Juniartha Semara Putra
Cara Pendokumentasian Askep Pada Anak
Pengkajian
keperawatan suatu kegiatan pemeriksaan dan atau peninjauan terhadap situasi
atau kondisi yang dialami pasien atau pasien untuk tujuan perumusan masalah
atau diagnosa keperawatan
Pengkajian keperawatan : tahap pertama dari
proses keperawatan dimana pengumpulan data dilakukan dengan tujuan
mengidentifikasi masalah aktual atau potensial atau risiko
Proses
yang berkesinambungan, diterapkan di seluruh tahap penyelesaian masalah. Dasar
pengambilan keputusan. Dilakukan secara menyeluruh
(bio-psiko-sosiokultural-spiritual).
Merupakan
pelaksanaan rencana intervensi keperawatan
Terdiri
semua aktivitas yang dilakukan oleh perawat dan pasien untuk merubah efek dari
masalah dilakukan oleh :
RR: 24 kali/menit, RR : 42 kali
/ menit
Cara Pendokumentasian Askep Pada Anak
I.
Pengertian Dokumentasi Keperawatan
Dokumentasi keperawatan adalah suatu
catatan yang dapat dibuktikan atau dijadikan bukti dari segala macam tuntutan,
yang berisi data lengkap, nyata dan tercatat bukan hanya tentang tingkat
kesakitan dari pasien, tetapi juga jenis / tipe, kualitas dan kuantitas
pelayanan kesehatan dalam memenuhi kebutuhan pasien. (Fisbach 1991)
II. Proses
Dokumentasi Keperawatan
1.
Pengkajian Keperawatan
1) Definisi



2) Kegiatan Dalam Pengkajian
1. Pengumpulan atau koleksi data
·
Tahap
wawancara
·
Observasi
·
Pemeriksaan
fisik
Format Pengumpulan Data
Identitas pasien
§ Nama
anak :
§ Umur
:
§ Suku/bangsa :
§ Status
perkawinan :
§ Agama :
§ Pendidikan :
§ Alamat
:
§ Diagnose
medis :
§ Sumber
biaya :
§ Nama
ayah :
§ Pekerjaan
ayah :
§ Nama
ibu :
§ Pekerjaan
ibu :
§ Tanggal
waktu datang : ……..orang yang dihubungi…..telepon….
§ Diterima
dari…..Rumah sakit ….. datang sendiri……lain-lain.
2. Validasi data
Meyakinkan
apakah data yang telah dikumpulkan nyata benar atau meragukan
3. Organisasi data
Mengelompokan data ke dalam kelompok informasi yang dapat
membantu dalam mengidentifikasi pola kesehatan atau penyakit
4. Identifikasi pola atau masalah
Membuat kesan awal tentang pola informasi dan penambahan
data yang diperlukan untuk mengisi kekurangan, dalam upaya menggambarkan
masalah keperawatan lebih jelas.
3) Koleksi Data
a. Ruang lingkup koleksi data
v Mengidentifikasi
informasi tentang : nama, umur, jenis kelamin, pekerjaan, dll
v Persepsi pasien
tehradap sakit atau gejala klinis yang dirasakan
v Stressor yang mempengaruhi kesehatan
pasien dan cara penanganannya
v Gaya hidup dan pengaruh sakit
terhadap ADL
v Faktor social budaya yang
mempengaruhi kesehatan
v Tingkat perkembangan dan kebutuhan
b. Ruang Lingkup koleksi data
·
Kebutuhan
dasar fisiologik dan psikologik
·
Sumber-sumber
kekuatan
·
Kekurangan
/ kelemahan / keterbatasan fisik
·
Kemampuan intelektual, motivasi, dan
ketermapilan belajar
·
Harapan
pasien terhadap perawatan
·
Pengalamanan
yang lalu tentang pelayanan kesehatan
4) Jenis Data
a)
Data Objektif
·
Disebut
juga tanda (sign)
·
Diperoleh
berdasarkan observasi atau pemeriksaan
·
Contoh
: hasil pengukuran tanda vital (Td, N, RR, S) Bb pemeriksaan laboratorium
b)
Data Subjektif
·
Disebut
juga gejala (symptom)
·
Ungkapan atau pernyataan pasien /
keluarga tentang yang dirasakan
·
Contoh
: pasien merasa nyeri, khawatir
c)
Karakteristik data yang baik
·
Lengkap
·
Akurat
dan nyata
·
Relevan
d)
Pengorganisasian Data
a.
Mengelompokan data berdasarkan
kerangka kerja yang dapat membantu mengidentifikasi masalah keperawatan
b.
Metode pengorganisasian data :
·
Berdasarkan
hirarki kebutuhan “Maslow”
·
Berdasarkan pola fungsi kesehatan
“Gordon”
o
Pola persepsi terhadap kesehatan –
manajemen kesehatan
o
Pola
aktivitas dan latihan
o
Pola
nutrisi - metabolik
o
Pola
istirahat dan tidur
o
Pola
eliminasi
o
Pola
kognigtif - perseptual
o
Pola
konsep diri
o
Pola
koping
o
Pola
seksual – reproduksi
o
Pola
peran – berhubungan
o
Pola
nilai dan kepercayaan
2. Diagnosa Keperawatan
Definisi :
·
keputusan
klinis tentang respon individu, keluarga, atau komunitas terhadap masalah
kesehatan/proses hidup yang aktual maupun potensial (NANDA).
·
Perawat
menginterpretasi dan membuat keputusan tentang data yang telah dikumpulkan.
·
Pernyataan singkat dan jelas tentang
masalah kesehatan pasien.
Kegiatan dalam diagnose keperawatan
·
Analisa
data
·
Identifikasi
masalah
·
Formulasi
diagnosa
Contoh
pencatatan analisa data:
No
|
Hari/tgl/jam
|
Data keperawatan
|
Standar normal
|
Masalah
|
|||||||||
1
|
Senin/21-11-2011/pkl.08.00 Wita
(berisi
hari,tgl,jam pemberian asuhan keperawatan)
|
DS = haus
DO =
-
mukos
bibir kering
-
turgor
kulit menurun
(berisi data bermasalah yang ditemukan pada pasien)
|
-
Tidak
haus
-
Mukosa
bibir lembab
-
Turgor
kulit elastic
(berisi data normal)
|
Kurangnya volume cairan
(berisi masalah keperawatan yg ditemukan pada pasien)
|
Proses pemecahaan masalah mencakup :
v Identifikasi masalah, gangguan
kesehatan atau kebutuhan pelayanan keperawatan
v Mencari dan menentukan penyebab
permasalahan
v Menentukan
tanda dan gejala dari masalah
Petunjuk
penulisan diagnosa keperawatan meliputi :
1) Pemakaian PE dan PES : untuk format
diagnosa aktual, kecuali ketika petugas yang berbeda mengambil tindakan segera
(untuk contoh, tanda dan gejala pencatatan, sebelum dan sesudah diagnosa)
a) Yakinkan masalah penyebab utama dalam
diagnosa sejalan dengan etiologi, contoh perubahan nutrisi kurang dari
kebutuhan tubuh berhubungan dengan mual dan muntah.
b) Tulis pernyataan supaya permasalahan
dan etiologi menunjukkan spesifikasi dan hasil yang berbeda.
c) Jika penyebab tidak dapat ditentukan
menentukan problem dan dokumentasi yang tak dikenal etiologinya maka diagnosa
keperawatan bisa dituliskan pernyataan komunikasi verbal untuk pasien yang tidak
diketahui etiologinya.
2) Catat diagnosa keperawatan potensial
dalam sebuah problem/format etiologi.
3) Pemakaian terminologi tetap dengan
diagnosa keperawatan karnagan Nanda sehubungan dengan (diantara problem dan
etiologi) dan dibanding dengan (diantara etiologi, sign dan sympton) tergantung
bahasa, jika masalah tidak selesai menurut nanda.
4) Merujuk pada daftar yang dapat
diterima, bentuk diagnosa keperawatan untuk catatan standar dalam saku atau
ringkasan.
5) Mulai pernyataan diagnosa dengan
mengubah redaksinya ke dalam keadaan diagnosa keperawatan.
6) Pastikan data mayor dan penunjang
data minor karakteristik pendefinisian diperoleh doumentasi bagian pengkajian
pasien untuk menegakan diagnosa keperawatan.
7) Pernyataan awal dalam perencanaan
keperawatan didaftar masalah dan nama dokumentasi dalam catatan perawatan.
Pemakaian masing-masing diagnosa keperawatan sebagai petunjuk untuk membuat
catatan perkembangan.
8) Hubungkan pada tiap – tiap diagnosa
keperawatan bila merujuk dan memberikan laporan perubahan.
9) Setiap pergantian jaga perawat,
gunakan diagnosa keperawatan sebagai pedoman untuk pengkajian, tindakan dan
evaluasi.
PES
( Problem, Etiologi, Sign / Symptom)
Contoh
Penulisan Diagnosa :
“Gangguan
Nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan mual dan muntah “
3. Perencanaan
Prinsip:
1. Memahami konsep dan karakterisik tumbuh kembang anak.
2. Memahami hubungan anak dengan pengasuh
3. Melibatkan keluarga
4. Orientasi
5. Menciptakan lingkungan yang kondusif
6. Meminimalkan trauma fisik
7. Universal precaution
8. Membantu keperluan pasien
1. Memahami konsep dan karakterisik tumbuh kembang anak.
2. Memahami hubungan anak dengan pengasuh
3. Melibatkan keluarga
4. Orientasi
5. Menciptakan lingkungan yang kondusif
6. Meminimalkan trauma fisik
7. Universal precaution
8. Membantu keperluan pasien
Langkah-langkah perencanaan:
1.
Menetukan prioritas
a)
Hirarki maslow:
1)
kebutuhan
fisiologis
2)
keamanan/keselatan
3)
mencintai
dan memiliki
4)
aktualisasi
diri
b)
kebtuhan richard kalish
1)
kebutuhan
bertahan hidup (makanan,udara,air,suhu,istirahat,eliminasi,nyeri)
2)
kebutuhan
stimulasi(sek,aktivitas,eksplorasi)
3) keamanan (keselamatan,
keamanan,perlindungan,harga diri,aktualisasi diri
2.
Menentukan tujuan dan outcome
a.
spesifik:
tidak menimbulkan arti ganda
b.
measurable:
tujuan dapat diukur
c.
achievable:tujuan
harus dapat dicapai
d.
reasonable:
tujuan harus dapat dipertanggungjawabkan secara ilimiah
e.
time: memakai waktu marathon yaitu format
24 jam
3.
Rencana tindakan
Desain spesifik intervensi untuk
membantu pasien dlm mencapai out come.
Ø Dx.kep aktual,intervensi untuk:
1. mengurangi/membatasi faktor penyebab
dari masalah.
2. meningkatkan status kesehatan pasien.
3. memonitor status kesehatan.
Ø
Tinggi,intervensi untuk :
1.
mengurangi/membatasi
faktor risiko.
2.
mencegah
masalah yg akan timbul.
3.
memonitor
waktu terjadinya.
Ø
Dx.kep kolaboratif,intervensi untuk
:
1.
Memonitor
perubahan status kesehatan.
2.
mengelola
perubahan status kesehatan terhdp intervensi keperawatan dan medis.
Pentingnya dokumentasi rencana
asuhan keperawatan :
1. Berisikan
informasi yang penting dan jelas
2. Sebagai alat
komunikasi antara perawat dan perawat
3. Memudahkan
melaaksanakan maslah keperawatan yang bekelanjutan.
4.
Dokumentasi yang ekslusif untuk
pencatatan hasil yang diharapkan untuk pasien.
Tujuan dokumentasi tahap perencanaan :
1.
Sebagai kerangka kerja dalam
implementasi keperawatan
2.
Merupakan inti dokumentasi keperawatan
yang berorientasi pada maslah
3.
Sebagai
referensi dalam melkukan modifikasi rencana keperawatan
4.
Sarana
komunikasi tim keperawatan dalam pendelegasian tugas /instruksi keperawatan
5.
Sebagai
landasan ilmiahyang logis dan sistimatis dalam mengerjakan asuhan
keperawatankepada pasien
6.
Agar
semua rencan tindakan dapat dipilih disesuaikan kondisi pasien sehingga
efektif.
Hal-hal yang
didokumentasikan pada tahap perencanaan :
1.
Seperangkat
tujuan dan kriteria hasil sesuai dengan prioritas masalah.
2.
Tindakan
keperawatan mandiri diprioritaskan kemudian tindakan keperawatan kolaborasi.
3.
Pendidikan kesehatan kepada pasien dan
atau kepada keluarga.
4.
Rencana tindakan harus logis dan
operasional
5.
Berikan tanda tangan dan nama jelas
Contoh
pencatatan perencanaan:
No
|
Hari/ Tanggal/Jam
|
DX.Kep
|
Tujuan / outcome
|
Intervensi
|
Rasional
|
Ttd
|
1
|
Senin/21-11-2011/pkl.08.00 Wita
(berisi
hari,tgl,jam pemberian asuhan keperawatan)
|
Kekurangan volume cairan (KVC)
Berhubungan dengan
Haluaran berlebih
(berisi hasil
diagnosis keperawatan)
|
Setelah dilakukan askep 3 x 24 jam diharapkan kebutuhan
cairan pasien terpenuhi dengan outcome :
-
Mukosa bibir lembab
-
Turgor klit elastis
-
TD 120/80 mmHg
(berisi tujuan
yang ingin dicapai)
|
![]()
(berisi
bentuk asuhan yang direncanakan diberikan kepada pasien)
|
Untuk menentukan intervensi selanjutnya.
![]() |
Adi
(berisi
inisial dan tanda tangan perawat)
|
5.
Implementasi
Keperawatan
Defenisi


a.
Perawat
b.
Perawat
dan pasien
c.
Perawat
dan keluarga
d.
Perawat,
pasien dan keluarga
e.
Tenaga
non keperawatan lain
Kegiatan
yang dilakukan :
1.
Melanjutkan pengumpulan data dan pengkajian.
Pada saat
melakukan kegiatan perawat tetap menjalankan pengkajian dan pengumpulan data.
Contoh : Saat melakukan prosedur memandikan pasien ditempat tidur atau saat
melakukan backrub, perawat akan memperoleh data tentang status fisik seperti
kondisi kulitnyadan kemampouan pergerakannya.
2. Melaksanakan intervensi keperawatan
3.
Mendokumentasikan
asuhan keperawatan
4.
Memberikan
laporan keperawatan secara verbal
5.
Mempertahankan
rencana asuhan
Tujuan
Dokumentasi Pelaksanaan
1.
Mengevaluasi kondisi kesehatan pasien
dalam periode yang singkat (evaluasi formatif) setelah tindakan dilakukan.
2.
Mengetahui jumlah tenaga/jenis tenaga
kesehatan yang terlihat langsung memberikan pelayanan kesehatan kepada pasien.
3.
Mengetahui jenis tindakan keperawatan
yang telah diberikan.
4.
Mengetahui pendidikan kesehatan yang
telah diberikan.
5. Dokumentasi
legal intervensi keperawatan yang telah diberikan kepada pasien dan keluarganya
Hal-hal yang perlu didokumentasikan
pada tahap implementasi :
1.
Mencatat waktu dan tanggal pelaksanaan.
2.
Mencatat
diagnosa keperawatan nomor berapa yang dilakukan intervensi tersebut
3. Mencatat semua jenis intervensi
keperawatan termasuk hasilnya
Contoh :
Mengornpres luka dengan betadin 5 %
Flasil : luka tampak bersih, pus
tidak ada, tidak berbau
4.
Berikan tanda tangan dan nama jelas perawat satu tim
kesehatan yang telah melakukan intervensi
Petunjuk Pendokumentasian Pelaksaaan
(Implementasi)
1. Gunakan
ballpoint tertulis jelas, tulis dengan huruf cetak bila tulisan tidak jelas.
Bila salah tidak boleh di tipp ex tetapi dicoret saja, dan ditulis kembali
diatas atau disamping.
Contoh: RR: 24 kali/menit, Seharusnya
RR: 42 kali/menit
2. Jangan lupa
selalu menuliskan waktu, jam pelaksanaan
Contoh : 28 Mei 2008, pukul 18.00, memonitor tanda vital
RR : 42 kali/menit
Suhu : 39 C
Nadi : 98 kali/menit
TD :140/90 mmHg
3.
Jangan membiarkan baris kosong, tetapi buatlah garis kesamping untuk mengisi tempat yang
tidak digunakan
Contoh: Mengukur suhu pasien, hasil: suhu 39 C Hartifah, R.N
4. Dokumentasikan sesegera mungkin setelah tindakan
dilaksanakan guna menghindari kealpaan (lupa)
5. Gunakan kata
kerja aktif, untuk menjelaskan apa yang dikerjakon.
Contoh : Memberikan obat tetes mata
6.
Dokumentasikan bagaimana respon pasien terhadap tindakan yang dilakukan
7. Dokumentesikan aspek keamanan, kenyamanan dan pengawasan infeksi terhadap pasien.
Juga tindakan-tindakan invasive
harus dicatat.
Contoh : Memberikan kompres betadin
pacia lokasi tusukan infus
8.
Dokumentasikan pula modifikasi lingkungan bila itu merupakan bagian dari
tindakan keperawatan.
Contoh : Membatasi pengunjung, agar pasien dapat istirahat
9. Dokumentasikan.persetujuan keluarga untuk prosedur khusus
dan tindakan invasif yang mempunyai resiko tambahan.
10.Dokumentasikan
semua informasi yang diberikan dan pendidikan kesehatan yang diberikan.
11.Dokumentasikan
dengan jelas, lengkap, bukan berarti semua kalimat harus ditulis, tetapi kata‑kata
kunci dan simbol-simbol / lambang-lambang sudah bakuntuklazim dapat digunakan
Contoh: IVFD, NGT, dll
12.Spesifik
hindarkan penggunaan kata yang tidak jelas,bila perlu tuliskan ungkapan pasien
untuk memperjelas maksud.
Contoh : Pasien nampak cemas (salah). Pasien tidak dapat tidur, sering
menekuk kaki sebelah kanannya dan ia
mengatakan "ingin bertemu'.
suaminya dulu
sebelum mati'
13.Rujuk ke
petunjuk, kebijakan dan prosedur rumah sakit untuk penggunaan format
Manfaat Kegunaan Dokumentasi
Implementasi
1.Mengkomunikesikan
secara nyata tindakan‑tindakan yang telah dilakukan untuk pasien. Hal ini
penting untuk :
Menghindarkan
kesalahan‑kesalahan seperti duplikasi tindakan, yang seharusnya tidak perlu
terjadi
Contoh :
Pemberian obat sudah diberikan, tetapi tidak dicatat Sehingga diberikan obat
kembali
Quality
Assurance (menjamin mutu ) yang akan menunjukkan apa yang secara nyata telah
dilakukan terhadap pasien dan bagaimana hubungannya dengan standar yang telah
dibuat
Melihat
hubungan respon‑respon pasien dengan tindakan keperawatan yang sudah diberikan
(evaluasi klinis)
2.
Menjadi dasor penentuan tugas
Sistem klasifikasi pasien didasarkan pada dokumentasi
tindakan keperawatan yang sudah ada, untuk selanjutnya digunakan dalam
menentukan jurnal perawat yang harus bartugas dalam setiap shift jaga.
3.
Memperkuat pelayanan keperawatan
Jalan keluar dari tindakan malpraktek
tergantung pada dokumen-dokumen yang ada.
·
Dokumen tentang kondisi pasien
·
Segala sesuatu yang telah dilakukan
untuk pasien
·
Kejadian‑kejadian atau kondisi pasien
sebelum dilakukan tindakan
4. Menjadi
dasar perencanaan anggaran pembelanjaan
Dokumen tentang
penggunaan alat‑alat dan bahan‑bahan akan membpntu perhitungan anggaran biaya
suatu rumah sakit.
Ø
Catatan Keperawatan :
§ Gunakan tinta
yang jelas, menulis dengan huruf cetak / bila tulisan tidak jelas
§ Menulis pada
catatan sesegera
mungkin setelah memberikan askep
§ Menulis dengan sebenarnya :
bagaimana kapan, dimana kegiatan dilakukan
§ Selalu membuat
nama jelas dan paraf
Ø
Catatan meliputi :
§ Pengkajian
§ Intervensi aktivitas
§ Evaluasi respon
Contoh
pencatatan implementasi :
No
|
Hari
/ tgl/Jam
|
No.
Dx
|
Tindakan
keperawatan
|
Evaluasi formatif
|
Ttd
|
|||
1
|
Senin
/ 21-11-2011/08.00 wita
(berisi
hari,tgl,jam pemberian asuhan keperawatan)
|
1
(berisi no diagnosis yang diberikan tindakan keperawatan)
|
- memberikan cairan parietal Rl 20 tetes/mnt _______________
(berisi tindakan keperawatan yang diberikan)
|
Cairan
Rl 20 tetes/mnt berhasil :
-
Reaksi
alergi (-)
-
Suhu37o
C
-
(berisi
respon pasien segera setelah pemberian tindakan keperawatan)
|
Adi
(berisi
inisial dan tanda tangan perawat)
|
5. EVALUASI
Pengertian
- Evaluasi
adalah membandingkan suatu hasil / perbuatna dengan standar untuk tujuan
pengambilan keputusan yang tepat sejauh mana tujuan tercapai
- Evaluasi
keperawatan : membandingkan efek / hasil suatu tindakan keperawatan
dengan norma atau kriteria tujuan yang sudah dibuat
- Tahap
akhir dari proses keperawatan
- Menilai
tujuan dalam rencana perawatan tercapai atau tidak
- Menilai
efektifitas rencana keperawatan atau strategi askep
- Menentukan efektif / tidaknyatindakan keperawatan
dan perkembangan pasien terhadap masalah kesehata
Tahap Dalam Evaluasi
- Mengidentifikasi
kriteria hasil standar untuk mengukur keberhasilan
- Mengumpulkan dat asehubungan dengan kriteria hasil
yang telah ditetapkan. Contoh
: dalam waktu 1 mg BB naik ½ kg
- Mengevaluasi pencapaian tujuan dengan membandingkan
data yang dikumpulkan dengan kriteria. Contoh: setelah 1 mg perawat menimbang BB naik ¼ kg
- Modifikasi
rencana keperawatan
Tahap Dalam Modifikasi Rencana Keperawatan
- Kumpulkan
data untuk menentukan apakah timbul masalah baru atau dx tidak tercapai
- Ubah
dx keperawatan / masalah kolaboratif yang tidak tepat, kemudian ganti
dengan yang baru
- Cek
kembali daftar dx keperawatan baru dan buat prioritas
Macam Evaluasi
1. Evaluasi formatif
- Hasil
observasi dan analisa perawat terhadap respon pasien segera pada saat /
setelah dilakukan tindakan keperawatan
- Ditulis
pada catatan perawatan
- Contoh:
membantu pasien duduk semifowler, pasien dapat duduk selama 30 menit
tanpa pusing
2. Evaluasi Sumatif SOAPIER
- Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan
analisa status kesehatan sesuai waktu pada tujuan
- Ditulis
pada catatan perkembangan
Contoh pencatatan Evaluasi :
No
|
Hari/tgl/jam
|
No. Dx
|
Evaluasi Sumatif
|
Ttd
|
1
|
Rabu/23-11-2011/08.00
wita
(berisi
hari,tgl,jam pemberian asuhan keperawatan)
|
1
(berisi no diagnosis yang diberikan tindakan keperawatan)
|
DS =
haus
DO = - Mukosa bibir lembab
-
Turgor
kulit menurun
-
Suhu 38o
C
-
TD
120/80mmHg
-
![]()
A = tujuan tercapai
sebagian
P
= lanjutkan intervensi no: 2,3…
(berisikan
apakah pelaksanaan askep berhasil ataukah tidak)
|
Adi
(berisi
inisial dan tanda tangan perawat)
|
No comments:
Post a Comment