PENDAHULUAN
Stres merupakan suatu istilah yang sangat sering kita dengar diucapkan
oleh banyak orang bahkan kita sendiri mungkin sering mengucapkannya. Kata stres
umumnya digunakan agar orang lain memaklumi keadaan kita sehingga kita bisa
mendapat suatu dispensasi dari orang lain. Berdasarkan keadaan tersebut maka
stres mengandung suatu pengertian yang negatif sehingga perlu kita usir dari
hidup kita.Tujuannya adalah : agar hidup kita lebih produktif dan lebih berguna
bagi orang lain.
Stres dapat menyerang semua orang tanpa kecuali , pada awalnya memang
bukan gangguan kesehatan yang berbahaya namun bila tidak segera disikapi
(tetapi tetap diikuti, dinikmati dan didiamkan saja), dampaknya dapat melebihi
virus penyakit yang paling berbahaya sekalipun dan tidak jarang dapat mematikan
Betapa bahayanya stres sehingga perlu kita manajemeni dengan baik agar stres
berat tidak datang kepada kita.
PROSES TERJADINYA STRES
a. Seorang yang dilanda stres,
tubuhnya akan memanfaatkan zat gizi ekstra dibandingkan dengan ketika seorang
dalam kondisi normal.
b. Tanpa disadari cadangan energi
yang tersimpan di dalam tubuh dapat terkuras habis dan pada saat ini terjadi
yang disebut kelelahan mental atau stres.
c. Tahap selanjutnya adalah berat
badan turun drastis (kurus – pada umumnya) atau over weight (kasus khusus
karena makan terus tdk peduli lagi pada efek negatif makanan).
d. Efek yang umum terjadi adalah energi
habis, stamina terkuras dan daya tahan tubuh melemah sehingga penyakit dengan
mudah masuk ke dalam tubuh kita).
e. Akibat yang lebih parah adalah
stres dapat mempengaruhi kejernihan pola berpikir seseorang karena otak
sudah tidak mempunyai cukup energi untuk bekerja normal (bayangkan hp yang low
bat – sering error). Dalam keadaan ini orang dapat mengalami perasaan mulai
dari resah, gelisah, cemas, perasaan takut sampai pada frustasi berat / putus
asa.
Manajemen
Stres
Manajemen stres adalah
kemampuan penggunaan sumber
daya (manusia)
secara efektif untuk mengatasi gangguan atau kekacauan mental dan emosional
yang muncul karena tanggapan (respon). Tujuan dari manajemen stres itu sendiri
adalah untuk memperbaiki kualitas hidup individu itu agar menjadi lebih baik.
A.Teknik Pernapasan Dalam
Pengertian Teknik Pernapasan Dalam (Deep Breathing)
Teknik pernapasan dalam
merupakan teknik dasar dari perkembangan teknik relaksasi lainnya. Dasar konsep
teknik pernapasan adalah semakin banyak paru terpenuhi oleh oksigen maka
semakin turun derajat ketegangan. Teknik relaksasi pernapasan bermanfaat karna
efektif mereduksi kecemasan (misal karena operasi), depresi, iritabilitas
(sensitif, cepat tersinggung ) ketegangan, kelelahan (Davis et.all,1995).
Teknik relaksasi dengan
latihan nafas dalam sangat mudah dilakukan kapan saja dan dimana saja yang
dibutuhkan hanya posisi paling nyaman (bisa duduk, berbaring, berdiri) taruh
satu tangan diatas perut yang lainya diatas dada kemudian ambil nafas sampai
terasa memenuhi seluruh kapasitas paru, tahan nafas sesaat keluarkan perlahan
melalui bibir seperti anda mau bersiul agar aliran udarah terkontrol, rasakan
perubahan kontur abdomen sewaktu dikosongkan, ulangi siklus inspirasi-ekspirasi
sambil terus fokuskan seluruh kesadaran pada suara nafas, jalani latihan ini
selama 5 sampai 10 menit (Townsend, 1977 ).
Peran
Pernafasan Dalam
1. Memperlambat denyut
jantung
2. Mengatur tekanan darah,
3. Menghilangkan ketegangan
otot dan
4. Mengembalikan
keseimbangan mental dan emosional batin.
5. Membersihkan tubuh dan
membuat berolahraga lebih efektif.
Teknik
Pernapasan Dalam
1. Walaupun
latihan ini dapat dilakukan dalam berbagai sikap, direkomendasikan sikap
berikut : rebahkan diri di atas permadani atau tikar di lantai. Tekuk kedua
lutut dan direnggangkan kaki anda lebih kurang 8 inci, dengan jari mengarah
sedikit keluar. Pastikan bahwa tulang anda lurus.
2.
Amati
tubuh anda yang tegang.
3. Letakkan
satu tangan di atas perut dan satu tangan di atas dada.
4. Tarik
napas pelan-pelan dan dalam melalui hidung masuk ke dalam perut mendorong
dengan tangan anda sekuat-kuatnya selama anda merasa nyaman. Dada anda harus
sedikit bergerak dan bersamaan dengan pergerakan perut.
5. Jika
anda merasa mudah dengan langkah ke-4, tersenyum sedikit, tarik napas melalui
hidung dan hembuskan melalui mulut, ciptakan ketenangan, relaks, desingkan
udara seperti angin seraya meniupkan udara dengan lembut ke luar. Mulut, hidung
dan rahang anda akan relaks. Ambil napas panjang , pelan , dalam yang
membesarkan dan mengecilkan perut. Fokuskan pada bunyi dari pernapasan sambil
anda semakin relaks.
6. Lanjutkan
napas dalam selama lima atau sepuluh menit setiap kali, satu atau dua kali
sehari, selama dua seminggu , kemudian , jika anda suka , perpanjang waktunya
sampai 20 menit.
7. Pada
akhir setiap kali pernafasan dalam gunakan waktu sejenak untuk sekali lagi
mengamati tubuh anda yang tegang. Bandingkan ketegangan yang anda rasakan pada
akhir latihan dengan yang anda alami pada awal latihan.
8. Bila
anda telah terbiasa dengan pernapasan perut, lakukan setiap saat anda
menginginkannya sepanjang hari saat anda duduk atau berdiri. Konsentrasikan
pada gerakan perut ke atas dan ke bawah, udara ke luar masuk paru-paru anda,
dan perasaan relaks yang dihasilkan dengan napas dalam.
9. Bila
anda telah belajar merilekskan diri dengan menggunakan napas dalam, lakukanlah
setiap kali anda merasa tegang.
Pernapasan penting untuk kehidupan . pernapasan yang tepat
merupakan penawar stress. Walaupun kita semua bernapas, beberapa dari kita
tetap mempertahankan kebiasaan alamiah, pernapasan lengkap dialami oleh bayi
atau orang primitive.
Ketika menarik napas, udara dihirup ke
dalam hidung dan dihangatkan selaput lendir rongga hidung. Bulu hidung
menyaring kotoran yang dikeluarkan pada saat menghembuskan napas.
Diafragma adalah seperti selembar otot
yang membentang pada dada, yang memisahkan dada dan perut.
Paru-paru dihubungkan bronkus yang membawa ke dalam pembuluh
vena dan nadi. Pada saat darah meninggalkan paru-paru melalui pembuluh nadi,
warnanya merah cerah karena mengandung oksigen yang tinggi(kurang lebih 25%).
Darah dipompa keluar oleh jantung melalui pembuluh darah nadi ke kapiler,
mencapai semua bagian tubuh.sebagaimana kehidupan di sokong oleh oksigen yang
ditukar oleh hasil pembakaran di dalam sel,darah akan berwarna pudar. Darah
kembali ke bagian kanan jantung dan dipompa ke paru-parudimana tersebar berjuta
pembuluh darah kecil. Pada saat oksigen kontak dengan darah yang bermuatan
buangan, gelembung terjadi di mana sel mengambil oksigen dan mengeluarkan
karbondioksida. Setelah dibersihkan dan dioksigenisasi, darah dikembalikan ke
jantung kiri dan dialirkan kembali ke seluruh tubuh.
Relaksasi Progresif
Relaksasi progresif adalah
teknik untuk mengurangi kecemasan dengan
bergantian antara tegang dan santai pada otot-otot.
Relaksasi progresif
akan menurunkan denyut nadi dan tekanan darah, juga mengurangi keringat dan
frekuensi pernapasan. Relaksasi otot yang dalam, jika dikuasai dengan baik
dapat digunakan sebagai obat anti-ansietas.
Relaksasi
Progresif adalah teknik relaksasi otot yang mendalam
dikembangkan dan diterbitkan oleh Dr.Jacobson pada tahun 1929
Edmond. Dia percaya bahwa tubuh merespon kecemasan memprovokasi pikiran
dan acara dengan ketegangan otot. Otot-otot tegang, sebagai imbalan,
meningkatkan rasa kecemasan.
Relaksasi otot yang mendalam
mengurangi ketegangan fisiologis, mengurangi denyut nadi dan tekanan darah,
serta keringat menurun dan tingkat pernapasan. Teknik ini telah efektif
dalam pengobatan ketegangan otot, kecemasan, insomnia, depresi, kelelahan,
iritasi usus, kejang otot, nyeri leher dan punggung, tekanan darah tinggi,
fobia ringan, dan gagap.
Relaksasi progresif dapat dipraktekkan sambil berbaring telentang
atau duduk di kursi dengan kepala kita didukung. Setiap otot atau
kelompok otot yang tegang selama lima detik dan kemudian rileks selama dua
puluh detik. Prosedur ini diulang setidaknya sekali. Pada awalnya
hanya relaksasi parsial dapat terjadi, tapi setelah latihan seluruh tubuh dapat
bersantai dalam beberapa menit. (Perhatian:. Jangan tegang leher,
punggung, kaki, dan kaki yang sangat ketat Tegang ini dapat mengakibatkan kram
otot.).
Relaksasi Progresif sendiri sebenarnya bertujuan untuk mengenali apa yang terjadi
pada tubuh Anda, sehingga dapat mengurangi ketegangan dan dapat melanjutkan
kegiatan. Relaksasi progresif ini dapat digunakan oleh Psikolog maupun
non-Psikolog. Bagi Psikolog, prosedur relaksasi ini dapat digunakan berdiri
sendiri atau sebagai bagian dari prosedur yang lebih kompleks, seperti
disensitisasi sistematik atau Cognitive Behavioral Therapy (CBT). Sedangkan untuk non-Psikolog, dapat
digunakan untuk menciptakan kondisi relaks pada diri sendiri.
Ketegangan
sering kali kita hadapi dalam situasi keseharian, misalnya takut untuk menyeberang
jalan atau seorang mahasiswa hendak menghadap dosen pembimbing yang ditakuti.
Apabila tidak diatasi segera maka akan mengganggu fungsi yang harus dijalankan.
Banyak orang mengetahui apa yang harus dilakukan tetapi tidak tahu bagaimana
cara melakukannya.
Relaksasi progresif ini diberikan untuk
mengenali apa yang terjadi pada tubuh kita, kemudian melakukan relaksasi untuk
mengurangi ketegangan sehingga dapat melanjutkan kegiatan. Relaksasi progresif
ini dapat digunakan oleh Psikolog maupun non-Psikolog. Bagi Psikolog, prosedur
relaksasi ini dapat digunakan berdiri sendiri atau sebagai bagian dari prosedur
yang lebih kompleks, seperti disensitisasi sistematik atau Cognitive Behavioral
Therapy (CBT). Sedangkan untuk non-Psikolog, dapat digunakan untuk menciptakan
kondisi relaks pada diri sendiri.
Walaupun keadaan relaks dapat dicapai dengan
berbagai teknik, seperti yoga, tai-chi, zikir, ataupun hipnosis; kelebihan
relaksasi progresif ini adalah dapat dilakukan sendiri (tanpa perlu orang lain).
Dalam buku aslinya, "Relaksasi Progresif ', Dr.Jacobson mengembangkan
serangkaian latihan relaksasi otot 200 yang berbeda dan program pelatihan yang
mengambil bulan untuk menyelesaikan. Baru-baru
ini sistem telah disingkat untuk latihan dasar 15-20, yang telah ditemukan
hanya sebagai efektif, jika dilakukan secara teratur sebagai sistem yang lebih
rumit asli.
Relaksasi
otot progresif sangat membantu bagi orang-orang yang kecemasan sangat terkait
dengan ketegangan di otot. Inilah
yang seringkali akan menuntun kita untuk mengatakan bahwa Anda adalah "tegang" atau "tegang" kita mungkin mengalami sesak kronis di
bahu dan leher, yang dapat secara efektif dikurangi dengan berlatih relaksasi
otot yang progresif.. Gejala lain yang merespon dengan baik
untuk relaksasi otot yang progresif termasuk sakit kepala tegang, sakit
punggung, sesak di rahang, sesak di sekitar mata, kejang otot, tekanan darah
tinggi, dan insomnia. Jika kita terganggu oleh pikiran balap, Anda mungkin
menemukan topi r. sistematis relaksasi otot-otot kita cenderung untuk membantu
memperlambat Anda pikiran. Dr.Jacobson sendiri pernah berkata,
"Pikiran yang cemas tidak bisa eksis dalam tubuh santai."
Efek
langsung dari relaksasi otot progresif mencakup semua manfaat dari respon
relaksasi yang dijelaskan pada awal bab ini. Efek
jangka panjang dari latihan teraturrelaksasi
otot progresif meliputi:
- Penurunan
kecemasan umum.
- Penurunan dalam
kecemasan antisipatif terkait dengan fobia.
- Pengurangan
frekuensi dan durasi serangan panik.
- Peningkatan kemampuan
untuk menghadapi situasi fobia melalui paparan dinilai.
- Peningkatan
konsentrasi.
- Peningkatan rasa
kontrol atas suasana hati.
- Peningkatan harga
diri.
- Peningkatan
spontanitas dan kreativitas.
Manfaat jangka panjang kadang-kadang disebut efek generalisasi: relaksasi yang dialami selama sesi
sehari-hari cenderung, setelah satu atau dua bulan, untukmenggeneralisasi ke seluruh hari. Praktek teratur relaksasi otot progresif bisa pergi
jauh ke arah membantu untuk lebih baik
mengelola kecemasan, menghadapi rasa takut, mengatasi panik, dan merasa lebih
baik di sekitar.Tidak ada kontraindikasi untuk relaksasi otot progresif kecuali
kelompok otot menjadi tegang dan santai telah terluka. Jika mengambil obat penenang,
Relaksasi progresif di Indonesia sendiri
diperkenalkan oleh Prof. Dr. Soesmalijah Soewondo setelah mempelajarinya di
Belanda, mengembangkan relaksasi progresif untuk dapat digunakan di Indonesia,
khususnya dalam manajemen stres.
Kebanyakan oran tidak
mengetahui otot mana yang mengalami ketegangan kronis. Relaksasi progresif
memberikan cara mengidentifikasi otot dan kumpulan otot tertentu serta
membedakan antara perasan tegang dan relaksasi dalam, yang meliputi empat
kelompok otot utama, yaitu:
ü Tangan,
lengan bawah, dan otot biseps.
ü Kepala,
muka, tenggorokan dan bahu, bibir, lidah, dan leher. Sedapat mungkin perhatian
dicurahkan pada kepala, karena pandangan emosional, otot yang paling penting
dalam tubuh beradadi sekitas area kepala
ü Dada,
lambung, dan punggung bagiian bawah.
ü Paha,
pantat, betis, dan kaki.
Cara
Cara Melakukan Relaksasi Progresif
Berikut cara-cara melakukan
relaksasi progresif.
ü Berbaringlah
di punggung Anda, tutup mata.
ü Rasakan
kaki Anda. Rasa berat badan mereka. Rileks sadar mereka dan tenggelam
ke tempat tidur. Mulailah dengan jari kaki dan pergelangan kaki maju ke Anda.
ü Rasakan
lutut. Rasa berat badan mereka. Rileks sadar mereka dan merasa mereka
tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
kaki bagian atas dan paha. Rasakan berat badan mereka. Rileks sadar
mereka dan merasa mereka tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
perut dan dada. Pengertian pernapasan Anda. Sadar akan mereka untuk
bersantai. Memperdalam pernapasan Anda sedikit dan rasakan perut bagian
dada dan tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
bokong. Rasa berat badan mereka. Rileks sadar mereka dan merasa
mereka tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
tangan Anda. Rasa berat badan mereka. Rileks sadar mereka dan merasa
mereka tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
lengan atas Anda. Rasa berat badan mereka. Rileks sadar mereka dan
merasa mereka tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
bahu Anda. Rasa berat badan mereka. Rileks sadar mereka dan merasa
mereka tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
leher Anda. Rasa berat. Sadar rileks dan merasa tenggelam ke tempat
tidur.
ü Rasakan
kepala dan tengkorak. Rasa berat. Sadar rileks dan merasa tenggelam
ke tempat tidur.
ü Rasakan
mulut dan rahang. Sadar rileks. Bayar perhatian khusus ke otot rahang
dan mengepalkan mereka jika Anda perlu. Anda merasa mulut dan rahang
rileks dan tenggelam ke tempat tidur.
ü Rasakan
mata Anda. Akal jika ada ketegangan di mata Anda. Akal jika Anda
secara paksa menutup kelopak mata Anda. Sadar kelopak mata rileks dan
rasakan slide ketegangan dari mata.
ü Merasakan
wajah dan pipi. Sadar mereka rileks dan merasakan ketegangan meluncur
turun ke tempat tidur.
ü Mental
memindai tubuh Anda. Jika Anda menemukan tempat yang masih tegang,
kemudian secara sadar tempat yang santai dan membiarkannya tenggelam ke tempat
tidur.
Relaksasi bertahap dapat dipraktikkan dengan
berbaring atau duduk di kursi dengan kepala ditopang. Tiap otot atau kelompok
otot ditegangkan selama lima sampai tujuh detik dan direlaksasikan dua belas
sampai lima belas detik. Prosedur ini diulang paling tidak satu kali. Jika area
ini tetap tegang, kita dapat mempraktikannya sampai lima kali. Kita dapat
mendapatkan manfaat dengan menggunakan ekspresi relaksasi berikut ketika kita
tidak tegang.
· Lepaskan
ketegangan!
· Singkirkan
ketegangan- Saya merasa tenang dan nyaman!
· Relaks
dan lemaskan otot!
· Biarkan
ketegangan hilang lenyap!
Jika prosedur sudah terbiasa,
tutup mata kita dan fokuskan perhatian hanya pada satu otot setiap kali.
Petunjuk relaksasi progresif dibagi pada dua bagian. Bagian pertama, yang mungkin
kita rekam dan ulang ketika praktik, akan mengenalkan pada otot tubuh kita yang
paling sering tegang. Bagian kedua prosedur singkat dengan menegakkan dan
merelakskan beberapa otot secara simultan sekaligus sehingga relaksasi otot
dalam dapat dicapai dalam waktu sangat singkat.
Petunjuk Dasar dalam Melakukan Relaksasi Progresif
Dapatkan posisi yang nyaman dan relaks.
Sekarang kepalkan tangan kanan, kencangkan dan kencangkan, pelajari ketegangan
pada saat kita mengepal. Terus kepalkan dan perhatikan ketegangan pada kepalan
tangan, tangan dan lengan bawah. Sekarang relaks. Rasakan kelenturan pada
tangan kanan, dan perhatikan perbedaannya pada waktu tegang. Ulangi petunjuk di
atas untuk kepalan tangan kanan, selalu perhatikan pada saat relaks bahwa
kondisi ini kebalikan dari ketegangan, relaks dan rasakan perbedaannya. Ulangi
petunjuk diatas untuk kepalan tangan kiri, kemudian lakukan bersama-sama pada
kedua kepalan tangan.
Sekarang tekuk siku kita dan tegangkan otot
lengan atas. Tegangkan sekuan mungkin dan observasi perasaan tegang. Relaks,
luruskan tangan kita. Biarkan relaksasi menjalar, rasakan perbedaannya. Ulangi,
semua urutan petunjuk sekaligus.
Arahkan perhatian pada kepala, kerutkan dahi
kita sekuat-kuatnya. Sekarang relaks dan lemaskan. Bayangkan seluruh dahi dan
kepala kita menjadi kendur dan istirahat. Sekarang kerutkan dan perhatikan
ketegangan menyebar melalui dahi. Lepaskan. Biarkan alis kita kembali kendur.
Sekarang tutup mata kita, kedipkan kuat-kuat. Identifikasi ketegangan.
Kendurkan mata kita. Biarkan mata kita tetap tertutup dengan lembut dan nyaman.
Sekarang
katupkan rahang kita, gigit yang keras, perhatikan ketegangan pada rahang kita.
Kendurkan rahang kita. Ketika kita relaks, bibir kita sebagian terbuka. Biarkan
diri kita menikmati perbedaan antara tegang dan relaks. Sekarang tekan lidah
kita ke langit-langit. Rasakan rasa sakit di belakang mulut. Relaks. Tekan
kedua bibir kita, kerutkan membentuk huruf “O”. kendurkan bibir kita.
Perhatikan bahwa dahi, kulit kepala, mata, rahang, lidah, dan bibir kita
semuanya relaks. Tekan kepala
kita ke belakang sejauh mungkin dan mengobservasi ketegangan pada leher kita.
Putar ke kana dan rasakan perubahan lokasi stres, putar ke kiri. Tegakkan
kepala kita dan tunduk, tekan dagu sampai mencapai dada. Rasakan ketegangan di
tenggorokan dan di belakang leher. Relaks, biarkan kepala kembali pada posisi
yang nyaman. Biarkan relaks yang mendalam. Kemudian angkat kedua bahu. Lemaskan
bahu. Turunkan dan rasakan relaks menyebar melalui leher, tenggorokan dan bahu,
benar-benar relaks, dalam dan makin dalam.
Beri
kesempatan pada seluruh tubuh untuk relaks. Rasakan kenyamanan dan perasan
berat. Kemudian tarik napas dan isi dengan penuh paru-paru kita. Tahan napas.
Perhatikan ketegangan. Kemudian hembuskan napas, biarkan dada bebas, biarkan
dada keluar. Teruskan relaks, biarkan pernapasan kembali bebas. Ulang beberapa
kali, perhatikan ketegangan keluar dari tubuh pada saat mengeluarkan napas.
Selanjutnya, kencangkan perut dan tahan. Perhatikan adanya ketegangan, kemudian
relaks. Kemudian letakkan tangan pada perut. Napas dalam ke perut, dorong
tangan ke atas. Tahan dan relaks. Pusatkan perhatian pada ketegangan punggung
bawah, kemudian lengkukkan punggung tanpa dipaksa. Jaga bagian tubuh yang lain
tetap relaks. Pusatkan perhatian pada ketegangan punggung bawah. Kemudian
relaks, dalam dan makin dalam.
Kencangkan
pantat dan paha. Kencangkan paha dengan menekan sekuat mungkin tumit ke bawah.
Relaks dan rasakan perbedaannya. Kemudian lengkukkan telapak kaki ke bawah, dan
rasakan betis kita. Pelajari ketegangan yang terjadi. Relaks. Kemudian tekuk
telapak telapak kaki kea rah muka, sehingga timbul ketegangan pada tulang
kering. Kemudian relaks kembali.
Rasakan
kelelahan keluar melalui tubuh bagian bawah pada saat relaks yang dalam. Relaks
kaki, pergelangan kaki, betis, tulang kering, lutut, paha, dan pantat. Kemudian
biarkan perasaan relaks mendalam pada bahu, lengan atas, dan tangan. Dalam dan
makin dalam. Perhatikan perasan bebas dan relaks pada leher, rahang dan semua
otot muka.
Petunjuk
Kilat dalam Relaksasi Progresif
Berikut
adalah petunjuk untuk mencapai relaksasi otot yang dalam dengan cepat. Seluruh
kelompok otot serentak tegang dan kemudian relaks. Ulangi tiap petunjuk paling
tidak sekali, tegakkan tiap kelompok otot selama lima sampai tujuh detik
kemudian relaks selama 20 sampai 30 detik. Jangan lupa memperhatikan perbedaan
antara perasaan tegang dan relaks.
ü Kepalkan kedua telapak tangan, kencangkan
biseps dan lengan bawah, kemudian relaks.
ü Kerutkan dahi ke atas. Pada saat yang sama
tekan kepala sejau mungkin ke belakang, putar searah dengan jarum jam dan
kebalikannya. Kemudian kerutkan otot muka sperti kendari, cemberut, mata
dikedipkan, bibir dimonyongkan, ke depan lidah ditekan ke langit-langit, dan
badu dibungkukkan. Kemudian relaks.
ü Lengkukkan pungung ke belakang sambil menarik
napas dalam, tekan ke luar lambung. Tahan kemudian relaks. Napas dalam, tekan
keluar perut, tahan kemudian relaks.
ü Tarik kaki dan ibujari ke belakang mengarah
ke muka. Tahan. Relaks. Lipat ibujari, secara serentak kencangkan betis, paha
dan bokok. Kemudian relaks.
Perhatian khusus
1. Jika
anda merekam petunjuk dasar untuk memfasilitasi program relaksasi anda,
ingatlah memberi jarak tiap petunjuk sehingga kesempatan itu dipergunakan untuk
mengalami ketegangan dan relaksasi sebelum diteruskan pada otot berikut atau
kelompok otot.
2. Kebanyakan
orang kurang berhasil ketika mereka mulai relaksasi otot yang dalam, tetapi ini
hanya masalah prakteknya saja. Latihan 20 menit mungkn pada awalnya hanya
menghasilkan relaksasi sebagian, hal ini mungkin akan berakhir dengan relaks
seluruh tubuh dalam beberapa saat.
3. Kadang-kadang
pada awalnya, mungkin akan anda rasakan bahwa relaksasi sudah cukup, walaupun
sebagian atau kelompok otot mungkin sudah relaks, tetapi beberapa jaringan
jaringan otot masih kontraksi. Ini merupakan cara melemaskan jaringan otot yang
akan memberikan efek emosi yang anda inginkan. Akan menolonh dengan berkata
pada diri anda selama fase relaksasi. “ Biarkan pergi dan makin jauh.”
4. Haruslah
diperhatikan pada saat menegangkan leher dan punggung. Peregangan yang
berlebihan akan merusak otot atau spinal. Demikian pula dengan telapak kaki dan
tungkai yang terlalu ditegangkan akan mengakibatkan kram.
Keuntungan Pengunaan Teknik Relaksasi Progresif
a) Bagi
individu yang mengunakan latihan relaksasi progresif akan memberikan kesempatan
yang baik untuk latihan, dengan demikian akan meningkatkan keterampilan dasar
relaksasi;
b) Bagi
individu yang mengalami ketegangan kronis akan menolong untuk mengelolah melemahkan
rangsangan sehari – hari;
c) Bagi
individu yang menjadi tegang dalam situasi – situasi khusus, (Bernstein dan
Borkovic,1973).
d) Untuk
mengatasi berbagai macam permasalahan dalam mengatasi stres, kecemasan,
insomnia, dan juga dapat membangun emosi positif dari emosi negatif.
Sedangkan menurut Townsend, 1996 menjabarkan keuntungan dari teknik
ini adalah menurunkan ketegangan otot, kecemasan, insomnia, depresi, kelelahan,
iritabilitas, spasma otot, nyeri leher – punggung, tekanan darah tinggi, fobi
ringan, dan gagap ringan.
DAFTAR
PUSTAKA
Corey, Gerald. 2005. Student manual for theory and
practice of counseling and psychotherapy. Australia :
Thomson Brooks/cole
Ramacharaka, Yogi. Science of Breath: Yogi Poblication Society, 1905
Saraswati, Swami Janakanada. Yoga, Tantra and Meditation. New York: Ballantine, 1976
Spreads, Carol.
Breathing-The ABC’s. New York.: Harper and Row, 1978
No comments:
Post a Comment