatan dan
sakit.
Tujuan
penelitian keperawatan untuk memperbaiki praktik profesi keperawatan khususnya
bagi perbaikan mutu asuhan keperawatan.
JENIS PENELITIAN
Beberapa
pendekatan digunakan untuk menetapkan klasifikasi jenis penelitian. Berdasarkan
tujuan, metoda, kelengkapan, kesinambungan (waktu), tempat dan aktivitas dan
dapat digambarkan sebagai berikut
Disamping
klasifikasi penelitian tersebut, jenis penelitian dapat pula digolongkan menurut
jenis data yang dicari, yaitu :
I. Penelitian
Kuantitatif:
1.
Bersifat objektif dan sistematis
2.
Data yang dicari bersifat numerik (kuantitatif) : Nominal (dikotomi); Ordinal (katagorikal);
Interval (tidak ada nol absulut); Rasio (Nol absulut). Terdiri dari jenis
penelitian sebagai berikut:
a.
Diskriftif (Non analitik) : pada populasi ; studi ekologi
dan pada individu Case report, Case series, Cross sectional
b.
Obsevasional (Analitik) Cross sectional, case control,
kohor
c.
Eksperimental (Eksperimental semu/ Quasi dan
Eksperiment murni: RCT (Randomized Controlled Trial)\
Disamping
klasifikasi penelitian tersebut, jenis penelitian dapat pula digolongkan
menurut jenis data yang dicari, yaitu :
II. Penelitian Kualitatif
1.
Bersifat subjektif
2.
Data yang dicari bersifat kualitatif tentang pengalaman
dan perasaan/emosi. Terdiri dari jenis penelitian :
a.
Fenomenalogical
b.
Grounded theory (studi pengembangan teori)
c.
Ethnografi (studi suku/bangsa)
d.
Historical (studi pengalaman)
e.
Philosophical (studi pengetahuan)
3.
Triangulasi (penggunaan lebih dari satu metode dalam
mempelajari suatu penomena melalui; Theoritical, data, invertigasi, dann
sebagainya.
PELAKU PENELITIAN
Sesuai dengan
hakekatnya maka penelitian bertopang pada ilmu pengetahuan yang selanjutnya
akan mengembangkan ilmu pengetahuan tersebut karenanya penelitian harus
dilaksanakann oleh orang yang memiliki dasar ilmu yang adekut sesuai dengan
bidang yang diteliti. Bahkan mutu dan kualitas seseorang ilmuan dapat dinilai
dari mutu ide dan kegiatan penelitian yang dilakukan.
Ilmuan yang
mengamalkan ilmu tertentu dalam tugas perkerjaannya perlu mengembangkan ilmunya
melalui penelitian. Dalam bidang kesehatan (UU No.23 1992) dinyatakan ada 4
ilmu bidang kesehatan yaitu kedokteran, keperawatan, kesehatan masyarakat dan
farmasi. Penelitian adalah tulang punggung ilmu pengetahuan karena
pengetahuan berkembang dengan penelitian, tentunya hasil penelitian tersebut
harus diamalkan dalam tatanan praktik profesi, dengan demikian akan memperbaiki
mutu pelayanan profesi termasuk keperawatan.
BERKEMBANGNYA PENELITIAN
Sesuai dengan
pengertian dan tujuan penelitian maka pada dasarnya penelitian dimulai dengan munculnya suatu fenomena yang dipermasalahkan
dan dipertanyakan. Penelitian merupakan upaya untuk mendapatkan
jawabannya melalui tahapan kegiatan (proses) penelitian yang sistematis,
terkendali dan emperis (nyata/ sesuai dengan fakta). Suatu masalah atau
pertanyaan penelitian timbul karena keingintahuan manusia. Dengan demuikian mengembangkan keingin tahuan atau
mengidentifikasi masalah merupakan titik kegiatan penelitian. Permasalahan dan
pertanyaan atau pernytaan (hipotesa)ada sejauhmana kejelasan terhadap situasi
tersebut, faktor apa yang menyebabkan hal tersebut terjadi, keterkaitan antara
satu faktor dengan faktor lain dalam situasi tersebut.
Kita perlu
tanggap terhadap fenomena atau masalah (kenyataan/situasi yang terjadi tidak
sesuai dengan harapan/standar ) yang timbul di lingkungan kita dan mempunyai
keinginan mengetahui dan menyelesaikan atau mencari jawaban terhadap samalah
terebut. Fenomena perlu diteliti apabila situasi tersebut bersifat sebagai
berikut:
v Belum diketahui
penyebabnya maupun akibatnya mengapa situasi terjadi
v Informasi yang
ada tentang situasi hanya sedikit sehingga diperlukan penjelasan lain yang
lebih banyak dan jelas
v Infornasi yang
ada meragukan dan membingungkan sehingga perlu kepastian
v Cara-cara yang
ada dan dilakukan bersifat alternatif atau konsep mutahir sehingga perlu
dipelajari lebih lanjut kesesuaian cara yang ada atau mengidentifikasi
efektivitas cara lain.
LINGKUP DAN AREA PENELITIAN
KEPERAWATAN
Lingkup penelitian keperawatan termasuk dalam
penelitian kesehatan serta bersumber pada penelitian epedemiologi kesehatan
serta dalam area penelitian keperawatan sebagai berikut;
I. Pre
Klinik :
1. Keperawatan
dasar
2. Dasar
Keperawatan
3. Administrasi
dan Manajemen Keperawatan dan Kesehatan
4. Pendidikan
Keperawatan
5. Teori
terkait (kedokteran, farmasi, kesehatan masyarakat, psikologi, sosial dll)
II. Klinik:
1. Keperawatan
Reproduksi (Maternal Perinatal)
2. Keperawatan
Pediatrik
3. Keperawatan
Medikal Bedah
4. Keperawatan
Psikiatrik
III. Komunitas
:
1. Keperawatan
Keluarga
2. Keperawatan
Komunitas
3. Keperawatan
Gerontik dan Kelompok khusus
4. Keperawatan
Kesehatan Matra dan kesehatan kerja
PROSES (TAHAPAN KEGIATAN)
PENELITIAN
Proses penelitian terdiri atas 4 tahapan yang berurutan
yang direncanakan untuk menjawab pertanyaan-pernyataan penelitian atau
pemecahan masalah penelitian, yaitu; 1) Tahapan perencanaan (menyusun proposal)
; 2) Tahap pelaksanaan (pengumpulan data, penampilkan data) ; 3) Tahap analisis
(mengelompokkan data, menerapkan cara perhitungan / statistik yang sesuai,
interpretasi hasil penelitian); 4) Tahap desiminasi (menyajikan hasil
penelitian secara tertulis diserta secara lisan dalam bentuk pertanggungjawaban
/ promosi)
A.
Tahap Perencanaan (pembuatan proposal)
Tahap ini merupakan tahap yang menentukan hasil kegiatan,
serta akan berakhir dengan output berupa suatu proposal atau rancangan
penelitian dan melampaui berbagai kegiatan panjang dan sistematis.Diawali
dengan mengidentifikasi masalah penelitian dan merumuskan masalah, menetapkan
tujuan umum dan khusus serta maksud penelitian, merujuk bahan kepustakaan,
merumuskan hipotesis (tidak semua penelitian) atau pertanyaan penelitian,
menentukan rancangan / desain serta metodologi penelitian termasuk rancangan
analisis data/hasil penelitian.Sesuai dengan hakekat penelitian ingin
menemukan, mengembangkan dan membuktikan kebenaran maka upaya perencanaan harus
merujuk kepada konsep pengetahun dan teori oleh karenanya penelusuran
kepustakaan untuk mendapatkan konsep dan teori yang sementara yang ada sebagai
pijakan merupakan kegiatan yang mutlak dilakukan. Untuk selanjutnya akan
diperoleh konsep dan teori baru yang lebih tepat tau pengtetahuan yang sesuai
atau tepat guna. Kegiatan lainnya dalam tahap ini adalah melakukan penelaahan
etis dan uji coba metodologi penelitian khususnya (instrumen atau alat
pengumpul data agar hasilnya valid dan reliabel)
B.
Tahap Pelaksanaan
Kegiatan ini akan dilakukan jika prosedur administrasi
telah ditempuh dan mendapat ijin dari pihak tempat penelitian dan pihak yang
memberikan wewenang mengadakan penelitian termasuk secata etik yaitu oleh
komisi etik. Pelaksanaan penelitian dilakukan dengan teknik yang telah
ditentukan dan diujicobakan . Dalam tahap ini peneliti mengikuti setiap rencana
yang ada dalam proposal dan telah disepakati. Apabila ada kemdala yang tidak
diharapkan selama pengumpulan data, peneliti dapat mengambil keputusan
mengubah prosedur penelitian atau tetap menerapkan sesuai proposal. Pengumpulan
data dapat dilakukan oleh asisten peneliti yang terlebih dahulu telah mendapat
pelatihan, artinya siapapun yang membantu penelitian akan tetap mematuhi
ketentuan yang ada dan telah ditetapkan dalam proposal.
C.
Tahap Analisa Data
Data yang telah dihitung dan ditabulasi, dianalisis
mengunakan perhitungan/uji statistik yang sesuai (penelitian kuantitatif) dan
triangulasi (penelitian klualitatif) selanjutnya di interpretasi dan
menghasilkan temuan. Temuan penelitian perlu disentesa dengan memadukan bersama
konsep dan teori dalam studi kepustakaan kemudian dipadukan dengan hasil
penelitian terdahulu/sejenis sehingga dapat menghasilkan kesimpulan. Kesimpulan
yang dihasilkan dalam tahap analisis data adalah hasil yang paling bermakna
dalam penelitian. Artinya penelitian tidak akan menghasilkan apa-apa atau tak
berarti sebelum menyimpulkan temuan penelitian.
D.
Tahap Pelaporan
Penelitian sebagai metode ilmiah dalam hasanah
pengetahuan perlu disebar luaskan secara terbuka sehingga hasilnya dapat
dikonsumsi (dibaca, dipahami bahkan diterapkan untuk memperbaiki atau meningkatkan
pelayanan serta kehidupan manusia). Selain sebagai sumber / sanggahan untuk
penelitian berikutnya. Pelaporan penelitian juda dapat dianggap sebagai bentuk
pertanggungjawaban tentang apa yang telah dilakukan, bahwa peneliti telah
bersandar pada suatu konsep dan teori yang baik dan benar menyembangkannya
serta memantapkannya. Kewajiban untuk melaporkan penelitian juga akan membuat
peneliti berhati-hati dalam memenuhi kriteria metoda ilmiah yaitu sistematis,
terkendali, empiris dan genetalisasi.
No comments:
Post a Comment