WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Friday, May 18, 2012

Hubungan Budaya Merokok Dengan Bronkitis Kronis

Juniartha Semara Putra

Hubungan Budaya Merokok Dengan Bronkitis Kronis
Bronkitis kronis adalah sebuah imflamasi. Bronkitis kronis adalah penyakit pernapasan disebabkan oleh iritasi atau peradangan pada saluran udara paru-paru atau saluran bronchial yang lebih dari enam bulan. Tabung terinfeksi setiap kali mereka terkena infeksi bakteri atau asap rokok. Zat-zat asing yang berbahaya dapat menyebabkan lendir memblokir saluran bronkial sehingga saluran udara tersumbat.
Gejala bronkitis kronis yaitu batuk yang menghasilkan lendir (kadang disebut dahak), kesulitan bernapas dan rasa sesak di dada. Dalam fase awal bronkitis kronis, orang tersebut bisa menjalani hidup sepenuhnya normal, termasuk olahraga berat. 
 Merokok dan bronkitis telah terbukti memiliki hubungan. Beberapa komponen kimia dari rokok mengiritasi lapisan saluran bronkial, sehingga menyebabkan peradangan pada saluran udara. Hanya beberapa zat beracun dalam sebatang rokok adalah karbon monoksida, tar, nikotin, ambergris, hidrogen sianida, dan benzena. 
Troisi dan rekannya telah mempelajari kebiasaan merokok dari perempuan yang terdaftar dalam Studi Kesehatan Perawat ( Nurses Health Study ), studi kohort prospektif yang besar perempuan Amerika Serikat, untuk menilai hubungan antara merokok dan bronkitis kronis
Antara 74,072 wanita yang merokok, usia 34 hingga 68 tahun, 798 kasus terdiagnosa  bronkitis kronis dalam 10 tahun. Risiko relatif dari bronkitis kronis adalah dari jumlah rokok yang  dihisap per hari, dan meningkat dengan usia. Peneliti menyimpulkan bahwa tingkat bronkitis kronis pada perokok empat sampai lima kali  lebih berisiko menderita bronkitis kronis ketimbang mereka yang bukan perokok.
Referensi :
ü  health.learninginfo.org/smoking_bronchitis.htm (terjemahan dari bahasa Inggris).
ü  www.chantixsite.net/smoking_and_bronchitis.html ( terjemahan dari bahasa Inggris).

No comments: