WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Tuesday, May 1, 2012

PENGERTIAN KOMUNIKASI MASSA

Juniartha Semara Putra

 “ KOMUNIKASI MASSA “

A.  Pengertian Komunikasi Massa Secara Umum
Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated
v  Komunikasi dapat dipahami sebagai proses penyampaian pesan, ide, atau informasi kepada orang lain dengan menggunaka sarana tertentu guna mempengaruhi atau mengubah perilaku penerima pesan.
v  Sedangkan Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama.
Jadi Komunikasi Massa adalah (ringkasan dari) komunikasi melalui media massa (communicating with media), atau komunikasi kepada banyak orang (massa) dengan menggunakan sarana media.
            Para tokoh juga mengemukakan pendapatnya tentang komunikasi massa yaitu :
a. Menurut Bittner
Definisi komunikasi massa yang paling sederhana dikemukakan oleh Bittner (Rakhmat,seperti yang disitir Komala, dalam karnilh, dkk.1999), yakni: komunikasi massa adalah pesan yang dikomunikasikan melalui media massa pada sejumlah besar orang (mass communication is messages communicated through a mass medium to a large number of people).
b. Menuru Gebner
Definisi komunikasi massa yang lebih rinci dikemukakan oleh ahli komunikasi yang lain, yaitu Gebner. Menurut Gerbner (1967) Komunikasi massa adalah produksi dan distribusi yang berlandaskan teknologi lembaga dari arus pesan yang kontinyu serta paling luas dimiliki orang dalam masyarakat indonesia (rakhmat, seperti yang dikutip Komala, dalam Karnilah, dkk.1999).

c. Menurut Meletzke
Dalam definisi Meletzke, komunikasi massa diartikan sebagai setiap bentuk komunikasi yang menyampaikan pernyataan secara terbuka melalui media penyebaran teknis secara tidak langsung dan satu arah pada publik yang tersebar (Rakhmat seperti yang dikutip dalam Komala, dalam Karlinah. 1999).
d. Menurut Freidson
Definisi komunikasi massa menurut Freidson dibedakan dari jenis komunikasi lainnya dengan suatu kenyataan bahwa komunikasi massa dialamatkan kepada sejumlah populasi dari berbagai kelompok, dan bukan hanya satu atau beberapa individu atau sebagian khusus populasi.
e. Joseph R. Dominick:
Komunikasi massa adalah suatu proses dimana suatu organisasi yang kompleks dengan bantuan satu atau lebih mesin memproduksi dan mengirimkan pesan kepada khalayak yang besar, heterogen, dan tersebar.
f. Jalaluddin Rakhmat merangkum:
Komunikasi massa adalah jenis komunikasi yang ditujukan kepada sejumlah khalayak yang tersebar, heterogen dan anonim melalui media cetak atau elektronik sehingga pesan yang sama dapat diterima secara serentak dan sesaat.
B. Unsur-Unsur Komunikasi Massa
Harold D. Lasswell (dalam Wiryanto, 2005) memformulasikan unsur-unsur komunikasi dalam bentuk pertanyaan
·         Unsur who (sumber atau komunikator). Sumber utama dalam komunikasi massa adalah lembaga atau organisasi atau orang yang bekerja dengan fasilitas lembaga atau organisasi (institutionalized person). Yang dimaksud dimaksud dengan lembaga dalam hal ini adalah perusahaan surat kabar, stasiun radio, televisi, majalah, dan sebagainya. Sedangkan yang dimaksud institutionalized person adalah redaktur surat kabar (sebagai contoh). Melalui tajuk rencana menyatakan pendapatnya dengan fasilitas lembaga. Oleh karena itu, ia memiliki kelebihan dalam suara atau wibawa dibandingkan berbicara tanpa fasilitas lembaga.
·         Unsur says what (pesan). Pesan-pesan komunikasi massa dapat diproduksi dalam jumlah yang sangat besar dan dapat menjangkau audien yang sangat banyak. Pesan-pesan itu berupa berita, pendapat, lagu, iklan, dan sebagainya. Charles Wright (1977) memberikan karakteristik pesan-pesan komunikasi massa sebagai berikut:
    1. Publicly. Pesan-pesan komunikasi massa pada umumnya tidak ditujukan kepada orang perorang secara eksklusif, melainkan bersifat terbuka, untuk umum atau publik.
    2. Rapid. Pesan-pesan komunikasi massa dirancang untuk mencapai audien yang luas dalam waktu yang singkat serta simultan.
    3. Transient. Pesan-pesan komunikasi massa untuk memenuhi kebutuhan segera, dikonsumsi sekali pakai dan bukan untuk tujuan yang bersifat permanen. Pada umumnya, pesan-pesan komunikasi massa cenderung dirancang secara timely, supervisial, dan kadang-kadang bersifat sensasional.
·         Unsur in which channel (saluran atau media). Unsur ini menyangkut semua peralatan yang digunakan untuk menyebarluaskan pesan-pesan komunikasi massa. Media yang mempunyai kemampuan tersebut adalah surat kabar, majalah, radio, televisi, internet, dan sebagainya.
·         Unsur to whom (penerima; khalayak; audien). Penerima pesan-pesan komunikasi massa biasa disebut audien atau khalayak. Orang yang membaca surat kabar, mendengarkan radio, menonton televisi, browsing internet merupakan beberapa contoh dari audien.
·         Unsur with what effect (dampak). Dampak dalam hal ini adalah perubahan-perubahan yang terjadi di dalam diri audien sebagai akibat dari keterpaan pesan-pesan media. David Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengklasifikasikan dampak atau perubahan ini ke dalam tiga kategori, yaitu: perubahan dalam ranah pengetahuan; sikap; dan perilaku nyata. Perubahan ini biasanya berlangsung secara berurutan.
C. Ciri-ciri Komunikasi Massa
1.     Menggunakan media masa dengan organisasi (lembaga media) yang jelas.
2.     Komunikator memiliki keahlian tertentu
3.     Pesan searah dan umum, serta melalui proses produksi dan terencana
4.     Khalayak yang dituju heterogen dan anonim
5.     Kegiatan media masa teratur dan berkesinambungan
6.     Ada pengaruh yang dikehendaki
7.     Dalam konteks sosial terjadi saling memengaruhi antara media dan kondisi masyarakat serta sebaliknya.
8.     Hubungan antara komunikator (biasanya media massa) dan komunikan (pemirsanya) tidak bersifat pribadi.
Sedangkan ciri-ciri komunikasi massa menurut Elizabeth Noelle Neumann (dalam Jalaluddin Rakhmat, 1994) adalah sebagai berikut:
1.      Bersifat tidak langsung, artinya harus melalui media teknis;
2.      Bersifat satu arah, artinya tidak ada interaksi antara peserta-peserta komunikasi;
3.      Bersifat terbuka, artinya ditujukan pada publik yang tidak terbatas dan anonim;
4.      Mempunyai publik yang secara tersebar.
D. Tahapan-tahap Pembentuk Komunikasi Massa:
1. Komunikator profesional
2. Cepat & berkelanjutan
3. Khalayak luas & beragam/heterogen & anonim
4. Kesamaan makna
5. Mempengaruhi khalayak
6. Mengutamakan unsur isi daripada hubungan
7. Bersifat satu arah
8. Stimulasi alat indera terbatas
9. Feedback tertunda

E. Proses Kommunikasi Massa
Ada 2 proses komunikasi massa
1. Komunikasi Primer                 : Proses komunikasi yang tidak menggunakan media tetapi menggunakan lambang/symbol sebagai media satusatunya
2. Komunikasi Sekunder            : Proses penyampaian & penerimaan pesan dengan  menggunakan media sebagai sarana komunikasi
F. Model Komunikasi Massa
1.      Model Jarum Hipodermik (Peluru Ajaib)
2.      Model Satu Tahap
3.      Model Banyak Tahap
4.      Model Shannon & Weaver
5.      Model Bittner
6.      Model Schramn
7.      Uses and Gratification Model
8.      Model Kegunaan dan Kepuasan
9.       Model Agenda Setting

G. Hambatan Dalam Komunikasi Massa
1. Hambatan Psikologi
    kepentingan, prasangka, stereotipe dan motivasi
2. Hambatan Sosiokultural
a. Aneka etnik
b. Perbedaan norma sosial
c. kurang mampu berbahasa Indonesia
d. Faktor semantik
e. Pendidikan belum merata
f. Hambatan mekanis
3. Hambatan Interaksi Verbal
a. Polarisasi
b. Orientasi intensional
c. Evaluasi statis
d. Indiskriminasi

H. Fungsi Komunikasi Massa
1. Fungsi Informasi
2. Fungsi Pendidikan
3. Fungsi Mempengaruhi
4. Fungsi Proses Pengembangan Mental
5. Fungsi Adaptasi Lingkungan
6. Fungsi Manipulasi Lingkungan
7. Fungsi Meyakinkan
8. Fungsi Menganugrahkan Status
9. Fungsi Membius
10. Fungsi Menciptakan Tasa Kebersatuan
11. Fungsi Privatisasi

Sedangkan fungsi komunikasi massa bagi masyarakat
1. Surveillance (pengawasan)
Fungsi yang terjadi ketika media massa menginformasikan tentang ssuatu yang berupa ancaman,
2. Interpretation (penafsiran)
Media massa tidak hanya memasok fakta dan data, tetapi juga meberikan penafsiran terhadap kejadian-kejadian penting,
3. Linfkage (pertalian)
Media massa dpat menyatukan anggota masyarakat yang beragam, sehingga membentuk lingkage (pertalian) berdasarkan kepentingan dan minat yang sama tentang sesuatu
4. Transmission of values (penyebaran nilai-nilai)
Fungsi sosialisasi: cara dimana individu mengadopsi perilaku dan nilai kelompok
5. Entertainment (hiburan)
Banyak kita jumpai pada media televisi dan radio
I. Efek Komunikasi Massa
Berdasarkan teorinya, efek komunikasi masa dibedakan menjadi tiga macam efek, yaitu efek terhadap individu, masyarakat, dan kebudayaan.
a.       Efek komunikasi masa terhadap individu
1.      Efek ekonomis: menyediakan pekerjaan, menggerakkan ekonomi (contoh: dengan adanya industri media massa membuka lowongan pekerjaan)
2.      Efek sosial: menunjukkan status (contoh: seseorang kadang-kadang dinilai dari media massa yang ia baca, seperti surat kabar pos kota memiliki pembaca berbeda dibandingkan dengan pembaca surat kabar Kompas.
3.      Efek penjadwalan kegiatan
4.      Efek penyaluran/ penghilang perasaan
5.      Efek perasaan terhadap jenis media
b.       Efek komunikasi masa terhadap masyarakat dan kebudayaan
1.      Teori spiral keheningan oleh Noelle-Newmann
2.      Teori Penentuan Agenda oleh Combs dan Shaw
Menurut Kappler (1960) komunikasi masa juga memiliki efek:
1.     Conversi, yaitu menyebabkan perubahan yang diinginkan dan perubahan yang tidak diinginkan.
2.     Memperlancar atau malah mencegah perubahan
3.     Memperkuat keadaan (nilai, norma, dan ideologi) yang ada.
J. Teori-teori komunikasi massa
1.     Hypodermic needle theory
2.     Cultivation theory
3.     Cultural imperalism theory
4.     Media equation theory
5.     Spiral silence theory
6.     Technological determinism theory
7.     Uses and gratification theory
8.     Agenda setting theory
9.     Media critical theory

DAFTAR PUSTAKA

Jalaluddin, Rakhmat. 1994. Psikologi Komunikasi. Bandung: Remaja Rosdakarya.
McQuail. 1987. Teori Komunikasi Massa ed. 2. Jakarta: Erlangga
Nurudin. 2003. Komunikasi Massa. Malang: CESPUR.
Shoemaker & Reese. 1996. Mediating the Message: Theories of Influences on Mass Media Content. USA:Longman.
Warsito. 2005. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia.



No comments: