Juniartha Semara Putra
PATOFISIOLOGI

Keracunan
mercuri, Mukosa
barier Alkohol
Perlukaan
di daerah Respon Histamin
Mukosa dan kolinergik
GASTRITIS ACUTE
GASTRITIS KRONIK
PATOFISIOLOGI
¹ absorbsi vit. B 12
Diagnosa Keperawatan
Intervensi
Patient Teaching
ULKUS PEPTIKUM
Ulkus Duodenal


-
Peningkatan
Sekresi asam lambung

- Peningkatan Pengosongan lambung
Ke
jaringan
lambung
Ulkus
Duodenal


-
Sekresi asam lambung Normal

-
Pengosongan lambung normal

-
Peningkatan difusi asam lambung masuk
kejaringan
Ulkus Lambung
ETIOLOGI
KOMPLIKASI
Pengkajian
Pemeriksaan penunjang
Diagnosa Keperawatan
Implementasi
ASKEP KLIEN DENGAN GANGGUAN
SISTEM PENCERNAAN
Gastritis
(
Peradangan
yang terjadi di mukosa lambung
(
Insiden ♂ > ♀
(
Terjadi
pada serorang peminum dan perokok
PATOFISIOLOGI
WEB OF CAUTION:


Carbon
tetracholorida dll dilambung
rusak aspirin dll
![]() |


Merangsang HCl masuk ke daerah luka
![]() |
Edema, Perdarahan,Erosi di lambung
![]() |
Lebih lanjut atropi à Ca. Dari gaster
GASTRITIS ACUTE
à peradangan
terjadi di mukosa atau sub mukosa à bersifat iritasi lokal
à gejala
biasanya ringan seperti : rasa tidak enak di daerah epigastrik, kram di perut /
tegang, nausea, vomiting à lebih berat haematemesis
Pemeriksaan :
1.
endoskopi
2.
histopatologi
biopsi mukosa lambung
Komplikasi :
a.
perdarahan
saluran cerna bagian atas
b.
terjadi
ulkus
Pengkajian :
Pengkajian berdasarkan cara makan
makanan yang sering dikonsumsi, pemakaian obat dll.
Perawatan dan
pengobatan
1. membatasi makanan / minuman yang merangsang,
serta mengandung caffein
2. pemberian obat golongan Phenothiazine (
Antasid, Ranitidine Hydrochlorida )
GASTRITIS KRONIK
Di bagi 3 :
1. Gastritis Superfisial
à di epitel mukosa à edema, perdarahan, erosi pada saluran cerna.
2. Gastritis Atropic
à kerusakan sebagian sel-sel kel. fundu à atropi lambung
3. Gastritis Hypertropi
à fungsi kel. fundus menghilang à perdarahan sering terjadi
PATOFISIOLOGI
Setelah adanya perlukaan dan erithematous
![]() |
Atropi pada lambung
![]() |
Penurunan sekresi acid
![]() |

anemia
Perawatan
dan Pengobatan
1. Pemberian makanan lunak
2. Makanan kecil porsi sering
3. Pemberian obat gol. H2 bloker, gol.
Phenothiazine
4. Pemberian Vit. B12 bila terjadi anemia
5. Operasi dilakukan à perdarahan tidak terkontrol
Pengkajian
§ Klien mengeluh merasa tidak enak di daerah
epigastrium,
Ex: mengeluh tidak enak setelah makan makanan
pedas / berlemak
§ Klien tampak lemah, meringis, tachikardi,
distensi abdominal
§ Peningkatan bising usus
§ Pemeriksaan lab: Hb dan HCl
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri
berhubungan dengan peradangan pada mukosa lambung
2. Nutrisi kurang dari yang dibutuhkan
tubuh b / d : nausea, mual, muntah
3. Resiko defisit volume cairan b / d : vomiting , perdarahan
4. Kurang pengetahuan b / d : penyebab gastritis dan pengobatan
Intervensi
1. Mengukur tanda- tanda vital
2. Monitor intake dan output cairan / 24 jam.
3. Catat NPO klien
4. Kolaborasi
-
Klien
muntah à
antiemetik dan pemasangan infus sesuai order
-
Pemberian
analgetik 1 jam sebelum makan à nyeri
Patient Teaching
1. Penyuluhan hubungan antara gejala dan
penyebab à diet
dan gaya hidup
2. Makanan yang dapat menyebabkan gastritis
3. Stress à ajarkan teknik relaksasi
4. Menganjurkan membawa makanan dalam
perjalanan, penggunaan obat
5. Support anggota keluarga terutama diet
ULKUS PEPTIKUM
-
Ulkus
pada membran mukosa à
bagian bawah esopagus à lambung à duodenum à jejenum
-
Di bagi
2 :
a. ulkus duodenal
b. ulkus lambung
Ulkus Duodenal
§ 80 % penyebab ulkus peptikum à terjadi pada bahian proksimal
usus halus
( 1/2
- 2 Cm. ) dari pylorus
§ peningkatan sekresi asam , peningkatan partikel massa à peningkatanrespon produksi asam
§ keluhan pada waktu kumat dapat beberapa hari
- minggu kemudian hilang denga sendirinya
![]() |






![]() |
![]() |
Difusi asam masuk


![]() |
Ulkus
Duodenal
Ulkus Lambung
§ ditemukan pada daerah fundus dan pylorus
§ perlukaan mukosa / mukosa muskularis
![]() |
HCl à perlukaan di ephitelium
![]() |
Difusi balik asam ke lambung / dysfungsi
sphingter pylorikc
![]() |
Peradangan mukosa
![]() |
Aliran darah mukosa lambung menurun
![]() |
Histamin berespon à produksi asam meningkat,vasodilatasi,
peningkatan permeabilitas kapiler
![]() |








![]() |
Ulkus Lambung
ETIOLOGI
1. Helicobacter Pylori
2. Obat ( NSAIDS = Nonsteroid Anti Inflamatori
Drugs ) à
Prostaglandin
3. Penyakit : pancreatitis, hepatitis
4. Golongan darah
5. Iritasi à alkohol, obat-obatan
6. Faktor stress
7. Usia
Perbedaan ulkus
Ulkus
|
Duodenal
|
Lambung
|
§ Usia
§ Sex
§ Gol. Darah
§ Produksi asam lambung
§ Nyeri
§ Mukosa
|
40 -50 tahun
♂/♀ = 4 : 1
gol. O
hypersekresi
- nyeri 2 - 3 jam setelah makan
- nyeri malam hari (jam 01oo-02oo)
tidak gastritis
|
Ø 50 tahun
♂/♀ = 2 : 1
gol. A
normal / hyposekresi
nyeri 1/2 - 1 jam setelah
makan
atropi lambung
|
KOMPLIKASI
§ Perdarahan
à
melena, haematemesis 40 %
menimbulkan kematian
§ Perforasi
§ Obstruksi pylorus
Pengkajian
1. Menanyakan faktor penyebab (merokok , pemakai
obat aspirin )
2. Klien mengeluh penurunan berat badan / nafsu
makan berkurang
3. Nyeri epigastrium sebelah kanan ,jantung
terasa terbakar
4. Duodenal ulcer à nyeri
terjadi 2 - 3 jam ( lambung kosong )
5. Cyanosis à anemia
6. Peningkatan peristaltik usus
7. Nyeri antara umbilikus dan xypoid
Pemeriksaan penunjang
1. Pemeriksaan darah à Hb , HCT
2. Rontgen à barium à peritonitis
3. Endoskopi
Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri b/d injuri pada lambung dan duodenal
2. Nutrisi kurang dari yang dibtuhkan tubuh b/d anoreksi, mual, muntah
3. Resiko defisit volume cairan b/d
perdarahan
4. Kurang pengetahuan b/d therapi - pengobatan
Implementasi
1. Monitor tanda-tanda vital, catat ada
perubahan
2. Timbang BB ; monitor intake dan output
3. Kaji turgor kulit , membran mukosa
4. Cek BAB à perdarahan
No comments:
Post a Comment