WHO AM I?

I PUTU JUNIARTHA SEMARA PUTRA POLTEKKES KEMENKES DENPASAR JURUSAN KEPERAWATAN

Thursday, March 22, 2012

HEMATOLOGI


KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi Wasa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas dengan judul Obat Hematologitepat pada waktunya.
Pada dasarnya tugas ini dibuat dalam rangka memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Farmakologi. Tersusunya tugas ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1.      Dosen pembimbing/pengajar
2.      Media-media informasi
Penulis juga menyadari bahwa tugas ini memiliki kekurangan. Untuk itu, penulis sangat memerlukan saran dan kritik demi kesempurnaan tugas ini.
Atas segala perhatian, penulis mengucapkan banyak terima kasih.

Denpasar, 5 Maret 2012

      Penulis







BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui bersama, obat merupakan salah satu penunjang sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas begitu saja tanpa keberadaan obat. Dengan penggunaan obat kita harus mengikuti aturan-aturan tertentu, karena obat dalam penggunaan yang  berlebihan dapat meracuni tubuh, sedangkan penggunaan racun dalam jumlah sedikit justru akan menjadi obat bagi tubuh kita.
            Salah satu dari obat yang telah kita ketahui adalah obat yang digunakan untuk menstimulasi atau memperbaiki proses pembentukan sel-sel darah atau sering disebut Hematinik,obat-obatan itu tidak lepas dari segala masalah yang berhubungan dengan kesehatan terutama yang berhubungan dengan darah. Masalah yang berhubungan dengan darah merupakan masalah yang sangat riskan, karena erat hubungannya dengan keselamatan jiwa seseorang sehingga ironis sekali apabila terjadi  kesalahan walau hanya sedikit. Hal-hal yang perlu diketahui adalah mengenai nama obat,tujuan penggunaan,mekanisme kerja, indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara pemakaian, serta dosis yang digunakan.














BAB II
ISI
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang marfologi darah dan jaringan pembentuk darah. Salah satu contoh penyakit yang berhubungan dengan kekurangan darah adalah Anemia.

A.      Pengertian
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256). Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium. Anemia terjadi bila konsentrasi Hb dalam darah menurun di bawah nilai normal. Batas bawah dari nilai normal untuk wanita dan laki – laki dewasa berbeda yaitu :
1.      Untuk laki – laki dewasa : 13,0 gr / dl.
2.      Untuk wanita dewasa : 11,5 gr / dl.
Sel darah merah ( eritrosit ) dibuat dalam sumsum tulang – tulang pipih dan pembentukan eritrosit ini diperlukan zat besi ( fero ) untuk pembentukan warna sel darah merah ( hemopoese ), sedang asam folat dan vitamin B12 untuk pembentukan sel darah merah ( eritropoese ).

B.       Etiologi
Penyebab tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit kronik, keracunan obat, dan sebagainya.

C.       Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.

D. Manifestasi klinis
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia (badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).

E. Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang. Akibatnya, penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek, gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu hamil dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat badan rendah, anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak (Sjaifoellah, 1998).



F. Pemeriksaan penunjang
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit menurun. Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia (aplastik). Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat (respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia). LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek. Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik). Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi (hemolitik) Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik). Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukan/absorpsi Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik) TBC serum : meningkat (DB) Feritin serum : meningkat (DB) Masa perdarahan : memanjang (aplastik) LDH serum : menurun (DB) Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP) Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB). Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP). Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik). Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI (Doenges, 1999).

G. Penatalaksanaan Medis Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang seperti :
1.      Transpalasi sel darah merah.
2.      Antibiotik diberikan untuk mencegah infeksi.
3.      Suplemen asam folat dapat merangsang pembentukan sel darah merah.
4.      Menghindari situasi kekurangan oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5.      Obati penyebab perdarahan abnormal bila ada.
6.      Diet kaya besi yang mengandung daging dan sayuran hijau.
7.      Pengobatan (untuk pengobatan tergantung dari penyebabnya )

Obat yang tergolong dalam obat hematologi untuk penyakit anemia adalah:
1.    ADFER
Komposisi              : Fe glukonat 250 mg,
  Mangan sulfat 200 µg,
  Tembaga sulfat 200 µg,   
  Vitamin C  50 mg,
  Asam folat 1000 µg,
  Vitamin B12 7,5 µg,
  Sorbitol 25 mg.
Indikasi              : Anemia yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau anemia endogenik, anemia akibat perdarahan selama masa pertumbuhan, usia lanjut & masa penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang disebabkan malnutrisi umum atau diet.
Kontra Indikasi    : Penumpukan Fe, gangguan penggunaan Fe.
Efek Samping       : Gangguan saluran pencernaan.
Kemasan               : Kapsul 100 biji.
Dosis                      : Dosis awal 1-2 kapsul sehari.

2.    ARTOFERUM
Komposisi              :
Indikasi                  : Anemia (kekurangan zat besi) & sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan sumber vitamin dan mineral bagi negara-negara kekurangan.
Kontra Indikasi    :
Efek Samping       :
Kemasan               :
Dosis                      :

3.    BUFIRON
Komposisi              :
Tiap kapsul mengandung :
Fe (II) Fumarat 250 mg
Vitamin B12 10 ug
Mn (II) Sulfat 0,2 mg
Cu (II) Sulfat 0,2 mg
Dioktil Natrii Sulfosuccinate 20 mg
Indikasi                  : Pencegahan dan penyembuhan berbagai bentuk anemia seperti anemia makrositik, anemia hipokromik, anemia pernisiosa. Untuk mengobati keadaan kurang darah yang disebabkan oleh karena kekurangan zat besi yaitu karena pendarahan, pada wanita hamil dan pada masa pertumbuhan karena kebutuhan akan zat besi meningkat.
Kontra Indikasi       :
Efek Samping          :
Kemasan                  :
Dosis                        : Pencegahan sehari 1 kapsul. Pengobatan : sehari 3 kali 1 kapsul


4.    DASABION KAPSUL
Komposisi              : Tiap kapsul mengandung :
Besi (II) Fumarat
360 mg
Kalsium Pantotenat
20 mg
Asam Folat
1,5 mg
Vitamin B12
15 mkg
Vitamin C
75 mg
Vitamin D3
400 SI
Sorbitol
25 mg

Indikasi                  : Segala macam anemia
Kontra Indikasi    :
Efek Samping       : Nyeri pada saluranpencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian secara terus menerus dapat menyebabkan konstipasi.
Kemasan               : Dus 100 kapsul
Dosis                      : Sehari 1 kapsul atau menurut petunjuk dokter

5.    EMINETON
Komposisi              :
Takaran Saji: 1 Tablet (620 Mg)  Jumlah Sajian Per Kemasan : 100 % Akg
Ferrous Fumarate
90     Mg
Cupric Sulfate
0,35  Mg
Cobaltous Sulfate
0,15  Mg
Manganese Sulfate
0,05  Mg
Pyridoxine Hydrochloride
0,192 Mg      
Cyanocobalamine
5     Mcg
Ascorbicacid
60     Mg   
Dl - A - Tocopherol Acetate
5     Mg      
Folicacid
400     Meg
Calcium Phosphate, Dibasic
60     Mg

Indikasi                  : Membantu mengurangi gejala anemia
Kontra indikasi     :
Efek Samping         : Pemakaian Emineton Secara Berlebihan Dapat Menyebabkan Gangguan Gastroenterik Seperti Diare Atau Gastritis, Mual Dan Muntah.
Kemasan               :
Dosis                      : Dewasa (1 - 2 Tablet / Hah Pada Waktu Atau Sesudah Makan.)
  Anak-anak (1 Tablet / Hari Pada Waktu Atau Sesudah Makan )



6.    FERRO GLUKONAT
Komposisi              :
Indikasi                              : Untuk Mencegah Dan Mengobati Kekurangan Vitamin Dan Mineral Seperti Kekurangan Darah (Anemia) Dan Membantu Pembentukan Darah.
Kontra indikasi    :
Efek Samping       :  Konstipasi, Diare, Mual, Muntah.
Kemasan               :
Dosis                                  : Sehari 1 Kapsul Pada Waktu Atau Sesudah Makan, Sesuai Petunjuk Dokter.

7.    FERCEE
Komposisi
              : Tiap Kapsul Fercee Terdiri Atas :
Besi (Ii) Fumarat  
275,0 Mg
Asatn Askorbat  
100,0 Mg
Natrium Dioktilsulfosuksinat     
20,0 Mg
Dalam Bentuk Pelepasan Yang Diperlambat

Indikasi                              : Penyakit Kurang Darah, Yang Esensial Dan Sekunder Yang Disebabkan Oleh Kekurangan Zat Besi, Penyakit Kurang Darah Yang Disebabkan Oleh Pendarahan, Masa Akil Balik, Masa Hamil Dan Pada Anak-Anak.
Kontra Indikasi    : Terapi Besi Kontra Indikasi Untuk Pasien Dengan Iron Storage Disease Atau Pasien Yang Oenderung Kearali Penyakit Tersebut Yang Disebabkan  Oleh Chronic  Hemolytic Anemia (Seperti Anomali Keturunan Dari Struktur/Sintesa Hemoglobin Dan/Atau Defisiensi Enzim Darah Merah).
                               Anemia Oleh Kekurangan Piridoksina Hidroklorida
                               Sirosis Hati
Efek Samping       : Reaksi Sensittvitas Dan Gangguan Saluran Pencernaan Dapat Terjadi.
Kemasan               : Dus 100 kapsul lepas lambat
Dosis                                  : Kecuali Bila Dianjurkan Lain Oleh Dokter, Satu Kapsul Tiap Hari Sesudah Makan Pagi - Bila Perlu Dapat Sampai 2 Kapsul Tiap Hari.


8.    HEMOBION
Komposisi              : Setiap Kapsul Mengandung:
Ferrous Fumarate
360     Mg
Folicacid
1,5   Mg
Vitamin B12
15     Meg
Calcium Carbonate
200     Mg
Cholecalciferol
400     Mi
Ascorbic Acid
75     Mg
Indikasi                              : Sebagai Vitamin Pada :
Anemia Pada Masa Kehamilan Dan Laktasi
Pada Masa Kehamilan
Anemia Karena Kehilangan Darah Oleh Berbagai Sebab
Kontra indikasi     :
Efek samping        :
Kemasan                : 10 x 10 kapsul
Dosis                      : Takaran Pemakaian 1 Kapsul Sehari

9.    LIVRON B. PLEX8
Komposisi              : Trap Tablet Salut Gula Berisi:
Vitamin Bl Hc1  
1,5     Mg
Vitamin B2  
0,25    Mg
Vitamin B6 Hc1    
0,25    Mg
Vitamin B12         
0,5     Meg
Vitamin C      
12,5     Mg
Kalsium Pantotenat                     
15   Mg
Nikotinamida 

Asam Folat    
0,5   Mg
Besi (Ii) Glukonat            
75    Mg
Tembaga Sulfat 
0,65    Mg
Substansi Hati Kering  
100     Mg
Indikasi                              : Anemia Makrositik Hiperkromik,Seperti : Anemia Megaloblasnk Tropikal.Anemia Hiperkromik.Anemia Yang Bertalian Dengan Gangguan Fungsi Hati,Perdarahan Pada Gusi.Anemia Hiperkromik Sehabis Keracunan.Untuk Segalat Macam Penyakit Oleh Karena Kekurangan Vitamin B:Sesudah Pengobatan Dengan Antibiouka,Sulfonamida Dan Sebagai Tambahan Vitamin. Dalam Hal - Hal Yang Tak Memungkinkan Penyunukan Dengan Preparat Hati, Misalnya Oleh Karena Terlalu Peka. Sebagai Tonikum Umum Untukpertumbuhan Anak - Anak Yang Tidak Sehat.
Sesudah Mengalami Berbagai Penyakit Infeksi Dan Dalam Masa Sembuh Dari Suatu Penyakit.
Kontra indikasi     :
Efek Samping       : Nausea,Nyeri Lambung,Konstipasi,Diare Dan Kolik.
Kemasan               : Dus 10 x 10 tablet
Dosis                      :  Dewasa        : 3 Xsehari 1-2 Tablet Salut Gula,m
Anak-anak : 3 Xsehari 1 Tablet Salut Gula,


BAB III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari tentang marfologi darah dan jaringan pembentuk darah. penyakit yang berhubungan dengan kekurangan darah adalah Anemia. Anemia adalah kondisi kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah.  Dan penyakit ini tidak lepas dari bantuan obat dalam tahap pengobatan.



DAFTAR PUSTAKA


Carpenito, L. J. 1999. Rencana Asuhan keperawatan dan dokumentasi keperawatan,
                Diagnosis Keperawatan dan Masalah Kolaboratif, ed. 2. Jakarta :EGC
Carpenito, Lynda Juall.2009. Diagnosis Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 9. Jakarta : EGC
Doengoes, Mariliynn E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC
Nathan DG, Oski FA. Iron Deficiency Anemia. Hematology of Infancy and Childhood. Edisi ke-1. Philadelphia; Saunders, 1974 : 103-25.
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta : EGC
Wilkinson, Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis Keperawatan, edisi 7. Jakarta.:EGC
http://poetriezhuzter.blogspot.com/2008/11/asuhan-keperawatan-anemia.html
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.¤
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia
¤

No comments: