A. Pengertian Genetika
Genetika (dipinjam dari bahasa
Belanda: genetica,
adaptasi dari bahasa Inggris: genetics, dibentuk dari katabahasa Yunani γέννω, genno, yang berarti
"melahirkan") adalah cabang biologi yang mempelajari pewarisan sifat pada organisme maupun suborganisme (seperti virus dan prion). Secara singkat
dapat juga dikatakan bahwa genetika adalah ilmu tentang gen dan segala aspeknya. Istilah
"genetika" diperkenalkan oleh William Batesonpada suatu surat pribadi kepada Adam Chadwick dan ia menggunakannya pada Konferensi
Internasional tentang Genetika ke-3 pada tahun 1906.
Bidang
kajian genetika dimulai dari wilayah subselular (molekular)
hingga populasi. Secara lebih rinci, genetika berusaha
menjelaskan
·
material pembawa informasi untuk diwariskan (bahan genetik),
·
bagaimana informasi itu diekspresikan (ekspresi
genetik), dan
·
bagaimana informasi itu dipindahkan dari satu
individu ke individu yang lain (pewarisan
genetik).
B. Pengertian Kromosom
Kromosom
pertama kali diamati oleh Karl Wilhelm
von Nägeli pada 1842 dan ciri-cirinya dijelaskan dengan detil oleh Walther Flemming pada 1882. Sedangkan
Prinsip-prinsip klasik genetika merupakan pemikiran deduksi
dari Gregor Mendel
pada tahun 1865 yang banyak diabaikan orang hingga tahun 1902, Walter Sutton dan Theodor Boveri menemukan
kesamaan antara perilaku kromosom saat meiosis
dengan hukum Mendel dan menarik
kesimpulan bahwa kromosom merupakan pembawa gen. Hasil penelitian
keduanya dikenal sebagai teori Sutton-Boveri atau hipotesis
Sutton-Boveri atau teori hereditas kromosom, yang menjadi kontroversi dan perdebatan
para pakar kala itu
Kromosom (bahasa Yunani:
chroma, warna; dan soma, badan) merupakan struktur di dalam sel
berupa deret panjang molekul yang terdiri dari satu molekul
DNA dan berbagai protein
terkait yang merupakan informasi genetik suatu organisme,
seperti molekul kelima jenis histon dan faktor transkripsi yang terdapat pada beberapa
deret, dan termasuk gen
unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin. Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon (protein struktural, Gambar 1), dan di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik. Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p (dari bahasa Perancis
petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam alfabet). Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi.
unsur regulator dan sekuens nukleotida. Kromosom yang berada di dalam nukleus sel eukariota, secara khusus disebut kromatin. Dalam kromosom eukariota, DNA yang tidak terkondensasi berada dalam struktur order-quasi dalam nukleus, dimana ia membungkus histon (protein struktural, Gambar 1), dan di mana material komposit ini disebut kromatin. Selama mitosis (pembelahan sel), kromosom terkondensasi dan disebut kromosom metafase. Hal ini menyebabkan masing-masing kromosom dapat diamati melalui mikroskop optik. Setiap kromosom memiliki dua lengan, yang pendek disebut lengan p (dari bahasa Perancis
petit yang berarti kecil) dan lengan yang panjang lengan q (q mengikuti p dalam alfabet). Prokariota tidak memiliki histon atau nukleus. Dalam keadaan santainya, DNA dapat diakses untuk transkripsi, regulasi, dan replikasi.
C. Struktur dan Bentuk Kromosom
Kromosom
memiliki struktur sebagai berikut
a.
Sentromer
Sentromer merupakan bagian kepala kromosom berbentuk
bulat yang merupakan pusat kromosom dan membagi kromosom menjadi dua lengan.
Bagian ini merupakan daerah penyempitan pertama pada kromosom yang khusus dan
tetap. Daerah ini disebut juga kinetokor atau tempat
melekatnya benang-benang gelendong (spindle fober). Elemen-elemen ini
berfungsi untuk menggerakkan kromosom selama mitosis atau sebagian dari
mitosis. Pembelahan sentromer ini akan memulai gerakan kromatid pada masa
anafase.
b.
Lengan
Bagian lengan ini merupakan bagian badan utama
kromosom yang mengandung kromosom dan gen. Umumnya jumlah lengan pada kromosom
dua, tetapi ada juga beberapa yang hanya berjumlah satu. Lengan dibungkus oleh
selaput tipis dan di dalamnya terdapat matriks yang berisi cairan bening yang
mengisi seluruh bagian lengan. Cairan ini mengandung benang-benang halus
berpilin yang disebut kromonema.
c. Kromonema
Didalam kromosom terdapat pita bentuk spiral yang
oleh Vejdovsky (1912) diberi nama kromonema (jamak: kromonemata). Kromatid
adalah salah satu dari dua lengan hasil replikasi kromosom. Kromatid masih
melekat satu sama lain pada bagian sentromer. Istilah lain untuk kromatid
adalah kromonema. Kromonema merupakan filamen yang sangat
tipis yang terlihat selama tahap profase (dan kadang-kadang pada tahap interfase).
Kromonema sebenarnya merupakan istilah untuk tahap awal pemintalan kromatid.
Jadi, kromonema dan kromatid merupakan dua istilah untuk struktur yang sama.
d.
Kromomer
Kromonema mempunyai penebalan-penebalan di beberapa
tempat, yang disebut
kromomer.
Beberapa ahli sel menganggap kromomer ini sebagai bahan nukleoprotein yang
mengendap.
e. Lekukan kedua
Lekukan ke dua dapat mempunyai peranan penting,
yaitu menjadi tempat terbentuknya nucleolus (inti nya inti sel) dan karena itu
disebut juga pengatur nukleolus.
f. Telomer
bagian daari ujjung-ujung kromosom yang
menghalang-halangi bersambungnya kromosom satu dengan kromosom lainnya.
g.
Satelit
Ialah bagian yang merupakan tambahan pada ujung
kromosom. Tidak semua kromosom memiliki satelit., Kromosom yang memiliki satelit
dinamakan satelit kromosom.
Bagian
kromonema yang mengalami pembelahan disebut kromomer yang
berfungsi untuk membawa sifat keturunan sehingga disebut sebagai lokus gen.
Pada bagian ujung kromosom terdapat suatu tambahan yang disebut satelit. Agar
lebih jelas mengetahui struktur kromosom dapat Anda lihat Gambar 3.4!
Pada umumya makluk hidup dengan jumlah kromosom sedikit
memiliki kromosom dengan ukuran lebih besar dari kepunyaan makluk dengan jumlah
kromosom lebih banyak. Kromosom yang terdapat di dalam sebuah sel tidak pernah
sama ukurannya. Setiap kromosom mempunyai bagian yang menyempit dan tampak
lebih terang, disebut Sentromer, yang membagi kromosom menjadi dua lengan. Jika
kromosom digambar sebagai sebuah garis, maka sentromer biasanya digambarkan
sebagai bulatan. Berdasarkan letak sentromernya dapat dibedakan beberapa bentuk
kromosom, yaitu:
Ø Metasentris,
apabila sentromer terletak median (kira-kira di tengah kromosom), sehingga
kromosom terbagi jadi dua lengan sama panjang dan mempunyai bentuk seperti
huruf V.
Ø Submetasentris,
apabila sentromer terletak terletak sub median (kearah salah satu ujung
kromosom), sehingga kromosom terbagi menjadi dua lengan tak sama panjang dan
mempunyai bentuk seperti huruf
Ø Akrosentris,
apabila sentromer terletak subterminal (didekat ujung kromosom), sehingga
kromosom tidak membengkok malainkan tetap lurus seperti batang. Satu lengan
kromosom sangat pendek, sedangkan lengan lainnya sangat panjang.
Ø Telosentris,
apabila sentromer terletak di ujung kromosom, sehingga kromosom hanya terdiri
dari sebuah lengan saja dan berbentuk lurus seperti batang. Kromosom manusia
tidak ada yang telosentris.
Sentromer berfungsi sebagai
tempat berpegangnya benang plasma dari gelendong inti ("spindle")
pada stadium anafase dari pembelahan inti.
D. Penyusun Kromosom
Kromosom
pada organisme prokariotik ada yang berupa RNA saja. Ini dapat dijumpai pada
virus mozaik (tembakau). Kromosom dapat pula berupa DNA saja misalnya pada
virus T dan dapat pula mengandung keduanya yaitu DNA dan RNA seperti pada
bakteri Escherichia coli. Kromosom pada organisme eukariotik
tersusun dari bagian-bagian berikut.
a. DNA
DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom.
b. RNA.
RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom.
c. Protein
Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA.
DNA menyusun kromosom sekitar 35% dari keseluruhan kromosom.
b. RNA.
RNA menyusun kromosom sekitar 5% dari keseluruhan kromosom.
c. Protein
Protein ini terdiri atas histon yang bersifat basa dan nonhiston yang bersifat asam. Kedua macam protein ini berfungsi untuk menggulung benang kromosom sehingga menjadi pudar dan berperan sebagai enzim pengganda DNA dan pengkopi DNA.
E. Tipe Kromosom
Menjelang abad
ke 20 banyak penyelidik telah mencoba untuk mengetahui jumlah kromosom yang
terdapat di dalam inti sel tubuh manusia, akan tetapi usaha mereka selalu
menghasilkan data yng berbeda-beda, karena teknik pemeriksaan kromosom masih
selalu sederhana. Dalam tahun 1912 Winiwater menyatakan bahwa di dalam sel
tubuh manusia terdapat 47 kromosom. Tetapi kemudian pada tahun 1920 Painter
menegaskan penemuannya bahwa manusia memiliki 48 kromosom. Ketentuan ini
mendapat kepercayaan sampai lebih dari 30 tahun lamanya. Akhirnya Tjio dan
Levab dalam 1959 berhasil membuktikan dengan menggunakan teknik pemeriksaan
kromosom yang lebih sempurna, bahwa inti sel tubuh manusia itu mengandung 46
kromosom.
Seperti halnya
dengan kromosom dari individi eukaryotik ( ialah individu yang memiliki nukleus
sejati), kromosom manusia dibedakan atas 2 tipe, yaitu:
ü Autosom,
ialah kromosom yang tiada hubungannya dengan penentuan jeis kelamin. Dari 46
kromosom didalam inti sel tubuh manusia, mka yang 44 buah ( atau 22 pasang)
merupakan autosom.
ü Seks
kromosom, ialah sepasang kromosom yang menentukann jenis kelamin. Seks kromosom
dibedakan atas dua macam, yaitu kromosom - X dan kromosom – Y. Seks kromosom
ditemukan oleh seorang ahli sel berkebangsaan Jerman bernama H. Hengking dalam
tahun 1891.
Pada manusia
(dan kebanyakan Mamalia) baik yang perempuan (betina) maupun yang laki-laki
(jantan) mempunyai sepasang kromosom kelamin. Seorang perempuan normal
mempunyai sepasang kromosom – X. Sedangkan laki-laki normal mempunyai sebuah
kromosom – X dan sebuah kromosom – Y. Berhubung dengan itu formula kromosom
untuk:
·
Perempuan normal = 46,XX
·
Laki-laki normal = 46, XY
Sel telur (ovum) yang dimiliki
seorang perempuan normal adalah haploid dan mengandung 22 autosom + sebuah
kromosom – X. Sebaliknya, seorang laki-laki normal membentuk 2 macam
spermatozoa, yaitu spermatozoa yang membawa 22 autosom + 1 kromosom – X (disebut
ginospermium) dan spermatozoa yang membawa 22 autosom + 1 kromosom – Y (disebut
androspermium). Jadi secara teoritis, lahirnya anak perempuan dan anak
laki-laki dalam keadaan normal mempunyai peluang sama besar, yaitu
masing-masing 50%.
Pada makhluk tingkat
tinggi, sel somatis (sel tubuh) mengandung satu stel kromosom yang diterimanya
dari kedua induk atau orang tua. Sepasang kromosom yang serupa itu dinamakan kromosom
homolog, yaitu kromosom yang memiliki panjang dan posisi sentromer
yang sama. Karena itu, sel somatis dikatakan bersifat diploid
(2n). Sel kelamin (gamet) hanya mengandung setengah dari jumlah kromosom yang
terdapat di dalam sel somatis, karena itu gamet dikatakan bersifat
haploid (n). Satu set kromosom haploid dari suatu spesies dinamakan genom.
Istilah ini juga digunakan untuk merujuk DNA secara keseluruhan di dalam sel,
yang disebut sebagai genom DNA. Jumlah kromosom yang dimiliki
berbagai macam makhluk hidup tidak sama dan pada umumnya dalam keadaan normal
tidak berubah
F. Jumlah Kromosom
Setiap species
mmemiliki jumlah kromosom tertentu. Species yang memiliki jumlah kromosom yang
sama atau hampir sama tidak menggambarkan bahwa species-species tersebut
memiliki banyak kesamaan ciri atau berkerabat dekat. Misalnya antara padi dan
pinus memiliki 24 kromosom (12 pasang) tetapi kedua nya memiliki ciri-ciri yang
jauh berbeda. Demikian pula pada kucing dengan hydra yang sama-sama memiliki 32
kromosom. Apalagi antara bawang merah dengan planaria ( cacing pipih ) yang
sama-sama mempunyai 16 kromosom.
Dibawah ini ada
perbandingan dari jumlah kromosom beberapa makhluk hidup :
No
|
Nama species
|
Jumlah Kromosom
|
Jumlah Pasang
|
1
|
Manusia
|
46
|
23
|
2
|
Binatang selop
|
30
|
15
|
3
|
Hydra
|
32
|
16
|
4
|
Cacing Bulat
|
24
|
12
|
5
|
Bekicot
|
54
|
27
|
6
|
Ulat sutera
|
56
|
28
|
7
|
Lalat rumah
|
12
|
6
|
8
|
Lalat buah
|
8
|
4
|
9
|
Belalang
|
24
|
12
|
10
|
Lebah madu
|
32
|
16
|
11
|
Nyamuk
|
6
|
3
|
12
|
Ikan mas
|
100
|
50
|
13
|
Katak
|
26
|
13
|
14
|
Ayam
|
78
|
39
|
15
|
Merpati
|
80
|
40
|
16
|
Itik
|
80
|
40
|
17
|
Tikus
|
42
|
21
|
18
|
Marmot
|
64
|
32
|
19
|
Kelinci
|
44
|
22
|
20
|
Anjing
|
78
|
39
|
21
|
Kucing
|
38
|
19
|
22
|
Kuda
|
64
|
32
|
23
|
Keledai
|
62
|
31
|
24
|
Babi
|
40
|
20
|
25
|
Domba
|
54
|
27
|
26
|
Kambing
|
60
|
30
|
27
|
Sapi
|
60
|
30
|
28
|
Kera rhesus
|
42
|
21
|
29
|
Gorilla
|
48
|
24
|
30
|
Simpanse
|
48
|
24
|
G. Kelainan Kromosom
Penyimpangan
kromosom gangguan dalam isi kromosom sel normal, dan merupakan penyebab utama
kondisi genetik pada manusia, seperti sindrom Down. Beberapa kelainan kromosom
tidak menyebabkan penyakit pada operator, seperti translokasi, inversi kromosom
atau, meskipun mereka dapat menyebabkan kesempatan yang lebih tinggi melahirkan
anak dengan kelainan kromosom. Jumlah abnormal kromosom atau set kromosom,
aneuploidi, bisa mematikan atau menimbulkan gangguan genetik. Konseling genetik
ditawarkan untuk keluarga yang mungkin membawa penataan ulang kromosom.
Keuntungan atau kerugian DNA dari
kromosom dapat menyebabkan berbagai gangguan genetik. Contoh manusia termasuk:
v Cri du chat, yang disebabkan oleh
penghapusan bagian dari lengan pendek kromosom 5. "Cri du chat"
berarti "teriakan kucing" dalam bahasa Prancis, dan kondisi itu
dinamakan demikian karena membuat bayi yang terkena menangis bernada tinggi
yang terdengar seperti kucing. Individu yang terkena memiliki lebar set mata,
kepala kecil dan rahang, dan moderat sangat terbelakang mental dan sangat
pendek.
v Wolf-Hirschhorn syndrome, yang
disebabkan oleh penghapusan parsial dari lengan pendek kromosom 4. Hal ini
ditandai dengan retardasi pertumbuhan berat dan berat untuk keterbelakangan
mental yang mendalam.
v Sindrom Down, biasanya disebabkan
oleh tambahan salinan kromosom 21 (trisomi 21). Karakteristik meliputi tonus
otot menurun, gempal membangun, tengkorak asimetris, mata miring dan ringan
sampai sedang keterbelakangan mental.
v Sindrom Edwards, yang merupakan
kedua paling umum trisomi, sindrom Down adalah yang paling umum. Ini adalah
trisomi kromosom 18. Gejala termasuk keterbelakangan mental dan motorik dan
anomali kongenital menyebabkan berbagai masalah kesehatan yang serius. Sembilan
puluh persen mati pada masa bayi, namun, mereka yang hidup melewati ulang tahun
pertama mereka biasanya cukup sehat setelahnya. Mereka memiliki karakteristik
tangan mengepal dan jari tumpang tindih.
v Sindrom Patau, juga disebut
D-Sindrom atau trisomi-13. Gejala yang agak mirip dengan trisomi-18, tetapi
mereka tidak memiliki bentuk tangan yang khas.
v Idic15, singkatan untuk Isodicentric
15 pada kromosom 15, juga disebut nama berikut karena berbagai riset, tetapi
mereka semua berarti sama; IDIC (15), dupliction Inverted 15, Marker ekstra,
GKG Inv 15, parsial tetrasomy 15
v Jacobsen sindrom, juga disebut
gangguan penghapusan terminal 11q. Ini adalah gangguan yang sangat langka.
Mereka yang terkena dampak memiliki kecerdasan normal atau retardasi mental
ringan, dengan miskin keterampilan bahasa ekspresif. Kebanyakan memiliki
kelainan perdarahan yang disebut sindrom Trousseau Paris.
v Sindrom Klinefelter (XXY). Pria
dengan sindrom Klinefelter biasanya steril, dan cenderung memiliki lengan yang
lebih panjang dan kaki dan lebih tinggi dari rekan-rekan mereka. Anak laki-laki
dengan sindrom sering pemalu dan pendiam, dan memiliki insiden yang lebih
tinggi keterlambatan bicara dan disleksia. Selama pubertas, tanpa pengobatan
testosteron, beberapa dari mereka dapat berkembang gynecomastia.
v Sindrom Turner (X bukan XX atau XY).
Dalam sindrom Turner, karakteristik seksual perempuan hadir tapi terbelakang.
Orang dengan sindrom Turner sering memiliki perawakan pendek, garis rambut
rendah, fitur mata normal dan perkembangan tulang dan
"menyerah-dalam" penampilan untuk dada.
v XYY sindrom. XYY anak laki-laki
biasanya lebih tinggi dari saudara mereka. Seperti anak laki-laki XXY dan
perempuan XXX, mereka agak lebih cenderung memiliki kesulitan belajar.
v Triple-sindrom X (XXX). Gadis XXX
cenderung tinggi dan kurus. Mereka memiliki insiden yang lebih tinggi disleksia
v Kecil penanda kromosom
supernumerary. Ini berarti ada kromosom, ekstra yang abnormal. Fitur tergantung
pada asal bahan genetik tambahan. Cat-eye syndrome dan sindrom kromosom 15
isodicentric (atau Idic15) keduanya disebabkan oleh kromosom penanda
supernumerary, seperti Pallister-Killian sindrom.
Mutasi kromosom menghasilkan
perubahan di seluruh kromosom (lebih dari satu gen) atau dalam jumlah kromosom
ini.
§ Penghapusan - hilangnya bagian
kromosom
§ Duplikasi - salinan tambahan dari
bagian dari suatu kromosom
§ Pembalikan - membalikkan arah bagian
dari kromosom
§ Translokasi - bagian dari kromosom
terlepas dan menempel pada kromosom lain
Sebagian besar mutasi netral - memiliki sedikit efek atau
tidak. Penyimpangan kromosom adalah perubahan dalam struktur kromosom. Ia
memiliki peran besar dalam evolusi.
H. Kelainan/Penyakit Yang Diturunkan
Melalui Autosom
1. Albino
Albino adalah salah satu penyakit turunan yang disebabkan anak tersebut mengandung gen albino dari ayah dan ibunya. Kebanyakan orang dengan albino lahir dari orangtua yang memiliki gangguan dalam hal produksi melaninnya, tapi pada orang yang carrier tidak akan menunjukkan tanda-tanda memiliki gen albino. Jika orangtua hanya sebagai carrier atau memiliki satu gen albino, sebaiknya tidak menikah dengan orang yang memiliki albino.
2. Fenilketonuria
Fenilketonuria (bahasa
Inggris: Phenylketonuria, PKU) adalah
gangguan desakan autosomal genetis yang dikenali dengan kurangnya enzimfenilalanin
hidroksilase (PAH).
Enzim ini sangat penting dalam mengubah asam amino fenilalanina menjadi asam amino tirosina.
Jika tubuh kekurangan PAH, fenilalanina akan mengumpul dan berubah menjadi fenilketon, yang bisa
dideteksi dari urin.
Jika dibiarkan,
kondisi ini dapat menimbulkan masalah dalam perkembangan otak, menyebabkan fungsi
mental menurun drastis dan serangan-serangan. Meski demikian, PKU merupakan
salah satu dari sedikit penyakit genetis yang bisa dikendalikan melalui diet.
Pasien yang diet rendah fenilalanina dan tinggi tirosina hampir dapat sembuh
total.
3.
Kemampuan Mengecap Phenylthiocarbamida (PTC)
Phenylthiocarbamida
(PTC) yaitu senyawa kimia yang rasanya pahit. Sebagian besar orang dapat merasakan
rasa pahit PCT disebut pengecap atau taster , sedangkansebagian lainnya tidak dapat merasakan pahit disebut dengan
nontaster . Gen T menentukan sifat perasa PCT, sedangkan alelnya gen t
menentukan seseorang tidak dapatmerasakan PTC atau disebut buta kecap.
4.
Polidaktili
Polidaktili
adalah kelainan genetika yang ditandai banyaknya jari tangan atau
jarikaki melebihi normal, misalnya jari tangan atau jari kaki berjumlah enam buah.Polidaktili
dapat terjadi pada kedua jari tangan (kanan dan kiri) atau salah satu
saja.Perhatikan gambar disamping.
5. Thalasemia
Thalasemia adalah kelainan darah karena hemoglobin darah mudah sekali pecah. Penyakit ini merupakan genetik yang diturunkan jika kedua orangtuanya adalah pembawa sifat (carrier). Akibat kelainan darah ini membuat anak terlihat pucat dan harus mendapatkan transfusi darah secara teratur agar hemoglobinnya tetap normal. Berdasarkan hukum Mendel jika ibunya sebagai carrier, maka setiap anaknya berpeluang 25 persen sehat, 50 persen sebagai carrier dan 25 persen terkena thalasemia.
6.
Dentinogenesis Imperfecta
adalah
kelainan pada gigi, yaitu keadaan tulang gigi berwarna putih seperti air
susu. Kelainan itu disebabkan oleh gen Dt, sedangkan giginormal ditentukan oleh
gen resesif dt.
7.
Retinal aplasial
Retinal aplasial adalah kelainan pada mata yang mengakibatkan penderitamengalami
kebutaan sejak lahir. Penyebab kelainan itu yaitu gen dominan R, sedangkanalel
resesif r menentukan sifat mata normal.
8.
Katarak
Katarak adalah kelainan mata, yaitu kerusakan pada kornea mata. Katarak dapat
mengakibatkan kebutaan. Kelainan ini disebabkan oleh gen dominan K,
sedangkanalel resesif k menentukan sifat mata normal.
9.
Kebotakan
Seperti diketahui bahwa kebotakan disebabkan oleh banyak hal, tapi salah satunya juga bisa akibat faktor keturunan dari orangtuanya. Jika ayahnya mengalami kebotakan, maka setidaknya salah satu anaknya ada yang mengalami kebotakan akibat adanya gen yang diturunkan.
Dr Angela Christiano, profesor dermatologi dan genetika di
10. Sicklemia
Sicklemia bisa terjadi karena mutasi gen akibat kesalahan
dalam translasi sewaktu pembentukan protein , yang kemudian proses itu
mempengaruhi terbentuknya asam amino yang berakibat fatal pada struktur darah.
sicklemia ini diwariskan keketurunan dan memungkinkan terjadinya lethal .
Sicklemia tergolong dalam llethal resesif .
11.
Panjang Jari Telunjuk
Panjang jari telunjuk ditentukan oleh
gen yang mempengaruhi oleh jenis kelamin. Jari telunjuk pendek disebabkan oleh
gen T yang dominant pada laki-laki dan resesif pada wanita.
I. Kelainan/Penyakit Yang Diturunkan
Melalui Gonosom
1. Buta warna
Buta warna adalah salah satu masalah penglihatan karena ketidakmampuan melihat perbedaan antara beberapa warna, penyakit ini diwariskan dari mutasi genetik kromosom X. Sebagian besar penyakit ini akibat faktor genetik, tapi ada juga yang disebabkan kerusakan mata, saraf atau otak akibat bahan kimia tertentu. Mutasi yang menyebabkan buta warna jika sedikitnya ada 19 kromosom berbeda dan 56 gen berbeda. Kondisi ini bisa muncul saat masih kanak-kanak atau sudah dewasa.
Buta warna adalah salah satu masalah penglihatan karena ketidakmampuan melihat perbedaan antara beberapa warna, penyakit ini diwariskan dari mutasi genetik kromosom X. Sebagian besar penyakit ini akibat faktor genetik, tapi ada juga yang disebabkan kerusakan mata, saraf atau otak akibat bahan kimia tertentu. Mutasi yang menyebabkan buta warna jika sedikitnya ada 19 kromosom berbeda dan 56 gen berbeda. Kondisi ini bisa muncul saat masih kanak-kanak atau sudah dewasa.
2. Hemofilia
Hemofilia adalah salah satu
penyakit turunan akibat kekurangan faktor pembeku darah 8 atau 9. Perintah
pembekuan darah ini terdapat di kromosom X, sehingga penderita hemofilia
kebanyakan adalah kaum laki-laki. Karena itu sebagian besar perempuan sebagai
carrier saja. Penyakit ini sulit dicegah karena setiap anak mengandung satu
kromosom seks dari ibu dan satu kromosom seks dari ayah, karenanya penyakit ini
selalu dimulai sejak anak-anak.
3.
Anodontia
Penderita anodontia tidak memiliki
benih gigi dalam tulang rahangnya sehingga gigi tidak tumbuh. Kelainan ini
biasanya dijumpai pada pria. Anodontia ditentukan oleh gen a terpaut pada
kromosom X.
4.
Hypertrichosis
Hypertrichosis (juga disebut Ambras Syndrome) adalah jumlah abnormal pertumbuhan
rambut pada tubuh; kasus
ekstensif hipertrikosis telah informal telah disebut sindrom manusia serigala. Ada dua jenis yang berbeda hipertrikosis:
hipertrikosis umum, yang terjadi di seluruh tubuh, dan hipertrikosis lokal,
yang terbatas pada wilayah tertentu. Hypertrichosis
dapat berupa bawaan (hadir sejak lahir) atau diperoleh di kemudian hari. Pertumbuhan rambut terjadi kelebihan
di bidang kulit dengan pengecualian androgen
tergantungrambut daerah
kemaluan, wajah, dan daerah aksila.
2 comments:
terima kasih atas infonya,,,,semoga blog bisa ditingkatkan lagi,,,,bisa ngga' di muatkan diblognya tentang sistem kardiovaskuler...
terima kasih kembali
tunggu iya, masih buat tntang sistem kardiovaskulernya,,
Post a Comment