Juniartha Semara Putra
ASUHAN KEPERAWATAN PADA
PASIEN DENGAN SINDROMA CUSHING
- KONSEP DASAR
PENYAKIT
- PENGERTIAN
Coushing
sindrom merupakan kumpulan gejala penyakit yang disebabkan oleh adanya kelainan
hormonal karena produksi korteks adrenal yang berlebihan sebagai akibat
pemberian glukokortikoid jangka panjang atau akibat hyperplasia kortek adrenal.
Pada sindrom cushing hormone yang
berpengaruh adalah hormone glukokortikoid dan androgen. Tetapi
mineralokortikoid juga memberi sedikit pengaruh.
- EPIDEMIOLOGI
Coushing syndrome sering
terjadi pada usia 20 s/d 50 tahun. Tiap tahunnya terjadi 10 s/d 15 kasus dari 1
juta orang.
- PENYEBAB
a.
Penggunaan hormone glukokortikoid (prednisone) dalam
waktu yang lama seperti pada pasien asma, rematoid arthritis,syndrome lupus
dll.
b.
Hyper sekresi costisol oleh korteks adrenal oleh karena
tumor korteka adrenal, hyperplasia korteks adrenal.
c.
Hypersekresi ACTH karena odema pituitary
- KLASIFIKASI
Syndrima cushing dibagi
kedalam dua tipe;
a. Tipe dependen ACTH akibat hyper
sektesi ACTH
b. Tipe Independen ACTH akibat hyper
sekresi cortisol oleh korteks adrenal dan penggunaan kortisol dalam jangka
waktu yang lama.
- GEJALA KLINIS
a. Adanya mobilisasi lemak tubuh bagian bawah dan penimbunan lemak pada
thorak, leher dan regio abdomen atas menyebabkan tubuh tampak seperti tubuh
kerbau.
b. Wajah tampak bengkak(moon face) dan wajah berjerawat oleh karena
sekresi steroid yang berlebihan.
c. Produksi androgen yang berlebihan akan
menimbulkan jerawat pada wajah dan terjadinya virilisasi serta hirsutisme.
d. Kulit pecah-pecah, kering tipis, rapuh, timbul
lebam sepontan dan susah menghilang, strie pada perut, paha, bokong,dan
payudara.
e. Kelelahan, kelemahan otot
dan tulang, peningkatan tekanan darah, peningkatan kadar gula darah,
iritabilitas, anxietas dan depresi.
f. Kerentanan terhadap infeksi meningkat.
g. Produksi hormone korteks adrenal yang
berlebihan mengakibatkan henti pertumbuhan, obesitas, perubahan muskuloskletal
dan terjadi intoleransi terhadap glukosa.
h. Badan yang besar dan ekstrimitas relative
lebih kurus.
i. Metabolisme protein yang
berlebihan menimbulkan kelemahan otot, osteoporesis, kifosis, nyeri pinggang
serta fracture kompresif vertebra.
j. Terjadi retensi air dan Na yang menimbulkan
hipertensi, oedema dan gagaljantung kongestif.
k. Penyembuhan luka yang terhambat akibat
peningkatan gula darah.
l. Pada wanita terjadi virilisasi, hirsutisme,
atrofi payudara, menopause dini, pembesaran klitoris akibat penimgkatan kadar
hormone androgen.
n. jika sindrom cushing disebabkan oleh tumor
hipofise, makan akan terjadi gangguan pengelihatan akibat penekanan kiasma
optikum oleh tumor.
6. PATHOFISIOLOGI
Syndroma cushing dapat
disebabkan oleh beberapa mekanisme. Tumor kelenjar hipofise akan menghasilkan
ACTH yang kemudian akan menstimuli kortek adrenal untuk mensekresi hormone
diantaranya kortisol. Tumor pada kortek adrenal dan pemakaian obat-obat
golongan kortikosteroid akan
meningkatkan kadar kortisol.
Hormon glukokortikoid
berfungsi dalam metabolisme karbohidrat, protein dan lemak.
Hormon kortisol akan
merangsang proses glukoneogenesis dengan meningkatkan enzim-enzim yang digunakan
untuk mengubah asam amino menjadi glukosa dalam sel hati. Selain itu, kortisol
berperan dalam pengangkutan asam amino dari jaringan ektrahepatik, terutama
dari otot.Kondisi ini meningkatkan penyimpanan glikogen dalam hati. Efek
kortisol juga akan menghambat penggunaan glukosa oleh sel-sel tubuh sehingga
konsentrasi glukosa meningkat dalam darah.
Kortisol akan mengurangi
penyimpanan protein pada sel-sel exstra hepatic tetapi meningkatkan penyimpanan
protein dalam hati. Protein hati yang berlebihan akan dilepaskan kedalam darah
sehingga protein plasma meningkat. Penurunan protein pada jaringan exstra
hepatic akan menimbulkan kelemahan otot dan tulang serta menurunkan fungsi
jaringan limpoid sehingga produksi limfosit menurun.
Kortisol juga berpengaruh terhadap
metabolisme asam lemak dengan cara meningkatkan mobilisasi asam lemak dari
jaringan lemak. Dalam kenyataannya pembentukan lemak berlangsung lebih cepat
dibandingkan dengan mobilisasi dan oksidasinya sehingga tejadi penimbunan lemak
pada daerah dada, leher dan wajah.
7. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK/PENUNJANG
Diagnosa dapat ditegakan dengan melihat riwayat
pengobatan pasien, pemeriksaan laboratorium,X-ray, CT-scan, MRI.
a.
Pemeriksaan kadar cortisol urine 24 jam
Pada syndrome cushing akan
terjadi peningkatan cortisol >50-100 microgram /hari.
b.
Dexamethasone suppression test
Untuk mengetahui peningkatan produksi ACTH
c.
CRF stimulation test untuk membedakan tumor hipofise
dengan tempat-tempat ektopik produksi ACTH.
Pada pemeriksaan laboratorium
darah ditujukan untuk mengetahui peningkatan kadar natrium serta glukosa darah,
penurunan kadar kalium serum, penurunan jumlah sel-sel eosinofil dan
menghilangnya jaringan limfoid, serta untuk uji uji supresi deksametason.
8. PENGOBATAN
Pengobatan
biasanya diarahkanpada kelainan pada kelenjar hipofise karena mayoritas kasus
disebabkan oleh tumor hipofise. Adapun pengobatan yang dilakukan adalah:
a.
Operasi pengangkatan tumor hipofise
b.
Radiasi tumor hipofise
c.
Pengobatan dengan metyrapan, ketokonasol,
aminoglutethimile untuk mengurangi hiperadrenalisme.
d.
Adrenalektomy pada pasien dengan hypertrophy adrenal
e.
Jika oleh karena pemberian kotrtikosteroid eksternal,
maka dilakukan penurunan dosis obat, dihentikan secara bertahap untuk mengobati
penyakit yang mendasarinya.
B.KONSEP DASAR ASUHAN KEPERAWATAN
1. PENGKAJIAN
Pengkajian
meliputi;
·
Identitas pasien
·
Riwayat kesehatan sekarang, masalalu dan riwayat
kesehatan keluarga.
·
Aspek
bio, psiko,social berupa:
- Aktivitas Istirahat
Gejala:
Kelelahan, kelemahan otot, penurunan toleransi aktifitas, gangguan tidur,
Tanda : Penurunan kekuatan, aktifitas
berkurang,peningkatan denyut nadi pada aktivitas minimal, gangguan konsentrasi
- Sirkulasi
Tanda: Hipertensi, peningkatan kadar gula
darah,dehidrasi, gagal jantung kongestif.
- Integritas ego
Gejala: ketidak
mampuan mengatasi stress
Tanda; ansietas, iritabilitas, depresi, emosi
labil
- Eliminasi
Gejala: perubahan frekuensi dan karakteristik
urine
Tanda: poli
uria
- Makanan /cairan
Gejala:
anoreksia, mual/muntah
Tanda: Turgor kulit jelek, kulit pecah-pecah dan
kering
- Neuro sensori
Gejala; Pusing, kelemahan otot dan tulang,
penurunan toleransi terhadap stress
Tanda:
kelelahan mental, iritabilitas, cemas, gangguan pengelihatan.
- Nyeri/Kenyamanan
Gejala: Nyeri pada kepala, nyeri pada otot dan
tulang.
- Pernafasan
Gejala: Dispnea
Tanda;
kecepatan nafas meningkat, takipnea
- Keamanan
Gejala:
Intoleransi terhadap panas
Tanda: Hyper pigmentasi, hypotermi, otot kurus,
ketidak mampuan berjalan.
- Sexualitas
Gejala: Pola
menstruasi tak teratur sampai menopous dini, virilitas, penurunan fertilitas
dan libido.
- Penyuluhan dan pembelajaran
Gejala: Riwayat
penggunan glukokortikoid yang lama, adanya penyakit neoplasti.
- Pemeriksaan fisik berupa:
a.
Keadaan umum lemah
b.
Kesadaran compos mentis
c.
Tanda vital: suhu meningkat, tensi meningkat, dan nadi
cepat dan lemah.
d.
Pemeriksaan cepalo caudal:
Pada kepala akan ditemukan penipisan rambut, terjadi penurunan
pengelihatan bila terjadi tumor hipofise, bibir atas menonjol, penampilan moon
face, kulit yang berminyak dan berjerawat, hirsutisme.
Pada leher terjadi penumpukan lemak (buffalo hump) pada bagian posterior
dan klavikula.
Pada kulit terjadi penipisan, rapuh, kering, mudah trauma, ekimosis dan
strie.
Pada dada terjadi atrofi
payudara terutama pada wanita, adanya aritmia.
Pada genetalia wanita akan
ditemukan pembesaran klitoris, siklus haid yang memanjang dan terjadi menopous
dini.
Pada ekstrimitas akan tampak
lebih kurus dan terjadi kelemahan otot
2. DIAGNOSA KEPERAWATAN
Berdasarkan
data hasil pengkajian, diagnosa keperawatan yang sering muncul;
- Resiko cedera dan infeksi berhubungan dengan kelemahan, perubahan metabolisme protein, respon inflamasi dan osteoporesis.
- Gangguan citra tubuh berhubungan dengan perubahan penampilan fisisk, gangguan fungsi sexual dan penurunan tingkat aktivitas.
- Gangguan proses fikir berhubungan dengan emosi yang labil, iritabilitas, depresi.
- Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan oleh karena mual dan muntah
- Resiko kerusakan
integritas jaringan kulit oleh karena oedema, penurunan protein kulit dan hiperglikemia.
- Kelelahan
berhubungan dengan perubahan kimia tubuh,
3. RENCANA TINDAKAN
a. Resiko cedera
dan infeksi berhubungan dengan peningkatan katabolisme protein dan depresi
jaringan limfoid
Intervensi yang diberikan:
- Beri perawatan dengan tehnik aseptikdan antiseptic
Rasional:Untuk
mencegah terjadinya infeksi silang, peningkatan kadar glukosa merupakan media
yang baik untuk pertumbuhan kuman
·
obserfasi
jaringan yang mengalami kerusakan, catat bila adanya inflamasi.
Rasional: Untuk mengetahui gejala awal
infeksi dan mencegah perluasan infeksi
·
Batasi
pengunjung yang dapat menularkan infeksi.
Rasional:
Mencegah terjadinya infeksi silang
- Kolaborasi
pemberian antibiotic profilaksis bila terjadi infeksi
Rasional: Untuk
mencegah perluasan infeksi
- Ciptakan lingkungan yang aman
Rasional: Untuk
mencegah terjadinya kecelakaan seperti terjatuh, fracture, dan cedera lain pada
jaringan tulangserta jaringan lunak lain.
- Bila
pasien dalm kondisi sangat lemah, memerlukan bantuan dalam mobilisasi.
Rasional: Untuk
mencegah terjatuh maupun terbentur
Evaluasi/hasil yang diharapkan;
- Terbebas
dari fraktur dan cedera jaringan lunak
- Tidak
mengalami gejala inflamasi dan infeksi.
b. Gangguan citra tubuh berhubungan dengan
perubahan penampilan fisisk, gangguan fungsi sexual dan penurunan tingkat
aktivitas.
Intervensi yang diberikan:
- Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaannya tentang kondisinya
Rasional;
Membina hubungan dan meningkatkan keterbukaan dengan pasien, Membantu
mengevaluasi banyaknya masalah yang dapat diubah oleh pasien
- Tunjukan perhatian dan tidak bersikap menghakimi
Rasional:
Meningkatkan keterbukaan dengan pasien
- Sarankan pasien untuk menggunakan keterampilan manajemen stres
Rasional:Meminimalkan perasaan stress,
meningkatkan koping dan pengendalian diri
- dorong pasien untuk membuat pilihan dan berpartisipasi dalam perawatan dirinya
Rasional: Untuk
meningkatkan kepercayaan diri, memperbaiki harga diri, menurunkan focus pikiran
terhadap perubahan fisiknya.
- Lakukan
perbaikan terhadap masalah yang terjadi melalui pengobatan
Rasional: Untuk
meningkatkan harga diri pasien
- Perkenalkan
pasien dengan pasien lain dengan kasus yang sama dan telah mengalami
perbaikan.
Rasional: Untuk meningkatkan keyakinan pasien akan
keberhasilan pengobatan
Evaluasi/hasil yang diharapkan:
- Pasien
mengungkapkan penerimaan terhadap keadaan diri sendiri
- Menunjukan kemampuan adaptasi terhadap perubahan yang terjadi dan bersosialisasi.
- Gangguan proses pikir berhubungan dengan emosi yang labil, iritabilitas, depresi.
Intervensi yang diberikan:
- Bila
memungkinkan awasi pasien secara penuh
Rasional: Untuk mengetahui secara dini adanya
perubahan SSP dan meningkatkan hubungan saling percaya.
- Pantau vital sign dan setatus neurologist
Rasional: Memberikan patokan uantuk dasar
pebandingan temuan abnormal
- orientasikan pasien terhadap waktu tempat dan orang sesuai kebutuhan
Rasional: Untuk
menolong mempertahankan orientasi dan mengurangi kebingungan
- Tetapkan jadwal rutin untuk memberi istirahat yang teratur
Rasional:
Meningkatkan orientasi dan mencegah kelelahan yang berlebihan
- lindungi
pasien dari kemungkinan cedera.
Rasional:Untuk mencegah terjadinya trauma fisik
Evaluasi/hasil yang diharapkan:
- Pasien mampu mempertahankan kesadaran mental
- Tidak mengalami cedera
- Gangguan
pemenuhan nutrisi kurang dari kebutuhan oleh karena mual dan muntah
Intervensi yang diberikan:
- Pantau intake makanan dan timbang berat
badan tiap hari
Rasional: Untuk mencegah terjadinya malnutrisi
yang serius dan memantau adanya retensi cairan
- catat frekuensi dan karakteristik muntah
Rasional:Untuk mengetahui derajat kemampuan
pencernaan atau absorbsi makanan
- Beri atau lakukan oral higine
Rasional:Mulut yang bersih mampu meningkatkan
nafsu makan
- ciptakan
lingkungan yang nyaman untuk makan
Rasional; Dapat meningkatkan nafsu makan dan
memperbaikiasupan makanan.
- Berikan informasi tentang menu dan beri pasien untuk memilih menu.
Rasional; Perencanaan menu yang disukai
pasien dapat menstimulasi nafsu makan dan meningkatkan asupan makanan
Evaluasi /hasil yang diharapkan:
- Tidak adanya mual dan muantah
- Menunjukan berat badan yang setabil atau meningkat dengan nilai
laboratorium normal
- Resiko
kerusakan integritas jaringan kulit oleh karena oedema, kekeringan
Intervensi yang diberikan:
- Diskusikan pentingnya perubahan posisi yang sering dan perlunya beraktifitas
Rasional;Menurunkan tekanan pada kulit,
meningkatkan sirkulasi perifer dan menurunkan resiko kerusakan kulit
- Observasi adanya kemerahan, pucat dan eksoriasi.
Rasional: Area ini meningkat resikonya untuk
kerusakan dan memerlukan pengobatan yang lebih intensif
- Pertahankan intake nutrisi yang adekuat
Rasional: Peningkatan nutrisi akan memperbaiki
kondisi kulit
- Dorong pasien untuk menjaga kebersihan kulitnya.
Rasional: Menjaga kebersihan kulit untuk mencegah
terjadinya infeksi
- Lakukan
perawatan pada kulit terutama pada daerah khusus lipatan kulit
Rasional:
Eksoriasi meningkatkan pertumbuhan bakteri yang menimbulkan infeksi
Evaluasi /hasil yang diharapkan:
- Mengidentifikasi dan menunjukan perilaku untuk mempertahankan
integritas kulit
- Kelelahan
berhubungan dengan perubahan kimia tubuh, ketidak seimbangan cairan dan
elektrolit.
Intervensi yang diberikan:
·
kaji dan diskusikan tingkat kelemahan pasien dan
identifikasi aktifitas yang dapat dilakukan
Rasional; Pasien
biasanya mengalami penurunan tenaga da kelelahan semakin meningkat
·
pantau
vital sign sebelum dan sesudah melakukan aktifitas
Rasional: Kolaps sirkulasi dapat terjadi
akibat stress aktifitas
·
diskusikan kebutuhan dan jadwal aktifitas
bersama pasien dan identifikasi aktifitas yang menimbulkan kelelahan
Rasional:Untuk meningkatkan kemampuan
melakukan aktifitas dengan baik
·
diskusikan
cara untuk menghemat tenaga dalm beraktifitas
Rasional:Pasien mampu melakukan lebih
banyak kegiatan dengan mengurangi pengeluaran tenaga pada setiap kegiatan yang
dilakukan.
·
Berikan kesempatan pasien untuk berpartisipasi
secara adekuat dalam beraktifitas sehari-hari.
Rasional:Meningkatkan keyakinan pasien dan harga
dirinya secara baik sesuai dengan tingkat aktifitas yang dapat ditoleransi
Evaluasi /hasil yang diharapkan:
·
Menyatakan kemampuan uantuk beristirahat dan
peningkatan tenaga.
·
Mampu menunjukan factor yang berpengaruh
terhadap kelelahan.
·
Meningkatnya kemampuan dan partisipasi dalam
beraktifitas.
No comments:
Post a Comment