KATA PENGANTAR
Puji
syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa/Ida Sang Hyang Widhi
Wasa karena atas berkat dan rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas dengan
judul “Obat Hematologi”tepat pada
waktunya.
Pada
dasarnya tugas ini dibuat dalam rangka
memenuhi tugas kelompok mata kuliah “Farmakologi”. Tersusunya
tugas ini tentu tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, untuk itu pada
kesempatan yang baik ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada :
1. Dosen
pembimbing/pengajar
2. Media-media
informasi
Penulis
juga menyadari bahwa tugas ini memiliki kekurangan. Untuk itu, penulis sangat
memerlukan saran dan kritik demi kesempurnaan tugas ini.
Atas
segala perhatian, penulis mengucapkan banyak terima kasih.
Denpasar,
5 Maret 2012
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seperti yang telah kita ketahui
bersama, obat merupakan
salah satu penunjang sarana kesehatan. Segala macam penyakit tidak dapat lepas
begitu saja tanpa keberadaan obat. Dengan penggunaan obat kita harus mengikuti aturan-aturan
tertentu, karena obat dalam penggunaan yang berlebihan dapat meracuni
tubuh, sedangkan penggunaan racun dalam jumlah sedikit justru akan menjadi obat
bagi tubuh kita.
Salah satu dari obat yang telah kita ketahui adalah obat yang digunakan untuk
menstimulasi atau memperbaiki proses pembentukan sel-sel darah atau sering
disebut Hematinik,obat-obatan itu tidak lepas dari segala masalah yang
berhubungan dengan kesehatan terutama yang berhubungan dengan darah. Masalah
yang berhubungan dengan darah merupakan masalah yang sangat riskan, karena erat
hubungannya dengan keselamatan jiwa seseorang sehingga ironis sekali apabila
terjadi kesalahan walau hanya sedikit. Hal-hal yang
perlu diketahui adalah mengenai nama obat,tujuan penggunaan,mekanisme kerja,
indikasi, kontra indikasi, efek samping, cara pemakaian, serta dosis yang
digunakan.
BAB
II
ISI
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang marfologi darah dan jaringan pembentuk darah. Salah satu contoh penyakit yang berhubungan
dengan kekurangan darah adalah Anemia.
A. Pengertian
Anemia adalah gejala dari kondisi yang mendasari, seperti
kehilangan komponen darah, elemen tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang
dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah, yang mengakibatkan penurunan
kapasitas pengangkut oksigen darah (Doenges, 1999).
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256). Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium. Anemia terjadi bila konsentrasi Hb dalam darah menurun di bawah nilai normal. Batas bawah dari nilai normal untuk wanita dan laki – laki dewasa berbeda yaitu :
Anemia adalah istilah yang menunjukan rendahnya hitungan sel darah merah dan kadar hemoglobin dan hematokrit di bawah normal (Smeltzer, 2002 : 935). Anemia adalah berkurangnya hingga di bawah nilai normal sel darah merah, kualitas hemoglobin dan volume packed red bloods cells (hematokrit) per 100 ml darah (Price, 2006 : 256). Dengan demikian anemia bukan merupakan suatu diagnosis atau penyakit, melainkan merupakan pencerminan keadaan suatu penyakit atau gangguan fungsi tubuh dan perubahan patotisiologis yang mendasar yang diuraikan melalui anemnesis yang seksama, pemeriksaan fisik dan informasi laboratorium. Anemia terjadi bila konsentrasi Hb dalam darah menurun di bawah nilai normal. Batas bawah dari nilai normal untuk wanita dan laki – laki dewasa berbeda yaitu :
1. Untuk laki – laki dewasa : 13,0 gr /
dl.
2. Untuk wanita dewasa : 11,5 gr / dl.
Sel
darah merah ( eritrosit ) dibuat dalam sumsum tulang – tulang pipih dan
pembentukan eritrosit ini diperlukan zat besi ( fero ) untuk pembentukan warna
sel darah merah ( hemopoese ), sedang asam folat dan vitamin B12 untuk
pembentukan sel darah merah ( eritropoese ).
B. Etiologi
Penyebab
tersering dari anemia adalah kekurangan zat gizi yang diperlukan untuk sintesis
eritrosit, antara lain besi, vitamin B12 dan asam folat. Selebihnya merupakan
akibat dari beragam kondisi seperti perdarahan, kelainan genetik, penyakit
kronik, keracunan obat, dan sebagainya.
C. Patofisiologi
Timbulnya anemia mencerminkan adanya kegagalan sum-sum
tulang atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan
sum-sum tulang dapt terjadi akibat kekurangan nutrisi, pajanan toksik, inuasi
tumor, atau kebanyakan akibat penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah
dapat hilang melalui perdarahan atau hemolisis (destruksi) pada kasus yang
disebut terakhir, masalah dapat akibat efek sel darah merah yang tidak sesuai
dengan ketahanan sel darah merah normal atau akibat beberapa factor diluar sel
darah merah yang menyebabkan destruksi sel darah merah.
D. Manifestasi klinis
Gejala klinis yang muncul merefleksikan gangguan fungsi dari
berbagai sistem dalam tubuh antara lain penurunan kinerja fisik, gangguan
neurologik (syaraf) yang dimanifestasikan dalam perubahan perilaku, anorexia
(badan kurus kerempeng), pica, serta perkembangan kognitif yang abnormal pada
anak. Sering pula terjadi abnormalitas pertumbuhan, gangguan fungsi epitel, dan
berkurangnya keasaman lambung. Cara mudah mengenal anemia dengan 5L, yakni
lemah, letih, lesu, lelah, lalai. Kalau muncul 5 gejala ini, bisa dipastikan
seseorang terkena anemia. Gejala lain adalah munculnya sklera (warna pucat pada
bagian kelopak mata bawah).
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).
E. Komplikasi
Anemia bisa menyebabkan kelelahan, kelemahan, kurang tenaga dan kepala terasa melayang. Jika anemia bertambah berat, bisa menyebabkan stroke atau serangan jantung(Sjaifoellah, 1998).
E. Komplikasi
Anemia juga menyebabkan daya tahan tubuh berkurang.
Akibatnya, penderita anemia akan mudah terkena infeksi. Gampang batuk-pilek,
gampang flu, atau gampang terkena infeksi saluran napas, jantung juga menjadi
gampang lelah, karena harus memompa darah lebih kuat. Pada kasus ibu hamil
dengan anemia, jika lambat ditangani dan berkelanjutan dapat menyebabkan
kematian, dan berisiko bagi janin. Selain bayi lahir dengan berat badan rendah,
anemia bisa juga mengganggu perkembangan organ-organ tubuh, termasuk otak
(Sjaifoellah, 1998).
F.
Pemeriksaan penunjang
Jumlah darah lengkap (JDL) : hemoglobin dan hemalokrit
menurun. Jumlah eritrosit : menurun (AP), menurun berat (aplastik); MCV (molume
korpuskular rerata) dan MCH (hemoglobin korpuskular rerata) menurun dan
mikrositik dengan eritrosit hipokronik (DB), peningkatan (AP). Pansitopenia
(aplastik). Jumlah retikulosit : bervariasi, misal : menurun (AP), meningkat
(respons sumsum tulang terhadap kehilangan darah/hemolisis).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia). LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek. Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik). Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi (hemolitik) Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik). Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukan/absorpsi Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik) TBC serum : meningkat (DB) Feritin serum : meningkat (DB) Masa perdarahan : memanjang (aplastik) LDH serum : menurun (DB) Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP) Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB). Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP). Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik). Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI (Doenges, 1999).
Pewarna sel darah merah : mendeteksi perubahan warna dan bentuk (dapat mengindikasikan tipe khusus anemia). LED : Peningkatan menunjukkan adanya reaksi inflamasi, misal : peningkatan kerusakan sel darah merah : atau penyakit malignasi. Masa hidup sel darah merah : berguna dalam membedakan diagnosa anemia, misal : pada tipe anemia tertentu, sel darah merah mempunyai waktu hidup lebih pendek. Tes kerapuhan eritrosit : menurun (DB).
SDP : jumlah sel total sama dengan sel darah merah (diferensial) mungkin meningkat (hemolitik) atau menurun (aplastik). Jumlah trombosit : menurun caplastik; meningkat (DB); normal atau tinggi (hemolitik) Hemoglobin elektroforesis : mengidentifikasi tipe struktur hemoglobin.
Bilirubin serum (tak terkonjugasi): meningkat (AP, hemolitik). Folat serum dan vitamin B12 membantu mendiagnosa anemia sehubungan dengan defisiensi masukan/absorpsi Besi serum : tak ada (DB); tinggi (hemolitik) TBC serum : meningkat (DB) Feritin serum : meningkat (DB) Masa perdarahan : memanjang (aplastik) LDH serum : menurun (DB) Tes schilling : penurunan eksresi vitamin B12 urine (AP) Guaiak : mungkin positif untuk darah pada urine, feses, dan isi gaster, menunjukkan perdarahan akut / kronis (DB). Analisa gaster : penurunan sekresi dengan peningkatan pH dan tak adanya asam hidroklorik bebas (AP). Aspirasi sumsum tulang/pemeriksaan/biopsi : sel mungkin tampak berubah dalam jumlah, ukuran, dan bentuk, membentuk, membedakan tipe anemia, misal: peningkatan megaloblas (AP), lemak sumsum dengan penurunan sel darah (aplastik). Pemeriksaan andoskopik dan radiografik : memeriksa sisi perdarahan : perdarahan GI (Doenges, 1999).
G.
Penatalaksanaan Medis Tindakan umum :
Penatalaksanaan anemia ditunjukan
untuk mencari penyebab dan mengganti darah yang hilang seperti :
1. Transpalasi sel darah merah.
2. Antibiotik diberikan untuk mencegah
infeksi.
3. Suplemen asam folat dapat merangsang
pembentukan sel darah merah.
4. Menghindari situasi kekurangan
oksigen atau aktivitas yang membutuhkan oksigen
5. Obati penyebab perdarahan abnormal
bila ada.
6. Diet kaya besi yang mengandung
daging dan sayuran hijau.
7. Pengobatan (untuk pengobatan
tergantung dari penyebabnya )
Obat
yang tergolong dalam obat hematologi untuk penyakit anemia adalah:
1.
ADFER
Komposisi : Fe
glukonat 250 mg,
Mangan sulfat 200 µg,
Tembaga sulfat 200 µg,
Vitamin C
50 mg,
Asam folat 1000 µg,
Vitamin B12 7,5 µg,
Sorbitol 25 mg.
Indikasi : Anemia
yang disebabkan kekurangan Fe, anemia akibat traumatik atau anemia endogenik,
anemia akibat perdarahan selama masa pertumbuhan, usia lanjut & masa
penyembuhan, kehamilan, menyusui, anemia yang disebabkan malnutrisi umum atau
diet.
Kontra
Indikasi :
Penumpukan Fe, gangguan penggunaan Fe.
Efek
Samping :
Gangguan saluran pencernaan.
Kemasan :
Kapsul 100 biji.
Dosis : Dosis awal 1-2 kapsul
sehari.
2.
ARTOFERUM
Komposisi :
Indikasi :
Anemia (kekurangan zat besi) &
sebagai sebuah pencegahan, pengobatan, dan sumber vitamin dan mineral bagi
negara-negara kekurangan.
Kontra Indikasi
:
Efek Samping :
Kemasan :
Dosis :
3.
BUFIRON
Komposisi : Tiap kapsul mengandung :
Komposisi : Tiap kapsul mengandung :
Fe
(II) Fumarat 250 mg
Vitamin
B12 10 ug
Mn
(II) Sulfat 0,2 mg
Cu
(II) Sulfat 0,2 mg
Dioktil
Natrii Sulfosuccinate 20 mg
Indikasi : Pencegahan dan
penyembuhan berbagai bentuk anemia seperti anemia makrositik, anemia hipokromik,
anemia pernisiosa. Untuk mengobati keadaan kurang darah yang disebabkan oleh
karena kekurangan zat besi yaitu karena pendarahan, pada wanita hamil dan pada
masa pertumbuhan karena kebutuhan akan zat besi meningkat.
Kontra
Indikasi :
Efek Samping :
Kemasan :
Dosis : Pencegahan sehari 1 kapsul.
Pengobatan : sehari 3 kali 1 kapsul
4.
DASABION
KAPSUL
Komposisi :
Tiap kapsul mengandung :
Besi
(II) Fumarat
|
360
mg
|
Kalsium
Pantotenat
|
20
mg
|
Asam
Folat
|
1,5
mg
|
Vitamin
B12
|
15
mkg
|
Vitamin
C
|
75
mg
|
Vitamin
D3
|
400
SI
|
Sorbitol
|
25
mg
|
Indikasi : Segala macam anemia
Kontra Indikasi :
Efek
Samping :
Nyeri pada saluranpencernaan disertai mual,muntah dan diare. Pemberian secara
terus menerus dapat menyebabkan konstipasi.
Kemasan :
Dus 100 kapsul
Dosis :
Sehari 1 kapsul atau menurut petunjuk dokter
5.
EMINETON
Komposisi :
Takaran Saji: 1 Tablet (620 Mg) Jumlah Sajian Per Kemasan : 100 % Akg
Ferrous
Fumarate
|
90
Mg
|
Cupric
Sulfate
|
0,35
Mg
|
Cobaltous
Sulfate
|
0,15
Mg
|
Manganese
Sulfate
|
0,05
Mg
|
Pyridoxine
Hydrochloride
|
0,192
Mg
|
Cyanocobalamine
|
5
Mcg
|
Ascorbicacid
|
60
Mg
|
Dl
- A - Tocopherol Acetate
|
5
Mg
|
Folicacid
|
400
Meg
|
Calcium
Phosphate, Dibasic
|
60
Mg
|
Indikasi : Membantu mengurangi gejala
anemia
Kontra
indikasi :
Efek Samping :
Pemakaian Emineton Secara Berlebihan
Dapat Menyebabkan Gangguan Gastroenterik Seperti Diare Atau Gastritis, Mual Dan
Muntah.
Kemasan :
Dosis :
Dewasa (1 - 2 Tablet / Hah Pada Waktu Atau Sesudah Makan.)
Anak-anak (1 Tablet / Hari Pada Waktu Atau Sesudah Makan )
6.
FERRO GLUKONAT
Komposisi :
Indikasi : Untuk Mencegah Dan Mengobati Kekurangan Vitamin Dan Mineral
Seperti Kekurangan Darah (Anemia) Dan Membantu Pembentukan Darah.
Kontra
indikasi :
Efek Samping : Konstipasi, Diare,
Mual, Muntah.
Kemasan :
Dosis : Sehari 1 Kapsul Pada Waktu Atau
Sesudah Makan, Sesuai Petunjuk Dokter.
7.
FERCEE
Komposisi : Tiap Kapsul Fercee Terdiri Atas :
Komposisi : Tiap Kapsul Fercee Terdiri Atas :
Besi
(Ii) Fumarat
|
275,0
Mg
|
Asatn
Askorbat
|
100,0
Mg
|
Natrium
Dioktilsulfosuksinat
|
20,0
Mg
|
Dalam
Bentuk Pelepasan Yang Diperlambat
|
|
Indikasi : Penyakit Kurang Darah, Yang
Esensial Dan Sekunder Yang Disebabkan Oleh Kekurangan Zat Besi, Penyakit Kurang
Darah Yang Disebabkan Oleh Pendarahan, Masa Akil Balik, Masa Hamil Dan Pada
Anak-Anak.
Kontra
Indikasi : Terapi Besi Kontra Indikasi Untuk Pasien Dengan Iron Storage
Disease Atau Pasien Yang Oenderung Kearali Penyakit Tersebut Yang Disebabkan Oleh Chronic Hemolytic Anemia (Seperti
Anomali Keturunan Dari Struktur/Sintesa Hemoglobin Dan/Atau Defisiensi Enzim Darah
Merah).
Anemia
Oleh Kekurangan Piridoksina Hidroklorida
Sirosis Hati
Efek
Samping : Reaksi Sensittvitas Dan Gangguan
Saluran Pencernaan Dapat Terjadi.
Kemasan :
Dus 100 kapsul lepas lambat
Dosis : Kecuali Bila Dianjurkan Lain Oleh
Dokter, Satu Kapsul Tiap Hari Sesudah Makan Pagi - Bila Perlu Dapat Sampai 2
Kapsul Tiap Hari.
8.
HEMOBION
Komposisi : Setiap Kapsul Mengandung:
Ferrous
Fumarate
|
360
Mg
|
Folicacid
|
1,5
Mg
|
Vitamin
B12
|
15
Meg
|
Calcium
Carbonate
|
200
Mg
|
Cholecalciferol
|
400
Mi
|
Ascorbic
Acid
|
75
Mg
|
Indikasi : Sebagai Vitamin Pada :
Anemia
Pada Masa Kehamilan Dan Laktasi
Pada Masa
Kehamilan
Anemia
Karena Kehilangan Darah Oleh Berbagai Sebab
Kontra
indikasi :
Efek samping :
Kemasan
:
10 x 10 kapsul
Dosis :
Takaran Pemakaian 1 Kapsul Sehari
9.
LIVRON B. PLEX8
Komposisi : Trap Tablet Salut Gula Berisi:
Vitamin
Bl Hc1
|
1,5
Mg
|
Vitamin
B2
|
0,25
Mg
|
Vitamin
B6 Hc1
|
0,25
Mg
|
Vitamin
B12
|
0,5
Meg
|
Vitamin
C
|
12,5
Mg
|
Kalsium
Pantotenat
|
15
Mg
|
Nikotinamida
|
|
Asam
Folat
|
0,5
Mg
|
Besi
(Ii)
Glukonat
|
75
Mg
|
Tembaga
Sulfat
|
0,65
Mg
|
Substansi
Hati Kering
|
100
Mg
|
Indikasi : Anemia Makrositik
Hiperkromik,Seperti : Anemia Megaloblasnk Tropikal.Anemia Hiperkromik.Anemia
Yang Bertalian Dengan Gangguan Fungsi Hati,Perdarahan Pada Gusi.Anemia
Hiperkromik Sehabis Keracunan.Untuk Segalat Macam Penyakit Oleh Karena
Kekurangan Vitamin B:Sesudah Pengobatan Dengan Antibiouka,Sulfonamida Dan
Sebagai Tambahan Vitamin. Dalam Hal - Hal Yang Tak Memungkinkan Penyunukan
Dengan Preparat Hati, Misalnya Oleh Karena Terlalu Peka. Sebagai Tonikum Umum
Untukpertumbuhan Anak - Anak Yang Tidak Sehat.
Sesudah Mengalami Berbagai Penyakit Infeksi Dan Dalam Masa Sembuh Dari Suatu Penyakit.
Sesudah Mengalami Berbagai Penyakit Infeksi Dan Dalam Masa Sembuh Dari Suatu Penyakit.
Kontra
indikasi :
Efek
Samping : Nausea,Nyeri Lambung,Konstipasi,Diare
Dan Kolik.
Kemasan
:
Dus 10 x 10 tablet
Dosis : Dewasa :
3 Xsehari 1-2 Tablet Salut Gula,m
Anak-anak : 3 Xsehari 1 Tablet Salut
Gula,
BAB
III
PENUTUP
3.1 Simpulan
Hematologi adalah ilmu yang mempelajari
tentang marfologi darah dan jaringan pembentuk darah. penyakit yang berhubungan dengan kekurangan
darah adalah Anemia. Anemia adalah kondisi kehilangan komponen darah, elemen
tak adekuat atau kurangnya nutrisi yang dibutuhkan untuk pembentukan sel darah
merah, yang mengakibatkan penurunan kapasitas pengangkut oksigen darah. Dan penyakit ini tidak lepas dari bantuan obat
dalam tahap pengobatan.
DAFTAR
PUSTAKA
Carpenito,
L. J. 1999. Rencana Asuhan keperawatan
dan dokumentasi keperawatan,
Diagnosis Keperawatan dan
Masalah Kolaboratif, ed. 2.
Jakarta :EGC
Carpenito, Lynda Juall.2009. Diagnosis
Keperawatan Aplikasi Pada Praktik Klinis Edisi 9. Jakarta
: EGC
Doengoes, Mariliynn E. 1999. Rencana
Asuhan Keperawatan, Jakarta : EGC
Nathan
DG, Oski FA. Iron Deficiency Anemia. Hematology of Infancy and Childhood.
Edisi ke-1. Philadelphia; Saunders, 1974 : 103-25.
Price, Sylvia. 2005. Patofisiologis : Konsep Klinis Proses-proses Penyakit. Jakarta :
EGC
Wilkinson,
Judith M. 2006. Buku Saku Diagnosis
Keperawatan, edisi 7. Jakarta.:EGC
http://poetriezhuzter.blogspot.com/2008/11/asuhan-keperawatan-anemia.html
http://www.gizi.net/cgi-bin/berita/fullnews.¤
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia¤
http://id.wikipedia.org/wiki/Anemia¤
No comments:
Post a Comment