WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Monday, April 30, 2012

SATUAN ACARA PENYULUHAN PENYAKIT LUPUS

Juniartha Semara Putra

SATUAN ACARA PENYULUHAN
PENYAKIT LUPUS

       I.            LATAR BELAKANG
Tidak banyak yang mengetahui apa itu penyakit Lupus. Penyakit ini memang belum banyak dikenal orang. Seabad lalu, penyebab penyakit ini diperkirakan adalah karena faktor keturunan, selain faktor  hormon dan lingkungan (seperti stres, sinar matahari, infeksi, makanan dan obat-obatan). Namun, kini disimpulkan para ahli bahwa penyebab dari penyakit Lupus adalah bukan merupakan penyakit keturunan. Penyakit Lupus tidak diturunkan, hanya 5-10% pasien Lupus yang diturunkan dalam keluarga. Sebagian besar (90%) pasien Lupus tidak mempunyai saudara ataupun orangtua yang juga sakit Lupus. Penyakit Lupus menyerang hampir 90% perempuan. Organisasi Kesehatan Dunia  atau WHO mencatat jumlah penderita penyakit  Lupus di seluruh dunia dewasa ini mencapai lima juta orang. Sebagian besar dari mereka adalah perempuan usia produktif dan setiap tahun ditemukan lebih dari 100 ribu penderita baru.   Data di Amerika menunjukkan angka kejadian penyakit Lupus Ras Asia lebih tinggi dibandingkan ras Kaukasia.  Di Indonesia jumlah penderita Lupus yang tercatat sebagai anggota YLI 789 orang, tetapi bila kita melakukan pendataan lebih seksama jumlah pasien Lupus di Indonesia akan lebih besar dari Amerika ( 1.500.000 orang).
Siapa saja yang bisa terserang Lupus? Lupus seringkali disebut “ penyakit wanita “ meskipun faktanya laki- laki juga ada yang terkena.   Lupus dapat diturunkan pada semua umur, namun sebagian besar pasien ditemukan pada perempuan usia produktif.  Sembilan dari 10 orang dengan Lupus (Odapus) adalah  wanita. Alasan mengapa Lupus lebih banyak menyerang kaum perempuan produktif?  Hingga saat ini belum diketahui pasti apa penyebabnya.  Jumlah terbesar penderitanya dialami oleh perempuan di usia belasan tahun (yang sudah mendapatkan menstruasi. Selain itu penyakit Lupus juga berhubungan dengan “hormon estrogen” yang banyak di produksi oleh perempuan. Tapi, secara pasti, penyakit Lupus ini (jarang) ditemukan pada anak-anak usia balita atau wanita menopouse.  Pada perempuan usia subur dengan laki-laki perbandingannya adalah : 10 : 1 dan perbandingan ini akan mengecil pada kelompok perempuan usia menopuse.
Karena dialami oleh perempuan di usia subur, penyakit Lupus ini dapat menganggu kehamilan (terjadinya abortus, gangguan perkembangan janin/bayi mati sebelum dilahirkan). Terdapat peningkatan risiko dari aktivitas penyakit selama  3 atau 4 minggu setelah kehamilan.. Data YLI menyebutkan banyak Odapus yang bisa memperoleh keturunan dengan keadaan bayi dalam kondisi sehat. Bagi kaum perempuan yang mengalami Lupus diperbolehkan untuk hamil, memperoleh keturunan, di bawah pengawasan dokter secara penuh. Para dokter umumnya akan menganjurkan bagi pasien Lupus yang berat, apabila sudah memiliki anak sebaiknya tidak memiliki anak lagi selama masa kehamilan harus selalu kontrol secara teratur ke dokter ahli pemerhati Lupus untuk Lupusnya dan dokter kandungan untuk kehamilannya.Penyakit lupus lebih dikenal sebagai penyakit seribu wajah karena tidak ada kasus lupus yang serupa dan penyebabnya hingga kini belum diketahui. Kekebalan tubuh penderitanya pun lemah.
 Sejauh ini hal yang telah pemerintah coba lakukan ialah membentuk komunitas peduli penyakit Lupus seperti Yayasan Lupus Indonesia dan  Syamsi Dhuha Foundation, dan perlu mendapat apresiasi. Berdasarkan data Yayasan Lupus Indonesia (YLI), jumlah penderita lupus atau odapus yang terdeteksi di Indonesia  terus meningkat. Dari 586 odapus pada tahun 1998 meningkat jadi 7.693 oda­pus pada 2006, hingga data terakhir pada 2010 diketahui ter­dapat 10.314 odapus. Ber­da­sarkan survei itu, sembilan dari 10 odapus adalah perempuan. Karena itulah, ada baiknya masyarakat mengetahui sedini mungkin tentang penyakit ini dan berdasarkan itulah kami mengadakan Satuan Acara Penyuluhan ini.




    II.            TUJUAN
1.TUJUAN INSTRUKSIONAL UMUM (TIU)
 Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran mampu memahami tentang penyakit Lupus.
2. TUJUAN INSTRUKSIONAL KHUSUS (TIK )
Setelah diberikan penyuluhan selama 45 menit, diharapkan sasaran dapat :
a. Menjelaskan pengertian penyakit Lupus dengan tepat
b. Menyebutkan tanda dan gejala penyakit Lupus dengan benar
c. Menjelaskan penyebab penyakit Lupus dengan tepat
d. Menyebutkan jenis-jenis penyakit Lupus dengan benar
e. Menjelaskan cara mencegah terkena penyakit Lupus dengan tepat

 III.            MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan, materi yang disampaikan adalah :
a. Pengertian Penyakit Lupus
b. Tanda dan Gejala Dari Penyakit Lupus
c. Penyebab penyakit Lupus
d. Jenis atau macam penyakit Lupus
e. Cara pencegahan penyakit Lupus

 IV.            METODE
a. Ceramah
b. Tanya Jawab

    V.            MEDIA/ALAT/SUMBER
-          Media        : Slide, Leaflet
-          Alat           : Layar Proyektor, LCD, Laptop, Meja , Kursi

-          Sumber      :
Suciningtyas, Agustini. 2004. Saat Lupus Berbunga Hikmah. Jakarta : Mizan    
Publika
Wallace, Daniel. 2000. The Lupus Book. Jakarta : Gramedia

 VI.            SASARAN
Warga Banjar Eka Bhuana Lingkungan Dukuh, Kelurahan Paya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.

VII.            WAKTU
Hari                 : Rabu
Tanggal           : 14 Desember 2011
Waktu             : 15.00 WITA – 15.45 WITA

VIII.            TEMPAT
Balai Banjar Eka Bhuana Lingkungan Dukuh, Kelurahan Paya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
Setting Tempat :         
                              
                        MEDIA                                                           PENYULUH
SASARAN
SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

SASARAN

 


 IX.            RENCANA EVALUASI
1.      Struktur
a.       Persiapan Media / Alat
Media, bahan, dan alat yang digunakan dalam penyuluhan semua lengkap dan dapat digunakan dengan baik saat ceramah dan tanya jawab.
b.      Persiapan Materi
Materi dalam bentuk makalah, flashdisk, dan leaflet.
c.       Persiapan Peserta / Undangan
Warga Banjar Eka Bhuana Lingkungan Dukuh, Kelurahan Paya, Kecamatan Karangasem, Kabupaten Karangasem, Provinsi Bali.
2.      Proses Penyuluhan
a.       Kegiatan penyuluhan dapat dilakukan dengan lancar dengan langkah-langkah diantaranya, memberi salam, menyapa peserta, memperkenalkan diri, persepsi, pemberian materi, kesimpulan dan evaluasi.
b.      Kehadiran peserta diharapkan 80 %.
c.       Pada saat penyuluhan keaktifan dan interaksi dari peserta baik dan terjadi komunikasi dua arah dalam kegiatan penyuluhan ini antara komunikator dengan komunikan.
d.      Peserta dapat memahami tentang penyakit Lupus
3.      Hasil
a.       Jangka Pendek
Setelah diberikan penyuluhan, sasaran mengerti 80% dari apa yang telah disampaikan penyuluh dengan kriteria sasaran dapat menjawab pertanyaan yang diberikan penyuluh dengan baik dan benar.
b.      Jangka Panjang
Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai penyakit Lupus sehingga mereka dapat melakukan pencegahan sebelum terjangkit penyakit tersebut dan mampu meningkatkan derajat kesehatan secara mandiri.




Lampiran 1
MATERI PENYULUHAN
TENTANG PENYAKIT LUPUS

A.    PENGERTIAN LUPUS
Lupus dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan/serigala”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi serigala, tetapi berwarna putih. Penyakit Lupus dalam ilmu kedokteran disebut dengan Systemic Lupus Erythematosus (SLE), yaitu ketika penyakit ini sudah menyerang seluruh tubuh atau sistem internal manusia. Dalam ilmu imunologi atau kekebalan tubuh, penyakit ini adalah kebalikan dari kanker atau HIV/AIDS. Pada Penyakit Lupus, tubuh menjadi overacting terhadap rangsangan dari sesuatu yang asing dan membuat terlalu banyak antibodi atau semacam protein yang malah ditujukan untuk melawan jaringan tubuh sendiri. Dengan demikian, Penyakit Lupus disebut sebagai autoimmune disease (penyakit dengan kekebalan tubuh berlebihan). Pada penderita penyakit lupus, antibodi yang berlebihan ini, bisa masuk ke seluruh jaringan dengan dua cara yaitu :.
-          Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
-          Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun, yaitu gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan.
Gejala Lupus dapat terjadi dari ringan sampai berat. Gejala pada sebagian Odapus cukup ringan. Sedangkan bagi yang lainnya, lupus bisa menjadi masalah serius dan dapat berakibat fatal  bahkan mengancam kelangsungan hidupnya. Pada kasus satu penyakit ini bisa membuat kulit seperti ruam merah yang rasanya terbakar (lupus DLE). pada kasus lain ketika system imun yang berlebihan itu menyerang persendian dapat menyebabkan kelumpuhan (lupus SLE).

B.     TANDA DAN GEJALA LUPUS
Adapun tanda dan gejala penyakit Lupus ialah :
  1. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
  2. Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
  3. Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
  4. Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
  5. Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan

C.     PENYEBAB LUPUS
1.      Faktor Genetik : Tidak diketahui gen atau gen – gen apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut, 10% dalam keluarga Lupus mempunyai keluarga dekat ( orang tua atau kaka adik ) yang juga menderita lupus, 5% bayi yang dilahirkan dari penderita lupus terkena lupus juga, bila kembar identik, kemungkinan yang terkena Lupus hanya salah satu dari kembar tersebut.
2.      Faktor lingkungan sangat berperan sebagai pemicu Lupus, misalnya : infeksi, stress, makanan,  antibiotik (khususnya kelompok sulfa dan penisilin), cahaya ultra violet (matahari) dan penggunaan obat – obat tertentu.
3.      Faktor hormon, dapat menjelaskan mengapa kaum perempuan lebih sering terkena penyakit lupus dibandingkan dengan laki-laki.  Meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi atau selama masa kehamilan mendukung keyakinan bahwa hormon, khususnya ekstrogen menjadi penyebab pencetus penyakit Lupus. Akan tetapi  hingga kini belum diketahui jenis hormon apa yang menjadi penyebab besarnya prevalensi lupus pada perempuan pada periode tertentu yang menyebabkan meningkatnya gejala Lupus masih belum diketahui.
4.      Faktor sinar matahari adalah salah satu kondisi yang dapat memperburuk gejala Lupus. Diduga oleh para dokter bahwa sinar matahari memiliki banyak ekstrogen sehingga mempermudah terjadinya reaksi autoimmune.  Tetapi bukan berarti bahwa penderita hanya bisa keluar pada malam hari. Pasien Lupus bisa saja keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00 dan disarankan agar memakai krim pelindung dari sengatan matahari.  Teriknya sinar matahari di negara tropis seperti Indonesia, merupakan faktor pencetus kekambuhan bagi para pasien yang peka terhadap sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak kemerahan di bagian muka.kepekaan terhadap sinar matahari (photosensitivity) sebagai reaksi kulit yang tidak normal terhadap sinar matahari.

D.    JENIS-JENIS LUPUS
Jenis-jenis penyakit Lupus ada 3 yaitu :
1.  Discoid Lupus – organ tubuh yang terkena hanya bagian kulit!
Dapat dikenali dari ruam yang muncul dimuka, leher dan kulit kepala, ruam di sekujur        tubuh, berwarna kemerahan, bersisik, kadang gatal. Pada Lupus jenis ini dapat didiagnosa dengan menguji biopsi dari ruam. Pada discoid lupus hasil biopsi akan terlihat ketidak normalan yang ditemukan pada kulit tanpa ruam. Dan, jenis ini pada umumnya tidak melibatkan organ-organ tubuh bagian dalam. Oleh karena itu, tes ANA (pemeriksaan darah yang digunakan untuk mengetahui keberadaan sistemik lupus – hasilnya bisa saja bersifat negatif pada pasien pengidap discoid lupus. Akan tetapi pada sebagian besar pasien dengan jenis discoid lupus – hasil pemeriksaan ANA-nya positif, tetapi masih dalam tingkatan atau titer yang  rendah. 10% pasien Discoid dapat menjadi SLE.
2.  Drug-Induced Lupus – lupus yang timbul akibat efek samping obat.
Pada lupus jenis ini baru muncul setelah odapus menggunakan jenis obat tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Ada 38 jenis obat yang dapat menyebabkan Drug Induced. Salah satu contoh faktor yang mempengaruhi DIL adalah akibat penggunaan obat-obatan hydralazine( untuk mengobati darah tinggi ) dan procainamide ( untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur ). Tapi tidak semua penderita yang menggunakan obat-obatan ini akan berkembang menjadi drug induced Lupus, hanya sekitar 4% orang-orang yang menggunakan obat-obatan tersebut yang akan berkembang menjadi drug induced dan gejala akan mereda apabila obat-obatan tersebut dihentikan.Gejala dari drug-induced lupus (DIL) serupa dengan sistemik lupus. Umumnya gejala akan hilang dalam jangka waktu 6 bulan setelah obat dihentikan. Pemeriksaan Tes AntiNuclear Antibody ( ANA ) dapat tetap positif.
3. Sistemic Lupus Erythematosus.
Lupus ini lebih berat dibandingkan dengan discoid lupus – karena gejalanya menyerang banyak organ tubuh atau sistim tubuh pasien Lupus.  Pada sebagian orang hanya kulit dan sendinya saja yang terkena , akan tetapi pada sebagian pasien lupus lainnya menyerang organ vital organ:  Jantung – Paru, Ginjal, Syaraf, Otak.

E.     CARA PENCEGAHAN LUPUS
Karena penyakit ini menyerang bagian kulit sebaiknya hindari terpaan sinar matahari secara langung dan berkelebihan. Selain itu anda juga harus berganti pola hidup anda dengan pola hidup sehat seperti olah raga yang teratur mengganti menu makanan anda dengan di banyaki sayuran dan buah-buahan. Dalam makanan sendiri anda juga harus memperhatikan kandungannya, untuk lebih baiknya sebaiknya konsumsi makanan yang mengandung banyak vitamin D dan protein. Selain itu waspadai juga penyakit yang menyerang bagian pencernaan, namun karena penyakit ini termasuk penyakit genetik sehingga ada juga yang di sebabkan oleh keturunan. Secara ringkas, dapat disebutkan cara pencegahan penyakit Lupus ialah :
  1. Menghindari stress
  2. Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
  3. mengurangi beban kerja yang berlebihan
  4. menghindari pemakaian obat tertentu.

Lampiran 2
EVALUASI

a.       Apakah yang dimaksud dengan penyakit Lupus?
b.      Jelaskan cara masuk dari antibody yang berlebihan ke jaringan tubuh !
c.       Sebut dan jelaskan tanda dan gejala dari penderita Lupus!
d.      Sebut dan jelaskan factor penyebab terjangkitnya Lupus!
e.       Sebut dan Jelaskan jenis dari penyakit Lupus!
f.       Jelaskan cara pencegahan penyakit Lupus!


KUNCI JAWABAN

1.         Pengertian Lupus :
Lupus dalam bahasa Latin berarti “anjing hutan/serigala”. Istilah ini mulai dikenal sekitar satu abad lalu. Hal ini disebabkan penderita penyakit ini pada umumnya memiliki butterfly rash atau ruam merah berbentuk kupu-kupu di pipi yang serupa di pipi serigala, tetapi berwarna putih.

2.         Cara antibody berlebih masuk ke jaringan :
Pertama, antibodi aneh ini bisa langsung menyerang jaringan sel tubuh, seperti pada sel-sel darah merah yang menyebabkan selnya akan hancur. Inilah yang mengakibatkan penderitanya kekurangan sel darah merah atau anemia.
Kedua, antibodi bisa bergabung dengan antigen (zat perangsang pembentukan antibodi), membentuk ikatan yang disebut kompleks imun, yaitu gabungan antibodi dan antigen mengalir bersama darah, sampai tersangkut di pembuluh darah kapiler akan menimbulkan peradangan.
3.         Tanda dan Gejala
·         a. Kulit yang mudah gosong akibat sinar matahari serta timbulnya gangguan pencernaan.
·         Gejala umumnya penderita sering merasa lemah, kelelahan yang berlebihan, demam dan pegal-pegal. Gejala ini terutama didapatkan pada masa aktif, sedangkan pada masa remisi (nonaktif) menghilang.
·         Pada kulit, akan muncul ruam merah yang membentang di kedua pipi, mirip kupu-kupu. Kadang disebut (butterfly rash). Namun ruam merah menyerupai cakram bisa muncul di kulit seluruh tubuh, menonjol dan kadang-kadang bersisik. Melihat banyaknya gejala penyakit ini, maka wanita yang sudah terserang dua atau lebih gejala saja, harus dicurigai mengidap Lupus.
·         Anemia yang diakibatkan oleh sel-sel darah merah yang dihancurkan oleh penyakit LUPUS ini
·         Rambut yang sering rontok dan rasa lelah yang berlebihan

4.         Faktor penyebab penyakit Lupus
o   Faktor Genetik : Tidak diketahui gen atau gen – gen apa yang menjadi penyebab penyakit tersebut, 10% dalam keluarga Lupus mempunyai keluarga dekat ( orang tua atau kaka adik ) yang juga menderita lupus, 5% bayi yang dilahirkan dari penderita lupus terkena lupus juga, bila kembar identik, kemungkinan yang terkena Lupus hanya salah satu dari kembar tersebut.
o   Faktor lingkungan sangat berperan sebagai pemicu Lupus, misalnya : infeksi, stress, makanan,  antibiotik (khususnya kelompok sulfa dan penisilin), cahaya ultra violet (matahari) dan penggunaan obat – obat tertentu.
o   Faktor hormon, dapat menjelaskan mengapa kaum perempuan lebih sering terkena penyakit lupus dibandingkan dengan laki-laki.  Meningkatnya angka pertumbuhan penyakit Lupus sebelum periode menstruasi atau selama masa kehamilan mendukung keyakinan bahwa hormon, khususnya ekstrogen menjadi penyebab pencetus penyakit Lupus. Akan tetapi  hingga kini belum diketahui jenis hormon apa yang menjadi penyebab besarnya prevalensi lupus pada perempuan pada periode tertentu yang menyebabkan meningkatnya gejala Lupus masih belum diketahui.
o   Faktor sinar matahari adalah salah satu kondisi yang dapat memperburuk gejala Lupus. Diduga oleh para dokter bahwa sinar matahari memiliki banyak ekstrogen sehingga mempermudah terjadinya reaksi autoimmune.  Tetapi bukan berarti bahwa penderita hanya bisa keluar pada malam hari. Pasien Lupus bisa saja keluar rumah sebelum pukul 09.00 atau sesudah pukul 16.00 dan disarankan agar memakai krim pelindung dari sengatan matahari.  Teriknya sinar matahari di negara tropis seperti Indonesia, merupakan faktor pencetus kekambuhan bagi para pasien yang peka terhadap sinar matahari dapat menimbulkan bercak-bercak kemerahan di bagian muka.kepekaan terhadap sinar matahari (photosensitivity) sebagai reaksi kulit yang tidak normal terhadap sinar matahari.


5.         Jenis-jenis penyakit Lupus ada 3 yaitu :
·         1.  Discoid Lupus – organ tubuh yang terkena hanya bagian kulit!
Dapat dikenali dari ruam yang muncul dimuka, leher dan kulit kepala, ruam di sekujur        tubuh, berwarna kemerahan, bersisik, kadang gatal. Pada Lupus jenis ini dapat didiagnosa dengan menguji biopsi dari ruam. Pada discoid lupus hasil biopsi akan terlihat ketidak normalan yang ditemukan pada kulit tanpa ruam. Dan, jenis ini pada umumnya tidak melibatkan organ-organ tubuh bagian dalam. Oleh karena itu, tes ANA (pemeriksaan darah yang digunakan untuk mengetahui keberadaan sistemik lupus – hasilnya bisa saja bersifat negatif pada pasien pengidap discoid lupus. Akan tetapi pada sebagian besar pasien dengan jenis discoid lupus – hasil pemeriksaan ANA-nya positif, tetapi masih dalam tingkatan atau titer yang  rendah. 10% pasien Discoid dapat menjadi SLE.
·         2.  Drug-Induced Lupus – lupus yang timbul akibat efek samping obat.
Pada lupus jenis ini baru muncul setelah odapus menggunakan jenis obat tertentu dalam jangka waktu yang panjang. Ada 38 jenis obat yang dapat menyebabkan Drug Induced. Salah satu contoh faktor yang mempengaruhi DIL adalah akibat penggunaan obat-obatan hydralazine( untuk mengobati darah tinggi ) dan procainamide ( untuk mengobati detak jantung yang tidak teratur ). Tapi tidak semua penderita yang menggunakan obat-obatan ini akan berkembang menjadi drug induced Lupus, hanya sekitar 4% orang-orang yang menggunakan obat-obatan tersebut yang akan berkembang menjadi drug induced dan gejala akan mereda apabila obat-obatan tersebut dihentikan.Gejala dari drug-induced lupus (DIL) serupa dengan sistemik lupus. Umumnya gejala akan hilang dalam jangka waktu 6 bulan setelah obat dihentikan. Pemeriksaan Tes AntiNuclear Antibody ( ANA ) dapat tetap positif.
·         3. Sistemic Lupus Erythematosus.
Lupus ini lebih berat dibandingkan dengan discoid lupus – karena gejalanya menyerang banyak organ tubuh atau sistim tubuh pasien Lupus.  Pada sebagian orang hanya kulit dan sendinya saja yang terkena , akan tetapi pada sebagian pasien lupus lainnya menyerang organ vital organ:  Jantung – Paru, Ginjal, Syaraf, Otak.

6.         Cara Mencegah Penyakit Lupus
  • Menghindari stress
  • Menjaga agar tidak langsung terkena sinar matahari
  • mengurangi beban kerja yang berlebihan
  • menghindari pemakaian obat tertentu.













No comments: