WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Monday, April 30, 2012

PENDIDIKAN KESEHATAN RENCANA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

Juniartha Semara Putra

PENDIDIKAN KESEHATAN
RENCANA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

I.                   LATAR BELAKANG
Kualitas sumber daya manusia (SDM) antara lain ditentukan dua faktor yang satu sama lain saling berhubungan, berkaitan dan saling bergantung yakni pendidikan dan kesehatan. Kesehatan merupakan prasyarat utama agar upaya pendidikan berhasil, sebaliknya pendidikan yang diperoleh akan sangat mendukung tercapainya peningkatan status kesehatan seseorang. Mencegah sakit adalah lebih mudah dan murah dari pada mengobati seseorang apabila jatuh sakit. Salah satu cara untuk mencegah hal tersebut adalah dengan bergaya hidup sehat. Gaya hidup sehat adalah segala upaya untuk menerapkan kebiasaanyang baik dalam menciptakan hidup yang sehat dan menghindarkan kebiasaan buruk yang dapat mengganggu kesehatan.
Perubahan sosial ekonomi yang terjadi dalam beberapa dekade belakangan ini telah menimbulkan dampak demikian luas dan beragam, baik yang negatif maupun positif, dalam setiap sendi kehidupan masyarakat Indonesia. Dampak yang negatif antara lain perubahan ini turut mendukung munculnya tantangan baru di bidang kesehatan, yaitu adanya kesenjangan status kesehatan masyarakat. Adanya kesenjangan status kesehatan tersebut juga pernah disampaikan Menteri Kesehatan, dr. Endang Rahayu Sedyaningsih kepada karyawan dan karyawati Kementerian Kesehatan, Jumat, 17 Desember 2010, di Jakarta. Kesenjangan status kesehatan terjadi antardaerah, antartingkatan sosial-ekonomi dan  antarkawasan perkotaan dan pedesaan. Secara spesifik kesenjangan tersebut antara lain disebabkan oleh belum efektifnya pelaksanaan desentralisasi penanganan kesehatan, efisiensi penggunaan anggaran dana yang masih rendah serta distribusi dan pendayagunaan tenaga kesehatan yang belum proporsional.
Menerapkan Pelaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) merupakan langkah ampuh untuk menangkal penyakit. Tidak hanya itu, beberapa pakar juga berpendapat bahwa penerapan konsep PHBS juga mampu membebaskan pemerintah dari masalah kesehatan dan ekonomi kesehatan. Sayangnya dalam praktiknya, penerapan PHBS yang kesannya sederhana tidak selalu mudah dilakukan. Terutama bagi mereka yang tidak terbiasa. Dalam hal ini, pendidikan dari keluarga sangat dibutuhkan. Konsep PHBS memang sederhana. PHBS merupakan kunci terbentuknya bangsa yang sehat, yang dimulai dari keluarga sehat. PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan dan kesehatan diri. Di antaranya meliputi kebiasaan mandi, keramas dan gosok gigi secara benar dan teratur, konsumsi makanan bergizi seimbang serta istrahat teratur. Selain itu, PHBS mencakup pemeliharaan kebersihan rumah dan lingkungan sekitar. Hal itu ditegaskan oleh Effi Mardianto, Ketua Umum Tm Penggerak PKK Pusat dalam seminar Peluncuran Petisi Nasional Keluarga Sehat untuk Indonesia Sehat oleh salah satu produk sabun bekerja sama dengan Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI), Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK) Pusat, Lembaga Swadaya Masyarakat Spektra Surabaya dan beberapa keluarga.
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dan Cuci Tangan pakai Sabun (CTPS) masyarakat Indonesia masih rendah. Kategori rumah tangga yang memenuhi kriteria PHBS dengan kriteria PHBS hanya 35,8 persen dan rumah tangga CTPS yang benar hanya 24,5 persen. Berdasarkan profil kesehatan provinsi tahun 2009, persentase rumah tangga yang ber-Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) secara nasional sebesar 48,41%.Provinsi yang memiliki persentase tertinggi adalah Jawa Tengah (88,57%), DIYogyakarta (87,38%) dan Kalimantan Timur (79,73%). Provinsi dengan persentase PHBS yang rendah adalah Sumatera Barat (17,97%), Banten (21,37%) dan Papua Barat (27,34%).

II.                TUJUAN
A,        Tujuan Instruksional Umum (TIU)
Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit, sasaran mampu memahami tentang pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
B.        Tujaun Instruksional Khusus (TIK)
            Setelah diberikan penyuluhan selama 25 menit diharapkan sasaran mampu:
1.      Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
2.      Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
3.      Menjelaskan pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah


III.             MATERI PENYULUHAN
Dalam penyuluhan materi yang disampaikan adalah:
1.      Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat
2.      Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di rumah tangga
3.      Pengertian perilaku hidup bersih dan sehat di sekolah

IV.             METODA
A.    Ceramah
B.     Tanya jawab

V.                MEDIA, ALAT/BAHAN, SUMBER YANG DIGUNAKAN
A.    Media: Leaflet, lembar balik, poster, dan Microsoft Power Point presentasi.
B.     Alat: Komputer, layar, dan LCD
C.     Sumber:
Admin. 2010.Peringatan HKN sebagai awal momentum perubahan perilaku masyarakat Indonesia. Availlable: http://www.nganjukkab.go.id/index.php?option=com_content&view=article&id=285:hkn2010. (Acessed: 29 September 2011)

Anonim,2010. Perilaku Hidup Bersih Indonesia Masih Rendah. Availlable: http://www.pikiran-rakyat.com/node/145866. (Acessed : 30 September 2011)

Chasanah, Noor.2009. Kesenjangan Status Kesehatan, Tantangan Indonesia 2011. Availlable : http://www.mediaindonesia.com/citizen_read/1156. (Acessed : 29 September 2011)
Nadesul, Hendrawan.2009.Majalah Dokter Kita, Edisi 8, THN IV, Agustus 2009 hal. 98.

VI.             PESERTA
Siswa, guru, dan seluruh staf Sekolah Dasar no.4 Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kotamadya Denpasar.

VII.          WAKTU
Hari              : Selasa
Tanggal        : 4 Oktober 2011
Pukul            : 16:00 – 18:30 WITA

VIII.       TEMPAT
Di Aula Sekolah Dasar no.4 Dauh Puri Kaja, Kecamatan Denpasar Utara, Kotamadya Denpasar.
P
 
Setting Tempat:
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
A
 
KETERANGAN :
P : PENYULUH
M: MODERATOR
S : SLIDE
U : UNDANGAN
A : AUDIENCE
 


IX.             RENCANA EVALUASI
A.    Struktur:
1.      Persiapan media
Media yang digunakan dalam penyuluhan semuanya lengkap dan siap digunakan. Media yang digunakan adalah leaflet, slide, lembar balik, dan poster
2.      Persiapan materi
Materi yang akan diberikan dalam penyuluhan sudah disiapkan dan akan disebarluaskan dalam bentuk leaflet yang berisi gambar dan tulisan.
3.      Undangan/peserta penyuluhan sejumlah 40 orang.
B.     Proses Penyuluhan:
1.      Kegiatan penyuluhan yang akan diberikan diharapkan berjalan lancer dan sasaran memahami tentang penyuluhan yang diberikan.
2.      Dalam proses penyuluhan diharapkan terjadi interaksi antara penyuluh dan sasaran yang akan diharapkan penyuluhan.
3.      Peserta diharapkan memperhatikan materi yang diberikan.
4.      Sasaran diharapkan kehadirannya 80% dan tidak ada yng meninggalkan tempat saat penyuluhan berlangsung.
C.     Hasil Penyuluhan:
1.      Jangka pendek
·         Sasaran mengerti sekitar 80% dari materi yang diberikan.
·         Sasaran memahami tentang pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
2.      Jangka panjang
·         Meningkatkan pengetahuan sasaran mengenai pentingnya melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat sehingga dapat miminimalisir terjangkitnya penyakit akibat kurangnya kesadaran akan perilaku hidup bersih dan sehat.
·         Dapat menjadi agen perubahan dan contoh dengan cara membagikan pengetahuan tentang perilaku hidup bersih dan sehat kepada keluarga, teman, kelompok maupun masyarakat.



















Lampiran 1
PENDIDIKAN KESEHATAN
RENCANA PENYULUHAN KESEHATAN MASYARAKAT
MENGENAI PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT

A.    PENGERTIAN PHBS
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat ada banyak, diantaranya Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga dan Perilaku Hidup Bersih di Sekolah.
B.     PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI RUMAH TANGGA
Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif  dalam gerakan kesehatan di masyarakat. Adapun manfaat dari Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Rumah Tangga, diantaranya menambah pendapatan keluarga, setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit, anak tumbuh sehat dan cerdas, anggota keluarga giat bekerja, pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk keluarganya. PHBS di Rumah Tangga dilakukan untuk mencapai Rumah Tangga Sehat. Rumah Tangga Sehat adalah rumah tangga yang melakukan 10 (sepuluh) PHBS di Rumah Tangga, yaitu (1) Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan; (2) Memberi ASI ekslusif;  (3) Menimbang bayi dan balita; (4) Menggunakan air bersih; (5) Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; (6) Menggunakan jamban sehat; (7) Memberantas jentik di rumah; (8) Makan buah dan sayur setiap hari; (9) Melakukan aktivitas fisik setiap hari; dan (10) Tidak merokok di dalam rumah.


C.    PERILAKU HIDUP BERSIH DAN SEHAT DI SEKOLAH
Selain PHBS di Ruamah Tangga, ada juga PHBS di Sekolah. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat di Sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan phbs serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah berperilaku hidup bersih dan sehat.
Anak sekolah merupakan generasi penerus bangsa yang perlu dijaga, ditingkatkan dan dilindungi kesehatannya. Jumlah usia sekolah yang cukup besar yaitu 30 % dari jumlah penduduk Indonesia merupakan masa keemasan untuk menanamkan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sehingga anak sekolah berpotensi sebagai agen perubahan untuk mempromosikan PHBS, baik dilingkungan sekolah, keluarga maupun masyarakat.
Beberapa kegiatan peserta didik dalam menerapkan PHBS di sekolah antara lain jajan di warung/kantin sekolah karena lebih terjamin kebersihannya; mencuci tangan dengan air bersih dan sabun; menggunakan jamban di sekolah serta menjaga kebersihan jamban; mengikuti kegiatan olah raga dan aktifitas fisik sehingga meningkatkan kebugaran dan kesehatan peserta didik; memberantas jentik nyamuk di sekolah secara rutin; tidak merokok;  memantau pertumbuhan peserta didik melalui pengukuran BB dan TB; dan membuang sampah pada tempatnya.
Dengan menerapkan  PHBS di sekolah oleh peserta didik, guru dan masyarakat lingkungan sekolah, maka akan membentuk mereka untuk memiliki kemampuan dan kemandirian dalam mencegah penyakit, meningkatkan kesehatannya, serta berperan aktif dalam mewujudkan lingkungan sekolah.


Lampiran 2
PERTANYAAN

  1. Apa yang dimaksud dengan Perlaku Hidup Bersih dan Sehat?
  2. Apa yang dimaksud dengan PHBS di Rumah Tangga?
  3. Apa saja manfaat dari pelaksanaan PHBS di Rumah Tangga?
  4. Perilaku apa saja yang termasuk di dalam PHBS di Rumah Tangga?
  5. Apa yang dimaksud dengan PHBS di Sekolah?
  6. Apa saja manfaat dari pelaksanaan PHBS di Sekolah?
  7. Perilaku apa saja yang termasuk di dalam PHBS di Sekolah?


Lampiran 3
JAWABAN

  1. Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah semua perilaku yang dilakukan atas kesadaran sehingga anggota keluarga atau keluarga dapat menolong dirinya sendiri di bidang kesehatan dan berperan aktif dalam kegiatan-kegiatan kesehatan dimasyarakat.
  2. PHBS di rumah tangga adalah upaya untuk memperdayakan anggota rumah tangga agar tahu, mau dan mampu melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat serta berperan aktif  dalam gerakan kesehatan di masyarakat.
  3. Manfaat melaksanakan PHBS di rumah, diantaranya:
a.       Setiap anggota keluarga menjadi sehat dan tidak mudah sakit.
b.      Anak tumbuh sehat dan cerdas.
c.       Anggota keluarga giat bekerja.
d.      Pengeluaran biaya rumah tangga dapat ditujukan untuk memenuhi gizi keluarga, pendidikan dan modal usaha untuk menambah pendapatan keluarga.
  1. Perilaku yang termasuk di dalam PHBS di Rumah Tangga, diantaranya:
1.      Persalinan ditolong oleh tenaga kesehatan
2.      Memberi ASI ekslusif
3.      Menimbang bayi dan balita
4.      Menggunakan air bersih
5.      Mencuci tangan dengan air bersih dan sabun
6.      Menggunakan jamban sehat
7.      Memberantas jentik di rumah
8.      Makan buah dan sayur setiap hari
9.      Melakukan aktivitas fisik setiap hari
10.  Tidak merokok di dalam rumah
  1. PHBS di sekolah adalah upaya untuk memberdayakan siswa, guru dan masyarakat lingkungan sekolah agar tahu, mau dan mampu mempraktikkan PHBS serta berperan aktif dalam mewujudkan sekolah ber-PHBS.
  2. Manfaat melaksanakan PHBS di sekolah, diantaranya:
a.       Terciptanya sekolah yang bersih dan sehat
b.      Meningkatkan semangat belajar-mengajar
c.       Meningkatkan citra sekolah
d.      Menjadi contoh sekolah ber-PHBS bagi sekolah lainnya
  1. Perilaku yang termasuk di dalam PHBS di Sekolah, diantaranya:
a.       Mengonsumsi jajanan sehat di kantin sekolah
b.      Mencuci tangan dengan air bersih yang mengalir
c.       Menggunakan jamban di sekolah
d.      Olah raga teratur di sekolah
e.       Memberantas jentik di sekolah
f.       Tidak merokok di sekolah
g.      Menimbang berat badan dan mengukur tinggi badan setiap 6 bulan
h.      Membuang sampah pada tempatnya



No comments: